Sangat Kecewa dengan KTA Standard Chartered yang Mengingkari Janji

Saya memiliki hutang KTA Standard Chartered. Tagihan terakhir saya bulan Mei 2016 sebesar +/-48 jutaan rupiah. Saya mengajukan pinjaman untuk membantu pembiayaan berobat ayah saya yang sudah meninggal. Suami meninggal pada tahun 2012 tapi saya tetap berusaha melakukan pembayaran hingga tahun 2014. Meskipun sulit, saya tetap melakukan pembayaran hingga pembayaran lancar, namun saya mengalami kesulitan finansial hingga akhirnya tidak melakukan pembayaran sejak Juni 2016. Tapi saya tetap punya itikad baik untuk bertanggung jawab dalam membayar tagihan cicilan KTA saya.

Sebelumnya di bulan April saya sudah telepon ke CS dan memohon bantuan pihak Standard Chartered Bank untuk membantu saya memberikan solusi. Bahkan saya minta agar diberikan keringanan dengan program cicilan atau potongan sehingga saya dapat melunasi tagihan saya. Pada November 2016 saya dihubungi pihak SCB yang menawarkan program pelunasan langsung dengan potongan 50% sehingga saya hanya diminta membayar langsung Rp24.000.000 ditunggu sampai akhir Desember.

Saya sempat jelaskan lagi kalau saya semakin tidak bisa membayar karena keuangan saya yang sudah benar-benar parah. Dan saya diminta mengirimkan email permohonan ke febrian***@sc.com dan saya menawar agar dapat diberi keringanan kembali membayar 14.000.000 rupiah saja. Namun tidak ada tanggapan sama sekali. Akhirnya saya melakukan pencicilan Rp400.000/bln dan saya bayar setiap bulan s/d Januari 2018.

Setelah setahun berlalu, Januari 2019 ini saya berniat dan beritikad untuk melunasi hutang saya. Saya datang ke Gedung Graha Pratama lt.8 dan bertemu dengan Ibu Tina. Saya sampaikan itikad baik saya untuk pelunasan, apakah bisa dibantu diberikan keringanan. Dan saya jelaskan kalau saya pernah diminta email dan saya tunjukkan email saya tahun 2016 ke Bpk Febrianto. Namun Ibu Tina hanya menyampaikan tidak ada data seperti itu dan Bapak Febrianto pun sudah resign.

Saya menyampaikan maksud atas itikad baik saya dan meminta keringanan pembayaran, jika tahun 2016 ditawarkan Rp24 juta, apakah bisa lebih rendah dari nilai tersebut? Namun Jawaban beliau malah mengatakan kalau nilai pinjaman saya saat ini adalah Rp42 jutaan, dan jika ingin diterbitkan surat lunas cepat tidak ada diskon atau potongan sama sekali. Dan Jika status saya masih bekerja tidak ada keringanan yang dapat diberikan. Tinggal transfer saja sejumlah Rp42 jutaan. Mereka tidak mau tahu atas potongan yang ditawarkan 2 tahun lalu. Dan tidak mau membantu dengan alasan saya masih bekerja, tidak ada alasan untuk memberikan potongan.

Saya kecewa dengan pihak SCB karena tidak ada keringanan yang dapat diberikan dan mengingkari janji yang dulu pernah ditawarkan. Saya jadi semakin tak mengerti dengan syarat-syaratnya. Mau itikad baik saja kok susah ya? Saya merasa SCB kurang bijak, padahal punya itikad baik untuk mau melunasi dengan meminta keringanan. Saya tidak ada niat untuk kabur malah saya menelepon lebih awal ke pihak terkait di SCB untuk minta keringanan tersebut , ternyata tidak ada kebijakan atau solusi sedikitpun.

Mohon tanggapan dari pihak Standard Chartered dan semoga bisa diselesaikan secara baik-baik. Terima kasih

Novie Yustika
081760251**
Bekasi, Jawa Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan Standard Chartered Bank atas Surat Ibu Novie Yustika

Menanggapi surat yang disampaikan oleh ibu Novie Yustika Soegianto (“Nasabah”) melalui mediakonsumen.com pada tanggal 17 Januari 2019 dengan judul “Sangat...
Baca Selengkapnya

 Apa Komentar Anda mengenai Standard Chartered Bank?

Belum ada komentar.. Jadilah yang pertama!

Sangat Kecewa dengan KTA Standard Chartered yang Mengingkari Janji

oleh Novie Yustika dibaca dalam: 2 menit
0