Ilustrasi Keluhan Permohonan Surat Pembaca Autodebet Rekening Payroll karena Tunggakan KTA Bank Permata 5 Mei 202012 Mei 2020 ekasriwulandari 15 Komentar Auto Debit, Autodebit Rekening, Bank Permata, Kredit Tanpa Agunan, KTA, KTA PermataBank, Pembayaran tagihan, PermataBank, Rekening Tabungan, Saldo minus, Saldo rekening, Tunggakan hutang Ikuti kami di Google Berita Selamat pagi para pembaca. Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan kekecewaan terbesar saya terhadap salah satu bank besar di Indonesia, yaitu Bank Permata. Saya memiliki rekening Permata karena payroll perusahaan tempat saya bekerja menggunakan Bank Permata. Kebetulan sebelum payroll melalui Permata, saya sudah memiliki KTA di bank tersebut. Kejadian tidak menyenangkan ini terjadi tanggal 29 April 2020, dimana saya masih memiliki sisa saldo Rp50.000 yang akan saya ambil untuk membeli susu anak saya, tetapi betapa kagetnya saya ketika saya lihat saldo saya minus sebesar Rp12 jutaaan. Saat itu juga saya langsung menghubungi CS Bank Permata untuk meminta penjelasan. Namun diinformasikan bahwa untuk lebih jelas saya diminta telepon ke bagian collector saja. Ketika esok harinya saya menanyakan perihal tersebut, betapa kaget saya bahwa saya diberitahukan oleh petugas bernama Fera bahwa pendebetan tersebut dilakukan secara sistem, bukan oleh Bank Permata karena tunggakan KTA saya sudah lebih dari 7 bulan; sehingga sesuai SOP Bank Permata berhak mendebet seluruh dana yang ada di rekening Bank Permata. Sebelum hal ini terjadi, saya sudah coba untuk nego ke Bank Permata untuk meminta keringanan pembayaran dengan cara mencicil sesuai kemampuan saya, tapi saya malah dimarahi oleh petugas desk collectornya dan meminta saya untuk membayar lunas potong bunga saja. Beberapa waktu kemudian ada petugas yang telepon lagi dan mengatakan bisa dicicil sesuai kemampuan, tapi tidak ada hitam diatas putih dan tidak ada perjanjian dengan materai, sehingga saya belum menyanggupi untuk hal tersebut; karena beberapa bank yang sudah memberikan reschedule kepada saya selalu melampirkan surat perjanjian dengan materai. Hal yang membuat saya sangat kecewa adalah Bank Permata tidak mau memberikan keringanan dengan cicilan sama sekali, tetapi ketika tanggal masuk payroll semua gaji saya langsung didebit tanpa sisa sepeser pun. Saya sudah coba telepon dan meminta sebagian uang saya dikembalikan untuk membeli susu anak saya, tapi dengan tidak punya hati Bank Permata mengatakan hal tersebut sudah SOP, bahkan saya diminta untuk mencari dana talangan lagi untuk melunasi sisanya. Padahal saat itu posisi saya juga tidak ada uang sama sekali, sementara suami saya di PHK karena wabah Corona ini. Wahai Bank Permata apakah anda tidak memiliki hati nurani? Saya hanya meminta anda mengembalikan tidak lebih dari setengah gaji saya, anda boleh ambil semua gaji saya, tapi saya hanya minta kembalikan untuk membeli susu anak saya. Tapi anda tetap berkeras hati, bahkan saat ini anda sedang menunggu THR saya masuk agar anda bisa ambil kembali seluruhnya. Sekarang saya sudah mengikhlaskan uang yang sudah anda ambil dari rekening saya. Saya hanya merasa miris sekali ditengah wabah seperti ini PHK besar-besaran dimana-mana dan kondisi ekonomi negara sedang memburuk – bahkan Presiden saja sudah menginstruksikan untuk memberikan keringanan kredit – tapi hal itu tidak saya dapatkan dari Bank Permata; yang ada saya malah semakin dijepit & dipaksa untuk membayar lunas hutang saya. Padahal saat ini untuk kehidupan sehari-hari mengandalkan sumber pendapatan dari saya saja. Semoga hal ini bisa menjadi pelajaran untuk kita semua dan agar ke depannya tidak ada lagi nasabah yang mengalami hal seperti saya. Semoga kita segera terbebas dari pandemi Corona ini agar kegiatan ekonomi bisa berjalan normal kembali. Terima kasih. Eka Sri Wulandari Jakarta Barat Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Maryani5 Mei 2020 - (11:21 WIB)Permalink @PermataCare @bank_indonesia @ojkindonesia Semua bank begitu lebih kecam dari ibu tiri tutup aja r… https://t.co/t9bXc1ak2g Login untuk Membalas
anton betton5 Mei 2020 - (12:05 WIB)Permalink ya begitulah yang namanya Bank. mereka hanya akan baik, jika kita bisa jadi nasabah yang baik juga. kalo sampai ada tunggakan, pasti akan dianggap bukan nasabah yang baik. Login untuk Membalas
PermataCare5 Mei 2020 - (12:25 WIB)Permalink @bank_indonesia @ojkindonesia Terima Kasih atas informasi yang diberikan. Keluhan saat ini sedang… https://t.co/WDoLyoaDop Login untuk Membalas
Taufik Rahman5 Mei 2020 - (13:03 WIB)Permalink Anda sudah menunggak pinjaman KTA selama 7 bulan dan ini sudah termasuk kategori macet dan bank permata sudah berbaik hati untuk menghapus bunganya, menurut saya anda tidak bisa sepenuhnya menyalahkan bank permata, coba kalau posisi dibalik dengan kalau anda memberi pinjaman ke orang dan orang tersebut tidak membayar selama 7 bulan. Waktu anda mengambil pinjaman dan anda menikmati uang pinjamannya apakah anda tidak menghitung kemampuan bayar bahwa cicilan tidak boleh melebihi dari 30% dari gaji sehingga tidak memberatkan dan mengganggu cashflow keuangan anda. Disini saya tidak berpihak ke siapa-siapa cuma kita harus objektif. Login untuk Membalas
ekasriwulandariPenulis artikel5 Mei 2020 - (13:18 WIB)Permalink Bapak Taufik Rahman, Terima kasih untuk komentarnya, semoga bapak senantiasa diberikan rejeki yang cukup sehingga tidak perlu merasakan pahitnya terlilit hutang seperti saya. 1 Login untuk Membalas
sanny imannudin5 Mei 2020 - (14:55 WIB)Permalink mungkin pak taufiknya juga DC yg g punya hati atau kaya raya harta tapi miskin empati 1 Login untuk Membalas
Taufik Rahman5 Mei 2020 - (15:23 WIB)Permalink Perlu anda baca cerita ibu eka sriwulandari ini, dia menunggak pembayaran sudah 7 bulan artinya sudah menunggak sebelum masa pandemi covid-19, wajar saja kalau pihak bank permata sudah mulai melakukan hal yang menurut mereka perlu. Makanya kita harus banyak belajar ilmu pengelolaan keuangan dengan baik supaya tidak terjadi hal yang menyusahkan kedepannya, saya juga nasabah bak permata, saya punya kartu kredit dari bank permata dan saya juga pernah punya pinjaman KTA di bank permata tapi saya selalu mengelola keuangan dengan hati-hati terutama untuk menilai kemampuan bayar walaupun kita ditawarkan kalau tidak mampu bayar lebih baik jangan diambil. Saya do’akan semoga masalah ibu eka sriwulandari cepat selesai dan ini akan menjadi pelajaran kedepannya. 2 Login untuk Membalas
Taufik Rahman5 Mei 2020 - (16:28 WIB)Permalink Bank Permata tadinya milik Astra dan Standart chartered tapi sekarang sudah di beli oleh Bangkok Bank. Login untuk Membalas
Sabil5 Mei 2020 - (21:05 WIB)Permalink Assalamualaikum wr wb. Bu/mba Eka Sri Wulandari sekiranya anda butuh untuk membelikan susu anak,saya ingin berbagi rezeki sedikit agar agar ibu/mba tetap sehat. Langsung email saya : sabilul02@gmail.com Wassalamu’alaikum wr wb. 2 Login untuk Membalas
ekasriwulandariPenulis artikel11 Mei 2020 - (12:57 WIB)Permalink walaikumsalam.. maaf bapak / ibu saya baru lihat komennya Terima kasih untuk bantuannya, tapi Alhamdulillah Allah mengganti uang saya yang diambil permata dengan memberikan saya rejeki melalui jalan lain sehingga untuk kebutuhan susu anak saya Alhamdulillah sudah terpenuhi Login untuk Membalas
Hasrun5 Mei 2020 - (15:57 WIB)Permalink Bank permata milik siapa sih. Pemerintah apa swasta?? Login untuk Membalas
Haris Yulianto5 Mei 2020 - (22:11 WIB)Permalink Saya ikut prihatin dgn apa yg anda alami mbak Eka ,kenapa bank permata tidak toleransi kepada nasabah pada saat pandemi covid 19 hanya cari keuntungan semata kasian rakyat bawah yg paling merasakan dampaknya semoga Alloh tetap memberikan rahmatNya kepada keluarga mbak. Login untuk Membalas
Fani1 Maret 2021 - (22:49 WIB)Permalink Saat ini saya juga mengalami hal yang tidak menyenangkan, saya di debet otomatis dari rekening utama tapi rek KTA saya cicilan nya tidak berkurang, malah ada denda keterlambatan, padahal pembayaran di autodebet oleh permata, saya E-mail ke care permata tapi jawaban nya tidak lengkap, @bank_indonesia @ojkindonesia tolong dibantu agar kami para nasabah tidak dirugikan 1 Login untuk Membalas
Nurangga21 Oktober 2021 - (16:33 WIB)Permalink sama persis kejadiannya, hanya pinjamannya berbeda,, jika saya Kartu Kredit permat titanium, sedangkan anda KTA.. total uang yg sudah di auto debet punya saya sebesar ini 145.000 + 350.000 + 1.200.000 =(1.695.000 ) dan ditagihan kartu kreditnya malah nambah bukannya berkurang. limit yg terpakai 3.500.000 . setelah 3kali membayar nominal yg diatas bukannya berkurang malah jadi 4.100.000.. ada apa ini permata. saya sudah ada janji dengan orang permata di daerah tangerang, agar bisa menyelesaikan masalah ini.. mana di auto debet tidak memberikan peringatan dan rinciannya . asal debet aja.. 1 Login untuk Membalas