Teller oh Teller

Jadi hari ini, Jumat 19/02/2021 aku datang ke Bank BRI unit Klakahrejo Surabaya mau mengurus kartu ATM, karena pertama aku buka rekening bulan Desember 2020, stok kartu ATM-nya kehabisan. Hari ini aku mau mengambil uang buat tambahan usahaku.

Aku berangkat dari rumah jam 10 pagi, alhasil aku melihat banyaknya antrean, jadi aku kembali pulang .. dan aku balik lagi jam 1 siang.

Ambil no antrean, pak satpamnya baik banget, ramah … Dan aku menunggu antrian ke CSnya. Akhirnya aku dipanggil sama mbak CS nya, dan kedua kali ini, aku kehabisan kartu ATM lagi, tapi aku gak ada rasa marah ke mbak CS nya, karena mbaknya sangat tulus meminta maaf kepada saya yang sudah lama mengantre .. sampai dia berkali-kali minta maaf sama saya. Iya oke, mbaknya bagus pelayanannya bisa membuat saya tidak kecewa karena pelayanannya.

Terus aku tarik tunai, ambil no antrean ke teller, tapi alhamdulillah tidak pake antre.. Dan di sini, aku sangat kecewa banget … Aku disodori kertas, dan aku gak tahu mbaknya ngomong apa, gak jelas gitu, cuma dengar tanda tangan aja yang aku dengar. Eh pas aku tanda tangan, di bagian tengah … Mbaknya langsung ambil itu kertas, dan meremas itu kertas dan aku dikasih kertas lagi .. dengan nada judessssnya.. “mbak Iki gak ngrungokno” (mbak ini gak dengerin) lalu dia jelaskan lagi dengan nada yang tidak sepantasnya ke nasabah.

Di sini saya diam, karena saya masih punya toleransi, mungkin mbaknya capek, tapi jujur, gak sepantasnya seperti itu sebagai teller bank. Saya melihat plat nama mbaknya, namanya Lut***.

Mohon kepada Bank BRI cabang unit Klakahrejo Surabaya, untuk meningkatkan pelayanannya kepada nasabah. Karena kita kita sebagai nasabah membutuhkan jasa Anda, dan sebaliknya.

Terima kasih.

Utari Dewi
0812967699**
Surabaya, Jawa Timur

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pelaku usaha yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Kirimkan Tanggapan

14 komentar untuk “Teller oh Teller

    • 21 Februari 2021 - (03:09 WIB)
      Permalink

      Dan minta tolong juga , dalam pengembalian KTP dengan baik , sebenarnya berdiri dan mengembalikan dengan dua tangan. Bukan dengan duduk dan sedikit melempar.
      Saya bener bener kecewa buka rekening disini, kalo pelayanannya seperti itu.

      1
      6
    • 22 Februari 2021 - (17:09 WIB)
      Permalink

      Terima kasih dari pihak yg terkait dengan adanya keluhan ini , dengan cepat merespon dan menanggapi hari ini tanggal 22 Februari . Terima kasih juga kepada Bapak Eko Dawam (selaku jabatan AMBM) atas klarifikasinya , menemui saya pas saya lagi di rumah saudara saya di kota Krian , sidoarjo. semoga dengan adanya ini , bisa menjadikan Lebih baik lagi dalam pelayanan kepada nasabah. Karena pelayanan yang baik adalah nomor satu.

    • 21 Februari 2021 - (02:34 WIB)
      Permalink

      Iya mas … Dan kurangnya senyum , sapa dan salam _ hal dasar seperti ini aja tidak diterapkan …

      1
      3
      • 21 Februari 2021 - (02:58 WIB)
        Permalink

        Dan minta tolong … untuk mengembalikan KTP ke nasabah sebaiknya dengan baik ,dengan berdiri dan mengembalikan dengan dua tangan , bukan dengan duduk dan sedikit dilempar _ jujur .. saya sangat kecewa , dan menyesal buka rekening disini.

  • 20 Februari 2021 - (20:40 WIB)
    Permalink

    Memang benar, pelayanan BRI diseluruh Nusantara, masih sangat sangat sangat mengecewakan dari Bank Lain. Kualitas Pelayanan Bank BRI sangat terbawah,

    1. Saya pernah menyaksikan Teller makan siang di Meja Teller. Air dan minyak berserakan di Meja Teller hanya di Lap pakai Tisu sekali lewat.

    2. Saya pernah berkomunikasi dengan Teller, saya mengajak berbahasa Indonesia sedangkan Teller membalasnya dengan Memakai Bahasa Daerah. Saya tercengang seolah olah dia tahu bahwa nasabah adalah asli orang sana. Padahal belum tentu.

    Kenapa itu semua bisa terjadi.?

    Mengapa mereka bekerja Tidak ProfesionaL.?

    Yang saya amati adalah, mereka sesama pegawai masih memiliki hubungan keluarga.

    Iya, rusak sangatlah rusak jikalau Lembaga/Instansi/Perusahaan yang pekerja didalamnya didominasi oleh pekerja yang memiliki hubungan keluarga. Masing masing dari mereka tidak mau menegur jika terjadi kesalahan.

    Siapa yang mau menegur Teller itu.? Dia masih adiknya Si Bla bla bla yang jabatannya di BRI sebagai Bla bla bla bla.

    Yang lebih mencengangkan lagi, jika kalian sempat melihat ternyata mereka memakai sandal jepit. Seperti bekerja dirumah pribadi.

    4
    2
    • 21 Februari 2021 - (02:40 WIB)
      Permalink

      Iya pak …
      Hal paling dasar dalam teller , untuk Senyum Sapa dan Salam aja TDK diterapkan , apalagi ditambah yang dialami juga sama bapak Muhammad ini.

      Semoga dengan adanya ini , lebih diperhatikan dalam hal pelayanan nasabah.

  • 21 Februari 2021 - (02:41 WIB)
    Permalink

    Wah, pernah juga nih ngalamin di judesin teller, tapi kalo saya di bank B*N.

    Selagi customer masih sopan, mengikuti aturan/prosedur, dan tertib kenapa harus judes / sinis sih ya ? Suka heran deh.
    Kalo dibilang capek, lelah, ya wajar lah namanya juga kerja. Kalo gak mau capek gak usah kerja boboan aja dirumah.

    Yang ngerasain kerja dan capek bukan hanya mereka ko

    3
    2
  • 22 Februari 2021 - (11:23 WIB)
    Permalink

    Kalau saya pernah digituin, dan klo memang sdh sangat tidak sopan, lgsg saya laporkan ke supervisor nya. Spv nya langsung meminta maaf dan menegur teller ybs. Kalau ga digituin ga kapok2 mbak.

 Apa Komentar Anda?

Ada 14 komentar sampai saat ini..

Teller oh Teller

oleh Utari Dewi dibaca dalam: 1 menit
14