Ilustrasi Keluhan Permohonan Surat Pembaca Permohonan Relaksasi Cicilan Home Credit 3 Februari 20219 Februari 2021 deedee 14 Komentar Bunga Pinjaman, Covid-19, Debt Collector, Home Credit Indonesia, Kredit dan Leasing, Kredit online, Pandemi Covid-19, Penagihan, relaksasi kredit, Reschedule pembayaran kredit, restrukturisasi kredit, Tagihan Ikuti kami di Google Berita Dear Media Konsumen dan Home Credit, Saya sudah beberapa kali menjadi pelanggan Home Credit. Terakhir saya mencicil laptop dimulai November tahun lalu. Sejak pandemi bulan Agustus 2020 saya sudah dirumahkan, karena saya bekerja di bidang pariwisata. Saya sudah menjelaskan via email, Instagram dan bahkan ke kantor cabang Home Credit, akan tetapi tidak ada solusi, atau tanggapan. Saya pernah kena tipu oleh pihak yang mengatasnamakan Home Credit yang akhirnya menyebabkan saya mentransfer sejumlah uang dan saldo saya habis dicuri. Saya sudah pernah menjelaskan ke pihak Home Credit, tetapi tidak ada tanggapan. Saya sendiri bukan mau menghindar, tetapi di situasi ini saya sedang berusaha mencari uang hanya untuk bertahan hidup dengan jual sembako, itupun masih kurang. Beberapa waktu lalu saya terima SMS bahwa kontrak saya diputus sepihak oleh pihak Home Credit dan meminta saya melunasi cicilan dengan jumlah yang fantastis dan bunga yang tidak masuk akal. Bahkan ada SMS menyatakan ini akan dibawa oleh pihak Home Credit ke jalur hukum. Hari ini bahkan debt collector datang ke rumah. Saya sendiri ada trauma mental apabila menerima telepon dari pihak Home Credit yang selalu memaksa saya membayar bahkan meminta saya untuk meminjam ke sana ke sini. Saya tahu saya ada tanggung jawab, tetapi saya juga bukannya diam, segala cara saya lakukan untuk bermediasi dengan pihak Home Credit tetapi tidak ada tanggapan Mohon sekiranya saya dibantu dengan sistem relaksasi atau saya lanjutkan ke pihak OJK dengan bunga yang hampir tidak masuk akal, pemutusan kontrak sepihak dan ancaman ke jalur hukum. Terima kasih. Diatmikawati A. 089776802** Denpasar, Bali Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Ivan3 Februari 2021 - (10:15 WIB)Permalink mba/mas, kalau sudah tau agustus 2020 dirumahkan, ngapain coba pake kredit laptop segala di november? belanjalah sesuai kemampuan 3 Log masuk untuk Membalas
tirta_suryana3 Februari 2021 - (11:01 WIB)Permalink mungkin november y tahun 2019 bang, bukan november 2020 tapi klo benar november y 2020, padahal dirumahkan dari agustus 2020 berarti udah ga ada pemasukan tetap, tapi memaksakan cicil laptop nah ini baru yg kurang ajar 1 Log masuk untuk Membalas
deedeePenulis artikel3 Februari 2021 - (15:22 WIB)Permalink Maaf saya kurang lengkap tulisnya. Saya ambil laptop dari November 2019 sebelum pandemi Log masuk untuk Membalas
tirta_suryana3 Februari 2021 - (15:46 WIB)Permalink nah klo ini masih di maklumi, karena waktu anda cicil laptop masih kerja. lain waktu kasih tahun yg bener bang, biar ga jadi bahan tebakan Log masuk untuk Membalas
Chacha4 Februari 2021 - (23:41 WIB)Permalink Di bawa ke jalur hukum itu hukum nya perdata bukan pidana ya…selama ada niat baik untuk membayar hadapi terus mas…jngn sampe down… mereka cuma mengancam saja… 2 Log masuk untuk Membalas
deedeePenulis artikel3 Februari 2021 - (15:23 WIB)Permalink Ia mas tahun lalu maksud saya dari 2019 Log masuk untuk Membalas
deedeePenulis artikel3 Februari 2021 - (15:21 WIB)Permalink Saya ambil November 2019 mas, sebelum pandemi Log masuk untuk Membalas
Yopi3 Februari 2021 - (11:08 WIB)Permalink 1.lebih baik disini anda menjelaskan saja kronologi penipuan yg anda alami 2.anda yg bilang sendiri bulan agustus terkena dampak pandemi tapi bulan novembernya anda malah ngambil laptop 5 Log masuk untuk Membalas
Dwi3 Februari 2021 - (19:22 WIB)Permalink gak usah kredit di home credit..lising dan sebagainya… semua pakai deb colector..maklum gak mau ribet… hindari hutang dan riba kuncinya… 1 1 Log masuk untuk Membalas
Uy3 Februari 2021 - (19:48 WIB)Permalink Barang kreditan yg sudah diambil tdk usah disesalkan krn sudah terjadi sekarang yg terpenting cari solusinya utk melunasinya walaupun sdh berhenti kerja. 1.buat perjanjian dgn pihak pemberi kredit untuk melunas sisa pokok aja dengan cara diangsur 2.setelah buat perjanjian jual aha leptop yg baru di kredit terus bayar sisa angsuran pokok kreditan yg masih tersisa 3.hasil sisa jual leptop bila setelah bayar angsuran bisa dibuatkan modal usah. itu aja yg bisa saya sarankan…apabila pihak pemberi kredit tidak mau dan masih juga terus meneror direkam aja suaranya buat aduan ke pihak berwajib karena Home Kredit ada terdaftar di OJK jadi harus tunduk dengan aturan OJK.. 1 Log masuk untuk Membalas
Fans Dragon ball3 Februari 2021 - (20:27 WIB)Permalink Tidak ada ceritanya kejalur hukum,ini masalah perdata,jgn takut kamu lihatin aja bunga yg tidak masuk akal,mungkin malah diluar diluar ketentuan OJK,yg pntg anda pnya bukti,jgn putus asa tetap semangat insa Allah akan cepat berlalu semangat yaaa ✌️✌️ 5 Log masuk untuk Membalas
Davin3 Februari 2021 - (20:52 WIB)Permalink Simple jika ada DC kerumah…anda tanya dulu surat tugas resmi, KTP, dan perusahaan yg menaungi DC tsb…!! Kemudian anda jangan kalah press gak usah panik…bila perlu panggil RT, tetangga agak banyak…buat syok Terapy juga…anda bayar sisa hutang pokok saja, harga laptop berapa uang yg masuk sdh berapa…ada bukti cicilan terakhirnya…!! Anda bikin surat pernyataan penyelesaian hutang. !! Karena bunga yang di luar batas kewajaran dan keharusan aturan yg di tentukan lembaga keuangan, jika ada Babhinsa di sekitar anda panggil saja koordinasi dg pihak aparat desa, KL di Bali setahu saya ada PECALANG, satu2nya jalan melawan DC dan pemeras dg dalih bunga kredit yaa itu jalanya, KL mereka ancam2 jalur HUKUM .. GAK ADA HUKUM PIDANANYA, anda jelas ada dirumah, alamat jelas, bisa di temui, data asli semua….masuknya perdata gak akan di penjara, justru anda laporkan balik DC yg mengancam, intimidasi, meresahkan …jelas itu pidananya ada…!! Saran saya gak usah panik selow aja, saya juga baru ngurusin kasus Home credit sama pinjol ilegal tetangga saya…!! Bayar pokok hutang saja…Titik, suruh kerumah ambil uangnya…dan anda siapkan apa yg saya sarankan amaaan…!! Bukti di atas kertas bermaterai dan 6 saksi biar kuat …!! Anda punya kekuatan hukum jika ada hal2 di luar itu yg di lakukan oknum TDK bertanggung jawab. Kasian OJK urusan receh begini gak usah di bawa ke OJK, sikaat aja. 10 Log masuk untuk Membalas
Dwi4 Februari 2021 - (09:19 WIB)Permalink Coba konsultasi ke LBH dan YLKI. Mkn nanti di bantu solusinya. 1 Log masuk untuk Membalas