Keluhan Surat Pembaca TV Sony Bravia, Harga 20 Juta Ternyata 3 Tahun Sudah Rusak! 5 April 20255 April 2025 Angel 21 Komentar aftersales, Barang Elektronik, Biaya perbaikan, Garansi, Garansi produk, jaminan kualitas produk, Kualitas produk, Layanan Purna Jual, perbaikan barang elektronik, Service Center, Sony, Sony Indonesia, spare part, Suku cadang, Televisi, TV LED Sony, Warranty Ikuti kami di Google Berita Artikel ini ditulis untuk membagikan pengalaman pahit dan buruk yang saya alami dengan merek internasional yang terkenal, dan semoga mendapat perhatian dari Sony Indonesia. Ayah saya (Almarhum) pernah berpesan, “Kalau beli elektronik, pilih yang terbaru dan terbaik karena uang tidak pernah bohong.” Karena itu, saya memutuskan membeli Sony TV Bravia K-65S30 65 inch pada 29 November 2021 di Electronic City SCBD, dengan harga hampir Rp20 juta (setelah diskon ~Rp3 juta). Padahal, TV merek lain dengan kualitas serupa harganya hanya Rp7-8 juta—tidak sampai separuh harga Sony. Namun saya rela bayar mahal karena percaya pada kualitas dan nama besar Sony. Sebelumnya, saya punya pengalaman baik dengan Samsung dan LG—harganya lebih murah, layanan servisnya bagus, dan TV-nya tahan sampai 10 tahun. Jadi, wajar kan kalau saya berharap pengalaman dengan Sony Bravia yang lebih premium akan jauh lebih baik? Ada harga, ada barang, bukan? Untuk melengkapi, saya juga membeli Soundbar Sony HT-G700 seharga Rp7 juta. Mantap lah! Siap menikmati home theater Sony di rumah. Sony TV Bravia K65S30 65inch beli harga 20 juta belum 3 tahun sudah rusak Sony Soundbar_EC_2021-10 Namun nyatanya, impian saya kandas total. Baru 3 tahun dipakai (Januari 2025), tiba-tiba layar TV Sony Bravia premium ini bergaris-garis. Padahal saya selalu pakai stabilizer 1.000 VA, tidak pernah dipakai lebih dari 3 jam/hari, dan hanya nyala saat weekend (karena Senin-Jumat saya kerja dan tinggal sendirian). Saya langsung hubungi Sony Service Center dan staf Electronic City. Dan… saya benar-benar shock dan kecewa dengan layanan after-sales Sony yang ternyata sangat buruk. Hasilnya? Service Center dengan santai bilang LCD rusak dan karena garansi sudah habis, saya harus bayar Rp10,3 juta untuk perbaikan! Saat saya tanya harga TV model yang sama sekarang, katanya cuma Rp11 juta—tidak masuk akal! Teknisi yang datang bahkan mengakui bahwa TV ini terawat sangat baik dan banyak pelanggan lain yang mengalami masalah serupa. Setelah bolak-balik komplain via telepon dan WA—sampai minta dieskalasi ke manajemen—biaya turun jadi Rp7 juta. Tapi tetap saja tidak masuk akal! Total saya sudah menghabiskan Rp24 juta (TV + biaya perbaikan) untuk produk yang sekarang harganya cuma Rp11 juta, tanpa jaminan tidak akan rusak lagi. Buat Sony Indonesia, mungkin uang segitu tidak ada artinya. Tapi buat customer seperti saya, ini sangat berarti. Pengalaman buruk ini membuat saya tidak akan pernah lagi beli produk Sony seumur hidup. Sebagai perbandingan, saat Samsung Fold 3 saya rusak (meski sudah lewat garansi), mereka memperbaikinya gratis karena bisa dibuktikan bahwa HP terawat baik. Itu baru namanya layanan pelanggan! Pesan untuk Sony (@cic.indonesia@ap.sony.com dan @https://services.sony.co.uk/supportmvc/en/Contact): If this is the way you treat your loyal customer, believe me you will lose Indonesia very soon. I am so very disappointed and will never buy Sony product anymore. Kalau ini cara Anda memperlakukan pelanggan setia, percayalah—Anda akan kehilangan pasar Indonesia. Saya sangat kecewa dan tidak akan beli produk Sony lagi. Sampai sekarang, tidak ada solusi yang diberikan. TV Sony Bravia 65 inch mahal dan “premium” itu kini hanya jadi dekorasi tidak nyala di ruang tamu. Hati-hati kalau mau beli TV Sony Bravia: ✔ Nama besar. ✔ Harga lebih mahal dari kompetitor. ✖ Tapi siap-siap kecewa dengan layanan after-sales-nya. Semoga pengalaman saya bermanfaat untuk yang lain. Salam. Angelia Jakarta Pusat Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
madman5 April 2025 - (13:09 WIB)Permalink Ayah anda benar, tapi hanya berlaku di era dimana ekonomi China belum booming. Era sekarang bahkan iPhone saja komponennya buatan China, di manufaktur dan dirakit di China. Bisa jadi panel LCD/LED yang dipakai di TV anda juga rakitan China. Jika biaya layanan after sales tidak sesuai menurut anda, bawa saja TV ke tempat reparasi non-offical. Dan kedepannya jika peralatan elektronik jarang difungsikan, beli saja yang murah buatan China. Jika bisa bertahan 3 tahun, anggap sudah impas biaya penyusutan. Beli merek terbaik fitur berlimpah hanya jika digunakan lebih dari 12 jam sehari sehingga tidak mubazir dan cover garansi 1 tahun bisa diandalkan. 2 Login untuk Membalas
Aditya6 April 2025 - (14:01 WIB)Permalink Barang elektronik teknologi terbaru kalo baru dijual biasanya mahal sekali. Setelah 1-2 tahun pasti turun drastis. 2 tahun lalu harga monitor 27″ fulhd 75hz kubeli dgn harga 2.5jt, sekarang cuma 1.5 dan mungkin ada yg lebih murah lagi. Login untuk Membalas
Wisnu5 April 2025 - (13:15 WIB)Permalink parah juga ya layanan after sales-nya SONY. saya setiap mau beli elektronik, selalu berkhayal seandainya punya brand dari SONY. tapi endingnya selalu beli yang layanan garansinya paling panjang dan harganya lebih terjangkau. pengalaman punya TV SHARP yang garansi 5 tahun, pernah tersambar petir ditahun ke 4, cukup klaim garansi lewat aplikasi, maka teknisi pun datang ke rumah dan TV diperbaiki gratis. Login untuk Membalas
Tjahya5 April 2025 - (13:47 WIB)Permalink Dr dulu sony menang nama after sales buruk makanya ponsel gak bersaing mengenai peralatan elektronik sy kira kualitas 11-12 sama merk lain kecuali berani garansi 5 thn ky merk P Login untuk Membalas
yusa5 April 2025 - (23:00 WIB)Permalink Almarhum bapak anda benar tahun 90an kwalitas elektronik masa pakai bisa di atas 5tahun.tapi tahun 2000 ke atas produsen elektronik mengurani masa pakai barang elektronix jadi di bawah 5tahun karena barang china jauh lebih murah. Login untuk Membalas
Lai5 April 2025 - (15:59 WIB)Permalink Mohon maaf sebelumnya. Anggapan ayahmu emang benar ketika jamannya sebelum thn 2000 sony emang benar awet dan mahal. Jaman sebelum era globalisasi dan persaingan bebas dimulai. TV LED semakin lama semakin murah dan merk bukan lagi jaminan bakal tahan lama. Soal layar sony dan samsung emang yahud gambar dan detailnya ya, bukan durability. Dan layar itu komponen termahal dari TV LED makanya biasa tv China garansi 3 thn tapi kalau sony sy rasa hanya 1 thn. Jd kalau ganti layar ud gak worthed. Coba bawa aja ke tukang servis TV biasa. biasanya mreka bisa mengakali jika yg rusak jalurnya flexibel. Jd belum tentu musti ganti layar kalau yg rusak hanya jalur flexibel kabelnya. Kalau servis centre mah semua yg rusak harus ganti per panel atau per pcb Login untuk Membalas
Edwin5 April 2025 - (22:57 WIB)Permalink terima kasih utk suara konsumen…maka calon pembeli bisa lebih hati². utk menghindar dari kerugian yg mungkin timbul.. Login untuk Membalas
Abimanyu6 April 2025 - (03:35 WIB)Permalink Sony skg hanya brand t.v sampah…kalau di Indo ngak usah neko2 brand2 yg sok lain seperti xiaomi oppo dll karena parts and aftersales sucks..mereka cuman bisa jual barang habis itu bodo amat..karena yah memang tidak ada parts..sudah lah yg jelas2 aja aftersales nya Samsung, Modena , Electrolux, Shimizu, Honda, Toyota..even L.G aftersales kurang…yah kamu2 yg beli EV sama aja..coba aja nanti pernak pernik di EV kamu getas dll..good luck cari partsnya Login untuk Membalas
Ever6 April 2025 - (08:04 WIB)Permalink Saran saya antar aja ke tukang servis TV berpengalaman saja Insha Allah amanah banyak kok di YouTube tehnisi berpengalaman tentang ngefix LED yg bergaris kalo merasa dekat lokasi tehnisi nya dengan anda cek ricek coba tanya-tanya dulu kalo udah yakin baru antar diserviskan Login untuk Membalas
Reka6 April 2025 - (08:32 WIB)Permalink Ampun sony masa kalah sama polytron yang jamin 5 tahun garansi. Suara konsumen ini membuat kami para calon pembeli elektronik ragu apalagi sony hanya memberikan garansi 1 tahun saja. Memang ada asuransi umum yang mencakup elektronik premi setahun sekitar 2%-5% harga barang, namun hanya bisa untuk barang elektronik New dengan kwitansi resmi. 1 Login untuk Membalas
Dhany6 April 2025 - (11:14 WIB)Permalink Lebih baik, cukup beli yg biasa aja, sony aftersalesnya kurang kuat, karena di sini di pegang pihak ketiga ( semua merk elektronik ) mungkin samsung, sharp dll agak beda nah yg konyol adalah yg pihak ketiga ini. Dulu punya xperia V, ada problem aftersalesnya ngeselin bangat dah, semenjak itu ga lagi beli merk sony, kalaupun beli mending perbaiki di luar aja. Login untuk Membalas
dhan6 April 2025 - (12:22 WIB)Permalink @Angelia Bu, feeling saya bukan LCD nya deh yg rusak. Kemungkinan ada jalur yg putus di area LCD atau yang mengarah ke LCD. Saran saya sih seperti yg pak @Ever sarankan, bawa ke tukang servis LCD yang berpengalaman. Di jakarta banyak itu, salah satunya coba lihat di youtube cari kata kunci: tukang/perbaikan TV LCD jakarta pusat. Login untuk Membalas
Chrisma Wati6 April 2025 - (17:43 WIB)Permalink turut prihatin dgn kasus TS. semoga bs ketemu servis lain yg bs perbaiki tv nya sy setuju dgn bbrp komentar diatas, bahwa peralatan elektronik yg awet hanya berlaku digenerasi dulu, generasi ayah sy jg. ayah sy dapat hadiah pernikahan hairdryer baru, 50 tahun lalu sampai hari ini masih bs dipakai. kalau jaman sekarang, sudah tidak ada spt itu. sy pribadi skrg ini hanya beli elektronik yg garansi panjang, utk merk sih yg penting dikenal luas dan ngasih harga yg masih kompetitif Login untuk Membalas
A71D6 April 2025 - (23:18 WIB)Permalink Senasib ini.. Sy pake lg.. 12 tahun rusak.. Pindah ke sony pake type 65X80K..baru 2 tahun udah rusak… Tadinya niat di service tapi baca2 komen disini kayaknya mending dibuang dan beli merek lain.. Gak sesuai expeltasi ngarep sony karna nama besar.. Ternyata zonk Login untuk Membalas
Vadim7 April 2025 - (02:54 WIB)Permalink Saya masih nyimpan TV merk Sharp thn ’70 dr eyang saya Dl beli di Solo, bahkan nota pembelian nya masih ada. Manual book masih kesimpan rapi & sampe thn 2025 ini masih nyala tanpa ada gangguan atau layar bergaris Login untuk Membalas
Hery Mulyanto7 April 2025 - (03:59 WIB)Permalink Saya masih punya setrika peninggalan ayah saya, mungkin dibeli tahun 70an, made in jerman, bobotnya mungkin sekiloan, sampai sekarang masih normal. Satu lagi setrika penginggalan kakek saya, mungkin tahun 60an masih pake arang, sampai sekarang masih normal. Login untuk Membalas
Lai7 April 2025 - (13:30 WIB)Permalink Itu kan tv tabung mana bisa bergaris heheh Login untuk Membalas
Admin7 April 2025 - (11:17 WIB)Permalink Saya punya TV Sony XR65X90K pemakaian baru 1,5 tahun layarnya sudah rusak dan ini pengalaman pertama saya memakai produk sony dan mungkin menjadi tang terakhir kalinya untuk memakai produk sony lagi. Login untuk Membalas
Lai7 April 2025 - (13:31 WIB)Permalink Apes kalo.kayar yg rusak karna mahal. Mending tv china garansi 3 thn layarnya dan changhong saya ud 5 thn masih ok. Samsung malah suaranya ud hilang Login untuk Membalas