Terkena Dampak COVID-19, Tunaiku Amar Bank Tidak Memberikan Keringanan

Saya adalah salah satu nasabah Tunaiku Amar Bank yang sudah kali melakukan pinjaman sejak tahun 2018. Pinjaman pertama dan kedua saya sudah lunas lalu saya melakukan pinjaman ketiga.

Tetapi, karena ada wabah COVID-19, saya pun sedang mengalami kesulitan ekonomi karena usaha harus tutup untuk mematuhi kebijakan pemerintah. Lalu, karena terkena dampak COVID-19, saya mengirimkan email ke pihak Tunaiku Amar Bank dengan harapan mendapatkan keringanan berupa penundaan pembayaran 2 bulan dan akan langsung dibayarkan 2 bulan di bulan berikutnya.

Permohanan keringanan saya ditolak dan diwajibkan untuk dibayarkan hari itu. Karena saya tidak punya dana untuk bayar hari itu, pihak petugas lapangan Tunaiku Amar Bank akan mengunjungi rumah saya bahkan RT/RW rumah saya. Padahal saya sudah jelaskan masalahnya dan memohon keringanan pembayaran.

Semoga pihak Tunaiku Amar Bank dapat mengerti dan memberikan keringanan penundaan pembayaran yang akan saya langsung bayarkan 2 bulan setelah wabah COVID-19 selesai.

Terima kasih atas bantuan dan pengertian dari pihak Tunaiku Amar Bank.

Marco Lau Santosa
0821111153**/0858833206**
Jakarta Utara

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pelaku usaha yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Kirimkan Tanggapan

62 komentar untuk “Terkena Dampak COVID-19, Tunaiku Amar Bank Tidak Memberikan Keringanan

  • 19 April 2020 - (21:16 WIB)
    Permalink

    Saya juga merupakan nasabah dari TUNAIKU dari amar Bank, saya sdh berkali kali dihubungi pihak TUNAIKU, pada hal saya sdh mengajukan surat penundaan pembayaran cicilan. Mohon Bpk/Ibu OJK via media konsumen bisa membantu permasalahan yg saya hadapi.

    • 27 Mei 2020 - (10:52 WIB)
      Permalink

      Saya juga nasabah amar bank, kemarin disuruh isi link untuk permohonan keringanan, serta harus lampirkan bukti surat dri perusahaan jika terdampak Covid, tapi sampai saat ini belum ada persetujuan dari amar bank, bunga tetap berjalan malah ini mau cicilan ke tiga kali nunggak, entah harus gimana..?

      • 8 Juni 2020 - (19:05 WIB)
        Permalink

        Bener juga saya juga nasabah Tunaiku sdah berkali-kali telpon imel tapi tidak ditanggapi juga apa himbuan dr pemerintah tidak ditanggapi /menolak kebijakan pemerintah udah penagihan lwat kolektor kasar pakai ancaman harusnya dr pihak Tunaiku bisa mengerti dengan kondisi skrg ini ini perlu dilaporkan ke pihak ojk biar skalian ditutup

    • 5 Agustus 2020 - (09:45 WIB)
      Permalink

      Kasus kita sama semua, bahkan saya hanya telat 1 bulan sudah diancam DC akan datang kerumah/kantor sementara saya salah satu korban PHK akibat dampak covid 19 . Apakah sudah ada yang pernah didatangkan oleh DC tunaiku?

  • 19 April 2020 - (22:00 WIB)
    Permalink

    Saya jg nasabah tunaiku ammarbank terkena dampak dr wabah covid19 ini, sy di rumahkan sementara suami sy seorang grabbike, selama ini saya tdk pwrnah telat membayar angsuran namun krn pandemi ini ekonomi kami sulit sekali, jgn kan untuk mengangsur untuk kebutuhan sehari2 saja sulit, sy sdh berkali2 email kepada tunaiku ammarbank nun tdk ada respon malah kolektornya semakin meneror & menekan saya hingga saya pendarahan
    Mohon bantuan teman2 yg mengerti hukum, ylki, ojk dan afpi atas masalah kami ini….

    • 23 April 2020 - (16:12 WIB)
      Permalink

      Kalau diteror dan buat ibu sakit mending jangan diangkat ,matikan saja. Bukan bermaksud menghindar cuma daripada stres dan banyak berdoa saja Bu serta sabar,namanya semua lagi kesusahan .jangan hidup udah susah malah ibu sakit ,jadi alihkan kegiatan ke yg lain biar ga sakit

  • 23 April 2020 - (14:20 WIB)
    Permalink

    Setelah isi survey nya ternyata gak ngaruh banyak..Aturan OJK terkait stimulus pun tidak ada pengaruhnya melakukan pinjaman di tunaiku amarbank

    Nasabah Yth, Terima kasih atas partisipasi Anda dalam survey yang telah kami lakukan. Silahkan tetap bayar angsuran sesuai dengan kontrak perjanjian Anda untuk menghindari adanya keterlambatan

    • 23 April 2020 - (22:16 WIB)
      Permalink

      Ya, saya sudah coba koperatif dan beritikad baik untuk membayar. Saya hanya meminta keringanan untuk penundaan waktu 2 bulan dan dibayarkan sekaligus tapi ditolak oleh pihak Tunaiku Amar Bank. Berikut tanggapan dari pihak Tunaiku Amar Bank pada 3 April 2020:

      “Terima kasih telah menghubungi Layanan Email Tunaiku. Mohon maaf atas keterlambatan kami dalam merespons pesan Anda.

      Dapat kami informasikan untuk penangguhan pembayaran dan keringanan pembayaran sesuai dengan saran dari pemerintah, saat ini sedang dalam proses review pihak manajemen kami sehingga layanan Tunaiku belum ada kebijakan penangguhan/penundaan pembayaran dan keringanan pembayaran angsuran. Saran dari kami silakan lakukan pembayaran sesuai nominal angsuran dan jatuh tempo Anda.

      Sebagai informasi tambahan untuk perihal kebijakan tagihan Anda dapat menghubungi pihak penagihan kami langsung di nomor WhatsApp 087780799705 sehingga Anda dapat berkoordinasi langsung dan mohon pastikan nomor ponsel Anda yang terdaftar selalu aktif sehingga kami dapat menghubungi Anda.

      Demikian informasi yang dapat kami sampaikan. Terima kasih.”

  • 23 April 2020 - (16:10 WIB)
    Permalink

    Sama pak,karena covid perusahaan ditutup karena ga masuk ke usaha yang diperbolehkan buka jadilah ga ada pemasukan ditambah istrinya juga ga ada pemasukan,sudah diemail malah dijawab ga ada program restrukturisasi pinjaman jadilah ga bisa bayar .diteror by wa bilang mau datang,kubilang silahkan saja toh rumah masuk zona merah eh malah maki2 doakan kita kena covid,kubalas aja malah bagus ga bisa nagih dong pak nanti nular hehehe kalau ada DC mau nagih kerumah malah bagus biar kena sakit

    • 23 April 2020 - (22:24 WIB)
      Permalink

      Ya, saat ini yang terdampak bukan hanya pihak atau pelaku usaha tertentu, semua pihak pasti terdampak COVID-19. Saya rasa aneh jika pihak OJK hanya memberikan keringanan ke pihak tertentu saja, tapi pihak lain diabaikan tanpa alasan. Pengusaha, karyawan, pedagang pun pasti kesulitan melakukan pembayaran. Tidak ada yang mau berususan dengan pihak DC, pasti diusahakan untuk bisa melunaskan. Tapi, kondisi seperti ini, bisa apa?

      Jika ada pihak DC yang mengatakan “Siapa yang suruh pinjam jika tidak mampu bayar”, saya rasa memang mereka tidak punya hati. Buat apa kita pinjam kalau kita punya banyak uang? Kita meminjam uang karena kita butuh uang. Kalau kita udah banyak uang, buat apa harus berurusan dengan pihak bank. Dan tujuan bank memberikan pinjaman itu buat siapa? Buat yang membutuhkan pinjaman atau yang tidak butuh pinjaman?

      Disaat yang sulit seperti sekarang ini, saya cuma berharap pihak bank memberikan keringanan waktu dan pengertian. Itikad untuk membayar pasti ada, saya juga tidak mau diteror setiap hari. Kondisi keuangan seperti ini, buat makan aja harus pinjam.

  • 23 April 2020 - (17:30 WIB)
    Permalink

    Iya pak tunaiku ammarbank ini jahat sekali tdk mau tau kondisi nasabah saat pandemi seperti ini sdh di email ikut survey tetap suruh bayar, nasabah bagaimana mau bayar tidak ada pemasukan.
    padahal sudah ada pojk nya tentang restrukturisasi pinjaman,,, jd mikir ini aplikasi/ bank resmi atau ilegal ya…

    • 23 April 2020 - (22:27 WIB)
      Permalink

      Semoga pihak pemerintah memberikan kebijakan yang jelas terkait hal ini. Aturannya masih tidak jelas. Jangankan buat bayar pinjaman, untuk beli bahan makanan aja harus irit.

      • 18 Mei 2020 - (20:41 WIB)
        Permalink

        Jangan ngarepp bantuan pemerintah, syussah, mending semua yang lagi punya masalah sama pinjol kompakan bikin surat laporan bareng ke OJK dan AFPI dan minta perlindungan selaku nasabah fintech, kalau lagi kayak gini semua fintech menganggap musuh, lain halnya saat kita bayarnya lancar

    • 18 Mei 2020 - (21:09 WIB)
      Permalink

      Bu normalia hasil laporan ke OJKnya bagaimana ? Apakah masih sering diteror.?

  • 23 April 2020 - (21:21 WIB)
    Permalink

    Cek di web OJK, Bank Amar termasuk yang memberikan keringanan untuk cicilan, ternyata pas baca keluhan nasabahnya berbeda

    • 23 April 2020 - (21:36 WIB)
      Permalink

      Sama pak kaya saya… saya dah telat 2 bln mau jalan 3 bln.. saua dan istri kena di rumahkan dg unpaid leave berarti kami zero income, tp tetap saja di wa, tlp dan email oleh tunaiku… saya harus gmna ya? Saya bukannya gak ada itikad baik, tp saya bingung bayar dg cara apa dan pake uang dr mana

    • 18 Mei 2020 - (20:39 WIB)
      Permalink

      Pencitraan wae lah biar tidak dicap tidak kooperatif padahal fake…hayuklah ramai-ramai bikin laporan, kalau bergerak sendiri gak akan digubris, kalau bergerak bersama mereka pasti takut juga

      • 6 Juni 2020 - (15:01 WIB)
        Permalink

        Hari ini sy sampe di wa langsung sama pegawai tunaiku. Ktnya klo hari ini sy tidak bayar cicilannya. Pihak Debt COllector dr tunaiku akan datang kerumah untuk membatalkan perjanjian pinjaman sy. Jd sy disuruh mengembalikan semua uang yg sdh sy pinjam dr tunaiku. Padahal baru bulan Mei sy blum bayar cicilannya. Sungguh kejam pihak tunaiku. Tidak ada toleransi sama sekali.

  • 23 April 2020 - (21:39 WIB)
    Permalink

    Berarti Bank Amar tidak menjalankan program relaksasi keringanan seperti yang tercantum di Web OJK, lalu untuk apa ada nama Bank Amar peduli Covid 19…kasihan nasabahnya… MIRIS

  • 27 April 2020 - (14:07 WIB)
    Permalink

    tadi pagi saya telpon ojk mengadukan keluhan & kendala saya di tunaiku ammarbank, krn praktek di lapangannya beda
    Yg punya keluhan sepeeti saya bisa telpon ojk di 157, biar ojk tau keluhan kita terhadap tunaiku ammarbank

  • 2 Mei 2020 - (10:24 WIB)
    Permalink

    Sama pihak tunaiku memang tdk pny hati saya sudah email dn tlp u mnt keringanan malah disuruh isi survei dl lah herannya email blm masuk blm ada petugas bank amara tlp udah ada sms masuk memberitauhakan anda hrs tetap membayrkan tagihan anda aneh kan bahkan pihak tunaiku skrng meneror dan menagih mama saya yg gak ada hubungan utang piutang ini u puhak tunaiku harap baca ya saya nasabah tunaiku bukan saya tdk mau bayat dikarenakan usaha saya tertutup dr diberlakukannya psbb usaha saya mati tdk ada pemasukan dn sy udah puluham email yg say kirim u mnt penangguhan cicilan tp tdk ada respon u saat ni kita lbh mementingan isi perut dl setelah kondisi stabil saya akan membayrakan utang saya dn tolong jgn lagi pihak kalian meneror rumah orang tua saya karena mama saya udah tua dn kaget tan bila ada tindakan yg kasar inget apa bila amape terjadi apa2 dikarenakan tidakan DC kalian saya akan tuntut balik pihak bank amara

    • 2 Mei 2020 - (12:26 WIB)
      Permalink

      Amar Bank – Tunaiku seperti preman dan tidak punya rasa pertimbangan.. Saat kondisi pandemi, mereka sibuk nagih pembayaran, padahal pembiayaan lain sudah relaksasi dan memberikan keringanan cuti bayar

    • 18 Mei 2020 - (20:35 WIB)
      Permalink

      Kalau sudah sampai meneror dan ada buktinya silakan laporkan ke AFPI dan OJK selaku regulator Fintech, kirim semua bukti chatnya, atau bila perlu semua nasabah yang diintimidasi buat saja laporan ke OJK dan AFPI, semua kirim email di hari yang sama ke OJK. Kalau banyak dan sering kirim email saya yakin pasti ditanggapi kok, ada yg mau koordinir bikin grup wa dipersilakan, kita harus bergerak bersama kalau bergerak sendirian gak akan digubris

  • 3 Mei 2020 - (00:20 WIB)
    Permalink

    Skrang gini ja….yg pnting kita udh da sikap koorperatif mnta relaksasi..sbner nya bank amar tau smua sektor lgi pda susah tpi mreka pura2 g mau tau..klo da pnagihan di lpangan yg brsifat ancem atau rese trik ja ke polsek trdekat klo yg rumah nya dket ormas pnggil ja mnta bntuan klo mreka rese nagih nya tpi klo sopan kita layanin. pmrintah elarang smua jsa financial slama pendemi ini g bleh pke dc. tpi klo di lpangan brbeda sluruh rt/rw ikut ebantu bwt dc2 yg rese sma wrga nya. krna skrang tiap2 rt/rw peka klo da tndak kekerasan atau kributan atas wrganya slama da covid ini…skrang ancaman kmiskinan dan klaparan itu yg lbih kita kwatirkan…bwt urusin utang piutang lgi bgini kbyakan di no 3 in dlu bisa mkan bwt kluarga udh sykur bnget…klo kita pnya duit pas2 san trus kita byarin angsuran trus kluarga kita g mkan itu konyol nmanya… “note” !!! bkan brarti kita g mau byar!!! Skrang logika nya yg galbay bkan pluhan nsabah lgi bhkan mngkin udh rtusan nsabah galbay krna kondisi bgini!!…kondisi bgini smua orng no 1 in perut dlu…kita smua wabah ini biar cpet slesai .dan prekonomian normal lgi…

  • 28 Mei 2020 - (11:25 WIB)
    Permalink

    saya cek hari ini ada pengumuman di tunaiku dg login lewat web ttg payment holiday selama 3 bulan, jadi cuma bayar bunga saja. tapi waktu ditanya katanya saat ini belum ada kebijakan apa-apa.. kek PHP.

  • 28 Mei 2020 - (18:34 WIB)
    Permalink

    Pihak tunaiku kenapa gak mengerti posisi kami karyawan yg dirumahkan efek covid. Kita dirumahkan & tidak digaji sepeserpun oleh perusahaan. Baru aja saya ditagih oleh pihak tunaiku. Kebijakan diberikan oleh org yg terkena covid. Lah masa kita harus jadi org sakitnya dlu gitu (amit2..) orang2 yg di phk & dirumahkan juga berdampak. Sekarang saya mesti disruh melunaskan dalam itungan 2 hri kedepan untuk tagihan bulan ini. Uang dari mana buat bayarnya. Disruh pinjem keluarga lah keluarga saya juga sama dirumahkan sama kantor dan gak punya uang juga.
    Semoga banyak yg report kejadian ini.
    Bener2 gak da solusinya banget.

  • 30 Mei 2020 - (10:11 WIB)
    Permalink

    Iya brarti semua disini masalahnya sama. Saya juga disuruh isi survey tapi tetep disuruh bayar. Saya tetep diteror lewat email mau datengin DC kerumah. Malah di emailnya bilang klo DC mau dateng ambil keseluruhan sisa dana tagihan. Krn tiap hari diancam, saya juga jawab itu emailnya. Saya persilahkan DC klo mau dateng, saya bilang saya sudah koordinasi dgn rt rw, satpam & polsek setempat sbg antisipasi sapa tau DC tunaiku kasar. Langsung dbales lagi email saya. Katanya saya disuruh angkat tlp klo ada tim penagihan yg nelpon. Padahal di email nya bilangnya tidak ada keringanan, tidak ada penundaan atau penangguhan pembayaran. Tapi saya disuruh nego. Gunanya apa nego? Jadi saya setuju klo semua disini kita lapor bareng2 biar didengar. Tutup aja tunaiku ini. Reseh banget bank nya.

    • 30 Mei 2020 - (11:36 WIB)
      Permalink

      Sama mb seperti saya, ini saya di wa sama kolektor mengancam mau tarik uang kembali datang kerumah, saya balas, ya silahkan kerumah saya sudah lapor rt rw setempat untuk berjaga2 jika ada pemaksaan dan kekerasan. Lalu saya bilang saya akan laporkan anda ke OJK dengan bukti capture WA kalau kolektor amarbank mengancam saya. Dan saya akan datangi kantor pusat amarbank untuk pengaduan diterror kolektor, sata juga ingin minta keringanan langsung ke kantor pusat terkait survey link yang sudah saya isi dengan memberikan bukti surat dari perusahaan jika saya dirumahkan tanpa digaji sepeserpun.
      Yukk kita buat wa grup untuk semua nasabah amar bank. Ini nomor wa saya 08872586306.

      • 30 Mei 2020 - (16:25 WIB)
        Permalink

        Krn tiap hari saya diteror terus lewat email, saya juga bales terus itu emailnya. Bolak balik bilang surat tugas utk DC udah ada mau ambil dana. Ya saya bales silahkan datang kpn mau dateng saya sudah siap, ada rt/ rw, satpam yg sudah saya koordinasi. Saya selalu lancar pembayarannya, bahkan bln april kemaren meskipun gaji saya cuma separuh krn kantor udh tutup tgl 18 maret, tetep saya duluin bayar cicilan di tunaiku. Tapi bln mei ini memang saya udah gak dapat gaji sepersen pun.

      • 23 September 2020 - (09:55 WIB)
        Permalink

        Mba…selama ini pernah didatangi DC g sy bln september ini sdh jatuh tunggakan yg ke dua bln.

  • 4 Juni 2020 - (11:51 WIB)
    Permalink

    sama, saya juga minta penangguhan atau restruktur ga ada solusinya, berulang x email, chat atau apapun, padahal di IG mereka memberikan artikel mengenai “melindungi skor kredit” salah satunya dengan hubungi lembaga yg terkait, kita udah menghubungi mereka jawabannya “masih dalam proses review managemen” saya pikir tunaiku di bawah amar bank ini profesional selayaknya bank yg lain, tp jawaban mereka “setiap Bank ada SOP sendiri” tapi mereka kan legal, dibawah naungan OJK. entahlah…knapa mereka mempertahankan tidak adanya keringanan dari pada nasabahnya gagal bayar. minimal kasihlah kebijakan – kebijakan dr sisi nasabah, kita disini bukan sengaja gagal bayar, tapi krna kondisi dan situasi, bisalah di track record masing2 nasabah apakah layak diberi pengurangan atau tidak, telp lah ke HRD nya apakah masih bekerja, sistem penggajiannya bagaimana saat ini. atau bagaimana usahanya berjalan saat ini, semoga saja adalah hasil review managemen amar bank yg dr kapan waktu gak selesai-selesai itu.

  • 25 Juni 2020 - (15:10 WIB)
    Permalink

    Saya kira cuma saya aja, ternyata banyak juga ya..
    kirain karena dibawah naungan ojk, akan ada kebijakan ternyata nggak jaminan juga dibawah naungan ojk.

  • 25 Juni 2020 - (15:49 WIB)
    Permalink

    Saya kira cuma saya aja, ternyata banyak juga ya..
    kirain karena dibawah naungan ojk, akan ada kebijakan ternyata nggak jaminan juga dibawah naungan ojk.

  • 6 Juli 2020 - (11:28 WIB)
    Permalink

    Saya juga salah satu customer TUNAIKU..
    Sampai sekarang pun email pengajuan untuk resrukturisasi pembayaran saya belum ditanggapi oleh pihak Amar Bank.

    Lalu, apakah ada DC dari Tunaiku yang benar-benar datang ke rumah kalian menagih dengan kasar atau sampai mengancam sampai dengan saat ini ..?

  • 13 Agustus 2020 - (03:27 WIB)
    Permalink

    Teman sy galbay ditunaiku dr bulan mei. Dia kirim email ke Tunaiku mengenai kondisi keuangannya saat covid ini. Sdh di acc oleh pihak tunaiku. Penundaan bayar sampai dengan februari 2021. Kalau ada dc yg nagih, bahasanya kasar ya tahan aja. Kan memang blm ada uangnya. Coba ikut grup SKDA sesuai wilayah. Sy wilayah Bekasi. Di grup itu bisa kasih solusi buat hadapi dc. Semoga permasalahan semuanya bisa cpt selesai ya.

  • 19 Agustus 2020 - (14:53 WIB)
    Permalink

    Tagihan Tunaiku jatuh 20 Agustus 2020 ini, tapi sampai sekarang belum pegang uang buat bayar tagihan Agt.
    Ada yg sudah pernah pengajuan keringanan ?
    Saya kena PHK Mei 2020, masih berusaha membayar semua tagihan CC KTA di bln Juni Juli 2020.
    Akhirnya Agt ini tidak sanggup byr.
    Sampai2 tidak mkn bbrp hr krn kpikiran bbrp tagihan yg sdh nunggak (ada 2 bank yg tdk merespon srt pnangguhan sy) smp akhirnya jatuh tempo.
    Pdhal sdh sy beri srt PHK jg.
    msh diReject sm Bank.
    Sy smp melamar ojol M—- , tp orderan aja hrs rebutan jg.
    ms susah gn, hrs isi perut aja, hrs ngiriit. sapa jg yg mau nunggak, ya kan. sapa jg mau kondisi spt ini.
    Pihak bank sndr jg bth uang, krn nasbh byk yg nunggak.
    tp kl sy memaksakan diri byr tagihan Agt dst, sy jg bingung, mau byr pake apa.

    • 23 September 2020 - (11:31 WIB)
      Permalink

      Pinjol nikmat sesaat sengsaranya lama … bunganya gila nagihnya gila.. ribanya gila .. hayo stop pk pinjol .. biar mereka gak semakin menggurita ..

  • 19 Agustus 2020 - (15:10 WIB)
    Permalink

    Mau dibilang nama kita diBlakclist di BI, mau gmn lagi, sy yakin banyak mungkin separuh lebih nama rakyat di Indonesia yg bakal kena blacklist di situasi pandemic.
    kena PHK, kerjaan sampingan juga bangkrut.. melas sudah

  • 23 Agustus 2020 - (22:22 WIB)
    Permalink

    Kalau saya dapat keringanan payment holiday, cuma bingung kok cicilannya jadi tambah besar, yang seharus nya per bulan 1.270.000 jadi tambah 1.6 juta per bulan dan selama 7 bulan lagi, tertera di aplikasi pinjaman pokok sisa 6.6 juta, saya ajukan utk pelunasan awal aja, karna memang ga menyanggupi utk nyicil lagi karna suami kena phk, rencana bayar pakai uang dari phk itu tapi malah di surih lunasi 11 juta, saya coba minta keringanan utk bayar 6.6 aja tapi ga bisa, tetap harus bayar 11 juta, memang seperti itu kahkah peraturan ojk nya?

  • 17 September 2020 - (18:43 WIB)
    Permalink

    sama sya jg nasabah tunaiku, pdhal baru telat 2 minggu tp tlp dgn nada yg kasar, sya coba untuk melawan, mereka tdk berani telp lg, cuma email saja, dan telp kentor pun tdk mau berbicara dengan saya hanya penitipkan pesan ke recepsionis,
    ada kah disini yg sudh pernah di kunjungin pihak DC tunaiku?

 Apa Komentar Anda?

Ada 62 komentar sampai saat ini..

Terkena Dampak COVID-19, Tunaiku Amar Bank Tidak Memberikan Keringanan…

oleh Marco Lau Santosa dibaca dalam: 1 menit
62