Saldo BukaDompet 4 Bulan Dibekukan oleh Bukalapak Tanpa Solusi

Pada tanggal 3 Agustus 2018 saya melakukan transaksi penjualan MacBook Pro di Bukalapak (BL) dengan nomor transaksi 181028915022. Transaksi semua sesuai prosedur dan barang dinyatakan diterima oleh pembeli pada tanggal 6 Agustus 2018. Dana sudah masuk di saldo BukaDompet saya (dapat diasumsikan dan dipastikan bahwa dana secara teori sudah diterima oleh Bukalapak dan tagihan dari bank terhadap pembeli sudah mulai terhitung).

Saya anggap semua proses sudah berhasil dan pada tanggal 7 Agustus 2018 dana saya coba cairkan. Namun dana dibekukan oleh sistem Bukalapak dan pada saat itu belum ada alasan yang jelas kenapa dana dibekukan. Semenjak itu saya beberapa kali kirim komplain melalui aplikasi, email, dan telepon. Namun jawabannya tidak pernah jelas, email seakan dijawab oleh template, dan telepon CS selalu “menunggu keputusan admin yang berwenang”. Waktu berlalu cukup lama, sampai berminggu-minggu, pihak Bukalapak meminta foto resi dan buku tabungan. Semua sudah saya penuhi, buyer juga telah dikonfirmasi oleh Bukalapak mengenai benar atau tidaknya barang diterima.

Pada akhirnya, tanggal 11 September 2018 saya kembali telepon pihak Bukalapak. Dan siangnya pihak Bukalapak menyatakan pada saat itu dana saya sudah aktif dan dapat dicairkan (pihak Bukalapak sendiri yang menelpon saya). Saat itu juga saya coba cairkan. Namun ternyata dana kembali dibekukan. Sungguh aneh bukan? Alasannya adalah transaksi dinilai fiktif. Saya kembali telepon CS (ada bukti rekaman) dan jawaban pihak Bukalapak kembali seperti sebelumnya “menunggu keputusan admin yang lebih berwenang”.

Singkat cerita pada akhirnya Bukalapak memberikan penjelasan melalui email bahwa transaksi saya dicurigai fiktif dengan dalih transaksi gesek tunai dan ditemukan adanya kesamaan akun (tidak ada penjelasan terkait hal ini hingga detik ini). Bukalapak juga menyatakan bahwa saya dapat memberikan penjelasan terkait hal tersebut dan apabila tidak ada penjelasan lebih lanjut maka transaksi dinyatakan BATAL.

Oke saya coba ikuti, saya balas email tersebut dengan meminta penjelasan balik (manusiawi dong) bisakah pihak Bukalapak menjelaskan apa artinya kesamaan akun? Apa dasar yang membuat pihak Bukalapak menganggap transaksi yang saya lakukan fiktif?

Hingga saat ini (Desember 2018) dana tersebut tidak jelas statusnya. Tidak ada penjelasan lebih lanjut dari pihak Bukalapak terkait kasus tersebut. Karena saya dapat pastikan bahwa akun saya dan buyer jelas tidak sama! Buyer sudah dikonfirmasi oleh Bukalapak terkait penerimaan barang, dan yang paling lucu pihak Bukalapak sempat menyatakan dana saya aktif dan dapat dicairkan.

Pertanyaannya:

  • Apakah saya harus mengikhlaskan dana saya ditahan Bukalapak?
  • Apakah jika sistem Bukalapak menyatakan transaksi saya fiktif maka tidak ada manusia yang bisa memberikan solusi. Ini dana mengendap 4 bulan loh, pastinya pihak Bukalapak sudah memperoleh keuntungan dari dana saya yang mengendap selama itu.
  • Pihak Bukalapak selama beberapa bulan ini jika tanpa saya follow up sama sekali tidak akan menghubungi saya baik melalui email maupun telepon (kecuali diminta, nunggu minta ditelepon dulu). Apakah ini berarti saya sebagai pemakai jasa Bukalapak tidak ada artinya sama sekali? Jika dibatalkan, maka tolong batalkanlah. Ini dana pun tidak dikembalikan ke buyer, sementara buyer menyatakan bahwa cicilan ke bank sudah berjalan.
  • Bagaimana solusinya? Apakah dana harus saya ikhlaskan? Sama sekali tidak ada empati dan inisiatif baik dari pihak Bukalapak terkait dana saya ini.

Hendra Avadianto
Jakarta Pusat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan Bukalapak atas Surat Bapak Hendra Avadianto

Dengan Hormat, Terima kasih atas hubungan yang terjalin dengan baik antara Bukalapak dan MediaKonsumen.com selama ini. Sehubungan dengan dimuatnya Surat...
Baca Selengkapnya

 Apa Komentar Anda mengenai Bukalapak?

Belum ada komentar.. Jadilah yang pertama!

Saldo BukaDompet 4 Bulan Dibekukan oleh Bukalapak Tanpa Solusi

oleh Hendra Avadianto dibaca dalam: 2 menit
0