Layanan Keluhan Pelanggan Grab yang Menyedihkan

Saya perlu membuat surat ini dengan tujuan pembelajaran dan memutuskan saatnya publik mengetahui layanan menyedihkan Grab ketika mereka memiliki komplain terhadap layanan mereka kepada konsumen. Saya berusaha sabar dan meminta agar diselesaikan secara komunikatif agar masing-masing mengetahui permasalahannya, bukan dengan cara menyelesaikan melalui email dan memberi hadiah reward voucher 20.000. Alangkah murahnya sebuah penyelesaian dan saya sangat tersinggung jika mereka selesaikan dengan uang seperti ini.

Saya melakukan pemesanan melalui Grab Food untuk kue di Bread Talk tanggal 21 Maret 2020. Dari komunikasi kami per telephon dan chat yang saya tujukan ke driver sudah jelas ucapan yang akan dibuat adalah happy anniversary, tapi malah yang ditulis adalah happy birthday. Saya malu karena kue sampai di rumah dan terkejut, saya sendiri berada di luar rumah ketika memesan dan kue sampai.

Kue sampai dengan selamat, tugas selesai. Tapi kesalahan dalam pembuatan tulisan menurut saya fatal karena saya sudah berkomunikasi dengan driver baik telepon maupun chat. Saya hanya ingin tahu ini kesalahan driver, salah saya yang ngetik atau salah Bread Talk yang menulis ucapan di atas kue

Prosedur komplain saya ikuti, awalnya melalui call center Grab namun tidak dilayani dan diminta menuliskan email sesuai kolom yang tersedia. Masya Allah, yang ada berbalas email dengan penyelesaian disuruh menerima voucher 20.000 dan diminta maklum.

Email sejak tanggal 21 Maret hingga saya menulis hari ini sudah ada 9 kali korespondensi tapi tetap tidak ada penyelesaian. Apa susahnya berbicara dan akan terlihat gentle menyelesaikan masalah. Masalah jelas bisa diketahui titik penyebab dan ada komitmen penyelesaian.

Email-email standar diatas akan terus berulang-ulang, nah apakah seperti ini Grab?

Saya masih akan teruskan masalah ini sampai ada penyelesaian yang baik, mudah-mudahan tidak terjadi pada Bapak dan Ibu. Saya sebenanrnya prihatin disaat kondisi darurat saat seperti ini kami ingin berpartisipasi dengan stay at home dan belanja dengan cara daring, kami mendapatkan layanan baik dari driver, tapi ada kesalahan yang tidak mau dibicarakan dan diselesaikan dengan cara sepele.

Gusti A.W.
Tangerang, Banten

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan Grab Indonesia atas Surat Bapak Gusti

Salam hangat dari Grab Indonesia Kepada Bapak Gusti A.W, Pertama-tama kami berterima kasih atas kepercayaan Bapak Gusti dan keluarga terhadap...
Baca Selengkapnya

134 komentar untuk “Layanan Keluhan Pelanggan Grab yang Menyedihkan

  • 29 Maret 2020 - (11:42 WIB)
    Permalink

    Viralkan gusti aw biar tau rasa,kalo mau puas beli sendiri jangan beli online yang ujung”nya nyalahin driver, tidak mengjargai jasa ” ojol

  • 29 Maret 2020 - (16:45 WIB)
    Permalink

    Hadee mas gusti, anda ingin seperti raja tapi tidak berpikir seperti raja. Lain kali tulis di kolom intruksi khusus. Terkadang tanpa ada intruksi khusus resto tidak mau mengerjakan. Ingat buat customer jika anda meminta sesuatu di menu anda TULIS DI KOLOM INTRUKSI KHUSUS, trima kasih.

  • 30 Maret 2020 - (11:11 WIB)
    Permalink

    Kalo disimak, hampir 80% lebih komentar berpihak pada driver ojol tetapi tidak ada yang berpihak pada keprofesionalan CS Grab dan pihak BreadTalk. Hehehehe

    Kadang gue mikir. Kalo dikit2 kasian driver ojol mulu tanpa tau titik permasalahannya, sampe kapan driver dianggap profesional dalam bekerja?
    Terus apa kabar para pegawai CS yang tiap hari diomelin customer, apa kabar pelayan resto yang sering diomelin customer dan bosnya?
    Ngga sekalian dibelain terus profesi mereka? Ahahahahah

    Hello, setiap pekerjaan atau profesi pasti ada resikonya.
    Kan banyak yang bilang tuh di kolom komentar: “namanya manusia, pasti ada kesalahan”
    Nah makanya kalo ada kesalahan terimalah dulu konsekuensinya, agar kesalahan tidak terulang lagi.

    Kalo ngga mau dikomplen, ya ga usah kerja apalagi di bidang jasa. Rebahan aja dirumah #StayAtHome atau nemenin dan bantuin saya #StayAtHospital Ahahahahaha

  • 1 April 2020 - (15:48 WIB)
    Permalink

    Semua pihak baca dan telaah tulisan keluhan diatas dengan tenang. Konsumen mempermasalahkan cara Customer Service menanggapi masalah yang ada. Bukan menyalahkan pengemudi atau toko roti. Bahkan, disebutkan ia melaporkan permasalahan yang dialami untuk penelusuran pihak Grab agar terlihat disebabkan oleh pihak driver, toko roti, atau salah penulisan dari konsumen pada kolom pesan. Berarti, ia hanya ingin mengetahui titik permasalahan karena, setelah selesai pemesanan dan pesanan ditutup, pelanggan tidak dapat melihat history chat. Perlu diingat juga, setiap kepala bagian layanan daring seperti ini dalam menentukan SOP atau jawaban ke setiap keluhan tidak selalu template yang sama untuk setiap keluhan. Hal tersebut adalah salah satu pembentukan citra perusahaan ke publik. Hal tersebut penting karena menanggapi keluhan serta tanggapan pelanggan yang baik menunjukkan kepedulian perusahaan terhadap pelanggan. Semakin baik cara menanggapi konsumen, membuat posisi merk tinggi di hati pelanggan. Hal tersebut juga berlaku hubungan antara mitra pengemudi dan perusahaan. Semua pihak mempunyai hubungan simbiosis mutualisme

  • 1 April 2020 - (19:26 WIB)
    Permalink

    Wah nie cs bisa mikir ga gara” tulisan bisa menghilangkan rejeki orang makanya kalo masih pas”an itu jangan di paksain sok kaya n sok sibuk beli sendiri TOLOL

  • 2 April 2020 - (01:00 WIB)
    Permalink

    Di kebanyakan negara Asia, bisnis jasa kalau ada salah masih di maklumi. Kalau budaya western mereka menganut keprofesionalan dalam bekerja tanpa memandang status sosial. Jadi, apabila anda bekerja di bidang jasa maka anda harus siap terima banyak pengaduan terutama yang menyangkut dengan komplain. Adalah hak penulis SP ini untuk mengajukan komplain dan saya kira ini masih wajar, justru titik puncaknya adalah penyelesaian dari CS support Grab yang tidak membuat puas pembuat SP ini. Saya juga pebisnis jasa, sering di komplain oleh pelanggan, saya anggap itu wajar dan sudah menjadi bagian dari pekerjaan saya. Banyak pemberi komen dalam SP ini memihak kepada driver Grab bukan membela dari segi keprofesionalan kerja melainkan dari sisi nurani. Dan kalau saya jadi driver Grabnya, apabila itu bukan salah saya, saya akan ambil roti itu dan akan saya kembalikan ke toko rotinya minta ditukar yang baru. Tapi kalau salah saya, saya akan akui itu kepada penulis SP ini. Lagi pula penulis SP ini tidak minta ganti rugi namun kelihatannya hanya butuh tahu siapa yang salah “yang salah angkat tangan!, kalau gak ada yang angkat tangan Ibu Guru yang keluar dari kelas ini”

  • 2 April 2020 - (03:12 WIB)
    Permalink

    Sy driver dan sy juga punya bisnis jasa. Benar yg anda katakan. Pertanyaan saya dan semua yg lain disini, apa permintaan dia yg bikin dia puas???? Andaikan anggap saja driver dan pihak resto mengakui kesalahan, lantas apa selanjutnya, biar membuat bpk Gusti yang Terhormat ini puas. Tolong yg membuat SP disini menjawab dan membalas!!!
    Sy rasa driver yg anda katakan sdh profesional dan sdh menjalankan prosedur yg harus dijalankan. Andaikan ada komplain, kenapa setelah pekerjaan diselesaikan tidak langsung kontak langsung agar si driver lakukan penukaran. Hak saya sdh menanyakan dan menjawab. Rekan2 driver lain siap mengganti. Lantas apakah anda pernah mencoba menjalankan profesi driver ini, biar anda tahu dmn keprofesionalan seorang driver dan keluh kesah sehari-harinya. Coba deh, pasti mantap!!!!

  • 2 April 2020 - (08:25 WIB)
    Permalink

    lebay banget ini konsumen …maslah uang kecil di besar2kan…komplen dulu ke breadtalk yg bikin kue

 Apa Komentar Anda mengenai Grab?

Ada 134 komentar sampai saat ini..

Layanan Keluhan Pelanggan Grab yang Menyedihkan

oleh Gusti AW dibaca dalam: 1 menit
134