Ilustrasi Keluhan Surat Pembaca Kiriman JNE yang Ruwet 10 Mei 2017 Arif Susanto Beri komentar JNE, Layanan kurir Ikuti kami di Google Berita Kantor JNE di Sorogenen bisa dibilang tetangga dari Kelurahan Giwangan. Jika yang sehat pikirannya pasti menganggap sangat dekat jaraknya, boleh dikata hanya lima langkah istilahnya. Namun, bagi JNE ternyata punya pandangan lain, bahwa Sorogenen Sorosutan dengan Sanggrahan Giwangan adalah daerah yang berkilo-kilo jaraknya, bahkan mungkin harus menyebrang pake gethek untuk menempuhnya. Beli barang dari Klaten yang jaraknya tidak jauh dengan Jogja. Bayangannya akan singkat waktu untuk mendapat barang pesanan. Eh ternyata penjual pakai jasa JNE, inilah mula sumber kekacauan. Dari riwayat tracking tanggal 7 Mei sudah ke kantor JNE Solo, tanggal 8 sampai Jogja, terus proses di tangan kurir. Ternyata si kurir mungkin baru sehari di Jogja, sehingga sampai tanggal 9 Mei ternyata masih terlalu cinta untuk membawa barang saya. Komplain demi komplain saya ajukan lewat telepon. Jawaban normatif yang jadi petuah bahkan mantra yang diberikan. Terakhir dijanjikan pukul 23.00 WIB, namun tidak nongol juga. Kantor tidak bisa mengecek kurir sampai mana, hanya menunggu laporan. Dan sampai sekarang barang masih digenggaman tangan KURIR yang ternyata pengikut Tong bajil yaitu pendekat berwatak jahat. Padahal barang harus sedianya harus diproses maksimal tanggal 9. Sayangnya juga si penjual pakai JNE tidak yang lain, toh sekarang banyak jasa pengiriman yang lebih murah pelayanan prima bahkan dijemput di rumah pula. Tidak salah kalau mulai berpikir ulang menggunakan jasa JNE. Arif Umbulharjo, Yogyakarta Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.