Merasa Tertipu oleh Asuransi Prudential

Sebagai orang awam yang tidak paham akan detail cara main asuransi, saya didatangi sales asuransi dengan janji-janji manis (dibumbui ilustrasi angka-angka). Seakan-akan bahwa ikut asuransi jiwa, sama dengan menabung, yang bakal bisa kita ambil hasil tabungannya untuk kehidupan yang lebih layak bersama anak & istri.

Setelah 10 tahun ikut asuransi (tanpa 1 rupiah pun mencicipi), konsisten mulai Desember 2012 – Mei 2019, selama 78 bulan menyetor 2 juta rupiah ke Prudential, total uang yang telah saya setorkan Rp156 juta. Pada bulan Januari 2023, betapa terkejutnya ketika saya saat berniat menarik dana polis asuransi, hasilnya hanya tidak lebih dari Rp34 juta yang Prudential bisa kembalikan pada saya.

Saat saya tanyakan kepada sales juga CS di kantor Prudential, hanya diberikan cerita-cerita akan persentase suku bunga, saham, dan lain-lain, yang hanya internal pribadi mereka yang paham. Dijelaskan juga, hal yang membuat nominal yang bisa saya terima begitu kecil jauh dari yang sudah saya setorkan, karena tiap bulan ada potongan terkait proteksi.

Degh! Jantung saya berdenyut gak karuan, karena nalar sehat saya gak bisa terima. Tidak 1 rupiah pun saya gunakan dari 156 juta rupiah yang telah saya setorkan! Selama 10 tahun, saya tidak pernah sakit hingga rawat inap ataupun kecelakaan, yang membuat Prudential harus membayari terkait proteksi saya. Nalar logika sehat saya tidak bisa terima terkait potongan untuk manfaat proteksi, karena potongan manfaat proteksi ini dibayarkan kepada siapa? Siapa yang menerima uang manfaat proteksi tersebut? Karena tidak 1 rupiah pun saya merasakan potongan manfaat proteksi tersebut.

Kembali saya tanyakan pada CS di kantor Prudential, potongan-potongan untuk proteksi 1 rupiah pun tidak saya terima tidak digunakan untuk apa pun, bagaimana logikanya tiap bulan konsisten memotong dana saya? Hanya dijawab: “Ini seperti BPJS pak, sakit tidak sakit wajib bayar”. Mendengar jawaban tersebut hanya bisa istigfar untuk meredam amarah.

Bagaimana mungkin? Asuransi jiwa sifatnya pribadi, tiap-tiap nasabah mempunyai perhitungan keuangan yang berbeda-beda, di kontrak pun tidak ada butir penjelasan bahwa asuransi jiwa bersifat “sosialis”. Sedangkan BPJS jelas-jelas dijelaskan bersifat gotong royong, yang mana yang sehat wajib bayar karena untuk membantu yang sakit. Karena itu iuran BPJS tidak mahal dan flat karena memang bertujuan sosial. Bahkan BPJS jauh lebih bagus karena bisa untuk berobat jalan, bisa langsung dilayani di IGD. Sedangkan asuransi Prudential jauh lebih ribet, karena hanya yang hingga rawat inap baru di-cover. Nalar yang diputar balik.

Saya nasabah yang tiap bulan setor dana Rp2 juta (bila ditotal Rp156 juta), yang oleh pihak Prudential bisa digunakan untuk usaha mereka, bukannya berterima kasih sudah dititipi uang untuk digunakan Prudential berbisnis, malah uang saya hak anak dan istri mereka “rampok”.

Kasus dengan Prudential ini adalah pelajaran yang sangat berharga yang wajib kita wariskan pada anak cucu dan sanak keluarga. Jangan sampai ada lagi di antara mereka yang mengalami apa yang saya alami.

Yunus Trianto
Bekasi, Jawa Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pelaku usaha yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Kirimkan Tanggapan

89 komentar untuk “Merasa Tertipu oleh Asuransi Prudential

  • 20 Juli 2023 - (14:05 WIB)
    Permalink

    Tahukah kalian? Total premi kalian bakal disedot 70% untuk biaya akuisisi (bahasa kerennya asuransi unitlink utk komisi agen) di 3 tahun awal. Bahkan sisa 30% tidak cukup utk membayar premi dasar sehingga harus menghutang (kena bunga pulak). Bagaimana cara melunasi hutang premi dasar di tahun2 awal tsb? Yaitu dg cara sisa 30% tadi dialokasikan seuprit untuk ditabung dg membeli unit investasi secara berkala. Hutang plus bunga nanti dilunasi secara berkala juga dari memotong nilai tunai unit investasi yang terkumpul. Nasib baik kalo harga unit naik, kalo harganya turun? Harus top up

 Apa Komentar Anda mengenai Asuransi Prudential?

Ada 89 komentar sampai saat ini..

Merasa Tertipu oleh Asuransi Prudential

oleh yunus trianto dibaca dalam: 2 menit
89