Surat Pembaca

Lion Air, Mohon Jangan Reschedule Sesuka Hati!

Sebagai salah satu maskapai penerbangan dengan harga miring di Indonesia, Lion Air telah membuat banyak orang bisa terbang ke mana pun seperti jargon yang digunakannya. Bertahun-tahun maskapai ini menjadi primadona orang untuk bepergian. Meskipun terkadang berita duka muncul dari Group ini, tapi masih banyak orang yang setia untuk memakainya.

Namun entah apa yang terjadi dalam manajemen Lion, Air penurunan demi penurunan kualitas mulai dirasakan oleh penumpang. Salah satu yang saat ini sering terjadi adalah “kesengajaan” reshcedule. Saya memang salah satu penumpang yang masih setia dengan Lion Air, meskipun terkadang berita-berita tak sedap berhembus dari maskapai ini. Namun kekecewaan yang paling saya alami saat ini adalah sikap Lion Air yang sering me-reshcedule jadwal penumpang.

Pertama kali saya mengalami pengalaman tersebut saya mencoba menanyakan penjelasannya melalui email dan telepon, tapi tak ada respon yang saya terima. Dalam penerbangan dengan jadwal reshcedule tersebut saya pun bertemu dengan penumpang-penumpang lain. Ada yang jadwalnya berubah, tapi ada juga yang memang memilih jam penerbangan tersebut.

Saya kemudian menduga Lion memindahkan sejumlah penumpang dengan beragam jadwal penerbangan agar bisa dijadikan satu penerbangan saja. Entah dugaan saya ini benar atau tidak.

Pengalaman kedua terjadi saat saya hendak melakukan online check in. Kali ini jadwal penerbangan yang saya pesan adalah pukul 10.55 WIB tanggal 5 Juni 2021. Namun ketika tanggal 4 Juni 2021 sekitar pukul 12-an siang saya mencoba untuk check in, halaman yang muncul justru notifikasi untuk menunggu 35 menit lagi untuk dapat check in.

Dalam posisi ini, saya mulai was-was apakah jadwal saya akan berubah. Lalu setelah setengah jam lebih saya menunggu, saya pun bisa melakukan online check in dan hasil tiket yang keluar adalah:

Jadwal penerbangan saya sudah berubah. Bahkan email pemindahan jadwal pun baru saya terima beberapa jam sesudahnya. Dari sini saya sungguh merasa kecewa. Moda transportasi udara yang dulunya merupakan moda transportasi terbaik dari sisi pelayanannya, justru kalah dengan moda transportasi darat seperti kereta atau bahkan travel saat ini yang lebih sering on time.

Kepada para pengelola Lion Group dan Lion Air terutama, saya mohon untuk memperbaiki masalah ini. Lebih baik kami disodorkan dengan pilihan jam terbang yang terbatas tapi pasti dan tidak berubah. Daripada kami diberikan begitu banyak pilihan jam terbang namun akhirnya mengacaukan semua agenda-agenda yang harusnya segera dilakukan di tempat tujuan.

Saya masih sangat berharap Lion bisa berbenah sesegera mungkin, sebelum nantinya ada maskapai lain yang hadir untuk menandingi dan mengambil alih. Harapan ini saya sampaikan demi kebaikan dan kemajuan Lion ke depannya. Semoga surat ini dapat direspon dengan baik.

Yuni Embriani Dwi Utami
Pekalongan, Jawa Tengah

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Belum Ada Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Komentar

  • biasanya sebuah flight akan di cancel dan di reschedule kan pada/bergabung dengan flight lain, dikarenakan jumlah penumpang yang tidak mencukupi(rugi kalau terbang)

    dimungkinkan karena pandemi memang ada diperlukan hal seperti itu. semoga pandemi segera berakhir dan lion air bisa mengatur jadwal dengan baik dan teratur, agar tidak ada penumpang yang dirugikan

  • Saya kemudian menduga Lion memindahkan sejumlah penumpang dengan beragam jadwal penerbangan agar bisa dijadikan satu penerbangan saja. Entah dugaan saya ini benar atau tidak.
    ============
    Bukan dugaan lagi. Dah jadi seperti angkot . Demi efesiensi, sy pernah diturunkan kopaja di jalan karena penumpangnya dikit. Suruh naik di kopaja di belakang yang penuh dan berdesakan.
    Bedanya kalau pesawat ga bisa turunin di jalan.

    • bener ga bang, kalo naik pesawat lepas sendal.. pas turun sendalnya ilang?

      • Benar sekali... Kalau ga mau mau ilang sendal titipin sama kang nitip sendal di pintu pesawat. Jangan lupa tayamum.

  • Saya dari dulu malah menganggap kalo maskapai Delay air hanya mitos kalo ontime

  • Di tahun 2022 pun ini masih terjadi, bahkan ketika di musim liburan di akhir tahun ini. Saya rasa ini bukan karena pandemi atau tidak ada penumpang, tp memang management Lion Air yang tidak kompeten sehingga seenak jidat mereschedule jadwal penerbangan. Saya baru2 ini membeli tiket JKT SBY jam 9 pagi. Tiba2 direschedule jadi jam 14:30 di H-4. Mau reschedule dengan penerbangan lain, harga tiket sudah naik drastis. Saya telpon kontak lion air yang diberikan oleh traveloka juga ternyata tidak ada yg menjawab, hanya dialihkan ke no Whatsapp. Lebih parahnya lagi, pas dichat lewat WA, tidak direspon hingga saya mengetik pesan ini. LUAR BIASA sangat BURUK servis airline ini terhadap penumpang.

    Dari awal saya sudah ragu mau pake Lion krn memang terkenal atas "prestasi" delaynya. Namun karena jadwalnya kemarin yg paling pas (saya may berangkat pagi), terpaksa beli tiket Lion. Dan sekarang saya sangat MENYESAL. Ke depan saya KAPOK terbang dengan Lion Air. Sangat TIDAK PROFESIONAL. Bagi yang membaca pesan ini, HINDARI menggunakan Lion Air sebisa mungkin. Bagi staff Lion Air yang membaca ini, tolong PERBAIKI pelayanan Anda. Coba bayangkan Anda di posisi penumpang. Apakah Anda senang diperlakukan seperti ini?