Kartu Kredit BNI Dibobol

Ikuti kami di Google Berita

Saya pengguna kartu kredit BNI dengan nomor 4105 XXXX XXXX 7747 dan nomor 4712 XXXX XXXX 8429 sekitar sejak tahun 2012 sampai sekarang. Pada tanggal 29 Desember 2018, saya mendapat telepon dari yang mengaku sebagai pihak BNI bagian keamanan yang mengiformasikan bahwa ada pemakaian tidak wajar pada kartu kredit BNIsaya. Dia menghimbau untuk segera menelepon call center BNI.

Setelah mendapat telepon tersebut, langsung saya hubungi pihak call center BNI untuk menanyakan perihal tersebut. Dan ternyata benar, menurut call center ada pemakaian pada kartu kredit BNI saya dengan nomor 4105 XXXX XXXX 7747 senilai Rp6.371.970. Untuk rinciannya pemakaian di mana, mereka belum bisa jelaskan karena belum masuk pembukuan BNI dan saya disuruh menelepon beberapa hari kemudian setelah pemakaian masuk ke pembukuan BNI. Tidak lupa juga saya menanyakan untuk kartu kredit saya yang satunya, kata call center tidak ada pemakaian untuk kartu nomor 4712 XXXX XXXX 8429. Dan langsung kartu kredit BNI saya semuanya saya blokir. Menurut pihak BNI akan dikirimkan kartu pengganti.

Pada tanggal 3 Januari 2019, kembali saya menelepon call center BNI untuk menanyakan perihal pembobolan kartu saya tersebut, dan diberikanlah rincian pemakaian yang terjadi pada tanggal 29 Desember 2018 tersebut. Saya diminta untuk membuat surat penyanggahan bahwa jika transaksi tersebut bukan pemakaian saya. Sudah saya buatkan, kemudian saya kirim via email sesuai instruksi call center BNI.

Sambil disuruh menunggu proses pada penyanggahan saya, tanggal 19 Februari 2019, saya mendapatkan tagihan untuk kartu saya yang nomor 4712 XXXX XXXX 8429, saya buka tagihan tersebut dan saya kaget kenapa ada pemakaian senilai Rp7 jutaan dan di kartu nomor 4105 XXXX XXXX 7747 jumlahnya bertambah menjadi Rp12 jutaan. Saya cek rinciannya ternyata di kedua kartu saya ada lagi pemakaian per tanggal 9 Januari 2019 di kedua kartu BNI saya.

Saya kaget setengah mati, kembali saya telepon call center BNI untuk menanyakan hal tersebut. Oleh BNI katanya saya disuruh buat surat sanggahan lagi dan dikirimkan via email kembali. Saya buat dan saya emailkan kembali, menurut BNI akan diproses kembali. Menurut BNI, kartu kredit pengganti sudah dikirimkan ke saya, tetapi saya tidak menerima kartu tersebut. Setelah dicek ternyata kartu pengganti tersebut statusnya reject karena saya pindah alamat.

Saya ke kantor BNI menanyakan perihal masalah ini (BNI jalan Jendral Sudirman dan Menara Bosowa Makassar), tetapi menurut mereka tidak ada yang bisa handle masalah ini dan hanya call center di Jakarta. Kantor mereka hanya sebagai penyambung antara nasabah dan call center Jakarta.

Setelah itu beberapa hari kemudian saya kembali menelepon call center BNI dan katanya masih proses, Saya dihimbau untuk menelepon setiap tanggal 1 tiap bulan untuk menanyakan perkembangan ini sekalian membantu call center untuk mengingatkan. Sampai pada sekitar tanggal 4 April 2019 kembali saya menelepon call center BNI menanyakan perihal tersebut. Menurut call center BNI beberapa tagihan tersebut akan dibebankan ke saya dan ada beberapa yang masih proses.

Yang saya mau tanyakan, segampang itu pihak call center BNI mengatakan akan membebankan tagihan ke nasabah, sementara kartu saya tersebut sudah saya blokir langsung per tanggal 29 Desember 2019 dan kenapa ada pemakaian lagi pe rtanggal 9 Januari 2019? Hal ini juga sudah saya tanyakan ke call center, kenapa kartu saya sudah saya blokir tapi ada pemakaian pertanggal 9 Januari 2019? Menurut call center, itu pemakaian yang late posting.

Saya tidak mengerti kenapa bisa tagihan late posting, sementara yang pemakaian tanggal 29 Desember 2018 juga ada terposting pada tagihan. Kenapa bisa tagihan late posting sampai 11 hari, sementara selama 10 tahun saya pakai kartu kredit BNI tidak pernah late posting. Dan kenapa pada saat saya blokir kartu saya pada tanggal 29 Desember 2019, tagihan yang late posting tersebut bisa jalan dan terposting pada tanggal 9 Januari 2019?

Tolong untuk pihak BNI bisa menghubungi saya dan memonitor masalah ini, karena di Makassar saya tidak bisa bertemu dengan pihak BNI yang bisa mengatasi masalah ini dan agar masalah ini tidak berlarut-larut. Terima kasih.

Wie Fo
Kabupaten Takalar – Sulawesi Selatan