Kecewa dengan Pelayanan BRI Unit Wiyung Surabaya

Ikuti kami di Google Berita

Pada tanggal 16 November 2020 saya berkunjung ke kantor BRI Unit Wiyung Surabaya untuk melakukan buka blokir kartu ATM ayah saya. Diterima oleh customer service atas nama Vandis dan Diny. Dikarenakan ayah saya sedang sakit, beliau mengkuasakan kepada saya perihal kepengurusan ATM tsb, dengan membawa surat kuasa bermaterai, buku tabungan, ATM, KTP, KK dan menceritakan kondisi ayah saya yang sakit.

Alangkah terkejutnya saya, permohonan saya ternyata ditolak. Sesuai arahan pimpinan, CS menyatakan yang bersangkutan harus hadir, sedangkan ayah saya terbaring di rumah. Mau tak mau saya memaksakan ayah saya untuk hadir ke kantor BRI karena uang di tabungan itu butuh untuk keperluan berobat.

Padahal kondisi Covid-19 sekarang juga agak riskan membawa orang sakit keluar rumah. Sementara prosesnya hanya butuh swipe kartu dari mesin EDC, yang mana saya juga yang melakukan. Itupun dibantu oleh bapak security yang mempercepat antrian karena tahu kondisi ayah saya yang sakit.

Apakah seperti ini pelayanan Bank Rakyat Indonesia kepada rakyat Indonesia? Jika terjadi sesuatu hal dengan ayah saya akibat memaksa hadir ke kantor BRI, apa ada pertanggung jawabannya?

Ferry Sandy Subhekti
Surabaya, Jawa Timur

Catatan redaksi (diperbarui 27/11/2020): Penulis menyatakan masalah di atas telah diselesaikan dengan baik oleh pihak-pihak terkait, sbb:

Pada hari ini pihak BRI Wiyung yang telah saya komplain datang ke rumah saya dan sudah meminta maaf atas kejadian yang telah saya alami pada tanggal 16 November 2020 mengenai buka blokir ATM ayah saya.

Dengan ini saya menyatakan permasalahan ini terselesaikan dengan baik.

Terima kasih BRI