Kartu Kredit yang Tidak Diaktivasi Bisa Dibobol Hingga Rp136 Juta dan Rp46 juta!

Saya berharap surat ini bisa ditayangkan Media Konsumen, karena saya benar-benar kecewa dengan pelayanan kartu kredit Bank OCBC NISP. Saya adalah nasabah Bank OCBC NISP yang sudah lama sekali, lebih dari 10 tahun.

Subuh tanggal 8 April 2024, banyak sekali OTP masuk ke HP saya, yang mana saya sudah tidur saat itu. OTP tersebut untuk penggunaan kartu kredit belanja di TikTok. Saya tidak mengerti sama sekali apa itu TikTok (apalagi aplikasi TikTok). Paginya pukul 7 saya bangun, kaget dan langsung telepon call center OCBC NISP untuk menanyakan hal tersebut.

Ketika saya diminta sebutkan nomor kartu kredit, saya tambah bingung. Karena nomor kartu kredit yang saya sebutkan (kartu kredit Voyage dan N90 yang sering saya gunakan), tidak sesuai. Setelah saya coba cek, ternyata kartu kredit yang digunakan orang lain itu adalah kartu kredit OCBC NISP Platinum dan Titanium.

Kedua kartu kredit tersebut tidak pernah saya ajukan. Sehingga ketika saya terima beberapa tahun lalu, saya simpan saja masih dalam amplop tertutup. Kartu kredit tersebut akan kedaluwarsa bulan Desember 2024 dan saya tidak pernah aktivasi sama sekali.

Kemudian saya pun diminta membuat sanggahan. Saya sudah buat dan kirim, lalu diminta menunggu 40 hari kerja.

Beberapa hari kemudian, saya mendapat SMS tagihan billing statement kedua kartu kredit tersebut, dengan tagihan yang besar. Satu kartu Rp136.371.418 dan satunya Rp46.071.425. Bagaimana bisa kartu kredit digunakan lebih besar dari limit kartu kredit? Padahal limit masing-masing kartu hanya Rp25.000.000! Betul-betul membuat saya heran. Tagihan tersebut adalah tagihan dari 2 kartu kredit yang tidak pernah saya aktivasi seperti yang saya sebutkan di atas.

Yang lebih membuat heran, beberapa hari kemudian saya dikirimi lagi kartu pengganti kedua kartu yang saya blokir di atas, dengan limit kartunya berubah masing-masing menjadi Rp400.000.000.

Apakah begitu mudah bank menaikkan limit kartu kredit tanpa diminta nasabah? Apalagi setelah terjadi penggunaan kartu kredit yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Kenaikan limit kartu kredit tidak pernah disampaikan kepada saya. Saya merasa heran, karena bagaimana bisa kartu kredit masih dalam amplop bisa diaktivasi orang, digunakan orang dan sekarang limitnya dinaikkan sangat besar? Bagaiman asistem keamanan kartu kredit bank OCNC NISP menjadi pertanyaan saya.

Saya berinisiatif untuk menanyakan langsung ke bank OCBC NISP dengan datang ke cabang. Saya juga sudah telepon beberapa kali ke petugas call center dan beberapa kali mengirim email ke tanya OCBC. Namun tidak pernah mendapat jawaban dan solusi, hanya selalu diminta melunasi tagihan tersebut, dan menunggu akan disampaikan ke pimpinan.

Saya betul-betul kecewa dan menyayangkan atas pelayanan dan tanggapan akan keluhan yang saya ajukan. Padahal saya betul-betul tidak meminta kartu kredit tersebut, tidak pernah mengaktifkan kartu tersebut, apalagi menggunakan kartu tersebut. Saya juga tidak pernah meminta menaikkan limit kartu kredit tersebut.

Saya mohon maaf bila ada pihak yang tidak berkenan atas surat saya ini, tapi kesabaran dan kecewa saya sudah sampai pada batas yang bisa saya tahan.

Terakhir, saya ucapkan terima kasih kepada Media Konsumen.

Hartono, SH
Denpasar, Bali


Update via X:

 

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan perihal “Kartu Kredit yang Tidak Diaktivasi Bisa Dibobol Hingga Rp136 Juta dan Rp46 juta!”

Kepada Yth. Pimpinan Redaksi Media Konsumen U.p.: Surat Pembaca Dengan hormat, Terima kasih kepada redaksi Media Konsumen yang telah menayangkan...
Baca Selengkapnya

43 komentar untuk “Kartu Kredit yang Tidak Diaktivasi Bisa Dibobol Hingga Rp136 Juta dan Rp46 juta!

  • 18 Mei 2024 - (08:51 WIB)
    Permalink

    anjay, bobol di tiktok sampe puluhan juta sekali transaksi, penasaran itu buat beli apaan njirr

    7
    1
  • 18 Mei 2024 - (09:06 WIB)
    Permalink

    Ngeri sekali, begitu rawan kah informasi perbankan kita yang dengan mudahnya disalahgunakan oleh orang yang tak bertanggungjawab. Harus diusut tuntas ini oleh bank yang bersangkuta

    13
    1
    • 19 Mei 2024 - (05:59 WIB)
      Permalink

      Tapi menurut cerita bapak ini, limit kartu seharusnya hanya 25 juta.. tapi bisa transaksi hingga ratusan juta. Ini yang dipertanyakan.

      8
      1
      • 19 Mei 2024 - (08:11 WIB)
        Permalink

        Kalau masalah limit naik jadi 400jt sih karna ocbc limit gabungan.
        Ngikut ke limit yg paling besar yaitu Voyage nya.
        Jadi ketika ganti kartu baru otomatis limit terlihat sama.

        4
        1
  • 18 Mei 2024 - (10:54 WIB)
    Permalink

    Super aneh….limit kartu 25jt, tp dibobol ratusan juta kok lolos saja….ini systemnya bgmn?.. Udah gitu malah diksh kartu pngganti dg limit yg Lbh besar16x lipat……
    Memang system tdk membaca klo kartu tersebut masih dlm amplop, blm diaktivasi… Ngeri…..

    15
    1
  • 18 Mei 2024 - (11:39 WIB)
    Permalink

    Ada kelalaian dr sisi nasabah dikirim kartu dr bank atau marketing tidak ditutup malah di biarkan..kedua malah menunggu kadarluarwa desember 2024 kartu kredit sebelum kadarluarwa itu akan dikirim otomatis pengganti sebelum kadarluarwa..

    1
    19
    • 18 Mei 2024 - (14:02 WIB)
      Permalink

      saya pernah mau tutup kk permata, tapi sama pihak banknya yg ngga mau nutup permanen, katanya disimpen aja karena kalau dipakai baru ditagih . emang pihak banknya juga salah, ngga mau kehilangan nasabah kk sampai dipersulit atau muter2 kl mau nutup permanen, tapi keamanannya sangat rentan dan mudah dibajak

      11
      2
    • 19 Mei 2024 - (06:05 WIB)
      Permalink

      beberapa bank memaksa kirim kartu kak. kalau pernah apply kartu kredit pasti tahu.

      misal saya minta bank a kartu visa, dia paksa juga kirim kartu gpn. jadi yang dikirim dua kartu. kita minta dikirim visa saja tidak mau dia.

      lalu dia bilang yang kartu gpn tetap dikirim tapi tidak perlu diaktifkan.

      jadi kartu itu dikirim dengan paksaan. dan bapak ini tidak mengaktifkan kartu paksaan itu jadi seharusnya tidak bisa digunakan.

    • 24 Mei 2024 - (13:17 WIB)
      Permalink

      Sok bijak lu,.lalai dr mana ? Jd klau amplop harus dibuka dan tlp call center banknya..tlp pake pulsa tau Uda GT klau ga dibuka kan otomatis ga aktif .ga pernah punya kartu kredit ya?.itu dikantor ada ratusan amplop isi kartu kredit semua..malah dibakar amplopnya karena mereka males terima yg punya.

    • 25 Mei 2024 - (22:09 WIB)
      Permalink

      Lah wong gak diaktivasi pak2..mau masa kartunya abis ya gak ngaruh lah wong gak diaktifkan koq..kecuali diaktifkan dan digunakan baru berlaku deh masa expied kartu..sy jg punya kartu cc yg gak diaktifkan jg ..ya gak masalah apa2 mo abis masanya kek gak kek lah wong gak di aktifkan.

  • 18 Mei 2024 - (12:36 WIB)
    Permalink

    Kalo gak mau harusnya lgsg ditutup. Ini cuma di taruh dlm amplop. Terus tujuannya apa? Terus banknya system nya jg aneh. Tidak di aktivasi kok ya bisa digunakan. Tidak di aktivasi kok bisa naik limit otomatis.

    4
    9
    • 19 Mei 2024 - (06:05 WIB)
      Permalink

      beberapa bank memaksa kirim kartu kak. kalau pernah apply kartu kredit pasti tahu.

      misal saya minta bank a kartu visa, dia paksa juga kirim kartu gpn. jadi yang dikirim dua kartu. kita minta dikirim visa saja tidak mau dia.

      lalu dia bilang yang kartu gpn tetap dikirim tapi tidak perlu diaktifkan.

      jadi kartu itu dikirim dengan paksaan. dan bapak ini tidak mengaktifkan kartu paksaan itu jadi seharusnya tidak bisa digunakan.

      • 19 Mei 2024 - (07:40 WIB)
        Permalink

        Yang kartu kredit paksaan itu bisa ditutup selama bukan kartu utama.
        Misalnya kalau di BCA pas apply dikirim 2 : BCA Everyday (kartu utama)
        BCA yang kita pilih (kartu tambahan)
        Nah kalo misalkan dipaksa lagi ada 1 kiriman kartu tambahan, yang tambahannya ini bisa ditutup. Ga perlu disimpen gitu aja, ya bener ngapain juga.
        Tinggal telpon cs bank minta tutup, abis itu gunting. Selesai.

        • 20 Mei 2024 - (22:12 WIB)
          Permalink

          tidak bisa ditutup pak. apanya yang mau ditutup, orang tidak diaktifkan.

          tapi ya banknya tetap maksa kirim kartu bca everyday itu.

          • 20 Mei 2024 - (22:13 WIB)
            Permalink

            *maaf bca yang kartu tambahan maksudnya.

            itu tidak diaktifkan, jadi tidak perlu ditutup (kan sudah “ditutup”/”tidak diaktifkan”)

    • 24 Mei 2024 - (13:19 WIB)
      Permalink

      Ini sok tau ..tutup apanya..aktif aja ngak..ga usa sok bijak klau g ngerti permasalahan kebiasaan warga +62.

  • 18 Mei 2024 - (13:50 WIB)
    Permalink

    kk bca saya juga kena transaksi tidak dikenal krn jarang pakai, padahal kk masih aktif dan ngga sy sebarin tapi bisa dengan mudah transaksi 30jt padahal limit sy 12 jt. beneran kena bobol dari banknya ini kayaknya, pas kk mau expired juga tinggal sebulan. transaksi gk masuk akal juga dari luar negeri padahal sudah 5 th tidak pernah keluar negeri. untungnya sy komplain bisa direversal, sejak itu kl dapet notif kartu baru yang ngga saya minta langsung buru2 blokir. bank skrg gampang amat ngasi kk ngga diminta, tau2 diaktifin tanpa sepengetahuan saya. pingin nambah nasabah kk ya bukan gini caranyaa

    • 19 Mei 2024 - (09:03 WIB)
      Permalink

      KK BCA padahal ada fitur kontrol transaksi kartu kredit di aplikasi myBCA lho. Bisa dinonaktifkan transaksinya kalau gak dipakai. Baru aktifkan transaksi kalau mau pakai.
      Saya selalu matikan transaksinya kalau gak dipakai untuk mencegah hal merepotkan seperti ini.

  • 18 Mei 2024 - (13:56 WIB)
    Permalink

    apalagi ini gk dikasih otp, tapi email doang. untung aja pas ngecek email jadi sadar. bank2 mau sekelas bca atau ocbc kok sama2 lemah ya keamanannya

    1
    2
    • 18 Mei 2024 - (20:10 WIB)
      Permalink

      Saya pake cc, klo limit tdak mencukupi transaksi pke OTP aja direjek, overlimit pun dibatasi klo 1×24 jam tdak dibayar tdak bisa dipakai, dulu perna kebobolan pke bank d*s untung transaksi cuma kecil pke mata uang dollar ada notif langsung saya blokir, di pasar gelap data cc emg diperjual belikan, kartu belum aktif harusnya juga tdak bisa dipakai, makanya pengguna cc harus sering pantau lewat aplikasi

  • 19 Mei 2024 - (00:12 WIB)
    Permalink

    Setau saya kalau punya kartu lebih dari 1 itu limitnya gabungan, bukan ke pisah. Kalau dari bank sebelah biasanya untuk sanggahan transaksi yg bukan nasabah lakukann tidak perlu membayar tagihan yg kemuncul menunggu hingga hasil pelaporan investigasi. Kalau sudah membuat pelaporan, Semoga hasil investigasi benar bukan transaksi yg dilakukan sehingga tidak perlu membayar tagihannya.

  • 19 Mei 2024 - (05:38 WIB)
    Permalink

    saya pernah Coba transaksi di situs Luar negeri,
    system mereka kgk minta kode OTP.. langsung berhasil

    • 19 Mei 2024 - (07:43 WIB)
      Permalink

      Ya emang enggak, di apps e-commerce macem lazada juga bisa kok transaksi cc tanpa minta OTP. Cobain aja. Ga perlu di situs luar negeri. Dulu sebelum merger, transaksi di Tiktok pake cc juga ga perlu OTP. sekarang aja semenjak merger sama Tokopedia jadi mesti diminta OTP.

    • 19 Mei 2024 - (08:34 WIB)
      Permalink

      Kerjaan peretas kartu kredit kayanya ni.
      Di dunia game online banyak yang kaya gini, jual jasa top up harga bisa 50% lebih murah.
      Tapi klo di game bisa di balikin klo valid di teras trus akun game yang pernah top up pakai kartu kredit tersebut jadi minus uang di gamenya.

      Semoga masalahnya cepat selesai

    • 19 Mei 2024 - (16:52 WIB)
      Permalink

      Iya kalau transaksi situs luar negeri tinggal masukin nomor kartu, tgl, bulan, tahun masa aktif kartu, sama 3 digit vbv

  • 19 Mei 2024 - (07:48 WIB)
    Permalink

    Terimakasih atas informasinya…
    Dan terimakasih kepada semua komentar atas ilmunya.
    Terkhusus buat si Penulis, semoga masalahnya bisa terselesaikan dg baik tanpa ada kerugian Materi (karena rugi waktu dan mental pasti tak dapat terhindarkan, sebab masalah ini tak mungkin selesai dalam beberapa hari)

  • 19 Mei 2024 - (09:51 WIB)
    Permalink

    Bapuk bener keamanannya. Paling kerjaan ordal. Saran aja klo dikirimin cc dan ga niat dipakai walau blm diaktivasi, minta ditutup aja. Soalnya walau blm diaktifkan, tetep bisa kena biaya tahunan.

  • 19 Mei 2024 - (12:05 WIB)
    Permalink

    Sepertinya CC NISP nya itu otomatis aktif jika dalam beberapa kurun waktu tidak diaktifkan.. Karena asa beberapa CC yang seperti itu.. Coba cek billing nya itu cc ada dikenakan annual fee tidak dan jika ada kapan awal munculnya.. Dr situ kita bisa tau kapan cc nya mulai teraktifasi

  • 19 Mei 2024 - (13:12 WIB)
    Permalink

    Sepertinya dia kena penipuan via Whatsapp, pengirim Whatsapp yg di Screenshot knp tidak ditampilkan. Selama ini pengiriman OTP harusnya melalui SMS.. Kenapa trx diatas OTP
    melalui Whatsapp..??? Kemungkinan juga Whatsapp nya sudah terbuka di device lain, bisa di PC kantor yg lupa di logout.. Dan itu menjadi celah utk disalahgunakan orang lain.. Biasakan cek di pengaturan Whatsapp perangkat tertaut itu hanya di HP kita aja..

      • 19 Mei 2024 - (13:45 WIB)
        Permalink

        Begini bang, si Penulis tidak men screenshot secara utuh OTP Whatsapp bisa jadi ini kelalaiannya si Penulis (Bagian pengirimnya sengaja dipotong), Bisa jadi dikirim dari pihak yg mengaku Call Center OCBC, Kemudian ditelp yang bersangkutan juga mengaku sebagai pihak Bank.

  • 19 Mei 2024 - (13:57 WIB)
    Permalink

    Kartu Kredit yg sudah dikirim bisa jadi teraktivasi secara otomatis, setelah melalui beberapa verifikasi, biasanya setelah kartu kredit dikirim dan status nya terkirim dan diterima oleh pihak nasabah maka PIHAK BANK Pasti menelpon utk mengaktifkan.. Ketika dia mengakui bahwa kartu telah diterima dan Malas/Menunda utk diaktifkan maka sistem akan mengaktifkan secara otomatis.. Harusnya biaya yg muncul hanya annual fee, makanya kalo sudah Terima kartu kredit langkah pertama harus diaktifkan, jika dirasa tidak diperlukan lgsg telp call center utk melakukan penutupan.. Dan Paling Penting selanjutnya itu adalah minta Surat Penutupan Kartu Kredit bisa via email atau POS. Jika tidak memperoleh Surat Penutupan Kartu kredit maka Kartu kredit tsb statusnya blokir sementara dan sewaktu waktu bisa aktif kembali atau muncul biaya annual fee..

    • 24 Mei 2024 - (13:25 WIB)
      Permalink

      Ga dibuka otomatis dari mana? Kadang mau ketawa liat comment orng yg ga paham tentang mekanisme kartu kredit..itu amplop kesaya bnyk dr bank mandiri, danamon, dbs ga dibuka amplopnya..ga ad tu aktif otomatis..ngomong seolah2 benar aja lu tong

  • 20 Mei 2024 - (08:30 WIB)
    Permalink

    Saat ini saya juga memiliki CC yang masih di amplop tersegel rapat dan belum dibuka apalagi diaktifkan. Satu CC MANDIRI Hypermart yang saya terima tahun 2012 lalu. Satu lagi saya dari CC NIAGA. Kedua CC tersebut masih tersegel rapat. Alhamdulillah tidak bisa dijebol sama pencuri digital. Saran saja, jika ada tawaran dari marketing/siapapun untuk mendapatkan CC katakan tidak.

  • 20 Mei 2024 - (12:47 WIB)
    Permalink

    Yang menyimpan cc salah, mengapa tidak di tutup permanen saja kalau tidk di gunakan, yg lebih salah lagi pihak Bank, aneh bin ajaib cc tidak di aktivasi tapi bisa di pakai, otomatis mutlak kesalahan bank, gampang sekali keamananya di
    retas, tetep masih nasabah yg repot dan di salahkan. Itulah perbankan selalu tdk mau di salahkan. Akan lebih baik tidak berurusan sama bank, punya duit juga akan lebih aman di taruh di bawah kasur. contohlah org2 doeloe terutama org2 kampung lebih tenang.

  • 20 Mei 2024 - (13:48 WIB)
    Permalink

    kalo urusannya sudah diatas 100 juta wajib pakai kepolisian dan pengacara pak biar bisa dipush..jangan mau kalo suruh bayar kalo kesalahan jelas ada dipihak bank..semoga kasusnya terselesaikan

 Apa Komentar Anda mengenai Keamanan kartu kredit OCBC?

Ada 43 komentar sampai saat ini..

Kartu Kredit yang Tidak Diaktivasi Bisa Dibobol Hingga Rp136 Juta dan …

oleh hartono SH dibaca dalam: 2 menit
43