Bank DBS Selalu Mengecewakan Nasabah

Saya Nasabah KTA Bank DBS dengan nomor loan: 3616314800, kartu kredit 4587***** dan 4374*****. Sebelumnya saya sudah 3 kali pernah mengirim surat ke Media Konsumen dan sudah direspon oleh pihak Customer Care DBS. Seharusnya saya tidak lagi komplain ke pihak DBS kalau saja mereka bisa memberikan keringanan KTA saya.

Pada tanggal 30 Juli atas nama Bapak Neka dari collection menghubungi saya, beliau mengatakan beliau adalah PIC KTA saya. Perihal keringanan sudah disampaikan oleh beliau dan akan menelepon saya kembali di hari Senin tanggal 03 Agustus 2020 untuk prosesnya. Akan tetapi pada tanggal 3 Agustus 2020 beliau tidak kunjung menghubungi saya. Lalu pada tanggal 4 Agustus nomor telepon 0811972***70 menelepon saya 1 kali pada pukul 16.22 akan tetapi ketika akan saya angkat telepon tersebut sudah mati (pada saat itu saya sedang di angkutan umum).

Kemudian pada tanggal 6 Agustus saya menelpon Call Centre Collection atas nama Mbak Dita, saya meminta kepada Mbak Dita sebagai call centre agar Pak Neka segera menghubungi saya. Info dari Mbak Dita, 3 hari kerja akan di hubungi. Akan tetapi saya tidak juga dihubungi sehingga pada tanggal 19 Agustus saya menelpon kembali Call Centre DBS Collection atas nama Bapak Angga mengatakan akan menyampaikan kepada Pak Neka agar menghubungi saya paling cepat pada tanggal 19 Agustus 2020 dan paling lambat 3 hari kerja.

Akan tetapi sampai tanggal hari ini surat dibuat, yaitu 26 Agustus 2020, Pak Neka tidak menghubungi saya. Lalu saya menghubungi lagi Call Centre DBS Collection atas nama Mbak Dita mengatakan PIC KTA saya bukan Bapak Neka lagi dan perihal KTA akan di hubungi 3 hari kerja. Kemudian hari ini pihak collection menghubungi saya setelah pelaporan saya kepada call centre collection, beliau mengatakan Pak Neka sudah tidak meng-handle KTA saya dan beliau mengatakan tidak ada program karena KTA saya sudah tertunggak 4 bulan. Beliau mengatakan program hanya bisa jika tertunggak 3 bulan.

Kenapa DBS seperti ini? Dari bulan April saya meminta keringanan sampai dengan telat 3 bulan. Saya meminta keringanan dan kemudian Pak Neka menawarkan keringanan pada saat saya tertunggak 3 bulan. Akan tetapi ketika akan tinggal “proses”nya saja beliau menghilang tidak menghubungi saya lagi sampai saat ini masuk tertunggak 4 bulan dan collection mengatakan tidak ada program keringanan jika sudah tertunggak 4 Bulan.

Bank DBS yang masih saya hormati, sampai kapan akan terus membohongi kami? Saya sudah siap diproses keringanan walau saya harus membayar finance charges. Yang kalian sampaikan finance charges tidak bisa dihapus, padahal saya mengajukan keringanan dari bulan April. Akan tetapi saya sudah ikhlaskan finance charge yang jutaan itu asalkan segera diproses permohonan keringanan saya.

Apakah DBS tidak mau nasabah membayar atau bagaimana? Karena ada nasabah yang beritikad baik mau membayar tapi kalian mempersulitnya. Harus dengan cara apa lagi agar kalian bisa memberikan program keringanan. Kalau saya mampu saya gak akan komplain seperti ini. Dan perlu pihak DBS catat sebelum pandemi pembayaran saya tidak pernah telat sekalipun baik KTA maupun kartu kredit.

Lalu untuk program keringanan kartu kredit travel saya, mengapa welcome letter sampai saat ini belum dikirim ke email saya? Padahal dari welcome letter itu saya bisa tau tanggal jatuh tempo saya dan mengapa hari ini masih ada saja dari pihak collection menelepon saya perihal penagihan kartu kredit? Padahal keringanan Kartu Kredit saya sudah saya bayarkan tanggal 10 Agustus dan info Mbak Manda Collection pada tanggal 10 Agustus saya bayarkan keringanan ke 2 di bulan September.

Di sini saya rasa tidak ada komunikasi yang baik antar sesama DBS. Kenapa masih ada penagihan padahal saya sudah pembayaran? Saya mohon Welcome Letter saya segera bisa dikirimkan via Email. Saya tidak mau telat membayar hanya karena saya tidak tau tanggal jatuh tempo saya.

Saya mohon Bank DBS agar bisa melihat ke bawah, banyak nasabah anda yang merasa dipersulit. Segala hal selalu bertele-tele. Saya bukan hanya pengguna dari Bank DBS dan menurut saya hanya bank ini yang mempersulit nasabah yang beritikad baik membayar. Untuk yang kesekian kalinya saya harap manajemen dari Bank DBS memonitor semua kerja karyawan nya dan tolong lihat berapa banyak yang sudah kecewa dengan Bank DBS.

Demikian saya sampaikan. Salam.

Melia Fitriani
Tangerang, Banten

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan Bank DBS Indonesia atas Surat Sdri. Melia Fitriani

Redaksi Surat Pembaca Mediakonsumen.com Yth., Pertama-tama, kami ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Mediakonsumen.com. Melalui surat ini, kami...
Baca Selengkapnya

26 komentar untuk “Bank DBS Selalu Mengecewakan Nasabah

  • 28 Agustus 2020 - (10:13 WIB)
    Permalink

    saya juga jadi korban PHP sudah berapa kali saya menulis artikel tentang bank dbs ini di media konsumen. saya meunggak mulai di bulan desember dan bayar kembali difebruari katanya bayar 1 bulan untuk bisa diajukan keringanan, nyatanya nihil. saya minta direstruk sesuai kemampuan tetapi pihak DBS malah tidak menyetujui dan membuat restruk bertamabah sangat besar dan terakhir dibulan agustus saya mendapatkan sms pelunasan dari total hutang 32 juta( sudah bunga) menjadi bayarnya 23 juta 1 kali bayar. restruk saya tidak diproses malah tau2 kasih program yang saya belum mampu bayar.
    peraturan pemerintah yang dibuat untuk restruk nyatanya tidak di realisasikan sepenuhnya dilapangan.

    3
    2
  • 28 Agustus 2020 - (12:18 WIB)
    Permalink

    Kalau menurut saya, entah ada faktor kesengajaan atau tidak, tapi memang bank yang 1 ini ruwet (kurang bagus) manajemen & komunikasi internalnya. Padahal katanya bank induknya yang di negara sebelah = best bank, entah “best bank” nya abal2, atau berarti memang induknya gak ngurus/peduli bagaimana performa bank-nya yang lokasinya di LN.

    • 30 Agustus 2020 - (21:00 WIB)
      Permalink

      Hai mas samuel. Bener banget bank ini mah ruwet banyak PHP dan bertele2. Ga bisa di pegang omongan nya.

    • 6 September 2020 - (13:40 WIB)
      Permalink

      pak samuel.
      ya kayaknya ssngaja pak. saya aja masih gajelas sampai sekarang. saya pernah udah sangking capeknya di boongin mulu saama deskcoll nya.saya email sampe ke induk bank luarnya segala. itu baru saya di respon. itu jg cm blg.maaf y bu kami ga bermaksud bohong.

      terus klo ga boong apa coba ya.apa cuma mikirin perut masing masing aja….sumpah bank nya aneh.

  • 28 Agustus 2020 - (17:39 WIB)
    Permalink

    Halo mba Melia, kaya nya mmg bank ini sama sekali ngga ada keinginan u/ membantu meringankan nasabah dan ngga ada komunikasi antar divisinya, saya juga sempat di tawarkan restrukturisasi, tapi hanya di kurangi 300rb dan di hitung dr awal lagi, jd kalo di lihat cicilan saya yg sdh 1.5 thn di anggap tidak ada, sempat jg di iming2 akan di bantu setelah tagihan saya di bayarkan dlu, tetapi setelah saya byr, smp skrg sama sekali tidak ada konfirmasi lg.

    Kaya nya percuma aja ngmg sama bagian desk collectornya, yg mereka pikirkan cuma spy target mereka tercapai tp ngga pernah mau peduli sama keadaan kita. Semoga aja DBS bs baca ini dan mau terbuka rasa kemanusiaan u/ meringankan beban org2 yg terkena imbas pandemi ini

    • 30 Agustus 2020 - (00:42 WIB)
      Permalink

      Akhirnya…
      Ada juga Yang mengutarakan?
      Saya selaku nasabahnya juga sama demikian.
      Rekontruksi Yg mereka tawarkan bukanlah kebijakan, melainkan Kesempatan.

      • 30 Agustus 2020 - (21:05 WIB)
        Permalink

        Hai mas Reza. Mereka mah ga ada rasa empati nya. Masih aja cari banyak keuntungan di saat pandemi gini. Yang niat bayar malah di persulit.

        • 6 September 2020 - (13:42 WIB)
          Permalink

          udh mau bankrut kali ya mba. jd cari dana sebesar besarnya.padahal klo bs ksh keringanan dan benar benar komit tuh para DC intermal nya. kita jg mau bayar kok ya.daripada gni kan. emg dasar cuma mikirin target sendiri aja…sumpah ngeselin bank yang satu ini..mba melia dh di respon ma dbs surat nya ya.hasilnya gmn?

      • 1 September 2020 - (13:30 WIB)
        Permalink

        Benar mba saya juga, disuruh bayar 1 kali cicilan tapi setelah dibayar tidak ada kelanjutan nya lagi. Parah bgt

        • 6 September 2020 - (13:43 WIB)
          Permalink

          jangan mau mba.tipuuu banget tuh deskcoll.mereka cuma mikriin perut mereka sama target mereka. omongan belaka..saya sama bank bni n bri aja ga ribet gni…bahkan bank mega yg katanya ngeselin …msh bs di ajak bicara..ni dbs ..sumpah ngeselin

    • 30 Agustus 2020 - (21:02 WIB)
      Permalink

      Hai mba Liya. Semoga aja Bank DBS memperbaiki sistem kerja nya, jangan mencekik nasabah yang lagi susah. Kita minta restruktur bukan minta gratis kok, tapi mereka kayanya memang ga ada niat buat kasih solusi.

  • 29 Agustus 2020 - (07:58 WIB)
    Permalink

    Bank ini akan selalu gitu mba. Sumpah aku pun kena kayak di php in juga.
    Para deskcoll nya cuma kejar target isi perut mereka tp mreka gatau kita jg pnya perut yg kudu di isi.

    Padahal klo keringanannya sesuai dengan kemampuan dan kita bayar kan gada masalah ya.

    Saya aja di bank lain di tanya kemampuan berapa per bulan.saya sebutkan nominal langsung approved dan diproses. Ini sama bank DBS alot bener.

    Deskcoll nya itu juga pada gampang lupa ingatan.baru di kasih tau ga d note dan besok yg telp nanya lagi nanya lagi.capek jelasinnya.

    • 30 Agustus 2020 - (21:07 WIB)
      Permalink

      Hai mba Ayu apa kabar? Masih tentang DBS ni mba. Geregetan sama Bank ini, bener2 cuma OMDO aja. Ga amanah, padahal sebagai nasabah saya mencoba amanah membayar tepat waktu. Tapi di saat kena dampak pandemi gini saya mau beriktikad baik membayar dengan program restrukturisasi malah di persulit.

  • 29 Agustus 2020 - (08:48 WIB)
    Permalink

    Saya juga mengalami hal yg sama, yaitu dijanjikan program restrukturisasi setelah pembayaran 1x angsuran. Dan tampaknya setelah pembayaran itu memang disengaja tidak ada yg telepon sampai kita melewati masa atau jatuh tempo sehingga kita masuk ke periode keterlambatan berikutnya. Disambung kemudian kolektor selanjutnya tinggal info bahwa tidak ada program restrukturisasi untuk keterlambatan kita. Saya ada beberapa kredit macet dan secara rata-rata mereka cukup support untuk program ini, walaupun dengan persyaratan dan waktu proses yang cukup lama. Hanya DBS ini yang kesannya PHP dan pihak kolektornya hanya memberikan janji palsu. Perlu manajemen DBS sadari bahwa kami beritikad sangat baik untuk menyelesaikan kewajiban kami, mohon pihak DBS juga support itikad baik kami. PHK dan bisnis macet akibat COVID 19 ini kan bukan kehendak kami.

    2
    1
    • 30 Agustus 2020 - (21:11 WIB)
      Permalink

      Hai mas Freddy. Saya bener2 udah cape sama pelayanan mereka yang mudah janji dan mudah amnesia. Kalau keadaan normal saya ga akan minta2 program lah skrg keadaan begini masih aja di persulit. Tolong Bank DBS perbaiki semuanya,dari segi komunikasi 1 dan yang lain nya aja ga nyambung.

      • 30 Agustus 2020 - (21:19 WIB)
        Permalink

        Betul mb. Padahal kita sudah beritikad baik untuk menyelesaikan kewajiban kita. Saat ini sy selalu record percakapan saat kolektor mrk tlp mb, supaya sy ada pegangan.

  • 29 Agustus 2020 - (12:44 WIB)
    Permalink

    saya mengalami hal yang sama, bulan depan saya sudah akan masuk terlambat 4 bulan, sudah mengajukan permohonan keringanan relaksasi sejak ada pengumuman dari OJK tapi hasilnya nihil sampai sekarang. Diminta untuk bayarkan 1 bulan dahulu dengan info akan diproses keringanan tidak ada kabar beritanya sampai sekarang, malah ditawari perpanjangan tenor dengan perhitungan yang malah menambah beban hutang sekitar 80% dari pinjaman pokok. Hari ini pun menerima WA dari collection entah dari bank atau pihak ketiga, tapi seperti yang sudah-sudah hanya menagih tanpa memberikan solusi. Ditanya kartu ID banknya saja dia tidak mau memberikan, padahal saya sudah infokan kalau memang ada dananya, saya bisa lebih mudah follow up mengenai keringanan cicilan atau lainnya.

    • 30 Agustus 2020 - (21:14 WIB)
      Permalink

      Hai Mba Diah, dari smua komentar yang ada sepertinya mereka memang seperti itu. Jani janji janji tapi nanti tiba2 hilang di telan bumi. Sekarang mah trserah lah ,yang penting kita udah coba jemput bola dengan cara meminta kepada mereka program tapi mereka yang mempersulit.

    • 6 September 2020 - (13:47 WIB)
      Permalink

      mba diah HT.

      di ss aja wa nya bu terus upload ke med-kon. tanyain ke dbs.ini agency nya legal ga.diminta ID masa nolak.

      trus klo minta ketemu jangan mau d.luar bu. klo ibu msh d tagih d luar jam kerja langsng lapor aja.

      trus ibu gmn kelanjutannya abis di wa gt?

      • 6 September 2020 - (14:51 WIB)
        Permalink

        Dear Mbak Ayu,

        Sehabis WA hari tersebut belum ada kontak lagi dari DBS, entah kalau menghubungi yang lain.

        Saya sampai pikir apakah memang sudah masuk ke data pihak ketiga, meskipun sebenarnya secara ketentuan pun, pihak ketiga baru boleh diturunkan apabila nasabah sudah masuk status coll 5 atau macet dan ini berarti terlambat melebihi 180 hari, tentunya dengan penagihan yang berdasarkan ketentuan OJK dan BI, tanpa aksi ancaman / premanisme. dan setahu saya pihak ketiga ini pun juga harus punya sertifikat penagihan yang dikeluarkan OJK/BI dan surat tugas dari bank.

        Bahkan jumlah nilai yang disebutkan dalam WA juga berbeda nominalnya dengan sms resmi dari bank mengenai pemberitahuan nominal tunggakan saya, makanya saya pertanyakan. Ybs juga tidak mengerti dengan istilah coll 1 – coll 5, makanya saya ragu apakah ini dari internal perbankan atau memang tidak ditraining mengenai banking knowledgenya.

        Memang membingungkan, di website bank infonya mengikuti
        regulasi pemerintah, tapi bahkan sampai 3 bulan setelah regulasi itu diumumkan, jawaban Desk Coll ataupun CSnya hanya bilang kalau belum ada program keringanan seperti yang pemerintah umumkan.
        Yang ada bayar 1 bulan dahulu dan akan diajukan restrukturisasinya yang malah buat tambah beban buat nasabah seperti saya, menambah sampai 80% pinjaman pokok.

        Padahal kalau bank mengikuti skema perpanjangan tenor 1 tahun dengan nominal pembayaran 50% cicilan per bulan selama 1 tahun tsb, lalu setelahnya normal kembali, saya hitung pun tidak akan rugi terlalu banyak di banknya. karena ada tambahan bunga sebanyak 6 bulan – 12 bulan. Kalau banyak nasabah yang gagal bayar, bukannya malah menambah rate NPL mereka.

  • 29 Agustus 2020 - (22:19 WIB)
    Permalink

    sama persiss..saya dari akhir maret hubungi DBS sampe 3x kata CS nya nanti disampaikan memang ada bantuan keringanan. Lah sampe sekarang yang ngehubungin malah yang nagih terus, bukan buat bantuin. Pas saya tanya ke pihak penagih katanya DBS ga ada program begituu. Sayangnya ini bank swasta punya luar bukan nasional, jadi suka2 mereka kayanya ga ikutin pemerintah. Biarin aja saya doain aja lah orang2 yang bikin aturannya biar kena kualat ga mau membantu orang susah.

    • 30 Agustus 2020 - (11:32 WIB)
      Permalink

      Inti nya punya utang ya bayar, mau ga masalah? pinjem sama sodara ( itu juga kalo ada yg ngasih?) jangan mau berurusan sama bank, kalo ga mau ribet, saya hampir 3tahun gali lobang tutup lobang buat bayar hutang, menggali kuburan sendiri? ya bisa di bilang gitu, tapi yakinlah, semua masalah pasti ada solusinya. Alhamdulillah nama saya tettep bersih di bank manapun, mau pinjem kemanapun ga blacklis. saya x-custumer KTA DBS, bulan kmaren baru beres, pengajuan setaun. Alhamdulillah ga pernah telat bayar. walaupun usaha lagi kolaps. pinjem bank sini, tutup sama bank sono. Cape? ya cape banget, Saya udah pengen lepas riba. tapi blm ada rezeki buat nutupin semuanya. Ya inti nya kalo urusan sama bank apapun cara nya tetep bayar, biar nama kita bagus di OJK, mau pengajuan apapun ,rumah, mobil,motor, biaya, dana dan apapun ga akan masalah, dan pasti di ACC. Terahir, yg lagi banyak hutang, saya doakan cepat terselesaikan. hidup bnyak hutang sungguh ga enak, tidur ga nyenyak.

    • 30 Agustus 2020 - (21:16 WIB)
      Permalink

      Hai Elok, mereka sepertinya ga ada rasa empati dengan nasabah. Bertele tele banget

  • 30 Agustus 2020 - (20:59 WIB)
    Permalink

    Hai mba nur, sepertinya memang mereka sengaja PHP buat target mereka. Orang lagi susah malah di buat susah. Sekarang gimana mba solusi dr mreka? Apakah mba msh membayar tagihannya sampai di bulan ini? Mudah2an mereka bisa memperbaiki sistem kerja mereka yang sudah banyak mengecewakan nasabah

  • 10 September 2020 - (09:36 WIB)
    Permalink

    Saya juga begitu minta keringanan dari kapan tau sisa 4x cicil KTA DBS suruh bayar dulu nanti ditelp lagi buat pengajuan restruksi tp sampai sekarang saya sudah bayar 1x cicil sisa 3x gak ada telp2 lagi..CC DBS juga sama gak ada program cicilan telp terus kekantor ke HRD ampun deh,saya niat bayar di CIMB aja ada program holiday pembayaran di BNI bisa cicil flat 2thn..katanya klo saya gak bayar gak masalah tp saya diminta itikad baiknya..bingung saya sama DBS ini..bener2 deh

  • 26 Januari 2021 - (14:40 WIB)
    Permalink

    Tolong dsni yang kejebak php an bank dbs akhirnya gmna yaa? Apa kalian bayar? Atau gmana saya lagi senasib dan d suruh bayr dlu sebulan cma kalo gtu nnti percuma saya males

 Apa Komentar Anda mengenai Bank DBS Indonesia?

Ada 26 komentar sampai saat ini..

Bank DBS Selalu Mengecewakan Nasabah

oleh melia dibaca dalam: 3 menit
26