Penawaran Telemarketing Mengatasnama Bank DBS Mengganggu, Pak Presdir Bisa Bantu?

Ikuti kami di Google Berita

Pertama-tama saya ucapkan terima kasih kepada Media Konsumen yang telah memberikan sarana untuk menyampaikan aspirasi saya.

Dalam kesempatan ini, saya ingin menyampaikan keluhan telemarketing dari Pihak yang mengatasnamakan Bank DBS. Berikut ini saya sampaikan kronologisnya. Untuk mempermudah penyampaian saya gunakan beberapa istilah.

• Bank DBS, sebagai Pihak Pertama.
• Saya, Andre, sebagai Pihak Kedua.
• Tenaga Pemasar, pihak Inhouse dari Pihak Pertama ataupun Pihak Lainnya (outsource) yang ditunjuk oleh Pihak Pertama untuk menghubungi nomor calon konsumen untuk menawarkan produk dari Pihak Pertama, baik statusnya sebagai vendor saat ini, ataupun vendor dikemudian hari.

Menerangkan bahwa:

• Pihak Pertama menawarkan produk kepada Pihak Kedua melalui sarana via telepon. Dalam hal ini Pihak Pertama telah melanggar Undang-Undang yang berlaku. Pengaturan mengenai telemarketing ini terdapat dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 1/POJK.07/2013 Tahun 2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan serta Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 12/SEOJK.07/2014 Tahun 2014 tentang Penyampaian Informasi Dalam Rangka Pemasaran Produk dan/atau Layanan Jasa Keuangan. Pelaku Usaha Jasa Keuangan (“PUJK”) dilarang melakukan penawaran produk dan/atau layanan kepada Konsumen dan/atau masyarakat melalui sarana komunikasi pribadi tanpa persetujuan Konsumen.
• Pihak Pertama mengirimkan jawaban dalam bentuk attachment via e-mail kepada Pihak Kedua tanggal 28 Agustus 2023 bahwa akan melakukan sosialisasi kembali kepada Tenaga Pemasar untuk tidak menghubungi Pihak Kedua.

Dalam kesempatan ini Pihak Pertama:

• Membuat Surat Jaminan di atas kop surat dan ditanda-tangani di atas meterai oleh Presiden Direktur Pihak Pertama, yang menyatakan bahwa Pihak Pertama, dan atau Tenaga Pemasar tidak akan menghubungi Pihak Kedua untuk menawarkan Produk dari Pihak Pertama.
• Mengirimkan Surat tersebut dalam waktu selambat-lambatnya  7 (tujuh) hari kerja terhitung media pembaca ini terbit melalui e-mail pelaporan saya sebagai bentuk komitmen Pihak Pertama.
• Melampirkan Surat Keterangan Keberatan apabila Surat Jaminan tidak bisa terbit disertai alasan, dan ditanda-tangan di atas meterai oleh Pihak Pertama.
• Menjabarkan secara transparan terkait SOP Penawaran Produk Pihak Pertama kepada calon dan atau konsumen potensial seperti apa.

Sebelumnya Pihak Kedua telah mengirimkan via e-mail berupa komplain kepada Pihak Pertama, dan Pihak Pertama selalu menjawab dalam bentuk file attachment, hal ini dikhawatirkan file tersebut mengandung virus. Mengapa harus menggunakan file bukan menjawab via text di body e-mail? Hal ini juga menyulitkan ketika ingin searching, dan juga file diberi kata kunci.

Dalam hal ini yang saya meminta bantuan kepada Presdir Bank DBS untuk menyelesaikan masalah ini. Adapun sebelumnya saya ingin berbicara langsung via zoom melalui e-mail layanan komplain terkait pembahasan ini, namun belum ada jawaban.

Akhir kata saya ucapkan terima kasih.

Andre Teddy
Jakarta Barat