Ilustrasi Headline Keluhan Surat Pembaca Tidak Melakukan Pinjaman di AdaPundi, tapi Muncul Tagihan dan Teror 29 Desember 20206 Januari 2021 Cecep Mulyawan 15 Komentar AdaPundi, Fintech, Penagihan, penagihan ke pihak ketiga, penagihan salah alamat, Pinjaman Online, RupiahPlus, Sistem penagihan bermasalah Ikuti kami di Google Berita Saya ingin sharing dan mohon bantuan terkait pinjol AdaPundi. Saya adalah salah satu debitur AdaPundi (nama sekarang), yang sebelumnya bernama Rupiah Plus, berganti menjadi Perdana, dan terakhir saat ini bernama AdaPundi. Saya pernah melakukan pinjaman ke AdaPundi saat aplikasi ini bernama Rupiah Plus, dan saya tidak punya tunggakan karena pinjaman sudah dibayarkan. Saat Rupiah Plus berubah nama menjadi Perdana saya mencoba mengajukan pinjaman, akan tetapi tidak bisa. Sejak saat itu saya tidak menggunakan lagi aplikasi ini. Singkat cerita, pada bulan Oktober 2020, sahabat dan keluarga dekat saya dapat SMS yang menyebutkan bahwa saya memiliki tagihan yang belum dibayar dan saya harus membayar yaitu senilai Rp800,000,-. Terang saja saya kaget, saya coba abaikan karena saya merasa tidak memiliki utang kepada AdaPundi, akan tetapi makin hari teror SMS makin membuat saya terganggu. Akhirnya saya putuskan untuk menghubungi CS AdaPundi melalui email, menanyakan perihal tagihan yang muncul tersebut. Akhirnya pihak AdaPundi menyajikan data transaksi pengajuan dan pencairan dana yang diajukan dengan data saya di aplikasi Rupiah Plus yang pernah saya gunakan, dengan data sbb: “Tanggal pencairan 21-09-2020 pukul 17:25:14 Ke Rekening Danamon 8980819964065620 a.n. Cecep Mulyawan sebesar Rp800,000,-“. Sementara saya tidak memiliki rekening Bank Danamon dimaksud, dan nomor rekening yang dimaksud tidak seperti nomor rekening bank pada umumnya, tapi lebih mirip dengan nomor Virtual Account. Email yang saya kirim pun saya CC-kan ke OJK dan AFPI. Pihak AdaPundi meminta saya untuk memberikan bukti secara tertulis bahwa nomor rekening Bank Danamon tsb bukan nomor rekening yang saya miliki, yang dikeluarkan oleh bank terkait. Jelas sangat tidak mungkin bank terkait mengeluarkan surat tertulis yang menyatakan bahwa saya tidak memiliki nomor rekening tsb, karena kebijakan internal bank terkait. Juga diminta mutasi rekening, bagaimana bisa saya cek mutasi rekening kalau rekeningnya saja saya tidak punya? Tanggal 28 Desember 2020 masuk lagi email penagihan dengan embel-embel penghapusan biaya denda atas tagihan tersebut dan embel-embel lain yang isinya macam-macam. Saya bingung, utang apa yang harus saya bayar, sementara meminjam pun tidak? Dana yang katanya ditransfer ke rekening yang menurut versi AdaPundi itu rekening milik saya, saya juga tidak punya rekening di bank tersebut. Mohon kiranya Pihak OJK dan AFPI dapat memberikan solusi terkait hal tersebut diatas, karena saya sangat merasa terganggu. Cecep Mulyawan Cirebon, Jawa Barat Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya. Berikan penilaian mengenai AdaPundi: [Total:48 Rata-Rata: 1.8/5]
AdaPundi29 Desember 2020 - (09:38 WIB)Permalink @ojkindonesia Terima kasih atas informasi yang diberikan terkait pemberitaan tersebut sedang kami… https://t.co/yIsHLtZDnZ 3 Login untuk Membalas
Prams29 Desember 2020 - (15:11 WIB)Permalink Jangan berurusan dengn iblis pak Bahayaaaa… 4 Login untuk Membalas
Golda Ritonga29 Desember 2020 - (19:14 WIB)Permalink saya juga mengalami hal yang sama baru2 ini dengan rupiah cepat dengan jumlah yang tidak tanggung2…5 juta. saya tidak pernah melakukan perubahan data sama sekali & tidak pernah memberikan otp kepada pihak lain. akan tetapi pihak rupiah cepat tetap mengatakan kesalahan ada di saya. mohon advise nya bagaimana cara melaporkan ke ojk & afpi. karena pihak rupiah cepat juga tidak mau menginformasikan dengan jelas no & nama rekening penerima pinjaman. saat ini saya tidak bs masuk ke akun saya. Login untuk Membalas
tegar pangestu30 Desember 2020 - (03:24 WIB)Permalink Saya juga mas akun rupiah cepat saya sepertinya di retas orang nomer telefon dan nomer rekening saya di ganti tapi dari pihak rupiah cepat tidak ada konfirmasi ke saya padahal saya sudah pengguna lama bagaimana ya agar bisa selesai saya cuma pakai rek bca tapi kata cs nya dananya cair ke rek dbs atas nama saya dc nya gak pernah hub saya alasan nomer saya gak aktif tapi nelfonin orangtua sama teman dekat saya mohon bantuannya ojk dan afpi Login untuk Membalas
Donny G29 Desember 2020 - (09:44 WIB)Permalink Itu seperti nomor VA buat top up saldo Gopay, tapi ke Bank Permata, bukan Danamon. Ya harusnya pinjolnya lah yg tanya ke Gojek. Bahaya jg sih kalo pinjol bisa dicairkan ke e-wallet kek gini. Dengan modal KTP orang lain, beli SIM card perdana, buat akun Gopay/OVO/DANA, ajukan pinjaman, cair, terus kabur deh. 🏃 5 Login untuk Membalas
Ivan29 Desember 2020 - (10:54 WIB)Permalink masalahnya keliatannya akun gojek nya yang di isi itu atas nama dia sih Login untuk Membalas
Donny G29 Desember 2020 - (11:09 WIB)Permalink Kalo gak diupgrade ke Gopay Plus sih bebas aja mau pake nama siapa pun, toh gak ada proses verifikasi. 1 Login untuk Membalas
Cecep MulyawanPenulis artikel29 Desember 2020 - (16:36 WIB)Permalink Ya saya sependapat dengan Mas nya,, Terima Kasih Login untuk Membalas
Andre Arya29 Desember 2020 - (16:06 WIB)Permalink Tidak usah di gubris pak.. Memang nanti akan ada email atau sms ke bapak, tapi jika memang bapak tdk merasa dan tdk ada rek bank ya mau gimana..sebenarnya yang simple memang cek history mutasi tabungan dan di kirim ke pinjolnya, tapi kan bapak tdk ada tabunganny.. Saran saya hiraukan saja.. Lama2 juga akan hilang..kemungkinan jual beli data ini.. Yang sabar pak.. 2 Login untuk Membalas
Cecep MulyawanPenulis artikel29 Desember 2020 - (16:39 WIB)Permalink Terima kasih atas masukan dan saran nya.. makanya saya coba sharing disini, sebab ini cukup mengganggu. Saya tidak pernah berurusan prihal seperti ini, saya pinjam uang kalau sudah waktunya ya saya bayar, kalo memang saya meminjam, tapi ini aneh. meminjam tidak, nomor rekening yg disebutkan pun tidak punya, tapi ditagih. Login untuk Membalas
Ppriyoleksono29 Desember 2020 - (17:01 WIB)Permalink Pinjaman offline saja terkadang bisa terjadi kesalahan pak,yg kita tahu orangnya,kantornya,sistem kerjanya. Apalagi online. Memang online itu praktis…tp keamananya kurang. Kalau memang anda tidak merasa hiraukan saja pak.memang sistem kerja mereka sebar data..dan nomor yg sms/telp pasti ganti ganti. Maklum pak karena online itu mempermudah orang untuk melakukan penipuan. Jd dengan blas sms,,salah satu pasti ada korban yg tertarik. Semoga aja 2021 semua pinjol ditutup. 3 1 Login untuk Membalas
Dwi29 Desember 2020 - (18:46 WIB)Permalink bisa jadi oknum ada pundi meng copy data setelah itu dia serah terima ke pegawai baru..dulu ada kasus seperti ini.. dalam serah terima ke pegawai baru ada istilah kliring.. klo mines banyak bisa jadi bikin laporan fiktif tapi asli itu data nasabah.. ya nasabah siap jd korban klo ada oknum seperti di atas.. 1 Login untuk Membalas
ardi kurniawan29 Desember 2020 - (20:30 WIB)Permalink abaikan saja nnt jg capek sendiri yg nageh. kalo ada saudara/teman yg di sms/tlpn sm sipinjol bilang aja itu penipuan & suruh lngsung blokir no,nya biar gk bs sms/nlpn neror lg. Login untuk Membalas
Rasyid30 Desember 2020 - (20:37 WIB)Permalink Abaikan.blokir email terkait dan nomor telponnya,yang terakhir lapor…. Login untuk Membalas