Ilustrasi Berita Konsumen Headline Harga Pertalite Naik (Lagi) 24 Maret 201825 Maret 2018 Redaksi 3 Komentar Kenaikan Harga BBM, Pertalite, Pertamina Ikuti kami di Google Berita PT Pertamina (Persero) kembali menaikkan harga Bahan Bakar Minyak/BBM non subsidi jenis Pertalite. Salah satu pertimbangannya adalah kenaikan harga bahan baku untuk BBM beroktan 90 tersebut. Vice Presiden Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito mengatakan harga Pertalite naik Rp 200 per liter per hari ini Sabtu (24/3). “Ini karena harga bahan baku naik di atas US$ 60 per barel,” sebagaimana dikutip dari Katadata.co.id, Sabtu (24/3). Menurut Adiatma, Pertamina memang selalu memantau perkembangan harga minyak dunia. Jika selisih harga keekonomian terlalu tinggi dengan yang dijual masyarakat, perusahaan pelat merah itu akan mengambil kebijakan. Kebijakan menaikkan harga Pertalite ini juga sudah diberitahukan kepada Pemerintah. Namun, untuk menaikkan harga Pertalite itu tidak perlu izin dari pemerintah. Ini mengacu Peraturan Presiden/Perpres Nomor 191 tahun 2014, Pertalite merupakan Bahan Bakar Umum/BBU. Atas dasar hukum itu, harga Pertalite diputuskan badan usaha. Jadi Pertamina bisa kapan saja menaikkan dan menurunkan harga. “Ada dasar hukumnya yakni mengacu Perpres 191 tahun 2014,” ujar dia. Namun, dengan kenaikan harga itu bukan berarti harga Pertalite di seluruh Indonesia sama. Perbedaan itu karena besaran Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor/PBBKB di masing-masing daerah tidak sama. Sebagai contoh, sesuai dengan pengumuman yang tertera di situs Pertamina, harga Pertalite di Jakarta, menjadi Rp 7.800 per liter. Sedangkan di Riau bisa Rp 8.150 per liter dan Papua Rp 8.000 per liter. Dengan kebijakan itu, harga Pertalite sudah naik Rp 300 per liter sejak awal tahun. Sebelumnya, Pertamina sudah menaikkan harga BBM beroktan 90 itu pada 20 Januari 2018 sebesar Rp 100 per liter. Pada penyesuaian harga BBM 24 Februari 2018 lalu, harga BBM jenis Pertalite tidak ikut naik seperti BBM non subsidi lainnya yaitu Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex dan Dexlite. Menurut catatan Pertamina, konsumsi BBM di Indonesia telah jauh melebihi produksi. Dalam data itu disebutkan, konsumsi mencapai 1,6 juta barel per hari, sedangkan produksi minyak mentah Indonesia terus menurun dan saat ini kurang dari 800 ribu barel per hari. Berikut ini daftar lengkap harga BBM yang berlaku mulai 24 Maret 2018 sebagaimana tercantum di website Pertamina: WILAYAH PERTALITE PERTAMAX PERTAMAX TURBO PERTAMAX RACING DEXLITE PERTAMINA DEX SOLAR NON-SUBSIDI MINYAK TANAH NON-SUBSIDI* Prov. Nanggroe Aceh Darussalam 7,800 9,000 10,200 44,500 8,100 10,500 8,000 10,450 Prov. Sumatera Utara 7,800 8,900 10,200 44,500 8,100 10,000 8,000 10,450 Prov. Sumatera Barat 7,800 9,000 10,200 44,500 8,100 10,200 8,000 10,450 Prov. Riau 8,150 9,000 10,200 – 8,400 10,550 8,550 10,450 Prov. Kepulauan Riau 8,150 – 10,350 – 8,400 10,100 8,600 10,450 Kodya Batam (FTZ) 8,150 – 10,200 – 8,400 9,400 7,550 10,450 Prov. Jambi 8,000 9,000 10,200 – 8,250 10,550 8,250 10,450 Prov. Bengkulu 7,800 8,900 – – 8,100 10,250 7,950 10,450 Prov. Sumatera Selatan 8,000 9,000 10,200 – 8,250 10,100 8,250 10,450 Prov. Bangka-Belitung 8,000 9,000 – – 8,250 11,600 8,250 10,450 Prov. Lampung 8,000 9,000 10,200 – 8,250 10,100 8,250 10,450 Prov. DKI Jakarta 7,800 8,900 10,100 42,000 8,100 10,000 7,700 10,450 Prov. Banten 7,800 8,900 10,100 42,000 8,100 10,000 7,700 10,450 Prov. Jawa Barat 7,800 8,900 10,100 42,000 8,100 10,000 7,700 10,450 Prov. Jawa Tengah 7,800 8,900 10,150 – 8,100 10,100 7,800 10,450 Prov. DI Yogyakarta 7,800 8,900 10,150 – 8,100 10,100 7,800 10,450 Prov. Jawa Timur 7,800 8,900 10,150 43,500 8,100 10,100 7,800 10,450 Prov. Bali 7,800 8,900 10,150 43,500 8,100 10,200 7,900 10,450 Prov. Nusa Tenggara Barat 7,800 9,000 10,200 – 8,100 10,250 7,900 10,780 Prov. Nusa Tenggara Timur 7,800 9,600 11,650 – 8,100 10,250 8,000 11,000 Prov. Kalimantan Barat 8,000 9,100 10,300 – 8,250 10,900 8,150 10,560 Prov. Kalimantan Tengah 8,000 8,900 – – 8,250 10,900 8,150 10,560 Prov. Kalimantan Selatan 8,000 8,900 10,300 – 8,250 10,900 8,150 10,560 Prov. Kalimantan Timur 8,000 8,900 – – 8,250 10,900 8,150 10,560 Prov. Kalimantan Utara 8,000 8,900 – – 8,250 10,900 8,250 10,560 Prov. Sulawesi Utara 8,000 9,400 11,300 – 8,250 – 8,100 10,780 Prov. Gorontalo 8,000 9,800 11,300 – 8,250 – 8,100 10,780 Prov. Sulawesi Tengah 8,000 9,300 11,300 – 8,250 11,550 8,100 10,780 Prov. Sulawesi Tenggara 8,000 9,400 11,300 – 8,250 11,550 8,100 10,780 Prov. Sulawesi Selatan 8,000 9,100 11,300 – 8,250 11,550 8,100 10,780 Prov. Sulawesi Barat 8,000 9,650 11,300 – 8,250 11,550 8,100 10,780 Prov. Maluku 8,000 10,250 – – 8,550 19,200 9,100 11,000 Prov. Maluku Utara 8,000 11,750 – – 8,550 – 9,100 11,000 Prov. Papua 8,000 11,050 17,100 – 8,550 17,000 9,300 11,000 Prov. Papua Barat 8,000 11,550 – – 8,550 – 9,100 11,000 *) Harga jual Minyak Tanah Non-Subsidi sudah termasuk PPN 10%
Malvyn Argani24 Maret 2018 - (12:31 WIB)Permalink BBM bersubsidi (baca: Premium) memang tidak naik, tapi di lapangan sudah jarang yg jual dan sulit didapat.. Mau gak mau pake Pertalite atau Pertamax yang harganya (diam-diam) naik terus.. ?? Login untuk Membalas
Trikora27 Maret 2018 - (19:07 WIB)Permalink Perusahaan yang merugikan rakyat menengah kebawah dan tidak ada kebijakan untuk toleransi untuk bagi masyarakat yang tidak mampu 1 Login untuk Membalas
Maulana19 September 2022 - (11:35 WIB)Permalink dan setelah 5 taun akhirnya naik lgi yah :”)) Login untuk Membalas