Tanggapan Grab Indonesia Tanggapan Tanggapan Grab Indonesia atas Surat Pembaca Bapak Sadi Mutakir 21 Oktober 202021 Oktober 2020 Grab Corporate 16 Komentar aktivasi layanan, Akun Dibekukan, Customer complaint handling, Customer Service, Driver Grab, Grab, Grab Car, Kemitraan bisnis, Pandemi Covid-19, Suspend Akun, Taksi Online, Transportasi online Ikuti kami di Google Berita Jakarta, 20 Oktober 2020 Salam hangat dari Grab Indonesia. Kepada Bapak Sadi Mutakir dan Redaksi Surat Pembaca Mediakonsumen.com, Pertama-tama kami sangat berterima kasih atas kerja keras yang telah dilakukan oleh Bapak Sadi saat menjadi mitra pengemudi GrabCar kami. Terkait dengan keluhan atas permohonan pengaktifan kembali akun mitra pengemudi yang dilakukan seperti termuat di mediakonsumen.com bertajuk Surat Terbuka kepada Grab Indonesia pada tanggal 16 Oktober 2020, kami sampaikan bahwa keluhan tersebut telah kami tindaklanjuti dan jelaskan kepada Bapak Sadi Mutakir terkait proses aktivasi akun dan telah diterima dengan baik oleh Bapak Sadi Mutakir. Pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan kembali bahwa seluruh mitra pengemudi yang melakukan pendaftaran baru maupun pendaftaran ulang akibat penonaktifan akun berada dalam antrian sebelum dapat aktif bekerja. Hal ini kami lakukan untuk memastikan bahwa ketersediaan mitra pengemudi di lapangan tidak melebihi jumlah permintaan dari pelanggan, untuk memastikan mitra pengemudi aktif bisa mendapatkan jumlah pesanan yang cukup. Berkaitan dengan aktivasi akun Bapak Sadi Mutakir yang belum dapat dilakukan saat ini, kami juga sampaikan bahwa kami akan memproses pencairan saldo kredit mitra pengemudi Bapak Sadi Mutakir. Kami sangat menghargai saran dan kritik yang disampaikan oleh Bapak Sadi Mutakir untuk perbaikan layanan kami. Grab selalu mengedepankan keamanan dan kenyamanan para pengguna, serta menjunjung tinggi kode etik pelayanan Grab Indonesia. Masukan Bapak Sadi Mutakir menjadi acuan kami untuk terus meningkatkan kualitas layanan kami. Untuk hal-hal yang berhubungan dengan layanan Grab, Bapak Sadi Mutakir dapat menghubungi Pusat Bantuan pada aplikasi Grab. Kami siap membantu dengan senang hati. Terima kasih atas perhatiannya. Hormat kami, Grab Indonesia H. R. No.Kav 7/6,, Jl. HR Rasuna Said, RT.6/RW.7, Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12940, Indonesia Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
sarry21 Oktober 2020 - (15:12 WIB)Permalink manis jawaban nya , grab .. pada kenyataan nya ? ribuan driver mengeluh , system mempermain kan mitra mu … itu kenyataan nya ! 13 Login untuk Membalas
Mardi22 Oktober 2020 - (09:44 WIB)Permalink Hallo grab saya driver car… Saya juga di pm… Dgn alasan GPS fake . Kenyataan saya tidak pakai fake GPS.. mohon koreksinya . 1 Login untuk Membalas
Katak21 Oktober 2020 - (17:23 WIB)Permalink Ooo ternyata dalam antrian, yaudah pak sadi bersabar dulu semoga lekas aktif akunnya. Berfikir positif saja agar pikiran kita bersih. 1 Login untuk Membalas
Pipit21 Oktober 2020 - (19:55 WIB)Permalink Semoga bermanfaat, dan bukan pencitraan 3 Login untuk Membalas
Oky21 Oktober 2020 - (20:26 WIB)Permalink Gitu lah GRAB… Klo udah di suspend uang di dompet tunai gk akan balik… udah banyak korban nya… di tanyain suspend kenapa jawaban nya cuma kode etik atau sitem… gk jelas banget & suka ngada” … laen ama GOJEK 3 Login untuk Membalas
Satrio21 Oktober 2020 - (23:06 WIB)Permalink Dateng ke GDC *** management nya biar pejabat pemerintah sadar ini lho grabbbb yg ngacak2 negara indonesia diacak2 dg cara yg apik coba kalo gak percaya survey lapangan…survey…survey…lihat itu driver pembagian orderanya rata gakkk??? Nongkrong di tempat yg sama tp gak dikasih orderan ??? 1 Login untuk Membalas
Andalas21 Oktober 2020 - (20:31 WIB)Permalink Ah…grab sdh banyak makan duit hasil keringat driver yg kena Pm. Sy sdh merasakan sistem grab dri tahun 2016-2020/3. Makin mencekik leher driver 5 Login untuk Membalas
loving22 Oktober 2020 - (10:09 WIB)Permalink Grab selalu membuat hoax. Pernyataannya selalu terbalik, misalnya : gampang ternyata susah. Presiden direktur nya saja sampai saat ini belum klarifikasi terkait program gold captain kepemilikan unit selama 5 tahun tetapi di pertengahan Driver di buat susah mendapatkan order hak haknya di penggal. Bagaimana mo capai 5 tahun ? Program ini dijaminnya benar, disebut bagian dari investasi rekan driver. Tetapi semua itu bohong belaka. Hingga driver dituduh menggelapkan unit kasus 372. Sungguh NERAKA jahannam bagi orang yg sudah membuat penyesatan terhadap orang lain. Allah maha kuasa. Berikut Videonya https://drive.google.com/file/d/1Rj1IY-wADufY4WVc4F7INlY9gcuprbSf/view?usp=drivesdk 1 Login untuk Membalas
Joko Samma21 Oktober 2020 - (23:25 WIB)Permalink Please grab sama gojek jangan sampe merger…gw ga mau sistem gojek ntar jadi tercemar sama grab 2 Login untuk Membalas
Tjoe21 Oktober 2020 - (23:45 WIB)Permalink Setahu saya aplikator tidak pernah ada sharat yg mengharuskan kita tetap menjadi mitranya,kalau secara pribadi merasa tidak sesuai dengan harapan,ya sudah bebas memilih 2 Login untuk Membalas
Henry Ford Asi22 Oktober 2020 - (01:52 WIB)Permalink https://youtu.be/-iDwF69qGzU https://youtu.be/N7qdct5uvuM https://youtu.be/HhyJCDc0b4Q Login untuk Membalas
loving22 Oktober 2020 - (09:40 WIB)Permalink Grab selalu membuat hoax. Pernyataannya selalu terbalik, misalnya :gampang ternyata sudah.Presiden direktur nya saja sampai saat ini belum klarifikasi terkait program gold captain yg dijaminnya adalah investasi rekan driver, hingga driver dituduh menggelapkan unit kasus 372. Sungguh neraka jahannam bagi orang yg sudah membuat penyesatan terhadap orang lain. Allah maha kuasa. 2 Login untuk Membalas
Nightcore22 Oktober 2020 - (09:48 WIB)Permalink Sejauh pengalaman saya di Grab, memang grab selalu begitu. Tidak pernah transparan, dan memperlakukan mitra driver maupun merchant seenaknya. Meskipun bahasanya sopan dan baik, tapi perlakuan kepada driver sangat jauh dari bahasanya. Terutama di bagian system pembagian orderan. Sering merchant sudah menutup orderan, tiba2 terbuka sendiri orderannya, Jadi saat didatangi, ternyata resto tutup. Dan rating merchant berkurang karena “tidak menanggapi” orderan yg masuk. Banyak sekali terjadi diskriminasi dimana mana terhadap driver. Pemisahan (banyaknya orderan) dan pengkotak2an driver tanpa alasan yg jelas juga sudah sering terjadi, mengakibatkan banyak gesekan antar sesama driver karena kecemburuan sosial. Jika ditanya, jawabannya selalu lari ke “semua sudah diatur oleh system” yg jelas sekali masih jauh dari sempurna. Bagi para petinggi Grab, tolonglah “LIHAT KELAPANGAN!!!” 2 Login untuk Membalas
Fazrin22 Oktober 2020 - (11:12 WIB)Permalink Ga salah tuh manis bener ngomongnya. Makin jaya makin blagu. Maju gara gara driver gada driver lo gabalan maju. Suspen se enak jida tanpa konfirmasi dl ke driver tannya kebenarannya. Orderan yg baca server otomatis nongkrong dpn resto yg dpt yg jauh jauh. Lol 2 Login untuk Membalas
Johannis22 Oktober 2020 - (16:24 WIB)Permalink Kelemahan pusat bantuan grab itu, tidak semua keluhan, saran atau tanggapan lainnya bisa diakomodir disitu karena format pusat bantuan itu sudah didesain sedemikian rupa untuk pertayaan2 atau keluhan tertentu saja diluar itu tidak ada wadahnya di pusat bantuan, harusnya di kolom lainnya itu bisa lebih diakomodir teryata disitu juga sudah dibuat format tertentu juga jadi mitra diluar yg ada di pusat bantuan otomatis gak bisa mengadu…ini kritikan kepada aplikasi grab 1 Login untuk Membalas
Ruben23 Oktober 2020 - (05:40 WIB)Permalink GRAB INDONESIA TERMASUK PIHAK APLIKATOR YANG TIDAK TRANSPARAN,JUJUR DAN ADIL TERHADAP SEMUA MITRA NYA KARNA TIDAK ADA NYA TRANSPARASI DALAM HAL ATAU ASPEK APAPUN DISINI MITRA BENAR BENAR SANGAT DI BODOHI DAN DICURANGI INILAH SALAH SATU PENJAJAHAN DAN PERBUDAKAN YANG ADA DI INDONESIA SANGAT MIRIS DAN DAN MENGERIKAN SEKALI.GRAB INDONESIA ****** Login untuk Membalas