Ilustrasi Keluhan Surat Pembaca Penagihan Kartu Kredit Bank DBS yang Mengecewakan 8 Desember 201811 Desember 2018 elia Beri komentar Bank DBS Indonesia, Debt Collector, Kartu Kredit Bank DBS, Kredit Macet, Penagihan, Peralihan unit bisnis dari ANZ Indonesia ke DBS Indonesia, Sistem penagihan bermasalah Ikuti kami di Google Berita Saya pemilik kartu kredit Bank ANZ yang sekarang beralih ke Bank DBS dengan nomor 4157 3502 4602 xxxx dan 5102 4966 0042 xxxx. Hari ini 7 Desember 2018 pukul 03.08 sore saya ditelepon pihak collection lewat hp saya untuk menagih tagihan saya yang sudah beberapa bulan tertunggak. Saya sudah menjelaskan baik baik sesuai keadaan ekonomi saya bahwasanya saat ini saya belum dapat membayar tagihan dan tagihan saya sedang saya kuasakan ke pihak lawyer saya untuk menyelesaikan tagihan dan suatu saat saya memang mau melunasi dan menutup tagihan saya. Dan jika mampu melunasi dalam waktu dekat saya akan mendapat potongan. Kalau saya ada dana pasti saya lunasi. Namun berhubung saya tidak ada dana sama sekali saya menunda dulu sampai ada dana dan saya tahu kewajiban saya. Awalnya desk collection wanita itu (yang tidak menyebutkan nama) bicara santun dan lama kelamaan nada seperti mengancam dan menghina saya dengan sedikit mencampuri urusan perekonomian keluarga saya. Lho saya ini bicara sesuai kenyataan keadaan saya kok situ tidak mengerti. Percuma kan saya menjelaskan bla bla bla. Saya tidak melarang Anda menelepon saya, tapi apa pantas desk collection patut mencampuri keuangan keluarga saya? Saya sungguh tersinggung dengan ucapan desk collection Anda (Bank DBS). Dengan nada marah desk collection itu menyuruh saya melunasi saat ini juga dan akan menelepon saya ke kantor. Saya persilakan kalau mau menelpon tapi kalau Anda mengganggu saya bekerja saya akan laporkan desk collection Anda. Saya masih menyimpan dan merekam percakapan saya dengan desk collection-nya. Dan pasti bank menyimpan rekaman pembicaraan dengan nasabah kan? Mohon untuk dididik pegawai anda apa pantas menagih dengan mencampuri keuangan keluarga saya. Terima kasih. Semoga nasabah lain tidak mengalami kejadian seperti saya. Esty Melia Pratiwi Surabaya Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.