Penagihan DC Lapangan Bergaya Premanisme ke Kantor Saya

Terima kasih Media Konsumen, atas kesempatan bagi saya untuk mengeluarkan kekesalan saya terhadap premanisme DC lapangan KTA Bank DBS.

Saya nasabah DBS dengan nomor loan: 7802018759, yang dalam kondisi macet. Saat ini saya sedang dalam proses jual rumah dan pinjaman kantor, untuk membayar kewajiban saya di Bank DBS dan beberapa bank lainnya. Saya sudah menjalin komunikasi dengan beberapa bank (termasuk Bank DBS) dan melakukan permohonan keringanan serta memberikan perkiraan waktu pembayaran. Semua berjalan dengan baik, termasuk dengan Bank DBS.

Namun semua niat baik untuk membereskan kewajiban-kewajiban saya di ambang kehancuran, gara-gara ada DC lapangan KTA DBS yang datang ke kantor saya, mengintimidasi saya dan menyebabkan saya dalam masalah di kantor. Karena DC lapangan KTA DBS itu membuat sedikit kegaduhan, yang membuat HRD perusahaan ikut dalam masalah ini, karena takut DC lapangan itu membuat keributan dengan gaya premanismenya.

Saya dipaksa membuat permohonan keringanan, yang sudah saya dapatkan langsung dari Bank DBS di atas meterai, dalam waktu 2 minggu. Sementara proses penjualan rumah saya dan pinjaman kantor saya belum bisa dipastikan cair.

Saat ini pinjaman kantor saya sedang diproses. Namun dengan keributan yang kemarin ditimbulkan, posisi saya menjadi terancam di kantor. Saya terancam diberhentikan dan pinjaman saya gagal. Apabila hal ini terjadi, maka saya tidak bisa membayar tagihan Bank DBS dan bank lainnya. Padahal bank lain mengerti penjelasan negosiasi saya dan menunggu proses itu untuk win-win solution.

Saya mohon dengan sangat kepada pihak Bank DBS, untuk segera memperingatkan dan menarik DC lapangan dari kantor saya. Sehingga saya bisa lancar bekerja dan membayar kewajiban. Jangan sampai karena aksi premanisme DC lapangan KTA DBS, membuat saya membatalkan rencana saya untuk membereskan semua kewajiban. Sehingga semua akan mengalami kerugian, saya berhenti bekerja dan DBS kehilangan peluang terbesar saya untuk membayar lunas kewajiban saya.

Donny Gunawan
Jakarta Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan perihal “Penagihan DC Lapangan Bergaya Premanisme ke Kantor Saya”

Redaksi Surat Pembaca MediaKonsumen.com Yth., Pertama-tama, kami ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada MediaKonsumen. Melalui surat ini, kami...
Baca Selengkapnya

57 komentar untuk “Penagihan DC Lapangan Bergaya Premanisme ke Kantor Saya

  • 23 Mei 2024 - (21:46 WIB)
    Permalink

    Buat TS, gak usah dibayar, hutang nggak seberapa tapi udah dibikin malu dan ganggu ketenangan kantor.

    1
    2
  • 26 Mei 2024 - (10:32 WIB)
    Permalink

    Gaya elit, ekonomi sulit. Ditagih baik² menghindar. Ditagih dgn tegas kanan kiri, lapor sana lapor sini. PIHAK BANK CUMA MINTA UANGNYA DIKEMBALIKAN. BUKAN MINTA UANG NASABAH. Mindsetnya tolong di pahami. Segera selesaikan Bro. Biar hidup nyaman… 😁

    • 27 Mei 2024 - (03:37 WIB)
      Permalink

      GA PERLU TAKUT ,ANCAMMM BALIKKK JANGAN KALAH SAMA GERTAKANN ,UDA TERLANJUR DATANG ,MALU KESAMPINGKAN DULU ,KALO PERLU DATANG KE DBS COLLECTION BAWA POLISII KARNA TEAM DC SDH MENGGANGGU KENYAMANAN ,INTI NYA SELAMA KITA ADA NIAT BAYAR ,HUKUM GA BISA MAINNNN,KALO SAYA,SAYAA LAWANNNNNN ,

  • 26 Mei 2024 - (12:58 WIB)
    Permalink

    Ngutang banyak bayar 2x gak bayar lagi .. Di wa pasti anda gak respon .. Coba ajah anda respon mereka gak bakalan mereka ngejar kekantor … Buat janji sama mereka jumpa kedai kopi sampaikan keluh kesah anda ..

  • 26 Mei 2024 - (18:56 WIB)
    Permalink

    Kl udah bayar tagihan tp dikejar DC boleh lah koar2.. Lha ini punya hutang susah bayar ya wajar lah dikejar DC.. ini mah malah ngumbar aib sendiri..

  • 28 Mei 2024 - (17:00 WIB)
    Permalink

    Semoga masalah nya cepat selesai, udah itu aja. Ga mau kegayaan ngehujat orang lagi kena musibah karena roda itu bundar kawan.

 Apa Komentar Anda?

Ada 57 komentar sampai saat ini..

Penagihan DC Lapangan Bergaya Premanisme ke Kantor Saya

oleh Donny Gunawan dibaca dalam: 1 menit
57