Terjebak Program Restrukturisasi Covid Kartu Kredit BNI

Ikuti kami di Google Berita

Pada bulan September 2021, saya mengajukan program restrukturisasi covid untuk kartu kredit BNI saya, karena pandemi yang tidak kunjung jelas kapan berakhirnya. Ini merupakan solusi sementara untuk menjaga kredibilitas perbankan saya, karena hampir 20 tahun saya sudah menjadi nasabah kartu kredit BNI.

Saat itu saya sudah dirumahkan dari pekerjaan saya, dan saya pun sudah tidak sanggup untuk membayar minimum payment setiap bulannya. Sekarang akhirnya saya bisa berusaha di bidang komoditi, dan saya memerlukan modal usaha, dengan memakai aset saya sebagai jaminan.

Namun saat pengecekan SLIK OJK, nama saya tersangkut restrukturisasi program covid dari kartu kredit BNI saya. Saya telepon ke bagian collection BNI, untuk menjelaskan bahwa saya sudah berusaha kembali untuk bangkit dari pandemi, agar dibantu untuk mengubah program restrukturisasinya menjadi cicilan + bunga normal setiap bulannya. Namun jawaban mereka tidak bisa, karena saya sudah ikut program mereka selama 5 tahun.

1. Dari awal pengambilan program restrukturisasi, saya tidak diberitahukan kalau nasabah tidak bisa ambil kredit di bank mana pun selama restrukturisasi masih berjalan, baik KPR, KUR, KTA, KK dan yang lainnya. Saya hanya diberitahu bahwa kartu kredit BNI saya akan diblokir secara permanen.
2. Di satu sisi saya mau bangkit, tapi ada kendala ini sampai 5 tahun lamanya, sampai program restrukturisasi ini berakhir.
3. Solusi dari collection BNI, mereka menyuruh bayar semua saja, agar bisa keluar dari program restrukturisasi. Kalau saya ada uangnya, saya tidak akan pinjam dengan jaminan aset saya ke bank lain BAMBAMG!!!
4. Ini seperti buah simalakama, maju kena, mundur kena, tidak bayar BNI kena kolektibilitas, tapi mau berusaha tidak bisa bergerak, dikunci oleh program restrukturisasi covid. Padahal per bulannya harus bayar biaya lainnya juga.

Ini adalah bentuk kekecewaan saya karena tidak ada solusi. Sebagai pelaku bisnis kecil yang tidak tahu ke mana untuk mengadu. Semoga pembaca tidak mengalami seperti yang saya alami. Kalau ada salah kata mohon maaf. Salam.

Jimmy Cesen
Denpasar, Bali