Teror Marketing Rupiah Cepat dan Kinerja OJK serta AFPI yang Pasif

Terima kasih kepada Media Konsumen jika keluhan saya, dan mungkin juga keluhan sebagian masyarakat Indonesia, mengenai praktik marketing pindar (pinjaman daring) “Rupiah Cepat” bisa dimuat di sini.

Saya dan keluarga tidak pernah berhubungan dengan pindar atau pinjaman online (pinjol) sama sekali. Namun, nomor telepon istri saya terus dihubungi oleh marketing pindar “Rupiah Cepat” untuk menawarkan pinjaman. Telepon ini hampir setiap hari masuk, dan selalu dari nomor yang berbeda-beda.

Saya tidak bisa menyertakan bukti log telepon, tetapi saya sudah mengirimkan permohonan penghapusan nomor istri saya dari database mereka melalui email pada tanggal 26 Desember 2024. Sayangnya, telepon dari Rupiah Cepat tetap berlanjut.

Akhirnya, pada tanggal 23 Januari 2025, saya mengangkat telepon mereka dan menanyakan dari mana mereka mendapatkan data istri saya dan mengapa nomor tersebut belum dihapus dari database mereka? Alih-alih menjawab, mereka malah langsung memutuskan telepon.

Saya juga sudah mencoba menyampaikan keluhan ini melalui komentar di akun LinkedIn Ketua AFPI (Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia). Namun, hingga saat ini, tidak ada tanggapan apa pun dari beliau maupun anggota AFPI lainnya.

Saya memohon tanggapan segera dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan AFPI mengenai praktik tidak etis seperti ini. Sudah banyak korban yang mengalami hal serupa, tetapi tidak ada tindakan nyata dari pihak terkait, termasuk dari Rupiah Cepat sendiri.

Selain itu, bukankah ini termasuk unsur pidana, yaitu jual beli informasi pribadi tanpa izin? Saat ini, perbankan dan institusi lain terikat aturan ketat terkait penggunaan nomor telepon, tetapi mengapa masih ada pihak yang bisa dengan mudah mendapatkan data pribadi kita?

Naftali
Kab. Tangerang, Banten

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan perihal “Teror Marketing Rupiah Cepat dan Kinerja OJK serta AFPI yang Pasif”

Yth. Naftali, Mohon maaf atas ketidaknyamanan Anda. Setelah kami lakukan investigasi, analisa, dan tindak lanjut terkait pengaduan yang Anda sampaikan,...
Baca Selengkapnya

25 komentar untuk “Teror Marketing Rupiah Cepat dan Kinerja OJK serta AFPI yang Pasif

  • 1 Februari 2025 - (11:57 WIB)
    Permalink

    Jika cuma dihubungi lewat telepon, mungkin bukan kebocoran data, tapi istri anda pernah dijadikan kontak darurat dari orang lain yang dekat atau kenal dengan istri. Yang jelas ada 3 perbuatan melawan hukum, yaitu teror lewat telepon, penyebaran/publikasi nomor telepon tanpa ijin, dsn perbuatan tidak menyenangkan. Anda bisa lapor polisi. Tapi jika upaya tersebut cuma dianggap menambah masalah, maka sebaiknya ponsel istri diatur berdering jika ada panggilan yang nomornya cuma ada di daftar kontak.

    2
    1
    • 4 Februari 2025 - (06:49 WIB)
      Permalink

      Wah sdh bocor data pribadi istri anda. OJK mana nih tanggapannya kok diam saja. Sdh banyak data masyarakat yg bocor. Hati² OJK kinerja kalian sbntr lagi akan dilirik oleh netizen +62.

  • 2 Februari 2025 - (07:45 WIB)
    Permalink

    Saya dulu pernah pinjam di rupiah cepat dan beberapa aplikasi pinjol, tp sekarang sudah lunas +/- setahun sampai 6 bulan yg lalu. Dan sampai sekarang yg rajin telponin tiap hari, sepertinya mau nawarin pinjaman lagi, adalah rupiah cepat dan bank DBS. Untuk yang lain sudah tidak ada. Untungnya saya ga pernah angkat, langsung reject otomatis pake aplikasi Truecaller.
    Tp memang mengganggu sekali ini.

    • 3 Februari 2025 - (00:11 WIB)
      Permalink

      Jadi inget ada oknum Komdigi melindungi dan memelihara judol agar tidak di berantas,karena tiap bulan dpet setoran dari judol tersebut,padahal komdigi selaku kementerian yg mmberantas judol trnyata dalamnya ada borok yg baru ketauan dan terekspos,semoga OJK ga kaya gitu ya bersih dan akuntabel sdmnya soalnya gajinya dah pada gede
      Bagaimana rakyat mau lepas dari lilitan utang jika sistemnya memberatkan rakyat dan bunga yg mencekik, jadi OJK jgn omon-omon tapi sikapnya ga ada

  • 2 Februari 2025 - (07:50 WIB)
    Permalink

    Apa itu OJK dan AFPI ?? 😀😀 mmg keduanya Ojk sbg lembaga negara punya FUNGSI ?? 😀😀 Tidak ada yg luput dr kebocoran data pribadi di negara ini, semua semrawut 😀🙏

    • 2 Februari 2025 - (16:57 WIB)
      Permalink

      OJK dan API itu justru melindungi platform fintech karena mereka sudah kerjasama, sebagai regulator OJK dan AFPI adalah paguyuban yang melindungi satu sama lain iya ibarat nya simbiosis mutualisme

  • 2 Februari 2025 - (08:18 WIB)
    Permalink

    Ah kalau cuma diteleponin begitu mah gak usah ribet tinggal beli aplikasi call blacklist pro di play store 50 ribu juga beres. Gak akan bisa masuk tuh teror marketing pinjol. Ini era digital salah satu dampak negatif dari era digital ya begitu. Saya diteror robot pinjol sehari bisa 50x tapi sama aplikasi call blacklist pro aman gak bisa masuk. Slow saja man jalan kaki saja banyak rintangan ada duri, ada batu kerikil, kadang injak kotoran ayam, kotoran manusia, ada ular cobra dll. Kadang juga lagi makan di warung makan pinggir jalan air minum kita diminum orang gila, atau keluar dari Indomaret tukang parkir niup peluit minta duit. Kalau masalah telepon marketing pinjol neror nelponin mah angkat saja terus kentutin juga jadi hiburan bisa ketawa ketiwi. Atau kalau gak mau berdering ya udah download call blacklist pro udah beres. Gak usah OJK OJK an.

  • 2 Februari 2025 - (08:27 WIB)
    Permalink

    Pernah mengalami hal serupa sampai penipuan atas nama rupiah cepat. Saya datangi cyber polri. Intinya, saya bertanya. Kenapa polisi tidak berperan sebagai konsumen/pengguna/debitur. Sehingga, bisa langsung menegakan hukum kalau ada kegiatan yang tidak sesuai peraturan (bisa dalam konteks penipuan/pengguna data pribadi/dll. Tujuany supaya memutus akar, bukanya nunggu pelaporan dari korban. Nah, kalo laporan diproses. Kalau tidak gimana. Sedangkan waktu terus berjalan n korban semakin banyak.

    Dalam ruangan ruangan laporan ada 3 bagian Cyber n Saya tanya seperti itu. Dan saya belum mendapatkan jawaban sesuai harapan. Demikian somga dapat menjadi gambaran.

  • 2 Februari 2025 - (08:34 WIB)
    Permalink

    Fintek merusak mental bangsa ini, OJk tdk bisa berbuat apa2. Saran saya semua aplikasi fintek di berantas saja, sebab mereka seperti penyakit yg mematikan.

  • 2 Februari 2025 - (08:37 WIB)
    Permalink

    Pakai app truecaller pak,langganan 11rb/bln tdk langganan juga bisa. Ada fitur blokir otomatis,jd nanti muncul hanya notif merah (tnd keblokir) ndak sampai ada tlp masuk. Fitur lainnya otomatis blokir nomor kontak yg tdk ada di buki tlp.
    Sy juga pakai itu sampai skrg di tlp spam pinjol robot,asuransi marketing . Kadang msh masuk aja tlp nya tp lgsg kedeteck app panggilan spam,lgsg di reject aja.

  • 2 Februari 2025 - (08:51 WIB)
    Permalink

    Sy juga mengalami.. solusinya hp di setting deny unknown number ( diluar contact hp)
    Setiap no ga jelas lgsg otomatis direject

  • 2 Februari 2025 - (09:07 WIB)
    Permalink

    Betul , saya tidak pernah berhubungan dengan rupiah cepat, tidak tagu dia liat nomer saya di mana. Hampir tiap hari nawarin pinjol tp kesannya nagih kayak saya punya pinjaman saja. Maksa banget dan nelp pakai nomer ganti ganti, sangat meresahkan salesnya. Mungkin bisa jd DC nya merangkap jd sales, jd akhirnya bukannya respek malah dijauhi konsumen. Meskipun saya sudah pakai applikasi get contact yg akan memblokir langsung tapi tetep terganggu krn notif spamnya tetep muncul.

  • 2 Februari 2025 - (09:47 WIB)
    Permalink

    Sepertinya lebih realistis mengharap 1 us dollar bernilai 1 rupiah atau Indonesia jadi pemenang perang dunia ke3 daripada Ojk dan apfi bermanfaat untuk manusia deh 😂😂😂

    Saran saya simple bang, lihat hpmu android mending

    1. Buka aplikasi google play store
    2. Cari google llc
    3. Cari aplikasi telepon dan instal, lalu jadikan default ( jangan lu instal truecaller / sejenisnya)
    4. Aktifin anti spam
    5. Selamat para setan kredit tidak dapat menghubungi anda

    1
    2
  • 2 Februari 2025 - (09:54 WIB)
    Permalink

    Apa yg anda harapkan dr ojk n afpi ??? Cuma sekedar mengingatkan jangan pernah bergantung sama negara beserta perangkat ny… Saya juga di teror pdhl saya gak pernah instal atau isi data sama sekali di rupiah cepat ntah drmn mereka dpt no hp saya … Saya cuma angkat sbntr tlp ny tau dr rupiah cepat lngsung matikan dan blokir sdh 2O an nomor saya blokir

  • 2 Februari 2025 - (10:45 WIB)
    Permalink

    Terima kasih untuk komentar dan dukungan Bapak/Ibu. Ternyata memang benar korbannya sudah banyak ya dan melapor hal beginian ke jalur resmi hanya sia sia. Apa perlu harus terjadi tindakan mandiri dari masyarakat?

  • 2 Februari 2025 - (11:32 WIB)
    Permalink

    ****** memang rupiah cepat itu, tiap hari juga nelponin terus, seperti teror, sdh direject tetap telpon terus

  • 2 Februari 2025 - (14:42 WIB)
    Permalink

    Saya juga 3 bulan lebih di terror telemarketing rupiah cepat, ketika saya baca2 tanggapan masalah rupiah cepat ada caranya untuk menghentikan telpon dari telemarketing ini,

    Silakan kirimkan data yang Anda gunakan melalui Layanan Pelanggan kami kami di email cs@rupiahcepat.co.id, dengan menyertakan informasi berikut:

    Nama lengkap Anda.
    Nomor telepon yang terdaftar.
    Deskripsi permasalahan.
    Nomor yang menghubungi Anda.
    Tanggal saat Anda dihubungi.

    Saya mengirim email seperti itu pada tanggal 31 Januari 2025 kemudian telemarketing tersebut benar2 tidak menghubungi saya lagi setelah mengirim data2 tersebut di email cs rupiah cepat.
    Semoga membantu.

    • 3 Februari 2025 - (07:40 WIB)
      Permalink

      Terima kasih sarannya, Pak
      Saya sudah mengirimkan email tersebut pada tanggal 26 Des kemarin ke Cs rupiah cepat tapi tidak digubris karena tgl 23 Jan masih di telepon..

  • 3 Februari 2025 - (10:09 WIB)
    Permalink

    Sudah tidak ada kerahasiaan lagi di negri ini.
    Hal yang saya lakukan adalah block nomor2 tlp yang tidak dikenal dan blokir WA nomor tidak jelas.

  • 3 Februari 2025 - (12:54 WIB)
    Permalink

    Tinggal di silent dan diamkan kalau ada telpon..gampang kan.
    Secara sy pernah mengalami hal tsbt dan akhirnya mereka kapok sendiri.

  • 3 Februari 2025 - (23:38 WIB)
    Permalink

    Kalau cuma SMS, telp sudah hal yg biasa. Nomer telp kita bisa saja tersebar tanpa kita ketahui. Sudah sejak jaman Kaskus banyak yg jualan database nomer aktif. Apalagi sekarang, akun sosmed teman kena hack, nomer kita bisa di dapat orang lain, bisa juga bersumber dari situs² yg kena hack (misal toped, bl, bank, dsb), bisa juga dari aplikasi yg kita install atau kadang kita tak sadar mengklik tautan dan mengisi data kita (sering terjadi) atau kadang si pelaku hanya sekedar broadcast SMS aja, kalau ada yg membalas itu artinya nomer aktif dan akan jadi daftar sasaran.
    Langkah yg paling baik jangan balas SMS atau terima telp dari nomer tak dikenal, karena sekali anda membalas/menerima telp malah justru akan di SMS/telp terus.
    Hati² dengan penipuan yg mengatasnamakan instansi/institusi tertentu, perlu di cek kebenarannya.
    Bisa jadi kasus TS alami sebenarnya penipuan yg mengatasnamakan pinjol “Rupiah Cepat”, padahal tidak ada hubungannya sama sekali.
    So, menurut saya ini cuma kasus biasa, yg bisa/biasa terjadi pada semua orang dan sudah pasti bukan/blm menjadi ranah “Rupiah Cepat” apalagi OJK, jadi percuma saja lapor cuma buang² energi.
    Sekali lagi lebih baik abaikan SMS/telp dari nomer tidak di kenal, atur notifikasi hp hanya dari nomer terdaftar, block nomer (cukup cari di pengaturan telp/SMS), tak perlu aplikasi neko² karena aplikasi seperti getcontact dsb akan punya akses ke kontak kita yg bisa menambah kerentanan.

  • 4 Februari 2025 - (07:10 WIB)
    Permalink

    hanya bisa abaikan atau ganti nomor hp, peraturan indonesia memang lemah di perlindungan data. harus kita yang bertindak

 Apa Komentar Anda?

Ada 25 komentar sampai saat ini..

Teror Marketing Rupiah Cepat dan Kinerja OJK serta AFPI yang Pasif

oleh Na dibaca dalam: 1 menit
25