Tata Cara Penagihan Debt Collector Bank Mega Tidak Bermartabat

Kepada Yth Bank Mega,

Saya adalah pemegang kartu kredit Mega VISA Card dengan nomor 4201 9200 6781 **** (nomor lengkap ada pada redaksi) ingin menyampaikan bahwa tindakan para Debt Collector Bank Mega sudah menyalahi peraturan dan norma-norma yang berlaku karena menagih saya bahkan kerabat atau keluarga saya dengan cara marah-marah, mencaci maki, menghina, mengancam, menggangu ketertiban umum, menagih ke pihak lain yg tidak berhutang kepada Bank Mega, mengancam menyita barang, menjelek-jelekkan orang tua kandung, bahkan menyuruh saya untuk menjual Ginjal (Bukti rekaman saya simpan), menurut saya tindakan tersebut sudah menyalahi aturan seperti:

1. Peraturan Bank Indonesia No. 14/2/PBI/2012 Tentang Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu
2. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/17/DASP tanggal 7 Juni 2012
3. Pasal 310 KUHP
4. Pasal 365 KUHP
5. Pasal 368 KUHP
6. Pasal 369 KUHP
7. Pasal 378 KUHP

Sudah berulang kali saya mengadukan hal ini baik ke Bank Mega, OJK ataupun BI namun sampai dengan tulisan ini ditulis tidak ada tindakan solutif yg saya dapatkan dan bahkan tindakan-tindakan teror ataupun intimidasi yang sering saya dan keluarga saya dapatkan dari para Debt Collector Bank Mega.

Apakah memang cara-cara penagihan dengan cara marah-marah, mencaci maki, menghina, mengancam, menggangu ketertiban umum, menagih ke pihak lain yg tidak berhutang kepada Bank Mega, mengancam menyita barang, menjelek-jelekkan orang tua kandung, bahkan menyuruh untuk menjual Ginjal merupakan Prosedur wajib bagi para Debt Collector Bank Mega?

Pernah saya menulis di www.mediakonsumen.com beberapa waktu yang lalu mengenai prihal tata cara penagihan Debt Collector Bank Mega, namun hanya permintaan maaf saja by phone dari Customer Care dan jawaban yang sepertinya Copy-Paste dari PIC yg bertanggungjawab untuk membalas komentar pada www.mediakonsumen.com yaitu Ibu Christiana M. Damanik, setelah itu ternyata masih saja tidak ada perubahan terhadap tata cara penagihan para Debt Collector nya, masih saja menggunakan cara-cara PREMANISME, apakah itu hanya merupakan formalitas saja?

Silahkan cek di www.mediakonsumen.com, hampir 80% lebih isinya mengenai keluhan terhadap Bank Mega, terutama mengenai tata cara penaghina Debt Collector nya. Dan pikir saya hal ini sudah diketahui oleh Bank Mega sendiri maupun Lembaga lainnya.

Terakhir Pada hari Sabtu tgl 7 October 2017 sekitar jam 4 Sore tim collection Bank Mega yg mengaku bernama Inggrid, namun tidak mau menunjukkan ID Card nya mendatangi rumah saya dan menagih dengan cara teriak-teriak, mencaci-maki istri saya (kebetulan saya sedang tidak berada dirumah) di depan rumah saya, sepertinya sengaja ingin mempermalukan istri saya dihadapan para tetangga. Hampir seluruh tetangga dekat rumah ditanya, bahkan anak kecil pun ikut ditanya olehnya dan diinformasikan bahwa saya memilik hutang yang belum dibayarkan ke Bank Mega sambil teriak-teriak seperti orang ke-setan-an dan menelepon saya denagn cara teriak-teriak dari depan rumah saya kerena tidak mau disuruh masuk ke dalam rumah (bukti rekaman saya simpan).

Seperti yang pernah saya utarakan berulang kali bahwa saya memiliki itikad baik untuk membayar hutang saya dan berulang kali saya ajukan cicilan sesuai dengan dengan kemampuan saya baik melalui telepon maupun datang langsung ke Mega Card Center di Kuningan dekat RS Mata Aini, namun pihak Bank Mega berulang kali pula menolaknya dan tidak ada Solusi sama sekali selain pembayaran Lunas 1x atau 4x bayar yang saat ini memang saya tidak sanggup untuk membayarnya, apalagi angka yg dikeluarkan oleh Bank Mega sangat jauh sekali dari Limit Kartu Kredit saya bahkan dari yang dilaporkan Bank Mega sendiri ke BI.

Apakah jika ada Kartu Kredit telah macet lebih dari 1 tahun Bunga dan Denda masih terus berjalan? Ini yang terkadang sulit saya mengerti.

Saya juga memiliki tagihan di Bank lain dan semuanya dapat terselesaikan dengan cara baik-baik tanpa harus ada terror ataupun intimidasi dan tanpa harus menagih ke pihak lain yang tidak berhutang kepada Bank yang bersangkutan, Bank-Bank tersebut sangat kooperatif dalam proses Negosiasi maupun memberikan Solusi atas kondiis keuangan saya saat ini. Hanya Bank Mega saja yang belum dapat terselaikan dengan baik karena Bank Mega masih teguh memegang prinsip tidak dapat dicicil sesuai dengan kemampuan bayar saya dan hanya Bank Mega saja yang Debt Collector nya menagih dengan cara-cara terror ataupun intimidasi (itu yg saya rasakan).

Entah harus kemana lagi saya mengadu? Apakah lembaga-lembaga seperti BI, OJK, YLKI, BPSK, dll tutup mata dengan kondisi seperti ini?

Saya hanya ingin menuntut keadilan dan saya menulis ini dengan harapan bisa mendapatkan Win-Win Solution baik untuk saya maupun Bank Mega sendiri dan ada yg mau membantu masalah yg sedang saya dan kawan-kawan senasib hadapi, sebab jika saya lihat dari MedSos, WA Group, Forum Pengaduan Konsumen, ataupun di www.mediakonsumen sendiri, banyak sekali yg senasib dengan saya mendapatkan ancaman dan intimidasi dari Debt Collector Bank Mega namun tidak tahu harus mengadu kemana dan tidak tahu harus berbuat apa.

Dan apakah harus saya menulis surat terbuka ke Presiden RI Bpk. Joko Widodo?

Saya harap Bank Mega maupun Lembaga lainnya tidak tutup mata dengan kondisi seperti ini

Terima kasih,

Jaka
Bekasi

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan Bank Mega atas Surat Bapak Christian Jaka Dewa

Yth Redaksi mediakonsumen.com, Sehubungan dengan surat Bapak Christian Jaka Dewa di mediakonsumen.com (13/10), “Tata Cara Penagihan Debt Collector Bank Mega Tidak...
Baca Selengkapnya

30 komentar untuk “Tata Cara Penagihan Debt Collector Bank Mega Tidak Bermartabat

  • 13 Oktober 2017 - (18:30 WIB)
    Permalink

    Waduh, sangat mengerikan sekali bank Mega ini penagihannya, sampai bawa nama ibu kandung, dsuru jual ginjal pula.. Hallo BI, OJK, bagaimana ini?? Apa nunggu ada korban dulu sprti bank asing sebelumnya, utk berantas DC macam bank Mega ini?? Hai Dc, sy yakin anda baca tulisan ini, hanya demi uang, Anda bertindak anarkis?!!! Sadarlah wahai para DC

  • 13 Oktober 2017 - (19:13 WIB)
    Permalink

    Semoga yang membuat peraturan, Pemerintah, BI, OJK, lembaga perlindungan konsumen dan pihak berwajib seperti POLRI bisa menghentikan dan menertibkan premanisme dibalik perbankan ini.

  • 13 Oktober 2017 - (19:30 WIB)
    Permalink

    Wah…. Wah… Preman yg dateng ya? Sebenernya udh pada ngerti tata cara penagihan, cuma ga pernah dijalani prosedurnya, jgn cuma minta maaf ya nanti jawabannya kpd yg bersangkutan, krn masalah maaf cuma 5 detik selesai, teror nya tiada henti.
    Tolong diperhatikan org2 yg anda rekrut sbg tenaga penagih, latih secara benar tatakramanya

  • 13 Oktober 2017 - (21:45 WIB)
    Permalink

    ini yang nagih cewe pak ? waduh pak, itu target nya kurang kali pak, makanya kayak orang kesetanan, dari cerita bapak, aturan mah langsung sergap aja pak, teriakin maling, kalau bisa, kerja sama, sama polisi setempat karena mengganggu keamanan.

    Jika tidak mau menunjukkan ID card bisa teriakin maling pak, dia siapa pak seenaknya teriak2? bisa jadi tukang sampah di suruh nagih kayak orang gila, kita kan ga tau.

    ga ada yang sia2 dalam bapak membuat laporan apalagi ada bukti rekaman…

  • 13 Oktober 2017 - (21:46 WIB)
    Permalink

    Wah mega lagi mega lagi..
    Sepertinya para DC yg direkrut kurang dilatih atw gimana ya…
    Para DC nya semua keterlaluan gak DC cew yang telpon ataupun DC cow yang telpon.. Semua seperti kurang pendidikan.. beberapa waktu lalu juga ada nasabah yg komplain di Medkon.. Katanya DC mega menyuruh beliau jual Diri…itu DC atau Gigolo… Tugas DC cuma menagih bukan menyuruh orang buat Jual Ginjal ataupun Jual Diri..

  • 13 Oktober 2017 - (22:15 WIB)
    Permalink

    Yang ngeri bukan bank mega, yg ngeri itu pengguna kartu kredit bank mega, penggunaanya gila2an, merasa limit cc itu “uang nganggur” yg wajib dihambur-hamburkan, begitu bayar gak mampu..

    Sudah tau gak di acc reschedule jangka panjang, udah tau bikin ribuan surat pembaca pun gak guna, harusnya kalo ada itikad baik lunasin hutang ya jual tuh barang2, aset jg kalo punya, atau cari pinjeman ke tempat lain yg lebih flexible pembayarnnya misalnya ke sodara, jgn kerjaannya komplain2 aja bisanya, gak usah tiba2 jadi ngerti hukum jg, toh anda sendiri sudah melanggar kewajiban anda untuk bayar tagihan anda, sebelum menuntut hak selesaikan kewajiban dulu, kalaupun anda mau lapor ojk atau bi ya juga ga ada yg ngelarang..

    Saya bukan DC, saya disini cuma nyampein perspektif lain dari orang luar yg bukan penunggak hutang, karena di web ini komentarnya cuma diisi sama gerombolan penunggak hutang yang belain sesamanya, jadi kesannya konsumennya (penunggak hutang) selalu benar, dan lembaga keuangannya selalu salah, menurut saya sih ini gak adil, kalo menurut anda2 orang yg berpendapat kaya saya ini cuma DC doang, saya tantang anda bikin surat pembaca di kaskus, biar anda tau apa sih pendapat orang2 luar tentang penunggak hutang macam anda2 ini..

    • 14 Oktober 2017 - (09:07 WIB)
      Permalink

      Oowh.. mungkin dia pengen dikasih applause. Mari kita tepuk tangan atas ide sansan luar biasa ini ???
      Pake nantangin di kaskus, noh kaskus lebih parah lagi sampe diajarin cara fraud/ penipuan!! Makanya BACA sampai detil dan mengerti.
      Kalo disini memang media untuk menghubungkan pendapat konsumen sebagai pemakai jasa dengan instansi penyedia jasa..

      Makanya sansan lo belajarr.. jangan ngomong doang!!!

      Perusahaan yg baik pasti mau mendengarkan konsumennya. Dan perusahaan yang baik mau bekerjasama dalam hal memperbaiki pelayanan demi meningkatkan kualitas dan daya saing perusahaan tersebut.

      • 14 Oktober 2017 - (15:20 WIB)
        Permalink

        Ngomong apa sih lu wkkwk, disini emang menghubungkan pelanggan, tapi isinya 90% penunggal hutang, yg sok jadi korban, padahal hutangnya yg gak dibayar berbulan2 gak ditulis..

  • 17 Oktober 2017 - (23:52 WIB)
    Permalink

    mampu/tidak bagian analisis yang menilai, jika dinilai tidak mampu, maka kartu kredit tidak akan di approve. Kehidupan ekonomi orang berputar, tidak ada yang mau susah, mungkin bisa di tipu, usaha anjlok, orang tua sakit dll yang kita tidak bisa hindari. 1 lagi, data2 kita saat mengapply kartu kredit pun di sebar, sesaat kartu kredit kita jadi, segerombolan penipu pun beraksi. ini saya pernah alami sendiri.

    Bank besar seharusnya bisa memberikan solusi pada nasabahnya yang kesusahan bukan malah membebani / mengkasari nasabahnya. kebanyakan yang mengadu disini sudah mencoba mencari solusi, namun ga ada solusi. seharusnya dari riwayat pembayaran sudah diketahui apakah, nasabah ini sengaja / tidak.

    Tenang saja Ojk dan BI pun sudah merespon keluhan kami

    untuk bapak san2, mungkin anda di posisi di atas, jadi anda tidak merasakan apa kami rasakan, percuma kami menjelaskan ke anda.tapi ga apa, saya pernah di posisi bapak, merasa benar dengan apa anda pikirkan dan anda katakan. tapi roda berputar pak.

    ketika suatu saat anda mengalami yang kita alami sekarang, inget kata2 anda yah pak san2… jangan nunggak dan inget kita2 juga nih yang artikelnya anda komenin… ^^

    • 18 Oktober 2017 - (05:17 WIB)
      Permalink

      Yaa justru itu anda sudah tau hidup itu berputar, saat anda diatas jangan hidup seakan anda diatas selama2nya, makannya sy selalu bilang bayarlah tagihan cc full payment tiap bulan, disiplin diri dengan maksimalin hutang hanya boleh 30% dr penghasilan, sisihkan uang per bulan untuk proteksi (asuransi/bpjs), kartu kredit kalo di pakai penipu bisa disanggah kok, intinya perencanaan keuangan, solusi dr hutang cc ya bayar, apalagi yg mau anda harepin? Silahkan konsultasi sama bank, bisa cicilan jangka panjang gak, kalo gak bisa ya bayar, mau apalagi..

  • 18 Oktober 2017 - (22:55 WIB)
    Permalink

    WOW Luar biasa sekali jika saya mambacanya sebagai orang awam dan tanpa berpihak kepada siapa pun juga, apa iya sih Management Bank sekelas Mega begitu amburadul seperti itu. Ada beberapa kemungkinan menurut pemahanan ilmu ekonomi saya yang hanya secuil:
    1. Keuangan Bank sedang dalam kondisi mengkhawatirkan
    2. Adanya penekanan keras dan target tinggi terhadap tim collection untuk segera mengembalikan uang yang sudah dipinjam nasabah
    3. Mudahnya mendapatkan kartu kredit atau KTA dengan janji manis Oknum Marketing dan manipulasi data calon nasabah oleh oknum Bank agar dapat disetujui oleh Tim Analis
    4. Nasabah tidak dapat membayar kembali cicilan kartu kredit atau KTA karena usaha bangkrut, PHK, penipuan, dll
    5. Nasabah merasa diteror karena belum sanggup membayar, Bank menginginkan uang nya cepat kembali
    6. Oknum Bank tidak menganggap Nasabah sebagai partner bisnis, melainkan menganggap Nasabah sebagai duri yang harus segera di lenyapkan
    7. Tidak ada titik temu atau kesepakatan antara Nasabah dengan Bank

    Jika demikian, menurut saya yang awam ini alangkah baik nya jika melakukan mediasi baik melalui BI ataupun BPSK. Sebab jika seperti ini terus saya khawatir cepat atau lambat reputasi Bank akan menjadi jelek dimata Publik karena kekuatan teknologi informasi digital. Dan pihak nasabah sendiri memiliki bergening power karena hutang kartu kredit maupun KTA tidak ada agunan nya, justru tindakan tim Collection yang diluar batas dapat menjeratkannya kepada masalah Hukum baik bagi Collector itu sendiri maupun bagi Bank.

    Doa saya adalah semoga permasalahan ini dapat terselaikan dengan cara baik-baik dan menguntungkan kedua belah pihak tanpa ada yang merasa dirugikan

  • 19 Oktober 2017 - (09:24 WIB)
    Permalink

    hahaha… iya iya pak san2, ngomong gampang yah pak..kan tinggal jeplak aja…

    untuk pak Jhon, terima kasih untuk komen bijaknya… intinya saat menawarkan kartu kredit baik-baik, kenapa saat nasabah yang kesusahan malah tidak di dengarkan dan memberi solusi.

    Bank lain lebih ga bertele-tele dalam memberikan solusi tanpa ada drama namun Bank yg satu ini, penuh dengan drama.

  • 6 November 2017 - (19:43 WIB)
    Permalink

    tdk semua salah bank mega , hrs nya anda lebih bijak dlm penggunaan cc , saya rasa sdh rahasia umum kalau dc seperti itu , sblm anda berhutang di awal sdh di cantumkan org yg dpt di hubungi , seharusnya anda tau itu dampak nya .
    smg mslh anda dpt terselesaikan dgn seadil adilnya .

    • 7 November 2017 - (08:54 WIB)
      Permalink

      Setuju.. tapi patut diingat juga kredit macet adalah bagian dari risk management tiap bank penerbit. Karena itu BI sdh memberikan panduan siapa saja yg boleh diberi kartu kredit beserta syarat2 nya. Setelah itu BI juga mengatur tata cara penagihan juga mediasi kredit macet.

      Ibarat kendaraan bermotor.. sudah diatur siapa yg boleh mengemudikan.. lalu ada aturan2 yg mengatur penggunaan kendaraan disertai polantas sebagai pengawasnya.

      Yg sering terjadi skrg bank penerbit jor2an kasih kartu kredit karena kejar target.. faktor risk management sering diabaikan di awal. Begitu terjadi kredit macet yaa tinggal debitur yg ditekan habis.

  • 14 Desember 2017 - (11:19 WIB)
    Permalink

    Saya salut banget pd pak san2 ini, sptnya dia sedang berusaha sngt keras utk mendptkan fee khusus dr bank Mega dgn rajin menyanggah hampir setiap keluhan nasabah yg sedang mengalami kesulitan. Mungkin dia jg sedang berusaha menggantikan posisi ibu Damanik itu atau hendak menjd asisten pribadinya. Saya jg doakan suatu ketika dia mendpt pil pahitnya atas semua teori merasa sngt benarnya pendpt dia selagi di kondisi yg baik2 saja. Tdk ada org yg dgn bodohnya sengaja melilit dirinya dgn hutang, dunia bkn surga yg selalu Indah. Seblm menulis di media konsumen ini rata2 semua sdh berupaya lsg ke bank beritikad baik mencari solusi, tdk lsg main kabur. Semua mengerti kewajiban utk tetap membyr, hanya di saat memang benar2 tdk punya dananya lg hrs byr pakai apa? Jgn dgn mudahnya menjudge org hanya dgn memandang di satu sisi belaka. Nikmati dan syukuri saja hdp anda yg sngt beruntung itu pak san2, tdk perlu menjual cakap paling benar anda itu disini, hanya menambah keruh warna hdp orglain. Atau mungkin bpk senang mencari sensasi, sekedar mengatasi rasa jenuh dan eneg menikmati hdp yg terlalu berkelimpahan tanpa ada tantangan berarti.

  • 21 Desember 2017 - (03:56 WIB)
    Permalink

    Memang sangat mengecewakan dan tidak bermartabat. Saran saya bagi pemilik kartu kredit bank mega untuk segera menutup kartu kredit nya dan berganti dengan bank lain. Saya juga mengalami hal serupa. Semua diteror sampai ke kantor sehingga jabatan saya taruhan nya. Semua teman dan saudara di teror. Sangat tidak manusiawi. Mudah mudah an tidak terjadi pada yang lain nya. Hati hati pemilik kartu kredit bank mega.

  • 13 Maret 2018 - (18:49 WIB)
    Permalink

    Saya mengalami hal yang serupa. Saya nasabah CC Mega. di awal semua berjalan lancar, namun karena bisnis sepi & saya mengalami kerugian. Mulailah pembayaran tersendat & di tambah teror DC, pihak bank mega menteror staff saya di kantor beserta pimpinan saya. Membentak-bentak dan memaki dengan kata kasar. kebetulan saat itu saya sedang ambil medical leave. Sekedar info : saya memiliki beberapa CC di bank plat merah & non, untuk penutupan Bank Non plat merah , pihak CS sangat sopan dan memberikan beberapa solusi untuk penutupan CC. Saya dealing dengan pihak bank niaga (untuk penutupan cc) hanya butuh waktu kurang 10menit. Namun dengan bank mega saya membutuhkan waktu 7 bulan, tidak ada titik temu dan solusi, pihak CS yang tidak profesional dan manajemen yang kacau. Bank mega memberikan solusi lunas dengan 3x pembayaran, jujur ini sangat mengganggu cash flow saya. Dan setelah setres dengan teror DC yang mempertaruhkan jabatan saya di kantor. pihak bank mega memberikan solusi (detik itu juga) melakukan pembayaran DP ( 5jt), sisanya menyusul ahir bulan. Ini saya akan menyelesaikan tanggal 29 maret 2018 untuk membayarkan sisa dari total tagihan saya ( outstanding cc saya 30juta vs asset yang saya punya sampai 1,5M ). Kepada bank mega : marketing cc, pihak appraisal , credit collection : kami nasabah menunda melakukan pembayaran CC pasti ada sebab, bukan karena sengaja. Bila anda melihat tagihan tersendat di 3 bulan terahir, harusnya anda tanggap memberikan solusi kepada konsumen, jangan hanya saat mengejar target anda kejar-kejar konsumen. Namun saat nasabah mengalami kesulitan keuangan di lempar ke tong sampah. Belajar dari pengalaman ini, bank mega sudah saya black list dalam semua transaksi perbankan & asuransi. Semoga semua jajaran bank mega sehat di perjalanan, selamat sampai tujuan .

  • 20 Maret 2018 - (18:05 WIB)
    Permalink

    Saya sakit hati sma DC bank mega. Pdahal bru telat 5 hari sdh diancam2 sma dibentak2..
    Kapok lgsung lunasin kartu kreditnya menit itu juga stelah ditlp krn sakit hati sy.. gpp lah cpt lunas biar ga banyak ngasih bunga ke bank mega. Sy punya masukan kepd para nasabah yg merasa dirugikan dan kecewa.. tdk perlu mengadu ke call center percuma ga bakal ada tindakan dr bank mega.lebih baik kita kompak ngadu ke pusat bank mega dan bawa wartawan biar viral masuk ke media.. pasti nanti bakal direspon sma pihak bnk mega.. biar ga sewenang2 sma nasabah. Toh juga bnk mega dpt pendapatan de nasabah gaji mreka dpt dr bunga nasabah. Kita berhak dihargai ga dicaci maki kaya binatang.

  • 21 Maret 2018 - (00:29 WIB)
    Permalink

    Benar sekali, dlm penagihan hanya bank Mega yg paling tdk punya sopan santun, mereka bkn menagih malah lebih tepatnya meneror. Sekali menelpon dan sms nagih bisa berkali2 ditambah bicaranya pun kurang beretika. Mending tutup kartu drpd berurusan rumit dgn bank yg buruk manajemen sop nya ini. Sedang bank lain jauh lebih sopan dan beretika menghargai ketika nasabah memang benar2 sedang kesulitan bahkan msh memberikan solusi.

  • 29 Maret 2018 - (00:07 WIB)
    Permalink

    Saya di teror telpon 30x sehari ini… padahal bukan saya yang berhutang, saya sangat terganggu pastinya, istri saya juga nasabah kartu kredit bank mega aktif dan selalu lancar payment…saya merasa kecewa dengan perlakuan dc bank mega, yang kaya org stres… memang mrk hanya menjalankan tugas juga tapi juga jgn sampaii begitunya juga… merugikan pihak lain yg bkn penghutang..aneh

  • 9 April 2018 - (17:00 WIB)
    Permalink

    Saya yang termasuk baru baru ini di teror oleh DC Bank Mega, padahal saya hanya sebagai saudara no telp yang dapat di hubungi (peminjam adik ipar), dan si peminjam sudah menghubungi pihak Bank Mega untuk mengatur term pelunasan, tapi dari pihak DC nya terus menelpon saya, istri keluarga dan rekan rekan kerja,… Untuk yang telah selesai maslaah nya, tolong ceritakan bagaimana akhirnya dapat lepas dari jerat teror Debt Colector Bank Mega.
    Setelah saya membaca semua komentar di atas, bagaimana jika Debt Colletor Bank Mega ini di jadikan berita viral agar masyarakat luas mengetahui hal ini sebelum mengajukan CC Bank Mega.

  • 25 Mei 2018 - (14:00 WIB)
    Permalink

    Dc bank mega sgt tidak ber etika,sdh menyalahi aturan cara penagihan,saya jg sdg mengalaminya,,sdh ke bank mega cabang tdk ada solusi,malah di suruh bayar hari itu jg,gak mau tau ktnya klo harus jual2 barang,pokoknyo bayar utang..miriiisss..kemana mesti mengadu,klo di polisikan bisa gak ya?sdh sgt mengganggu,saya mau bayar tp tiap menit di telpon kyk kesetanan,udh gak konsent kerja,orang gila nagih..

  • 25 Mei 2018 - (14:10 WIB)
    Permalink

    Kuat2 mental aja..habis mau mengadu kemana,paling nti klo ada uang langsung tutup cc nya,minta bukti print rek koran,trus bayarnya jgn transfer ke nmr cc kita,tapi langsung bayar ke bank rek bank mega sebagai titipan..itu kata saudara saya yg kerja di bank lain,,abaikan saja klo di neror,klo udh kelewatan lapor polisi..

  • 28 Agustus 2018 - (00:56 WIB)
    Permalink

    setuju DC bank mega tidak bermatabat dan tamatan taman safari semua. Gak ada otaknya. otak udang semua saya rasa. cuman otot aja bisanya

  • 6 September 2018 - (15:40 WIB)
    Permalink

    Betul, ibu saya suka ditelfon oleh pihak bank mega padahal bukan ibu saya yg memegang cc mega. Setiap kali ditelfon selalu berbicara dgn nada yg kurang enak didengar, marah2 dan dibentak2, semua kebun binatang keluar dari mulut cs. Tidak ada etika sm sekali. Kl hal tsb dilakukan terus menerus menurut saya org akan merasa sakit hati dan merasa tidak dihargai itikad baiknya untuk membayar kewajiban

  • 1 Mei 2019 - (19:18 WIB)
    Permalink

    DC bank mega memang tdk bermartabat,, hari ini tepatnya tadi siang skitar jam 12 saya trpancing emosi dgn pihak DC bank mega yg mengatai saya PELA*** dan ANJ***…. Padahal saya tlah membayar tagihan sesuai waktunya dan saya bs mnunjukan bukti2 pembayaran saya… Mgkin memang seperti itu didikan para DC bank Mega

  • 26 Juni 2019 - (18:26 WIB)
    Permalink

    Debt collector Bank Mega bener2 gak punya etika kalau nagih pakai acara teriak2 biar nasabah malu di kira dia nasabah bakal malu klo cara nagihnya begitu,tdinya nasabah niat bayar jdi di urungkan dech karna kesal sdh di bikin malu,sya jga mengalamin cara penagihan debt collector Bank Mega atas nama Lala dtang ke rmh teriak2 caci maki org gak jelas kayak dirinya dan keluarganya udh bener aja,pake acara di video dan ngancam mau viral’n sya dan pake acara hina sya sok2’n ikut acara halal bihalal pdahal punya hutang gak mau byar anda sadar gak urusan sya dgn keagama’n gak ada hubungan dgn hutang piutang,himbauan utk Bank Mega klo cari Debt collector tolong yg b’mutu jgn cma bsa ancam nasabah dan bikin malu nasabah,ingat klo dgn cara bgtu tdi’y nasabah mau byar jdi di urungkan karena kesal. Terima kasih

  • 15 Agustus 2019 - (22:31 WIB)
    Permalink

    Lapor secara tertulis ke ojk dan lapor ke kantor polisi terdekat, plus LBH setempat satu2 nya cara ya bawa mereka ke pengadilan tindak pidana.. biar mereka tahu apa yang mereka lakukan itu bentuk premanisme dan pencemaran nama baik..

  • 29 September 2019 - (17:02 WIB)
    Permalink

    Sy pemakai kartu CC mega…dan karna sudah resiqn dan blom dapat pekerjaan maka sy pun menunggak pembayaran …

    Sy pun bukan lari dr kewajiban…tpi bahaimana mau membayar…buat makan ajah susah…
    Sampai akhirnya DC terus menagih n meneror…
    Tpi luar biasa nya DC sampai meneror kepala sekolah anak saya…

    Datang k rumah pun teriak teriak…

    Sy sudah bilang klo ada dana 2 hati lg…tpi tetap aja sama

 Apa Komentar Anda mengenai Debt Collector Kartu Kredit Bank Mega?

Ada 30 komentar sampai saat ini..

Tata Cara Penagihan Debt Collector Bank Mega Tidak Bermartabat

oleh JK JK dibaca dalam: 3 menit
30