Setelah Citibank Migrasi ke UOB, Kartu Kredit dan Poin Saya Diblokir Sepihak

Yth. pimpinan Bank UOB,

Sebelumnya perkenalkan, saya Daniel yang merupakan nasabah Citibank dan nasabah UOB. Selama ini saya tidak ada masalah dengan pelayanan customer service Citibank maupun customer service UOB. Akan tetapi semenjak kejadian migrasi kartu kredit Citibank ke UOB, mendadak kartu kredit Citibank saya ada yang aneh.

Pada saat saya cek di aplikasi TMRW, kartu kredit saya terjadi overlimit pemakaian limit sebesar Rp43 juta. Yang terdiri dari limit Rp175 juta, hanya terpakai Rp70 juta. Seharusnya ada sisa limit Rp105 juta, tapi tertulis kredit tersedia – Rp43 juta (terlampir).

Pada saat itu saya telepon ke CS UOB dan dibilang sistem masih error. Katanya sistem akan normal kembali apabila sudah melakukan pembayaran tagihan sebesar Rp70 juta tersebut.

Setelah saya melakukan pembayaran, saya cek ulang di aplikasi TMRW terlihat bahwa tagihan sudah 0, kredit tersedia Rp30 juta dan limit Rp175 juta. Terjadi keanehan lagi, seharusnya kredit tersedia sebesar Rp175 juta, bukan Rp30 juta).

Beberapa hari kemudian kartu kredit saya tidak bisa dilacak lagi di aplikasi TMRW! Saya mencoba telepon ulang ke customer service UOB dan dikatakan bahwa kartu saya telah terblokir permanen. Padahal saya tidak pernah melakukan permintaan pemblokiran tersebut. Pemberitahuan pemblokiran tertulis maupun tidak tertulis pun, tidak pernah diberitahukan oleh pihak bank.

Kemudian saya meminta dibuatkan 2 laporan, yaitu:

  • Laporan pertama dengan nomor: 231212157721, untuk penerbitan ulang kartu kredit. Akan tetapi ditolak pada tanggal 19 Desember 2023 (terlampir SMS penolakan dari Bank UOB).
  • Laporan kedua dengan nomor: 231214157160, yaitu laporan untuk investigasi pemblokiran sepihak. Larena saya sebagai nasabah tidak pernah melakukan pemblokiran pada tanggal 14 Desember 2023. Sampai tanggal 21 Januari 2024 saya menulis surat ini, belum ada tanggapan.

Saya sudah beberapa kali menelepon CS UOB, tetapi hanya diberi jawaban template, yaitu tunggu 7 hari kerja. Selain pemblokiran kartu kredit tersebut, ada poin saya yang tersimpan di kartu kredit tersebut sebesar 2.9 juta, yang tidak bisa dipakai karena alasan kartu kredit masih dalam keadaan terblokir (terlampir SMS penolakan pemakaian penukaran poin tersebut tanggal 24 Desember 2024).

Mohon pimpinan Bank UOB dapat memproses hak saya sebagai nasabah Citibank dan UOB. Selama ini saya selalu bayar tepat waktu dan tidak pernah ada masalah pembayaran dengan bank terkait. Mengapa kasus saya terlalu lama digantung? Padahal masalahnya cuma sepele, tinggal buka pemblokiran tersebut.

Terima kasih.

Daniel Widodo
Surabaya, Jawa Timur

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan perihal “Setelah Citibank Migrasi ke UOB, Kartu Kredit dan Poin Saya Diblokir Sepihak”

No. 24/CAD/0030 Jakarta, 2 Februari 2024 Kepada Yth., Redaksi Surat Pembaca Mediakonsumen.com Perihal : Tanggapan terhadap Keluhan Bapak Daniel Widodo...
Baca Selengkapnya

8 komentar untuk “Setelah Citibank Migrasi ke UOB, Kartu Kredit dan Poin Saya Diblokir Sepihak

  • 23 Januari 2024 - (13:16 WIB)
    Permalink

    Kartu kredit diblokir sepihak biasanya untuk pengamanan karena ada indikasi transaksi fraud. Coba dicek histori transaksi di menu Transaksi. Kalau gak ada transaksi mencurigakan/fraud, bisa dicoba aktifkan lagi kartu di menu Layanan.

    Kartu kredit ex Citibank pasca migrasi ke UOB memang rawan dibobol karena lemahnya sistem UOB. Kayak kartu Citibank ku, 2 minggu lalu dibobol di luar negeri. Dan kartu langsung diblokir UOB tanpa permintaanku. Limit kartu jadi 0 & kredit tersedia jadi minus.
    Padahal belum genap 2 bulan diakuisisi dan selama 8 tahun jadi nasabah Citibank aman aja.
    Bahkan selama kartu kredit sudah diblokir pun (1 minggu setelah pembobolan pertama) masih ada upaya pembobolan transaksi di luar negeri juga tapi gagal.

    • 23 Januari 2024 - (14:25 WIB)
      Permalink

      Iya saya pikir awal nya begitu, saya minta di ajukan penerbitan ulang kartu baru akan tetapi ditolak tanpa ada alasan.

      • 23 Januari 2024 - (15:42 WIB)
        Permalink

        Sayang point nya gak dikonversi jadi miles (Garuda Miles/KrisFlyer/AsiaMiles) sebelum akuisisi ya? Takutnya turun aja valuasinya.
        Temenku saranin tutup UOB & ganti DBS. Cocok untuk travelers dan valuasinya bagus. Kalau UOB Indonesia mungkin karena root nya bank lokal (Bank Buana Indonesia), jadi sistem anti fraud-nya belum mumpuni dan agak mengkhawatirkan. Tapi aku masih tunggu hasil investigasi dulu, positif atau negatif.

    • 24 Januari 2024 - (06:08 WIB)
      Permalink

      Proses mergernya entah terburu2 atau bagaimana iya data bisa bocor. Masa kartu yang pin saja saya lupa dan tidak pernah di pakai lebih dari 1 tahun serta kartu selalu di dalam dompet bisa kebobolan di situs shein.com dengan transaksi value usd yang sama. Kenapa tidak seperti bank lain pakai otp juga saat berbelanja di website.

    • 23 Januari 2024 - (13:42 WIB)
      Permalink

      Pengalaman teman2 yang terkena migrasi juga itu limit citibank di tambahkan dengan limit UOB nya, sedangkan case kasus saya ini hanya terbaca limit kartu kredit UOB saya sebesar 30jt, sedangkan limit citibank saya sudah menghilang karena terblokir sepihak oleh UOB

 Apa Komentar Anda mengenai peralihan unit bisnis Citibank ke Bank UOB?

Ada 8 komentar sampai saat ini..

Setelah Citibank Migrasi ke UOB, Kartu Kredit dan Poin Saya Diblokir S…

oleh Daniel Widodo dibaca dalam: 2 menit
8