Keluhan Surat Pembaca Diperlakukan Sangat Buruk oleh Standard Chartered Bank 20 Desember 20226 Februari 2023 A Jimmy Gunawan 13 Komentar Call Center, Cash Advance, Customer complaint handling, Customer Service, Data nasabah, Kartu Kredit Standard Chartered Bank, Penawaran kredit, pengkinian data, Penutupan Kartu Kredit, Penutupan sepihak, persetujuan pelanggan, Standard Chartered Bank, Telemarketing Ikuti kami di Google Berita Saya dan istri adalah pemegang kartu kredit Standard Chartered (SCB) sejak tahun 2016. Kami selalu rutin membayar tagihan dari awal sampai sekarang tidak pernah menunggak. Pada tanggal 16 November 2022, saya menerima telepon dari telemarketing SCB yang menawarkan pencairan setengah dari limit dengan tanpa bunga, tetapi ada fee/biayanya. Penawaran tersebut saya setujui dan diproses. Ternyata beberapa hari kemudian saya dan istri menerima surat fisik dari SCB, dengan tanggal surat 11 November 2022, bahwa kartu kredit SCB saya dan kartu kredit SCB istri, dilakukan penutupan per tanggal 13 Desember 2022. Jadi dengan santainya, SCB menawarkan program pencairan limit, bahkan 5 hari setelah kartu saya diputuskan untuk ditutup. Di dalam surat tersebut SAMA SEKALI TIDAK dijelaskan alasan penutupan tersebut. Setelah itu saya berkali-kali menghubungi Customer Service SCB dan diinformasikan bahwa kartu sudah ditutup per tanggal 22 November 2022. Yang mana jauh lebih cepat dari yang diinfokan lewat surat, yang seharusnya baru ditutup tanggal 13 Desember 2022. Kami selalu berkali-kali dijanjikan bahwa pihak terkait akan menghubungi saya. Namun sampai saat ini tidak ada satu pun penjelasan saya dapatkan. Pihak CS juga selalu mempertanyakan apakah saya tidak ada pengkinian data, sehingga kesannya adalah penutupan sepihak tersebut penyebabnya adalah karena ketiadaan pengkinian data. Pihak SCB sangat tidak profesional dalam hal ini karena untuk pengkinian data hanya menghubungi nasabah melalui telepon dan kalau gagal tersambung, main tutup kartu seenaknya. Setahu saya di Indonesia ini bahkan seorang pelaku kriminal pun mendapatkan hak untuk membuktikan dirinya tidak bersalah, bahkan setelah divonis pun masih ada prosedur mengajukan banding, kasasi dll. Mengapa SCB seolah-olah memperlakukan nasabahnya jauh lebih buruk daripada seorang pelaku kriminal? A Jimmy Gunawan Jakarta Utara Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Sunjaya20 Desember 2022 - (15:39 WIB)Permalink Apakah ini terkait pengkinian data? Wah kalau begitu keluarga saya siap2 saja menerima surat serupa ya. Karena kartu kredit SCB semuanya tidak ada yang bisa digunakan sejak tahun lalu, katanya pengkinian data ditunggu saja akan ditelepon tapi tidak ada yang mengubungi dari SCB dan sudah coba inisiatif telepon ke call center mau update data malah gak bisa dibantu via call center hehehe memang lucu SCB ini, padahal limit lumayan besar, mirip lah dengan angka yang ada di scan surat penulis, dan pemakaian juga rutin. SCB mungkin memang tidak butuh nasabah lagi deh 2 Login untuk Membalas
A Jimmy GunawanPenulis artikel21 Desember 2022 - (12:53 WIB)Permalink Ternyata ada yang senasib ya. Semoga hasil akhirnya lebih baik drpd saya ya kak Login untuk Membalas
dhan20 Desember 2022 - (19:41 WIB)Permalink SCB nya udah gak mau ngelayanin CC lagi makanya “ditendangin” satu persatu dengan dalih “update data” ?? Login untuk Membalas
A Jimmy GunawanPenulis artikel21 Desember 2022 - (20:16 WIB)Permalink Lucunya mereka terus2an menelpon menawar2kan pencairan dana. Setelah mendapat keuntungan dari biaya admin program tsb, kemudian seenaknya saja ditutup kartu kreditnya. 1 Login untuk Membalas
Andri21 Desember 2022 - (04:54 WIB)Permalink Sepertinya terdeteksi gestun oleh bank. Gestun memang dilarang. Kalau ketahuan, kartunya akan langsung ditutup. 4 3 Login untuk Membalas
A Jimmy GunawanPenulis artikel21 Desember 2022 - (12:59 WIB)Permalink Maaf kak, gestun itu apa ya? Apakah maksudnya program pencairan dana dr limit yang ditawarkan oleh telemarketing SCB? Ya kalau dilarang seharusnya mereka jangan menawar2kan pencairan limit donk ya. Login untuk Membalas
Mr21 Desember 2022 - (13:28 WIB)Permalink Gesek tunai.. Mirip tarik tunai tpi ini ditoko/merchant, jdi seolah olah anda beli barang padahal cmn ambil duitny doang, fee ny lbh rendah drpd tarik tunai.. Login untuk Membalas
A Jimmy GunawanPenulis artikel21 Desember 2022 - (20:14 WIB)Permalink O jadi prinsipnya sama seperti penawaran pencairan limit yang dilakukan oleh telemarketing bank ya pak? Cuma karena berstatus resmi, biayanya lebih mahal gitu ya? Login untuk Membalas
franky21 Desember 2022 - (12:45 WIB)Permalink Bank asing emang songong. Mentang2 pegang nasabah corporate semua yang retail mulai ditendangin Login untuk Membalas
A Jimmy GunawanPenulis artikel21 Desember 2022 - (20:15 WIB)Permalink Untuk kasus ini, saya juga merasa demikian. Sangat tidak dihargai sebagai nasabah 1 Login untuk Membalas
Pejuang22 Desember 2022 - (13:52 WIB)Permalink Ambil hikmah nya saja pak, ga usah menggunakan CC SCB. Masih banyak Bank lain. 1 Login untuk Membalas
A Jimmy GunawanPenulis artikel22 Desember 2022 - (15:26 WIB)Permalink Terima kasih sarannya pak. Tapi ada baiknya SCB saja yg mengambil hikmahnya supaya memperbaiki budaya perusahaannya Login untuk Membalas
A Jimmy GunawanPenulis artikel28 April 2023 - (11:34 WIB)Permalink Dan akhirnya kartu kredit setandard chartered pun gulung tikar, dicaplok bank lain. Semoga bank barunya pintar tidak menerima karyawan2 yang sudah mengambil keputusan semena-mena ke nasabah Login untuk Membalas