Intimidasi dan Pemaksaan oleh Debt Collector Lapangan

Pada hari Kamis, tanggal 23 Januari 2025, pukul 13:06 – 13:52, saya selaku peminjam dana KTA dari Bank CTBC dengan nomor rekening pinjaman: 200000033974, mengalami tindakan intimidasi dan penekanan yang tidak menyenangkan dari bagian collector Bank CTBC. Tindakan tersebut berupa umpatan dengan kata-kata yang tidak pantas (seperti “Bodoh”, “Tidak punya otak”, “Penipu data”, dan lain-lain), serta pemaksaan dan makian yang saya terima.

Umpatan tersebut diucapkan secara langsung saat saya bertemu dengan DC lapangan, dan juga disampaikan melalui telepon oleh atasan DC lapangan yang menghubungi ponsel DC yang sedang saya temui. Jadi, saya menerima makian melalui telepon dari ponsel DC lapangan. Ketika saya berusaha merekam sebagai bukti, DC tersebut malah mengancam. Peristiwa ini disaksikan oleh petugas keamanan setempat.

Saat kejadian, saya sudah menjelaskan kepada DC lapangan mengenai kondisi keuangan dan situasi kantor saya saat ini. Namun mereka tetap memaksa untuk melakukan pembayaran dengan nada yang emosional dan penuh makian.

Saya mengakui bahwa saya memiliki tunggakan atau kredit macet yang sudah berjalan selama 3 bulan. Saya juga telah mengajukan permohonan restrukturisasi pada 25 November 2024, tapi sampai saat ini (Januari 2025) proses tersebut belum juga disetujui. Hal ini disebabkan karena saya sudah tidak mampu membayar angsuran sebesar Rp7.969.998 per bulan, akibat kondisi kantor tempat saya bekerja yang sedang mengalami masalah finansial. Masalah tersebut berdampak pada penurunan gaji dan pemutusan hubungan kerja terhadap beberapa karyawan untuk efisiensi.

Sebelumnya, saya telah mengangsur dengan tepat waktu selama 14 kali pembayaran sesuai dengan nilai tagihan yang tercantum. Karena sudah tidak mampu lagi membayar dengan nominal angsuran yang besar, saya mengajukan proses restrukturisasi pada bulan November 2024 melalui email. Namun, tanggapan yang saya terima hanya menyebutkan bahwa proses tersebut belum dapat diproses dan belum disetujui.

Sudah 3 bulan berjalan, tapi proses restrukturisasi saya belum juga disetujui oleh pihak Bank CTBC. Selama keterlambatan pembayaran, saya sudah menerima penagihan melalui desk call ke kontak darurat, kunjungan dari debt collector ke rumah kontak darurat dan rumah saya (debitur), serta kunjungan ke alamat kantor tempat saya bekerja. Semua tindakan tersebut dilakukan dengan cara yang menekan dan memaksa, bahkan disaksikan oleh petugas keamanan setempat.

Saya berharap laporan ini bisa sampai kepada pihak Bank CTBC dan segera memproses restrukturisasi pinjaman saya. Sehingga tidak ada lagi korban intimidasi dari debt collector yang bahkan bisa berujung pada tindakan ekstrem seperti bunuh diri, akibat penagihan yang tidak sesuai dengan SOP dan tanpa etika.

Davis
Jakarta Utara

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pelaku usaha yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Kirimkan Tanggapan

11 komentar untuk “Intimidasi dan Pemaksaan oleh Debt Collector Lapangan

  • 30 Januari 2025 - (17:06 WIB)
    Permalink

    Resiko itu mah dikata2in begitu Mas oleh DC mau dr Bank apapun atw Leasing atw Pinjol.. mereka kaga mau tau kesulitan Anda Mas ! Kita jangan mau jd Bodoh… Lawan aja… Umpat Maki2 Katain Balik aja dia! Kitanya Harus Lebih Galak… itu kan Bukan Uang Dia yg Kita Makan kan… Uang Bank tooh ? Sebodo amat ?? Kan pinjaman2 bgini mah Perdata… Mau masuk pasal apa dimana Pidana nya ?? Pasal 396 juga Harus dipailitkan dlu kita nya oleh Bank.. Biaya dr dia.. hehe.. Kalo udh Gak sanggup Tinggalkan Lepasin aja apalgi Non Fidusia Non Colateral… Simpel kan… ?
    Tinggal Kuatin Mental aja utk Ngadepin DC2 Arogan Preman Perampok itu…
    Paling Slik OJK doang jadi Kol 5 ?! Kaga Bakalan Mati kok Kita .
    Okey Mas Kak ? Semoga Lancar dn Kuat ya ;
    Sekian dlu .

  • 31 Januari 2025 - (07:49 WIB)
    Permalink

    “akibat penagihan yang tidak sesuai dengan SOP dan tanpa etika.”

    Sedangkan debitur tidak membyar sesuai SOP

    Untuk bagian restrukturas itu hak bank sesuai hasil analisis
    di approve atau di decline

    Hak si debitur tetap harus membayar terlepas diapprove atau didecline

    Saya tidak membenarkan perilaku DC yang melakukan intimidasi
    Tetapi semua itu bermula di saat debitur sudah tidak memenuhi kewajibannya apapun itu alasannya

    Debitur juga seorang WNI yang pasti tahu resiko kalo ditagih DC seperti apa

    Saran saya
    Sekolahkan semua asset, tutup hutang KTA nya
    Sehingga DC nya langsung diam seketika

    • 3 Februari 2025 - (11:17 WIB)
      Permalink

      “Tetapi semua itu bermula di saat debitur sudah tidak memenuhi kewajibannya apapun itu alasannya”

      ironis nya justru kalimat kekanak-kanakan ini membenarkan segala tindakan yang dilakukan..
      “ahh kan dia duluan”
      anak2 sekali..

      orang maling ayam apa berarti kita boleh gebukin dia sampe mati?
      kan tidak..

      melakukan tindakan salah karena ada yang salah itu absurd banget..

      “Debitur juga seorang WNI yang pasti tahu resiko kalo ditagih DC seperti apa”
      kalimat yang memperkuat membenarkan tindakan salah untuk yang salah..

      anda sudah hidup di budaya yang salah bung..

      • 3 Februari 2025 - (11:35 WIB)
        Permalink

        Saya tidak membenarkan perilaku DC

        Tapi sadar kak sadar kak
        Ini Indonesia

        Coba aja situ membegal pemotor pake celurit
        trus kalo ketangkep, anda bisa membela diri “Tolong pak serahin saja saya ke Polisi jangan dipukulin”
        Yakin masyarakat dengerin situ???
        Kalo situ begal, ya tahu resiko nya kalo ketangkep warga

        Kira2 gitu analoginya

        Sekali lagi saya tidak membenarkan perilaku DC
        Tapi kata2 kakak terlalu paten sekali dan tidak mencerminkan realita yang ada

        Anda hidup di Indo
        Anda nunggak hutang ya paham lah resikonya

        Kecuali anda baru turun gunung dan baru ngerti DC itu apaan

        Dari kesimpulan yang saya ambil dari komentar kakak, yang selalu menunjuk poin kesalahan di DC
        Berarti kakak membenarkan Debitur yang Nunggak tagihan????

        • 3 Februari 2025 - (14:37 WIB)
          Permalink

          anda adalah POV DC wajar anda berkomentar seperti itu, dan analogi anda ga make sense menyamakan orang yang kesusahan pembayaran kredit dengan begal. Dalam hal ini begal tindakan kriminal dengan kekerasan dan tidak manusiawi. Sedangkan saya debitur yang mau melunasi hutang bank dengan cara strukturisasi bukan kabur dan menghilang begitu saja.

          kalau debitur sudah tidak sanggup bayar dengan angsuran yang sekarang lalu dc berhak intimidasi? biar apa? biar debitur dalam tekanan menghalakan segala cara? jual aset sana sini? gali lobang tutup lobang? bagaimana kalau debitur sudah tidak sanggup lalu bundir? paling DC cuma bisa jawab “saya kerja hanya mengikuti instruksi atasan”

          saran anda sama seperti template DC DC pada umumnya, kalau ga jual aset, pinjam saudara/kerabat, gesek tunai kalau ada kartu kredit. kalau anda berargumen ‘kalau ga mau ditagih ga usah hutang’, mas.. kita ga tau masa yang akan datang, keadaan ekonomi seseorang.

      • 3 Februari 2025 - (11:37 WIB)
        Permalink

        satu lagi
        “ironis nya justru kalimat kekanak-kanakan ini membenarkan segala tindakan yang dilakukan..”

        Memang sebuah FAKTA
        DC diterjunkan untuk menghandle debitur yang sudah mangkir dari kewajibannya dengan alasan apapun itu
        Kalo hal itu dinilai kekanak kanak an, yang dewasa seperti apa???????

        Pihak Bank nagih langsung dengan lemah lembut dan kasih sayang gitu????

  • 3 Februari 2025 - (11:58 WIB)
    Permalink

    kelihatannya anda memang membenarkan dan memaklumi tindakan yang salah untuk yang salah..
    anda adalah generasi yang melanjutkan budaya ini..
    apakah akan anda lanjutkan ke generasi anda?

    hukum di buat untuk generasi2 seperti anda, tidak untuk menghakimi yang sedang ada musibah..

  • 3 Februari 2025 - (15:20 WIB)
    Permalink

    serem sekali pak tagihan perbulan 8 juta, berarti pinjam ratusan juta..kalo berupa asset, jual saja mudahan ada kembalian dan bisa membuat hati tenang, kalo sudah habis saya bisa bilang bencana, harus siap mental di terror..mungkin kalo di CC kalo tagihan sudah di coll 5 dan lebih dari 6 bulan bisa ajukan restrukturisasi, kalo KTA saya kurang tau yaa, mungkin bisa cari info apakah ada yang sukses mengjukan restruktur.
    banyak yang memberikan solusi, tinggal anda aja yang mau pilih A atau B..DC tidak mau tau karena mereka juga kerja dan mendapatkan komisi dari tagihan yang sukses.
    coba anda datang langsung saja ke bank, jika bank tidak bisa memberikan solusi yaa jangan di bayar dulu sampai bank menyerah dan memberikan kemudahan.

 Apa Komentar Anda?

Ada 11 komentar sampai saat ini..

Intimidasi dan Pemaksaan oleh Debt Collector Lapangan

oleh Davis dibaca dalam: 2 menit
11