Kasus Penipuan APK via Whatsapp, Kampanye Awareness Saja Tidak Cukup, Keamanan Sistem Harus Dibuat Lebih Mumpuni

Saya adalah salah satu korban penipuan APK yang dikirim via whatsapp. Saya hanya ibu rumah tangga dengan segala ketidaktahuan saya. Saya telah mempercayakan uang hasil keringat saya pada bank terbesar di Indonesia bank BRI, yang seharusnya kepercayaan saya dijaga dengan baik namun BRI telah merenggut uang saya yang saya kumpulkan sedikit-demi sedikit hanya dalam hitungan menit, lenyap tanpa bekas dan tidak ada tanggung jawab sama sekali dari pihak bank hanya dijawab semua transaksi sudah dinyatakan sah.

Sah dari mana??? Data saya dicuri, saya hanya ibu rumah tangga yang tidak tahu menahu tentang teknologi apalagi penipuan via whatsapp ini saya yakin sangat canggih. Bank yang seharusnya melindungi dana nasabah dengan sistem yang mumpuni malah dengan sangat mudah DIBOBOL

Kembalikan uang saya, awareness yang kalian lakukan sangat-sangat tidak berguna jika tidak diikuti dengan sistem yang mumpuni.

OJK yang seharusnya sebagai pelindung masyarakat juga tidak dapat memperlihatkan perannya, komplain saya tidak mendapatkan respon yang baik meskipun sudah sampai LAPS namun hilang ditelan bumi tidak ada update meski sudah 20 hari kerja lebih.

Ke mana lagi saya harus mengadu, please untuk masyarakat untuk bijak memilih bank, pilihlah bank yang mempunyai sistem yang mumpuni, bagaimanapun penipu berstrategi jika sistem mumpuni tidak akan mudah dibobol!

Lina Maryana
Jakarta Timur

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan PT Bank Rakyat Indonesia Atas Surat Ibu Lina Maryana

Sebelumnya kami menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepada Bank BRI. Terkait dengan laporan yang Ibu Lina Maryana...
Baca Selengkapnya

39 komentar untuk “Kasus Penipuan APK via Whatsapp, Kampanye Awareness Saja Tidak Cukup, Keamanan Sistem Harus Dibuat Lebih Mumpuni

  • 15 April 2023 - (03:46 WIB)
    Permalink

    Bank sudah melakukan awareness campaign, tinggan usernya smartphone-nya aja yang beneran smart atau dumb ?

  • 16 April 2023 - (22:02 WIB)
    Permalink

    Mau sistem secanggih apapun, pasti ada celahnya. Ga mungkin ada teknologi/sistem yang 100% sempurna, namanya jg buatan manusia.
    Yang terbaik memang kita sebagai pengguna atau org yg memanfaatkan sistem/teknologi lah yang harus memproteksi diri sendiri.
    Caranya: perbanyak literasi keamanan digital dulu, jangan hanya mau menggunakan aja tanpa tahu cara waspadanya.

    Meski ibu rumah tangga pun, saya yakin tidak ada alasan utk tidak belajar soal literasi keamanan digital.

    Kenapa dr td disebut “keamanan digital”? Ya karena kita sekarang hidup di era serba digital.
    Kalau dlu orang mencuri secara offline, sekarang maling mencuri secara online.

    Ibarat dulu kita pny rumah, kan kita ga hanya sekedar taunya tinggal di rumah aja kan? Meskipun di depan perumahan ada satpam, tp kita tetap harus tahu gimana caranya rumah itu aman dgn cara mengunci pintu, menambah perangkat keamanan di rumah biar maling tdk bisa masuk, dan bersikap waspada jika ada org asing yg datang ketuk pintu rumah.

    Sama halnya dgn era digital sekarang. Anggap saja perangkat atau sistem digital adalah rumah. Dan org yg bertamu ke rumah tadi anggap saja penipu di WhatsApp.

    Turut prihatin, smoga diberikan pengganti rejeki lebih utk ke depannya dan semoga menjadi pembelajaran berharga utk penulis dan yang lainnya.

  • 16 April 2023 - (22:42 WIB)
    Permalink

    ibu bilang hanya ibu rumah tangga yang ga tahu apa” tetapi ibu bisa menggunakan “Smart” phone , yg berarti ibu itu ga gaptek amat tetapi ibu minim literasi membaca , sudah banyak campaign dari seluruh bank bahwasanya dilarang meng”KLIK LINK YANG DISEBAR OLEH SESEORANG YANG GA DIKENAL ” untuk menghindari data data ibu di SMARTPHONE ibu dibobol orang , karna dengan meng”KLIK LINK” tersebut ibu dengan sukarela memberikan oknum tersebut akses ke ” SMART PHONE” Ibu bukan hanya M Banking atau pun perbankan yg bisa diakses , tetapi semua akun yg mempunyai data penting bisa di ambil tetapi karena data bank itu lebih menguntungkan jadi oknum tersebut hanya mengambil data bank ibu dan membiarkan data yang lain , ingat bu sudah banyak peringatan lewat ” IKLAN MASYARAKAT ” yg dibuat oleh pemerintah dan juga perbankan lain nya untuk JANGAN pernah mengKLIK Link apa pun , dan percuma ibu lapor sana lapor sini karena uang tersebut sudah diambil oknum dan ” TAK AKAN BISA KEMBALI ” , ibu mau menyalahkan pihak mana sekarang ? PERBANKAN ? POLISI ? OJK ? ATAU LPS ? ATAU YANG LAIN ? DAN MENUNTUT SISTEM MEREKA JELEK BURUK ATAU BAHKAN BOBROK ? PADAHAL ITU ULAH KETELEDORAN IBU SENDIRI , INGAT BU ARTI DARI SMARTPHONE ITU TELEPON PINTAR , BUKAN HANYA TELEPON NYA SAJA YANG HARUS PINTAR , TETAPI ORANG NYA PUN HARUS PINTAR DAN MAWAS DIRI , BUKAN HANYA SCROLL MEDIA SOSIAL TIKTOK ATAU IG ATAU FB , TETAPI HARUS JUGA SERING MEMBACA BERITA TENTANG PENIPUAN ONLINE , SEMOGA JADI PEMBELAJARAN & MENG IKHLASKAN SEMUA YANG TERJADI & SEMOGA DIGANTI DENGAN BELIPAT” , WASSALAMU’ALAIKUM WARROHMATULLAH WABARROKATUH ?

  • 17 April 2023 - (01:56 WIB)
    Permalink

    ya begitulah yang namanya perempuan, dia sendiri yang tidak bisa menjaga datanya sendiri malah meladeni link link via WhatsApp, sekarang udah merasa tertipu dengan kecanggihan technology, ujung2nya nyalahin bank.

 Apa Komentar Anda?

Ada 39 komentar sampai saat ini..

Kasus Penipuan APK via Whatsapp, Kampanye Awareness Saja Tidak Cukup, …

oleh Lina Maryana dibaca dalam: 1 menit
39