Merasa Tertipu oleh Asuransi Prudential

Sebagai orang awam yang tidak paham akan detail cara main asuransi, saya didatangi sales asuransi dengan janji-janji manis (dibumbui ilustrasi angka-angka). Seakan-akan bahwa ikut asuransi jiwa, sama dengan menabung, yang bakal bisa kita ambil hasil tabungannya untuk kehidupan yang lebih layak bersama anak & istri.

Setelah 10 tahun ikut asuransi (tanpa 1 rupiah pun mencicipi), konsisten mulai Desember 2012 – Mei 2019, selama 78 bulan menyetor 2 juta rupiah ke Prudential, total uang yang telah saya setorkan Rp156 juta. Pada bulan Januari 2023, betapa terkejutnya ketika saya saat berniat menarik dana polis asuransi, hasilnya hanya tidak lebih dari Rp34 juta yang Prudential bisa kembalikan pada saya.

Saat saya tanyakan kepada sales juga CS di kantor Prudential, hanya diberikan cerita-cerita akan persentase suku bunga, saham, dan lain-lain, yang hanya internal pribadi mereka yang paham. Dijelaskan juga, hal yang membuat nominal yang bisa saya terima begitu kecil jauh dari yang sudah saya setorkan, karena tiap bulan ada potongan terkait proteksi.

Degh! Jantung saya berdenyut gak karuan, karena nalar sehat saya gak bisa terima. Tidak 1 rupiah pun saya gunakan dari 156 juta rupiah yang telah saya setorkan! Selama 10 tahun, saya tidak pernah sakit hingga rawat inap ataupun kecelakaan, yang membuat Prudential harus membayari terkait proteksi saya. Nalar logika sehat saya tidak bisa terima terkait potongan untuk manfaat proteksi, karena potongan manfaat proteksi ini dibayarkan kepada siapa? Siapa yang menerima uang manfaat proteksi tersebut? Karena tidak 1 rupiah pun saya merasakan potongan manfaat proteksi tersebut.

Kembali saya tanyakan pada CS di kantor Prudential, potongan-potongan untuk proteksi 1 rupiah pun tidak saya terima tidak digunakan untuk apa pun, bagaimana logikanya tiap bulan konsisten memotong dana saya? Hanya dijawab: “Ini seperti BPJS pak, sakit tidak sakit wajib bayar”. Mendengar jawaban tersebut hanya bisa istigfar untuk meredam amarah.

Bagaimana mungkin? Asuransi jiwa sifatnya pribadi, tiap-tiap nasabah mempunyai perhitungan keuangan yang berbeda-beda, di kontrak pun tidak ada butir penjelasan bahwa asuransi jiwa bersifat “sosialis”. Sedangkan BPJS jelas-jelas dijelaskan bersifat gotong royong, yang mana yang sehat wajib bayar karena untuk membantu yang sakit. Karena itu iuran BPJS tidak mahal dan flat karena memang bertujuan sosial. Bahkan BPJS jauh lebih bagus karena bisa untuk berobat jalan, bisa langsung dilayani di IGD. Sedangkan asuransi Prudential jauh lebih ribet, karena hanya yang hingga rawat inap baru di-cover. Nalar yang diputar balik.

Saya nasabah yang tiap bulan setor dana Rp2 juta (bila ditotal Rp156 juta), yang oleh pihak Prudential bisa digunakan untuk usaha mereka, bukannya berterima kasih sudah dititipi uang untuk digunakan Prudential berbisnis, malah uang saya hak anak dan istri mereka “rampok”.

Kasus dengan Prudential ini adalah pelajaran yang sangat berharga yang wajib kita wariskan pada anak cucu dan sanak keluarga. Jangan sampai ada lagi di antara mereka yang mengalami apa yang saya alami.

Yunus Trianto
Bekasi, Jawa Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pelaku usaha yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Kirimkan Tanggapan

89 komentar untuk “Merasa Tertipu oleh Asuransi Prudential

  • 8 Maret 2023 - (08:09 WIB)
    Permalink

    Ini sepertinya salah bikin alokasi (porsi) di ilustrasinya atau Agen tidak paham keinginan calon nasabahnya di awal? Waktu itu apakah Agen menanyakan kepada Bpk, lebih ingin pilih Asuransi atau Investasi ? Atau Agennya bikin ilustrasi sesuai dengan keinginan Agen sendiri atas permintaan dari Bpk? Atau Tiba2 di sodorin ilustrasi kepada Bpk pas waktu pertemuan ke 2 atau 3, atau seterusnya setelah kasih fotocopy KTP?

    Apakah Agen jelasin bahwa ilustrasi bukan tolak ukur nilai tunai sebenarnya. Ilustrasi hanya contoh bayangan perhitungan saja?

    Alokasi (Porsi) yang di terapkan dalam ilustrasi itu lebih besar porsi Premi Asuransi daripada porsi Saver (investasi)
    Dengan porsi Premi Asuransi 79.375 %
    porsi Saver (investasi) 20.625 %

    Rp 2jt x 20.625% = Rp 412,500 Saver (investasi) belum di potong biaya biaya tiap bulannya.

    Rp. 2jt x 79.375% = Rp 1,587,500 Premi Asuransi

    Apakah di awal, Agen menjelaskan bahwa akan ada potongan biaya tiap bulannya sesuai dengan usia berjalan, yang harus di bayarkan dan di potong dari unit Investasinya ?
    Biaya biaya asuransi tiap bulannya, biasanya ada tercantum di Lembaran Pemberitahuan Biaya Asuransi yang di berikan bersama lembaran Ringkasan Polis dan Keterangan Alokasi Asuransi-Investasinya, yang di selipkan dalam buku Polis.

    Konsisten selama 78 bulan bayar 2juta per bulan. Tahun 2012-2019,
    6.5 tahun nyetor total Rp 156juta.

    Untuk tahun 2020 s/d Des 2022 dan Jan – Maret 2023 itu apakah ambil Cuti Premi atau ada telat bayar ?

    Kalau ambil cuti Premi.
    Maka Premi Asuransi  akan di potong setiao bulannya dari jumlah Unit dikalikan harga per unitnya di hari itu juga.

    Jika telat bayar, sampaikan di setor lagi maka unit akan bertambah lagi sesuai dengan harga per unit pas waktu di setor lagi.

    Ya, dapatnya lebih kecil investasinya, Rp. 34jt nilai tunainya, Karena

    1. Equity Fund kenaikannya sangat kecil, di bawah 5% rendah. Di tgl 4/12/2012 harga per unit untuk Equity Fund Rp. 12,514.39000 sedangkan harga per unit di tgl 31 Des 2022 untuk Equity Fund harga per unitnya Rp. 15,752.800000

    Jadi kenaikannya selama 10 tahun cuma sekitar Rp. 3,238.41 untungnya (hitungan net kasarnya, bukan sebenarnya) karena harga unit tiap detik bisa berubah ubah, jadi tidak bisa di tentukan yang sebenarnya.

    2. alokasi (porsinya) investasi kecil hanya 20.625%  (Rp. 412,500,-)

    3. Jika telat bayar atau cuti premi, jumlah unit di potong senilai Rp 2 juta perbulan. Belum di potong unit untuk biaya-biaya asuransi.
    Jika tidak di setor lagi maka jumlah unit berkurang setiap bulannya senilai Rp 2juta, sesuai dengan harga per unitnya di hari H-1.

    Itulah mungkin 3 poin sebab, dapatnya hanya Rp 34jutaan….

    3
    1
    • 9 Maret 2023 - (09:49 WIB)
      Permalink

      yes bener banget ini penjelasannya. jika diliat dari savernya itu ternyata kecil banget. 400rb untuk nilai investasi tiap bulannya. Dan temen temen disini saya mau kasih info. Asuransi itu untuk proteksi, so cari agen yang tepat. Jangan percaya kalau asuransi itu Invest. Karena ada potongan BIAYA ASURANSI tiap bulan sesuai dengan usia Tertanggung dan resiko tertanggung Tsb.

    • 9 Maret 2023 - (12:14 WIB)
      Permalink

      Yang dijelaskan hanya, “asuransi ini layaknya investasi, nanti akhir masa asuransi dananya bisa diambil, kemudian diberikan ilustrasi (attach), dikasih lihat poin2 didalam asuransi tapi tidak dijelaskan bahwa lebih 1,5 juta perbulan bakal habis utk prudential tanpa bisa saya ambil kembali krn yg ditekankan menerus adalah ilustrasi2 stelah 10 tahu & seterusnya”
      Memang ada cuti bayar krn saya sedang ada masalah keuangan

    • 10 Maret 2023 - (22:07 WIB)
      Permalink

      Yang dijelaskan hanya, “asuransi ini layaknya investasi, nanti akhir masa asuransi dananya bisa diambil, kemudian diberikan ilustrasi (attach), dikasih lihat poin2 didalam asuransi tapi tidak dijelaskan bahwa lebih 1,5 juta perbulan bakal habis utk prudential tanpa bisa saya ambil kembali krn yg ditekankan menerus adalah ilustrasi2 stelah 10 tahu & seterusnya”
      Memang ada cuti bayar krn saya sedang ada masalah keuangan

    • 16 Agustus 2023 - (22:56 WIB)
      Permalink

      Ini temannya di penipu asuransi .. sok tau hitungan2nya !!!

      Apapun itu, ilustrasi yang oleh oknum agent yg diberikan kepada nasabah dan sudah terbit polis harus tanggung jawab prudential karena sudah mewakili prudential

      Makan itu hitung2an ****** itu !

  • 8 Maret 2023 - (08:16 WIB)
    Permalink

    Banyak orang awam yang kurang mengerti asuransi. Ditambah sales asuransi yg tujuannya cuma target tanpa mengedukasi atau membantu nasabah. Kalau dalam unitlink itu masih ada risiko. Ingat hukum ekonomi high risk high return. Kalo dibilang setelah beberapa tahun bayar premi abis itu gausah bayar premi itu bohong. Kita tetap bayar premi dengan memotong dari hasil investasi yang terbentuk. Kalau investasi habis kita harus top up atau manfaat premi hangus

    • 9 Maret 2023 - (09:52 WIB)
      Permalink

      yes edukasi nasabah harus dikedepankan, biar tidak ada lagi kejadian seperti ini. dan sales asuransi harus paham bedanya asuransi dan invest, dan investasi di dana asuransi itu untuk apa. Saran saya cari agen yang ngerti bukan asbun dan bingung jelasinnya hahah Skip aja itu mah

  • 8 Maret 2023 - (08:17 WIB)
    Permalink

    Hal yg perlu diingat, asuransi unitlink ada biaya akuisisi dimana BIAYA INI DIBAYAR SELAMA 5 TAHUN…

    Tahun 1, 2 dan 3 porsinya bisa sampe 70% – 30% (70 diambil perusahaan, 30 masuk jd Saldo nasabah).

    Tahun ke 4 dan 5, porsinya biasa berubah jadi 10-90 (10% premi keperusahaan, 90% masuk ke saldo nasabah)

    Jika baru ikut baru 5 tahun pertama, bisa dipastikan nilai premi yg dibayar dengan jumlah saldo tidak akan sama, minussss…

    Jaman sebelum covid, ilustrasi dibuat 10th, dengan harapan setelah 10 tahun nilai unitlink naik dan dapat mengcover biaya bulanan, jadi masabah bisa cuti premi

    Saat covid, ilustrasi diubah jd 20thn, dengan harapan setelah 20th kepesertaan, nasabah tidak mengalami kerugian

    Yg saya tangkap biasanya orang Indonesia cek saldo dan kaget diawal tahun 1 sd 5, lalu mematikan polis nya dan berakhir rugi.

    Yg jadi agen juga seharusnya jujur mengenai biaya akuisisi dan potensi penurunan unitlink

    Ingat asuransi itu nilai nya proteksi bukan investasi. Kalau kau investasi yah dibidang lain, saham, crypto, properti, emas, tanah…

    • 18 Juni 2023 - (00:59 WIB)
      Permalink

      Maaf izin bertanya pak, saya sudah 4 tahun setor premi prulink syariah sebesar 500rb, maka total uang masuk selama 4 thn adalah 24juta, kemarin sy cek saldo ada 7.1 jt.

      info dari agen, jika butuh maka dana bisa ditarik 4,1jt, sisa nya harus mengendap 3 jt agar polis tetap aktif. namun bila tutup polis maka saldo bisa di tarik semua (7,1juta).

      saat ini saya berpikir untuk menutup polis karena skrg saya dan keluarga pindah ke daerah yg dimana sangat sulit menemukan RS yg ada kerjasama dengan pruden, jadi seandainya sakit / dirawat pun asuransi sulit untuk digunakan. selama 4 tahun kepesertaan mamfaat v asuransi juga belum pernah digunakan.

      pertanyaan saya, kapan sebaiknya saya tutup polis? sekarang di tahun ke 4 atau nanti di tahun ke 5 saja? apakah beda atau sama saja ya?

  • 8 Maret 2023 - (09:10 WIB)
    Permalink

    Bagi sy tak jauh beda dg asuransi axa mandiri,sy sbgai korban axa mandiri hmpir sama permslhnya..tabungan pendidikan yg di tawarkan oleh pihak CS bank mandiri diteruskan ke axa..dsni sy tdk diperkenalkan dg unitlink,resiko sy tdk dijelaskan..yg ada FA hnya mengatakan bahwa asuransi pendidikan sifatnya sama dg menabung,uang kembali sesuai yg disetor dg cukup bayar premi 10thn dg bonus asuransi jiwa dan kesehatanya

  • 8 Maret 2023 - (09:24 WIB)
    Permalink

    Miris, polis itu ibarat kontrak kerja, apakah ketika kita melamar kerja percaya 100% sama omongan HRD dan langsung TTD kontrak kerja tanpa membaca detail terlebih dahulu?

    Saya pernah mengalami hal yang sama, instead of menyalahkan orang lain saya belajar dari kesalahan saya dan mehami fungsi asuransi sesungguhnya

    Tepuk tangan tidak akan berbunyi kalau tidak ada tanggapan dari tangan yang lain, RISK first, Profit second.

    Semoga kita semua senantiasa meningkatkan pengetahuan kita sebelum menempatkan uang kita dimanapun, agar tifak terjadi hal yang tidak diinginkan

  • 8 Maret 2023 - (09:26 WIB)
    Permalink

    Perlu di ingatkan. Asuransi itu bukan bank. Bila mau nabung ke bank, bukan beli asuransi.
    Asuransi menjadi penting, saat masuk rumah sakit. Bukan main biaya rumah sakit hari ini.

  • 8 Maret 2023 - (09:33 WIB)
    Permalink

    Makanya saya si klw ada tlp dr asuransi alkhamdulillah tdk tertarik (waktu masih punya KK) Krn sdh ada bpjs dan asuransi dr perusahaan yg potong gaji (jaman masihbkerja) skrg alkhamdulillah cukup BPJs aja sdh cukup yg penting kudu sehat2 selalu.

  • 8 Maret 2023 - (09:41 WIB)
    Permalink

    Ini yg sangat disayangkan dari pihak sales asuransi tidak pernah memberikan penjelasan secara gamblang masalah dana yg bisa dicairkan berapa % dari total premi yg sudah dibayarkan oleh nasabah.
    Dan calon nasabah seharusnya jg perbanyak literasi,cari informasi terkait produk² yg ditawarkan oleh sales agent sebelum mengambil produk asuransi atau apapun,biar kebelakang tidak ada yg merasa dirugikan..
    Semoga cepat ada jalan tengahnya dari permasalahan ini buat bapak

  • 8 Maret 2023 - (11:55 WIB)
    Permalink

    Asuransi itu beda dgn menabung. Asuransi itu ibarat kita sewa satpam yg bantu jaga aset saat ada risiko pencurian. Sama sperti asuransi utk jaga aset saat risiko finansial akibat risiko hidup(kematian, sakit kritis, cacat total) terjadi, shg tidak sampai menjual aset utk biaya² risiko hidup tsb. Jika tabungan ga cukup untuk biaya risiko hidup, maka di sini fungsi asuransi berjalan. Jgn samakan dgn investasi murni. Produk asuransi yg dikaitkan dengan investasi itu hasilnya untuk menjaga produk proteksi yg diambil supaya tetap berjalan tidak tidur/lapse, makanya nilai unit kadang tidak sesuai proyeksi atau ilustrasi karena premi yg disetor dikelola di instrumen investasi yg dipilih. Menabung di bank saja ada biaya bank, di asuransi juga ada biaya-biaya juga. Kalau mau investasi yg ke jalur investasi saja toh apakah pasti investasi itu untung terus? Saya rasa masyarakat perlu adanya edukasi yg baik tentang asuransi itu bagaimana fungsinya spy tidak salah paham.

  • 8 Maret 2023 - (14:14 WIB)
    Permalink

    Asuransi itu memang menhimpun dana nasabah, yang dimana dana tersebut digunakan untuk membayar kerugian saat terjadi resiko kehidupan, tentu ada biaya biaya yang perlu dipotong untuk membiayai operasional perusahaan. Yang menjadi masalah adalah kalau para agen penjual menjualnya dengan iming2 yang tidak mungkin terjadi, apalagi sama oknum agent2 gaya hedon dengan mobil mewah, rata rata mereka menjual menghalalkan segala cara untuk mengejar omset. Saya termasuk salah satu nasabah yang cukup beruntung mendapatkan agen yang jujur apa adanya, tidak pernah dapat cerita iming2 aneh, sejak awal saya diberitahukan adalah selama saya mau dilindungi asuransi maka wajib bayar premi secara terus menerus istilahnya seperti asuransi kendaraan saja, memang terdengar sangat tidak menggiurkan di awal, tapi saya bersyukur saya mendapatkan penjelasan demikian sehingga tidak merasa tertipu. Saya percaya satu hal di dunia ini tidak ada perusahaan apapun yang mau melakukan bisnis rugi. Untuk oknum agen yang suka tipu2 demi kejar omset dan komisi tolonglah, berhati nuranilah, jangan tipu rakyat awam lagi.

  • 8 Maret 2023 - (14:39 WIB)
    Permalink

    Sales/agen asuransi hanya akan jelasin poin2 dalam polis yang DISUKAI dan diminati nasabah, sementara poin2 BERESIKO yang bisa bikin nasabah takut – biar baca sendiri nanti entah kapan sadarnya – begitulah para agen asuransi hidup dari rejeki dengan cara menjebak para nasabah.

  • 8 Maret 2023 - (14:40 WIB)
    Permalink

    Logika berfikir nya harusnya jalan, nabung di bank bunganya kecil bnget di tambah inflasi, Ujung2 nya kita nabung malah minus. Itu di bank, apalagi di lembaga Keuangan yg notabene ada Askesnya. Saya sendiri udh berhenti jadi nasabah karena banyak yg gak bs di terima akal sehat

  • 8 Maret 2023 - (14:42 WIB)
    Permalink

    Suatu saat nanti semua sales asuransi yg menawarkan asuransi dgn cara berbohong, mengelabui, menawarkan janji-janji manis, menipu, memaksakan, memberikan pemahaman yg menyesatkan demi mendapatkan cuan/komisi maka hidupnya akan sengsara & menderita bahkan keluarganya akan ditimpa musibah yg bertubi-tubi hingga tujuh turunan dan saat ajalnya tiba mereka akan disiksa menderita dan setelah matipun mereka akan masuk neraka ??

  • 8 Maret 2023 - (21:16 WIB)
    Permalink

    Kata YouTubers di lampu merah : ASURANSIII . . SERBUUU . . SERBUU.. SERRBBUUUU. .UU . . . . .!??

  • 8 Maret 2023 - (21:41 WIB)
    Permalink

    Mungkin kesalahannya ambil investasi di rupiah equity fund.

    Saya juga pakai asuransi Prudential dengan premi 1jt/bulan.
    Waktu awal, agen saya menjelaskan bedanya investasi premi di Rupiah equity fund dengan Rupiah manage fund. Yang saya tangkap kalau investasi di Rupiah equity fund, high gain high risk, kalau di Rupiah manage fund, low gain low risk.
    Makanya saya pilih ambil yang Rupiah manage fund.

    Setelah 10 tahun, saldonya memang tidak sesuai dengan ilustrasi awal, tapi juga tidak terlalu parah. Setelah 10 tahun itu saldonya sekitar 90-100jt, dengan beberapa kali pakai manfaat asuransinya sekitar 20-30jtan. Ya cukup fair lah.

  • 9 Maret 2023 - (06:23 WIB)
    Permalink

    Dulu pernah ditawarkan demikian…syukur Alhamdulillah saya tolak karena dananya digunakan untuk urusan darurat saat itu…wah klo saya ikutan….bisa² saya jg alamu

  • 9 Maret 2023 - (11:40 WIB)
    Permalink

    TS.
    Ambil pelajaran dari peristiwa ini. Ya wes pak setop aja lah gak usah ikutan asuransi2an kek gitu. Cukup yg negara tawarkan saja yaitu BPJS Kes & BPJS TK .
    Sisanya alokasi beli emas antam recehan seperti 0.5gr dsb.

    Itu cukup untuk investasi masa depan. Hanya sekedar saran.

  • 9 Maret 2023 - (14:15 WIB)
    Permalink

    saya juga korban asuransi prudential, uang saya sebanyak 18 jt cuma sisa 6 jt setelah 5 tahun bayar premi, tiap bulan setor uang ke prudential cuma bikin kaya perusahaan dan agent saja sedangkan nasabah yang di rugikan dengan macam 2x trik alokasi dana… sudah rahasia umum kalo agent tidak menginformasikan nilai akuisisi dari premi yang di bayarkan oleh para nasabahnya…

  • 10 Maret 2023 - (07:37 WIB)
    Permalink

    Iasuransi itu beda dgn investasi pak,,sdh jg djelaskan diatas kan perbedaan investasi dgn asuransi,,jadi saya tidak usah jelaskan lagi,,mungkin bpk kurang paham atas perkataan sales tsb/sales tsb mengucapkan kata2 yg “menyesatkan” bpk,,klo saya sih lbih baik invest yg gk ada risikonya contoh peternakan kambing,,dititipkan aja ke orang2 pedesaan,,udh banyak kok yg udah dpt untung 3-4x lipat di tahun 2-3 klo kambing tsb beranak pinak

  • 12 Maret 2023 - (16:50 WIB)
    Permalink

    Asuransi yang paling disalahkan harus agen karena banyak kata membingungkan, mengarah ke bohong biar calon klien mau pakai asuransi. Prudensial kayaknya cukup besar tapi namanya asuransi ya pasti cari cara supaya uang tidak bisa cair. Itulah mengapa banyak yang gak mau pake asuransi kesehatan selain bpjs.

  • 12 Mei 2023 - (13:31 WIB)
    Permalink

    Jika begitu, uang iuran keamanan yang sudah anda setorkan selama bertahun2 bisa kita minta kembalikan dari pihak manajemen karena rumah anda tidak kemalingan. Asuransi pun sama seperti satpam yang melindungi kita dari maling (sakit,kematian). Saat sakit dan harus operasi dengan tagihan sampai ratusan juta, anda rela tabungan berkurang drastis? Atau jika anda meninggal anda ga rela keluarga anda dapat uang warisan miliaran rupiah dari asuransi jiwa anda?? Memang dari realita di lapangan memang saya akui banyak human error alias kesalahan agen yang salah menjelaskan, terlalu iming2. Jika mendapatkan agen yang menjelaskan produk banyak iming2, lebih baik ditinggalkan saja, kayak investasi bodong soalnya. Lebih baik mulai bertanya dengan kelemahan produk, dan solusi apa jika terjadi kasus yang di luar ekspektasi. Jika penjelasan agen itu dapat masuk logika anda, berarti bukan agen omsetan. Baru bertanya ke kelebihan produknya. Setelah itu jangan langsung ttd tgn ya, bacalah aturan polis dan bertanya kembali ke agen, mintalah penjelasan detail, dari sini anda bisa menilai jika ada masalah apakah agennya sabar atau tidak, mau membantu atau tidak. Karena klien punya hak untuk membatalkan polis selama masa Free Look Period (14 hari) jika menurutnya tidak masuk akal. Lalu jika sudah bayar premi pertama dalam masa free look itu gmana? Semua akan dikembalikan tanpa potongan.

  • 9 Juli 2023 - (21:34 WIB)
    Permalink

    ⁣kami berempat (suami istri & 2 anak) sudah membeli asuransi kesehatan Prudential selama 10 tahun & tidak pernah klaim. Setelah itu ganti produk dan sudah berjalan 1 tahun. tanggal 7 Juli 2023 suami bermasalah dengan jantung dan dirawat di RS Budha Shuzhi s/d tgl 8 Juli 2023. Namun Asuransi Prudential menolak klaim sebesar 14 jutaan saja dengan alasan hasil diagnosa tidak berat. Asuransi prudential hanya mau mengambil premi saja tapi tidak mau membayar klaim. kalau hanya belasan juta saja tidak mau membayar bagaimana bisa dipercaya akan membayar klaim yang lebih besar? apa mesti menunggu parah atau mati baru mau membayar klaim? jadi untuk apa kami membayar asuransi kalau pada akhirnya kami juga mesti membayar sendiri? kalau selama 11 tahun premi kami berempat ditabung malah akan lebih dari cukup untuk hanya membayar 14 juta saja. kami sungguh sungguh sangat kecewa dan menyesal sekali telah 11 tahun dengan setia membayar premi dengan sia sia☹️ Hari ini kami sudah minta asuransi ditutup

 Apa Komentar Anda mengenai Asuransi Prudential?

Ada 89 komentar sampai saat ini..

Merasa Tertipu oleh Asuransi Prudential

oleh yunus trianto dibaca dalam: 2 menit
89