Keengganan PT IndoInternet Mengembalikan Dana yang Salah Transfer

Ikuti kami di Google Berita

Saya adalah mantan pelanggan layanan internet dari Tricara yang merupakan perpanjangan tangan dari PT IndoInternet Tbk di lokasi Kotabaru Parahyangan. Pada tanggal 25 Februari 2022, saya melakukan kesalahan transfer sebesar Rp2.000.000 ke rekening virtual IndoInternet, dimana saya telah berhenti berlangganan sejak Desember 2021.

Setelah saya menghubungi pihak IndoInternet, mereka meminta surat pernyataan dari saya, meskipun sebenarnya saya sudah melampirkan bukti transfer receipt ke rekening mereka. Namun ternyata proses yang saya rasa sangat sederhana, ternyata buat perusahaan ini kelihatan sangat rumit. Sehingga sampai saat ini sudah sebulan lebih dana saya tidak kunjung ditransfer balik ke rekening saya secara penuh.

Sebagian dana, sebesar Rp320.000, akhirnya ditransfer pada tanggal 25 Maret 2022 oleh pihak Tricara. Sedangkan sebagian lagi sebesar Rp1.680.000 masih belum dikembalikan dengan alasan “menunggu pihak finance“.

Saya mungkin bisa mengerti kalau ini adalah proses ganti rugi yang perlu kajian. Misalkan saya meminta ganti rugi karena layanan internet Anda kadang-kadang mati pada saat saya bekerja atau meeting online dan mungkin “proses” pengkajiannya akan memakan waktu. Ini hanya kesalahan transfer, dan Anda harus segera mengembalikan karena dana itu bukan hak Anda.

Mungkin dana ini bisa dibilang tidak besar, apalagi untuk skala perusahaan. Namun dana tersebut sekecil apa pun adalah hak saya, yang saya dapatkan dengan jerih payah. Ini bukan hanya sekedar materi, tetapi yang Anda tahan-tahan itu adalah hak saya. Saya mungkin punya dana cadangan untuk mengkover keperluan untuk dana tersebut, tetapi buat sebagian orang mungkin perkara yang tidak mudah.

Dengan lambatnya Anda memproses hal yang menurut saya sangat sederhana dan sampai berlarut larut, saya dan mungkin sebagian orang, akan menilai seefektif apa proses kerja dan birokrasi di perusahaan Anda secara keseluruhan, dalam menyelesaikan masalah sederhana, apalagi masalah yang mungkin lebih pelik.

Wawan Hermawan
Bandung, Jawa Barat