Ilustrasi Keluhan Surat Pembaca Bukan Debitur tapi Ditagih dan Ditekan Debt Collector RupiahPlus 15 Februari 201826 Mei 2018 Nike Muliya 1 Komentar Debt Collector, Fintech, Pelanggaran Privasi, Pinjaman Online, Privasi data, RupiahPlus, Sistem penagihan bermasalah Ikuti kami di Google Berita Saya akan menceritakan pengalaman saya yang sama sekali tidak menyenangkan. Pada hari Senin,12 Februari 2018 saya mendapatkan telepon dari “digital” apalah saya kurang jelas mendengarnya karena sang penelepon mencerocos tanpa jeda pada saya. Dia bilang apakah saya bernama SRI LESTARI yang punya anak bernama YUSUF MAULANA. Jelas saja saya bilang tidak karena nama saya bukan itu dan nama anak saya juga bukan itu. Tapi sang penelepon menekan saya, supaya berkata jujur dan dia membentak saya jangan menyembunyikan maling. Sebenarnya sih saya syok, ada orang telepon kok main bentak-bentak saya. Terakhir dia bilang kalau saya tidak jujur saya harus siap menerima konsekuensinya.Okelah, saya nggak takut, wong saya benar-benar tidak kenal dan tidak tahu sebenarnya masalahnya apa. Bisa saja kan sang penelepon mencoba menipu. Lalu hari ini Rabu tanggal 14 Februari 2018. Saya mendapat telepon lagi dari nomor berbeda dengan suara yang sama, karena saya ingat, saya dengarkan baik-baik. Katanya dia dari RupiahPlus mencari lagi orang yang namanya YUSUF MAULANA. Dia bentak-bentak dengan nada tinggi, lebih tinggi dari yang sebelumnya. Padahal sudah saya jelaskan kalau saya tidak kenal dan tidak punya anak, suami bahkan saudara yang bernama tsb. Tapi sang penelepon ngotot bahwa saya berbohong dan mengancam saya!! Saya harus siap menerima konsekuensinya kalau menyembunyikan maling. Padahal benar-benar saya nggak kenal sama orang tersebut, kok ya masih saja ngotot dan ngeyel. Saya juga bilang kan kemarin pernah telepon saya, dibilang saya ngga kenal kok ngotot. Bukannya menerima penjelasan saya, penelepon dari RupiahPlus itu malah semakin menjadi nada bicaranya, dan itu nggak enak banget. Yang tadinya saya tidak tahu itu aplikasi apa, lalu saya coba Googling, oh ternyata pinjaman p. Timbul berbagai pertanyaan: Gini lho, bukannya nomor telepon sudah terdaftar di Kominfo dengan data yang jelas pakai KTP dan KK, memang bisa gitu ya buat nipu data orang kalau mau cari pinjaman? Kalau mau pinjam-meminjam, bukannya data harus real, nyata dan tak bisa dibuat-buat? Kok bisa pihak tsb menelepon orang yang sama sekali tak tahu menahu dan tidak mau menerima penjelasan sama sekali. Misal yang debitur tidak bayar, terus kalian mau nagih. Bisa kan kalian cari alamat debiturnya, nomor teleponnya dilacak di gerai atau manalah itu alamat yang pasnya mana, atau tempat kerjanya mereka. Tolong kalau mau minjemin duit ke orang dilihat dulu datanya bener apa tidak, jangan asal cair lalu ketika waktu pembayaran bermasalah jadinya bingung sendiri, soalnya rancu datanya. Karena diteror telepon yang mengatasnamakan kalian itu tidak enak, kasar, memaksa mengakui sesuatu yang tidak diperbuat adalah PERBUATAN YANG TIDAK MENYENANGKAN. Nike Muliya 0857010064** Wonogiri, Jawa Tengah Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Adiananta25 April 2018 - (10:26 WIB)Permalink Ini menandakan bahwa rupiah plus tidak kompeten dan tidak profesional. Rupiah plus kudu bertanggung jawab untuk masalah menggunaan data yang tidak bertanggung jawab!!! Login untuk Membalas