Ilustrasi Permohonan Surat Pembaca Permohonan Keringanan KTA Standard Chartered Bank 19 November 202126 November 2021 Nur Bisriah 7 Komentar Kredit Tanpa Agunan, KTA, Pandemi Covid-19, Pelunasan KTA, penyesuaian tagihan, restrukturisasi kredit, Standard Chartered Bank Ikuti kami di Google Berita Yth. Bapak/Ibu Pimpinan Standard Chartered Bank Saya pemilik rekening KTA Standard Chartered Bank, dengan nomor: 30681417916. Pada bulan Februari, saya mengajukan keringanan untuk penundaan pembayaran KTA selama 6 bulan. Kondisi keuangan saya menurun, karena gaji saya dan suami tidak dibayarkan penuh, dengan dalih WFH. Hingga pada akhirnya, bulan Juli kemarin suami saya resmi di-PHK. Pada saat itu, saya langsung menghubungi Standard Chartered bagian collector, dengan tujuan meminta keringanan pelunasan. Karena saya menerima dana pesangon dan juga Jamsostek, meski nominalnya tidak banyak. Akhirnya pihak Standard Chartered Bank memberikan saya angka, dimana angka tersebut adalah angka sisa pokok tagihan saya dan angkanya sekitar 55 juta, padahal uang saya hanya ada separuhnya. Akhirnya saya membatalkan pelunasan tersebut, karena memang tidak ada titik temu. Padahal pada saat itu saya memprioritaskan Standard Chartered Bank, karena kebetulan kami memiliki pinjaman dari bank lain juga. Pada tanggal 17 November 2021, saya mendapatkan telepon dari Ibu Rosa Standard Chartered Bank untuk melakukan pembayaran atas tagihan saya. Untuk itu saya menulis surat ini, karena saya ingin meminta keringanan untuk KTA saya, karena kondisi suami saya yang masih belum bekerja. Sedangkan uang yang kami dapat sudah habis untuk membayar pinjaman lainnya. Saya mohon kebijakan dari Bapak/Ibu, karena saya tidak ingin lari dari tanggung jawab saya. Demikian yang dapat saya sampaikan, atas perhatian dan pertimbangannya Bapak/Ibu, saya sampaikan terima kasih. Best regards, Nur Bisriah Surabaya, Jawa Timur Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
muhamad junaedi19 November 2021 - (14:26 WIB)Permalink Hmm. tidak bisa berkomentar apa apa saya Login untuk Membalas
Nur21 November 2021 - (17:42 WIB)Permalink Semoga ada titik temu dengan sistem musyawarah. Bank memang gitu rata rata ga ada yang flexible. Saran saya, kalau punya aset ya dijual saja, misal motor, mobil dsb, ketimbang bunganya lama lama jadi boomerang yang mencekik. 1 Login untuk Membalas
Arif N19 November 2021 - (15:17 WIB)Permalink Semoga segera ketemu jalan keluarnya Login untuk Membalas
Sarry19 November 2021 - (18:07 WIB)Permalink wow….. cuma bisa baca aja dah, syukurlah sama mah ga punya hutang apapun sama siapapun…. hidup cukup buat sehari hari alhamdulilah, yg terpenting tidur nyenyak ? Login untuk Membalas
Heru19 November 2021 - (19:46 WIB)Permalink Aduwh.. Pusing pas kalimat Sy prioritaskan Standard Chartered krn masih ada pinjaman dr Bank lain.. Semoga segera beres masalahnya Ibu.. Login untuk Membalas
Melisa21 November 2021 - (00:05 WIB)Permalink entahlah, pusing memang ya banyak utang itu Login untuk Membalas