XL Center Bekasi “Memaksa” Migrasi Kartu ke Pasca Bayar

Saya Anna Puri, ingin mengeluhkan pelayanan XL Center Bekasi di Ruko Mas Ahmad Yani yang mengecewakan.

Pada hari Selasa tanggal 18 Agustus 2020 saya melakukan permintaan pergantian Kartu XL an Ibu Saya. CS XL menginfokan tidak bisa memproses pergantian nomor dikarenakan Chip Rusak/terpotong dan harus migrasi ke pasca bayar untuk tetap dapat menggunakan nomor yang sama. Untuk dapat melakukan hal tersebut, CS meminta ibu saya untuk melengkapi beberapa dokumen persyaratan serta melakukan verifikasi data.

Kami datang dengan kesiapan melalui browsing apa saja dokumen yang diperlukan semalam sebelum datang ke XL center. Semua dokumen lengkap terpenuhi. Namun saat itu CS XL meminta menuliskan 5 nomor yang sering dihubungi (yang sering dihubungi ya bukan 5 nomor panggilan terakhir). Dari situ sudah mulai ada gelagat aneh, karena dari research melalui browsing sebelumnya dipastikan bahwa yang diperlukan adalah 5 nomor panggilan terakhir. Saat itu saya beri logs calls HP ibu saya baik dengan menunjukan HP fisik maupun screenshot. Tapi selalu salah. Akhirnya menurut CS kami berhasil menunjukan 4 dari 5 nomor yang diminta menurut CS tersebut,kurang satu.

CS kemudian menawarkan kami untuk migrasi ke Pasca Bayar atau nomor tidak dapat digunakan/hangus. Saya memperhatikan sekitar dan mendengar bahwa semua CS di XL center tersebut menawarkan program yang sama kepada hampir semua pelanggan yang datang hari itu. Bahkan, ada kejanggalan ketika CS Sebelah saya hanya meminta nomor yang terakhir dihubungi 2 bulan terakhir (yang tentunya sudah berbeda dengan persyaratan yang diminta oleh CS yang melayani saya tersebut).

Jelas tertulis bahwa yang diminta adalah Nomor Terakhir yg dihubungi bukan yg SERING dihubungi

Saya bahkan menunjukan call logs panggilan terakhir hingga 5 bulan ke belakang tapi tetap tidak bisa karena yang diminta menurut CS adalah Nomor Terakhir yang sering dihubungi. Bahkan saat itu ada incident, pelanggan sebelah emosi dan menggebrak meja karena merasa dipersulit oleh pihak XL untuk ganti kartu (saya bahkan memiliki rekaman suara kejadian tersebut).

Saat itu dijelaskan oleh Cs bahwa migrasi kartu akan dikenakan biaya sebesar Rp.150.000,- untuk DP belum termasuk biaya bulanan.

Akhirnya setelah bayar dan isi form kami masih diharuskan menunggu hingga 1.5 jam untuk dilayani kembali. Di situ saya melihat Cs baru input data yang sudah kami input sebelumnya. Selama waktu kami menunggu 1.5 jam tersebut ternyata tidak dikerjakan. Cs bekerja sangat lambat dan tidak professional.

Saya dan ibu saya sebagai pelanggan XL merasa kecewa sekali karena merasa sangat dipersulit hanya untuk pergantian kartu yang rusak, dijebak untuk migrasi ke Pasca Bayar. Penggantian simcard oleh operator lain hanya membutuhkan waktu less than 15 minutes. Total hari ini saya mengurus kartu butuh kurang lebih 6-7 jam dimulai dari menunggu antrean yang sangat tidak manusia di luar gedung XL center walau antrean memanjang.

Sepulangnya ke rumah saya browsing kembali dan menghubungi XL Customer service melalui Twitter, bahwa memang seharusnya persyaratan nya adalah 5 nomor panggilan terakhir, yang mana sudah saya berikan tapi ditolak Cs dengan alasan bahwa yang dimaksud adalah 5 nomor yang sering dihubungi.

Hasil browsing Google review ternyata banyak pelanggan yang senasib dipersulit seperti saya dan ibu saya. Persyaratan tersebut di “twisted” , dibuat buat dengan berbagai alasan untuk menjerat customer migrasi ke Pasca Bayar. Ada yang diminta 3 nomor panggilan terakhir, ada yang diminta 5 nomor panggilan terakhir dan sudah diberikan tapi tetap salah, ada yang diminta tentang paket data internet. Semua mengada ada, selama anda tidak dapat menjawab maka anda telah masuk perangkap untuk dijadikan umpan XL menjadi pelanggan Pasca Bayar.

Logikanya adalah kenapa ketika kita sudah berikan 4 nomor panggilan masih disalahkan namun ada yang ditanya hal yang sama dan cukup dengan memberikan 3 nomor.well kuncinya tadi selama pelanggan tidak dapat menjawab pertanyaan pertanyaan tersebut maka akan terus diajukan pertanyaan verifikasi lain yang anda dipastikan tidak dapat menjawab.

Bagi saya kejadian adalah untuk tidak menggunakan XL lagi sebagai provider karena modus penipuan untuk meraup keuntungan dengan menjerat pelanggan.

Benar benar dikecewakan.

Anna Puri
Bekasi, Jawa Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan XL Axiata untuk Keluhan Ibu Ana Putri

Kepada Yth. Redaksi Mediakonsumen.com Dengan Hormat, Menanggapi keluhan pelanggan atas nama Ibu Ana Putri melalui media mediakonsumen.com pada tanggal 19...
Baca Selengkapnya

16 komentar untuk “XL Center Bekasi “Memaksa” Migrasi Kartu ke Pasca Bayar

    • 20 Agustus 2020 - (11:43 WIB)
      Permalink

      Kalau saya malah pulsa saya yang dikurangi secara bertahap dengan rincian biaya SMS yang tidak pernah ada… nomor tujuan SMS ada tapi SMS yang dikirim tidak ada dan nomor tujuan tersebut tidak saya kenal… jadi kesimpulan saya itu modus XL menyedot pulsa saya

    • 20 Agustus 2020 - (09:13 WIB)
      Permalink

      hati hati buat pelanggan XL Bekasi yg mau ganti simcard xl karena rusak maupun hilang pasti dipersulit disuruh migrasi ke pasca bayar supaya bayar DP dan biaya bulanan. modusnya ditanya pertanyaan verifikasi yang berbeda antar satu pelanggan ke pelanggan lain. tidak ada standard verifikasi pertanyaan yang jelas.

  • 20 Agustus 2020 - (12:11 WIB)
    Permalink

    @myXLCare Pakai telkomsel . Kartu ku udah dari 2013 dan udah beberapa kali ilang bisa di aktifin lagi tanpa biaya!! Hohoho

  • 20 Agustus 2020 - (12:40 WIB)
    Permalink

    wah kalo dipaksa migrasi yup tentu salah. karena pascbayar dan prabayar berada pada tahap yg berbeda. kalau menawarkan ke pascabayar baru benar mau tertarik ataupun tidak. kalo untuk verifikasi data, walaupun dipersulit, emg hrus sulit. gua pernah ngurus kartu hilang, dan kebetulan xl jg providernya. sebelah gua jg sama, tp si cust bilang punya temannya. persyaratan diwakilkan semua lengkap smpe ektp kedua belah pihak ada. pas di tlpon nomernya aktif, diangkat, parahnya yg dtlpon blg tidak prnh menyuruh siapa2 dan tidak kenal. bahkan ektpnya pun masih dipegang dia. wagilaaani org niat bgt sampe malsu. trs gua brosing dong, kasus2 penipuan, kebobol, dkk. yg baru2 ini trjdi, bahkan itu nomer org yg punya “nama besar” di indo. ratusan juta lagi. ya mo gmn nomer skg bukan sekedar nomer jadul yg cm sms tlpon. banyak aplikasi yg harus trhubung dgn nomer kita. apalagi mbanking :(. saat itu jg gua ga pernah hapus riwayat sms or tlpon, bukti beli pulsa. gua ga membela, tp banyak penipu diluar sana, ato bhkan yg benci sm kita, kita gatau. gua paham pengalaman, kondisi org pada saat pelayanan beda2. yah gua cb berpikir positif dan lbh berhati hati dengan nomer hp. bisa gawat kl ada org yg tiba2 mau ngurus nomer gua, ya walaupun gua cm org biasa, tp gua berhak waspada jg dong. semoga yg dilalui mbak anna tidak terulang lagi dan menjadi pembelajaran buat kita2 yg menggunakan nomer hp yg tdk lagi ‘jadul’. peace โœŒ

    • 20 Agustus 2020 - (14:24 WIB)
      Permalink

      Halo pak Miftahul, pada saat saya datang, simcard saya chipset tidak terbaca / rusak dan menurut CS kartu dianggap hilang karena fisik sudah terpotong.
      Menurut persyaratan pergantian kartu hilang adalah sbb:
      – FC KTP, surat kuasa dgn material 6000 rupiah apabila ybs tidak dpt hadir.

      -Jika saat verifikasi di XL Center data registrasi tidak sesuai dengan yang ada di sistem, siapkan 5 panggilan/SMS terakhir atau transaksi isi ulang pulsa terakhir.

      Sesuai ketentuan tersebut saya datang ber sama ibu saya dengan membawa document sbb: KTP asli & fotokopi, FC KK, screenshot logs call hingga 5 bulan terakhir dibuktikan langsung dengan menunjukan HP fisik.

      Jadi berdasarkan persyaratan dimaksud semua sudah terpenuhi. Bila anda research pengalaman pelanggan XL lain melalui review XL centre Bekasi barat maka anda akan mendapatkan pengalaman serupa yang dialami oleh ibu saya dan saya.

      Pertanyaan verifikasi data yang dilakukan oleh XL centre Bekasi tidak memiliki standard yang sesuai antar pelanggan satu dan lainnya dan hanya mempersulit proses ganti kartu. Bila semua persyaratan sudah sesuai bukankah hak konsumen untuk dilindungi? Bukan untuk “dipaksa” migrasi ke pascabayar?

      • 20 Agustus 2020 - (22:31 WIB)
        Permalink

        yup. makadari itu saya blg kan, pengalaman, kondisi org beda2 saat pelayanan. saya tidak berada di bekasi, dan saya blm prnh mengalami sprti itu, pasti dong saya tidk bisa judge mba ana benar atau slah. tentu kryawan/cs hrs profesional walaupun dlm kondisi apapun karena mereka bekerja dan digaji untuk itu. adakalanya, pasti ngalamin jg saya di posisi mbak anna, sangat tidak puas atas pelayanan atau kebijakan apapun itu. dan, saya jg tidak membenarkan “dipaksa migrasi ke pascabayar”. ya kan? saya sangat setuju poin mbak anna ” bila persyaratan sudah sesuai, hak konsumen hrs dilindungi”. ya mgkin disini ada pengertian yg berbeda “arti dilindungi” dari kita customer dan penyedia jasa telekomunikasi, jadi muncul “dipersulit” mungkin tp gatau jg kan saya. dan ya, jelas saya blm prnh mengalami pelayanan di bekasi. dengan mbak anna share, saya jadi punya pengalaman tidak langsung/gambaran apa yg dialamin mba ana kl semisal saya berkunjung ke bekasi dan saya butuh ke xl center bekasi mau beli paket maybe, atau sama sprti mbak anna ganti chipset ataupun lainnya. untuk itu, karena ini media konsumen, saya share pengalaman saya jg.

    • 21 Agustus 2020 - (18:53 WIB)
      Permalink

      Emang di persulit saya juga perna alamin sampai nomor saya tidak bisa ke ambil.kembali parah aturannya xl sekarang

  • 20 Agustus 2020 - (15:24 WIB)
    Permalink

    Berita ini cukup menarik, saya jadi teringat beberapa waktu lalu saya ganti kartu di gallery smartfren. Menurut saya verifikasi 5 nomor yg sering dihubungi ity terlalu sulit. Pasalnya di smartfren saja hnya diminta menyebutkan 3, itu pun mengingatnya tidak mudah, apalagi 5. Biasanya verifikasi pada poin ini adalah opsi terkahir ketika pengguna tidak bisa menjawab 3 dari opsi verifikasi lainnya, seperti : nama pemilik, Tempat lahir, tanggal lahir, ibu kandung, nomor ktp,

    • 20 Agustus 2020 - (22:36 WIB)
      Permalink

      iya ya bang echo, persis tuh saya ditanyain kyk gtu. karena saya bisa jawab nama pemilik, regis sesuai dan bisa mnybutkan nik sesuai dengan ektp, tanggal lahir, saya hanya diminta 3 nomer. itupun beruntungnya saya log calls blm dihapus. kl udh terhapus, susah bgt buat nginget2 ๐Ÿ™

  • 21 Agustus 2020 - (17:44 WIB)
    Permalink

    Mengerikan juga ya.
    Kejadian kehilangan HP beserta kartu Axis pernah saya alami.
    Keesokan harinya datang ke XL Center, disana nasib saya mungkin sedang baik.

    CS yg melayani saya, hanya menanyakan tiga nomor terakhir yang sering dihubungi.
    Alhamdulillah, semua pertanyaan dijawab dengan tepat dan untungnya history telp ada di HP alternatif.

  • 21 Agustus 2020 - (19:18 WIB)
    Permalink

    Mudah mudah aturannya di balikan kaya dulu bila rusak atau hilang cukup ktp saja soalnya hp dan kartu hilang sulit untuk ingat ingat lima nomor

  • 6 November 2020 - (11:45 WIB)
    Permalink

    Memang parah XL, gak ada solusi lain, menyusahkan pelanggan, saya udah 2x ke XL center mau ganti kartu yang hilang, yang pertama gagal diverifikasi nomor terakhir yang dihubungi. Setelah baca ini saya coba langsung mau migrasi kartu saja tapi masih juga ditanya nomor terakhir yang dihubungi tapi kali ini cs nya ngasih bocoran nomor depan dan belangkangnya setelah saya cari di google contac saya, kagak ada juga nomornya. Seinget saya itu nomer kurir gofood/grabfood mana mungkin saya catet nomornya. Sampai sekarang belum berhasil juga ganti nomornya, dan tidak memberikan solusi lain. Akhirnya saya tulis di suara pembaca di media online, karena setelah saya baca pada beberapa kasus setelah nulis di media online nanti bakalan dihubungi sama pihak XL.

 Apa Komentar Anda mengenai XL Axiata?

Ada 16 komentar sampai saat ini..

XL Center Bekasi “Memaksa” Migrasi Kartu ke Pasca Bayar

oleh Anna dibaca dalam: 3 menit
16