Tanggapan Grab Indonesia atas Surat Pembaca Bapak Idad Nursyamsi

Kepada Bapak Idad dan Redaksi Surat Pembaca Mediakonsumen.com,

Pertama-tama kami sangat berterima kasih atas kerja keras yang telah dilakukan oleh Bapak Idad saat menjadi mitra pengemudi GrabCar kami.

Terkait dengan keluhan seperti termuat di mediakonsumen.com bertajuk Putus Mitra Secara Sepihak oleh Grab Indonesia pada tanggal 24 Oktober 2020, kami sampaikan bahwa segala bentuk klarifikasi yang dibutuhkan oleh Mitra Pengemudi terkait Putus Mitra dapat dikomunikasikan melalui tim Customer Experience untuk Mitra Pengemudi di Grab Driver Center terdekat.

Bapak Idad dapat mengunjungi Grab Driver Center terdekat di kota Anda untuk mendapatkan klarifikasi lebih lanjut. Grab selalu mengedepankan keamanan dan kenyamanan para pengguna beserta mitranya, serta menjunjung tinggi kode etik pelayanan Grab Indonesia. Terima kasih atas perhatiannya.

Hormat kami,

Grab Indonesia

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Putus Mitra Secara Sepihak oleh Grab Indonesia

Yth. Manajemen Grab Indonesia, Salam hormat, saya mitra driver GrabBike. Beberapa bulan yang lalu saya mendapatkan sanksi Putus Mitra (PM) dengan...
Baca Selengkapnya

14 komentar untuk “Tanggapan Grab Indonesia atas Surat Pembaca Bapak Idad Nursyamsi

    • 4 November 2020 - (12:49 WIB)
      Permalink

      Grab,memutus mitra atau Draiver memang sangat sepihak, dengan kode eriknya, menurut grab. Tapi tidak mengetahui kenyataan di lapangan, makanya saat ini sepi, dan draiver dah pada engggan. Menjalankan, dah banyak yang merasa sakit hati. Sehingga keluarga besarnyapun dah enggan menggunakan grab.

      • 4 November 2020 - (23:57 WIB)
        Permalink

        Sebaiknya pihak grab Indonesia mengembalikan uang driver yg apabila masih ada tersimpan di dompet tunai di aplikasi grab driver terhadap para driver yg terkena putus mitra secara sepihak oleh grab Indonesia.
        Saya juga salah satunya korban driver dari putus mitra secara sepihak oleh grab Indonesia.

    • 19 Desember 2020 - (01:04 WIB)
      Permalink

      Saya pun bernasib sama di PM tanpa alasan yg jelas 2x ongkir express sy ga di bayar sm grab PM dgn alasan kode etik padahal selalu selesaikan orderan sesuai prosedur…..uang raib ga bs di tarik jd merasa seperti dirampok terang2an…..PARAH…….

  • 4 November 2020 - (12:08 WIB)
    Permalink

    Setahu ane. Kalo sudah kena putus mitra. Gak bakalan aktif lg walaupun toh ke kantor grab…

    9
    1
  • 4 November 2020 - (17:48 WIB)
    Permalink

    Mana bisa di aktifkan malah ada motif nya anda putus mitra dan jangan datang ke kantor grab untuk banding

  • 4 November 2020 - (21:29 WIB)
    Permalink

    Orang lama di cari” kesalahan karna dah ga menghasilkan sering pilih” orderan bahkan ga mau ambil samday dan multi instan (grab bike) makanya baper mau nyari driver baru yg mau narik samday dan multi instan biar menang banyak

  • 4 November 2020 - (21:58 WIB)
    Permalink

    Benar itu,sya mantan driver grab bike yg di PM sepihak oleh grab…a**ing!!!, dengan alasan memodifikasi perangkat( fake GPS ) dan dinyatakan melanggar kode ETIK grab a**ing,padahal saya tdk menggunakan perangkat yg di TUDUHkan ke pada saya,bukan maslah accont yg saya maslahkan,TETAPI!!! tuduhan/indikasi( kata grab a**ing!!),bahkan terditeksi) itu sya masalahkan,SAYA DI TUDUH BERBUAT “CURANG”. Sakit hati ini di TUDUH sdemikian,klarivikasi di kedepankan hanya kata2 bias bagi CS GRAB a**ing,intinya MEMANG SEPIHAK dan PERCUMA datang keGDC,saya sudah BUKTIKAN.
    bey bungsu putra

    4
    1
  • 4 November 2020 - (23:42 WIB)
    Permalink

    Untuk grab harus lebih teliti lg jangan asal PM driver saja tanpa tau keslahan ya…kecuali kesalahan pelecehan atau krimal…banyak org yg sudah kerja berhenti demi bergabung dan membawa nama grab menjadi lebih tinggi…dan menjadi mata pencarian sehari2 demi kelurga…tapi tau2 di PM apa tdk mematikan…untuk grab lebih baik ada pemutihan bagi yg terkena PM dari pada menerima driver2 baru…anda perlu makan begitu jg mereka…

    • 5 November 2020 - (06:20 WIB)
      Permalink

      Sudah rahasia umum kalau Grab sering suspend atau memutuskan sepihak dan selalu beralasan kode etik.
      Entah kode etik yg mana tidak pernah disebutkan…
      GDC pun hanya seperti mesin penjawab,
      Terkenal dengan jawabannya yg sok tau, pendek dan asal asalan tanpa investigasi dan tidak pernah punya solusi yg baik untuk mitranya,
      Sering hanya alasan yg dibuat2 bahkan fitnah sebagai pembenaran Grab atas keluhan mitranya.
      Dan like and dislikenya cukup kencang.
      Membuat mitra jadi enggan dan takut menyampaikan aspirasinya.
      Jika menyatakan protes atau keberatan, minimal dibikin anyep orderan sampai waktu yg tidak ditentukan untuk membungkam mitranya, dan yg paling parah adalah putus mitra tanpa alasan yg jelas (“kode etik”).;
      Saya rasa mamagement didalam Grab Indonesia sangat berantakan, hingga sering terjadi hal2 seperti comment diatas.
      Semoga Grab bisa berbenah diri dalam masalah ini.

      Minimal lebih transparanlah kepada mitranya seperti Gojek, jadi mitra bisa benar2 merasa sebagai mitra, bukan sapi perah.

      Dan semoga saya tidak “diincar” dengan “kode etik” karena telah menyatakan opini saya disini.

    • 15 Januari 2021 - (20:50 WIB)
      Permalink

      setuju nih system macam apa coba… dan waktu itu datang ke wiladayatika… yg akibat banyak cancelan disana tidak diberi tahu.. cuma suruh datang malah bahas yg lain bukan masalah cancelan.. kan tolol grab… mau duitnya doang dia ketauan nih!!!

  • 15 Januari 2021 - (20:53 WIB)
    Permalink

    tolong lah GRAB INDONESIA yang tidak fatal jangan disalahkan..kami TIDAK MENCURI DAN KAMI TIDAK MELECEHKAN PENUMPANG… KESALAHAN KAMI HANYA CANCELAN DAN TIDAK MASUK AKAL LANGSUNG PM…

 Apa Komentar Anda mengenai Tanggapan Grab Indonesia?

Ada 14 komentar sampai saat ini..

Tanggapan Grab Indonesia atas Surat Pembaca Bapak Idad Nursyamsi

oleh Grab Corporate dibaca dalam: <1 menit
14