Debt Collector Bank Mandiri Terus Menerus Menelepon ke Kantor, Mengganggu Rekan Kerja

Kepada Yth. OJK,

Tolong diperhatikan, akhir-akhir ini penagihan bank banyak yang sudah melanggar aturan OJK. Apalagi di saat susah seperti ini, penagihan yang sadis ini membuat nasabah menjadi semakin sulit untuk bisa menyelesaikan kewajibannya.

Saya mempunyai tunggakan kartu kredit Bank Mandiri nomor: 49028403******93 dengan limit Rp74 juta, yang saat ini tagihannya sudah menjadi Rp129.979.924. Bunga terus menggunung dari tahun 2019. Sebelum pandemi, saya sudah pernah ke kantor Bank Mandiri di Juanda, untuk mengajukan keringanan. Karena kondisi keuangan saya yang menurun (usaha sampingan saya bangkrut), sehingga saya hanya mengandalkan gaji yang hanya cukup untuk keperluan hidup sehari-hari.

Akan tetapi kemampuan bayar saya tidak sebanding dengan jumlah yang harus dibayarkan menurut kebijakan bank, jadi tidak ada yang bisa diproses saat itu.

Sudah 2 minggu terakhir saya ditelepon ke HP maupun ke kantor, oleh seorang wanita dan seorang pria logat timur, melalui panggilan telepon dan whatsapp chat. Yang wanita di telepon selalu mengancam akan telepon ke kantor buat rusuh, dan memaki saya bodoh, bebal, otaknya gak dipake. Yang pria mengancam akan datang ke kantor buat keributan dan meminta pembayaran ke atasan saya. Dia juga memfitnah bahwa atasan saya yang memberi informasi, bahwa saya ke kantor tiap hari naik mobil diantar oleh suami. Hal tersebut 100% tidak mungkin, karena atasan saya tahu bahwa saya tidak punya mobil dan suami.

Rekan kantor saya (bagian resepsionis) menginformasikan bahwa setiap hari ada wanita dari Bank Mandiri yang terus menerus menelepon mengganggu dia, marah-marah juga. Rekan saya mengatakan dia akan sambungan ke line saya saja karena ini urusan pribadi, tapi wanita ini tidak mau. Telepon dimatikan, tapi tidak lama kemudian telepon lagi marah-marah lagi. Hal itu diulang berhari-hari. Terkadang telepon itu diangkat oleh rekan yang lain, tapi respon wanita itu tetap seperti itu. Sampai saat saya mengetik ini teror telepon ke kantor masih terjadi. Saya lampirkan chat WA-nya:

Yang saya bingung adalah bukankah penagihan dengan cara ini jelas bertentangan dengan peraturan OJK yang ada? Sedangkan ini adalah salah satu bank terbesar di Indonesia, apakah mereka boleh mengabaikan peraturan begitu saja?

Yuliana
Jakarta Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan Bank Mandiri atas Pengaduan Ibu Yuliana

Menanggapi pengaduan Ibu Yuliana melalui Mediakonsumen.com terkait dengan penagihan Mandiri Kartu Kredit Kredit, kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang Ibu...
Baca Selengkapnya

73 komentar untuk “Debt Collector Bank Mandiri Terus Menerus Menelepon ke Kantor, Mengganggu Rekan Kerja

    • 29 November 2021 - (04:39 WIB)
      Permalink

      Jangan lupa bayar utang, kamu waktu meminta uang memelas, tetapi ketika ditagih tidak mau bayar dan berperilaku seperti singa dan ketika, sekarang kamu mengadu, otak kau dimana?

      1
      22
    • 29 November 2021 - (11:33 WIB)
      Permalink

      Hadapi dan nego, sesuaikan kemampuan membayar nilai utang Anda dengan mencicil utang pokok saja dengan menemui pimpinan kantor resmi DC milik bank mandiri itu, jangan berdebat dengan DC yang tidak competen.

    • 28 November 2021 - (07:06 WIB)
      Permalink

      Lapor polisi dengan pasal perbuatan tidak menyenangkan atau menggangu , karena penagihan ada aturan nya dan kalau dilanggar masuk nya ranah pidana,dan udah disampaikan pihak kepolisian agar melapor,jika anda cuma mengadu dimedia konsumen maka tidak akan selesai masalah ,kecuali melaporkan ke pihak polisi dan itu sesuai aturan dari pemerintah

      20
      2
        • 29 November 2021 - (08:30 WIB)
          Permalink

          Bukan kali ini saja saya juga pernah mengalami waktu tahun 2014, hampir sama dengan, debt collector ngomong kasar teriak teriak ditelpon dengan nada mengancam, berarti sudah terjadi lama, sekelas Bank Mandiri kenapa seperti ini

      • 29 November 2021 - (04:42 WIB)
        Permalink

        Yang perbuatan tidak menyenangkan itu si penulis, dia minyak uang ke bang dengan cara memelas dengan muka sedih, ketika di tagih tidak mau bayar dan wajah di buat seperti singa, sekarang udah nunggak lama dan tidak dibayar, siapa yang harus disalahkan? Yang ngutang atau yang memberikan utang? Kalau kewajiban dibayar kan tidak akan ditagih debcolektor

        2
        3
        • 29 November 2021 - (07:24 WIB)
          Permalink

          Utang pake CC gak perlu memelas!
          Kamu pasti debt collector yaa!!
          Mending segera tobat deh, cari pekerjaan yg mulia, anda manusia kan..?
          Harusnya punya hati nurani, kayak gak pernah ngutang aja.
          Semoga keluarga anak cucumu gak pernah punya utang yaa!!

          12
          4
          • 29 November 2021 - (08:30 WIB)
            Permalink

            Kenapa harus taubat bekerja sebagai debcolektor? Pekerjaan debcolektor itu tidak salah. Saya bukan debcolektor tetapi saya orang yang meminjamkan uang.

            Saya mau tanya sama kamu, apakah kau tahu apa yang dimaksud dengan perjanjian? Apakah kamu tahu arti dari janji? Apakah janji itu harus ditepati atau dilanggar?

            Semua orang itu harus patuh pada janji yang dia buat, kalau tidak bisa berimbas kemana-mana

            Itu saja dulu kamu pahami dengan baik.

            1
            2
          • 29 November 2021 - (10:56 WIB)
            Permalink

            Janji apa based on Kartu Kredit..??
            Back to konteks yang dikeluhkan oleh penulis, adalah cara penagihan debt collector mandiri yg tidak ada etika.
            Sedangkan debt collector itu ada aturan etika penagihan.
            Apalagi sampai mempermalukan dan melakukan harrasment di lingkungan kerja penulis.
            Kalau anda sbg orang yg meminjamkan uang, juga harus paham resiko ketika meminjamkan uang, apalagi dgn bunga yg besar dan mencekik nasabah.

            *Profesi sebagai debt collector pun diatur dalam peraturan Bank Indonesia Nomor 11 tahun 2009.*
            “Debt collector harus orang yang telah memperoleh pelatihan tentang penagihan dan etika,” kata Suparji.
            Merujuk aturan itu, selain tak menggunakan kekerasan ada aturan lainnya yang mesti dilakukan saat menagih ke debitur. Salah satunya, tidak mengganggu debitur.
            “Jika (menagih) menggunakan komunikasi tidak boleh mengganggu. Waktunya jam 08.00 sampai dengan 20.00 WIB,” kata dia.

            Berikut pokok-pokok etika debt collector saat melakukan penagihan utang antara lain :
            *a. Penagihan dilarang dilakukan dengan menggunakan cara ancaman, kekerasan dan/atau tindakan yang bersifat mempermalukan Pemegang Kartu Kredit;*
            *b. Penagihan dilarang dilakukan dengan menggunakan tekanan secara fisik maupun verbal;*
            *c. Penagihan dilarang dilakukan kepada pihak selain Pemegang Kartu Kredit;*
            *d. Penagihan menggunakan sarana komunikasi dilarang dilakukan secara terus menerus yang bersifat mengganggu;*
            *e. Penagihan hanya dapat dilakukan di tempat alamat penagihan atau domisili Pemegang Kartu Kredit;*
            *f. Penagihan hanya dapat dilakukan pada pukul 08.00 sampai dengan pukul 20.00 wilayah waktu alamat Pemegang Kartu Kredit;*
            *g. Penagihan di luar tempat dan/atau waktu tersebut di atas, hanya dapat dilakukan atas dasar persetujuan dan/atau perjanjian dengan Pemegang Kartu Kredit terlebih dahulu.*

            8
            1
    • 29 November 2021 - (11:53 WIB)
      Permalink

      Akan banyak kehilangan nasabah krn prosedur berbelit dan cara penagihan tdk manusiawi..

      4
      1
  • 27 November 2021 - (15:05 WIB)
    Permalink

    Sebenarnya dr awal emang salah yg make. Kalau dr awal tau gaji ckp untuk kebutuhan hidup napa minta ampe limit besar gt. Ga mungkin limit awal di kasih begitu. Pasti sudah beberapa kali naik limit.Bank mana tau usaha kamu bangkrut. Toh kamu ga bangkrut ga mungkin di lebihkan ke bank jg. Moga ada jalan baik untuk lunasin.

    30
    9
  • 27 November 2021 - (15:55 WIB)
    Permalink

    Limit 74 jt tagihan skrg udah tembus 129jt apa gk salah tuh hingga 50% lebih.. Apa gk bs dinegosiasikan, kalo masih bekerja kan bs ambil Kta bwt pelunasan, tapi y kena total tambahan juga makin rumit.. Semoga cepat kelar permasalahannya, apalagi Cc bunganya paling besar.. Hadeeh..

    1
    5
    • 27 November 2021 - (22:53 WIB)
      Permalink

      Saya limit bank mandiri 20jt nunggak 1th jd 25jt tagihannya. Kmrn ditawarin program cicilan ya sudah sy ambil mskp agak memberatkan tp mau gimana lagi namanya hutang ya pasti tetap dicari dan ttp harus dibayar krn mmg cara penagihannya skrg hampir semua bank seperti itu. Tagihan kartu kredit bank mandiri atas nama saya aja teror nya ke kantor suami gila2an terornya luar biasa pdhl kartu atas nama saya ?? ya itu ga akan pernah berhenti terornya klo blm ada titik temunya. Lbh baik dinego kaya sy udah 1th lbh bisa dinego untuk byr cicil kemampuan tiap bln brp mgk bisa dirundingkan, klo blm ada titik temu kesepakatan antara nasabah sm pihak bank ya gak akan mgk teror berhenti. Ini aja program cicilan sy sj klo terlambat 3x aja lgs hangus programnya dan kudu harus mulai dr awal lg dan perjanjian awal lagi. Semoga cepet selesai permasalahannya krn lapor ojk pun opsinya hanya disuruh membayar dan lbh baik negosisasi dgn pihak bank sendiri mau di tag brp kali pun mau lapor ojk lwt wa brp kali pun ya ttp jwb nya hanya itu utang mmg harus dibayar dan hrs sesuai kesepakatan dgn pihak bank dan hanyamemberikan opsi penyelesaiannya nego dgn pihak bank.

      • 29 November 2021 - (08:37 WIB)
        Permalink

        Makanya hidup sederhana, tidak usah bermewah-mewah kalau gaji tidak mencukupi, kenapa harus bermewah-mewah? Apakah karena gengsi? Lagian anda itu kalau ada utang ya segera di bayar jangan nunggak, karena itu sudah kewajiban anda ketika anda sudah meminta uang ke peminjam

    • 29 November 2021 - (14:22 WIB)
      Permalink

      Kalo saya sampai diancam begitu mending ajak ketemuan aja dimana lokasi yg ditentukan…kako gak mau dengan cara ketemuan..pihak bank suruh aja melaporkan ke pihak berwajib..dan ikuti aha prosesnya…santai aja…

  • 27 November 2021 - (18:39 WIB)
    Permalink

    Wow mbak, kasihan banget hutangnya banyak lagi.
    Dilunasi aja mba, uangnya jugakan mba yang pakai buat senang senang.

    7
    10
    • 27 November 2021 - (20:16 WIB)
      Permalink

      Gaya hidup, oooohhh gaya hidup, … Semoga mba nya, bisa keluar dari permasalahan ini. Dan menata kembali kehidupan tanpa harus berhutang.

      6
      2
  • 27 November 2021 - (18:55 WIB)
    Permalink

    Jual aset kl masih punya untuk melunasi. Sekalian bank QNB nya. Drpd nanti dipecat ditempat kerja, lebih repot lagi.

    6
    10
      • 28 November 2021 - (08:36 WIB)
        Permalink

        Terus solusinya apaan mba? Hutang 129jt dianggep lunas? Ente diutangin orang 129jt juga pasti teriak2 doang ke medsos

        2
        2
    • 28 November 2021 - (21:18 WIB)
      Permalink

      Sampai 130 juta? Sudah bisa untuk beli rumah itu, yaa saya harap semoga hutangnya cepat terselesaikan, 130 juta sangat banyak sekali, tidak mungkin 5 juta ada pada hari itu juga.

      Dan…

      Setelah saya pikir dengam pola pikir saya. Mendingan tidak usah pakai kartu kredit atau pinjaman online seperti itu, coba saja ditabung sedikit sedikit nanti juga menggunung kan?

      Saya hanya memberikan saran untuk yang pembuat surat ini, dan mungkin yang berkomentar juga…??

  • 27 November 2021 - (20:09 WIB)
    Permalink

    Bank itu punya asuransi jadi ketika kita tidak sanggup bayar maka dana nya di claim asuransi diganti
    jadi tolong untuk pihak eksternal kalian mau apa sih meneror nasabah sedangkan dana sudah di claim asuransi kalo kalian nakal seperti ini nasabah bisa laporkan ke BIN

    14
    8
  • 27 November 2021 - (21:42 WIB)
    Permalink

    saya binggung mau bilang apa?
    nah ini dia, utang piutang tuh !
    makanya dr jaman nabi udah di bilang “riba atau penambahan” itu haram hukum nya”
    PAHAM .

    5
    1
  • 27 November 2021 - (21:45 WIB)
    Permalink

    Saya pernah punya CC dari Bank Mega, UOB dan Mandiri, puji syukur semua sudah saya tutup. Tapi anehnya yang UOB masih justru muncul tagihan setelah CC ditutup. Kecil sih cuma 688 rupiah, tapi ya aneh aja, kalau memang saya masih ada tanggungan kan harus lunas dulu baru bisa ditutup.
    Mengenai limit dulu CC pertamaku juga cuma 3 juta, Tapi karena rutin dipakai maka limitnya naik terus tanpa diminta sampe 50 atau 70 an juta dalam waktu yang tidak lama.
    Belum tentu CC dipakai untuk senang2 dan foya2, karena CC saya sendiri dulu saya pakai untuk usaha jualan skin care. Seperti cerita mbaknya ini, dulu pernah punya usaha dan bangkrut, jadi jangan menghakimi pengguna kartu kredit secara sepihak ya teman2…

    15
    • 27 November 2021 - (22:02 WIB)
      Permalink

      Saya baca screenshot wa itu sudah jelas Ibu tidak ada niat bayar! Kenapa? Karena itu diminta minimum payment tiap bulan yang diminta dibayar. Kalau minimum payment aja tidak dibayar sudah pasti tidak ada niat bayar dari pemegang kartu.limit Rp74 juta, yang saat ini tagihannya sudah menjadi Rp129.979.924. Bunga terus menggunung, itu sudah dipastikan ibu tarik tarik tunai dari kartu kredit. Untuk bunga tarik tunai tidak dapat berhenti sampai ibu bayar penuh untuk tagihan tarik tunai. Makanya punya kartu sudah tahu pasti kan jadwal pembayaran, bunga denda dll karena sudah dipastikan kartu ibu sudah lama dipergunakan tidak mungkin aprove pertama kartu lgs 74 jt kalau bukan nasabah premium. Sebaiknya ibu bicarakan dengan bank supaya kartu ditutup dan tagihan dijadikan cicilan tetap setiap bulan supaya bunga berhenti. Biasanya kalau ada niat nasabah bayar pasti bank akan bantu penyelesaian dengan dirubah ke cicilan tetap/bulan. Kalau nasabah tidak niat bayar biasanya seperti ini tulis kemana2 padahal dia sendiri ga niat bayar. Padahal minimum payment aja yang diminta dibayar tiap bulan.

      8
      1
      • 29 November 2021 - (07:16 WIB)
        Permalink

        Eh mas, niat aja kalau uang yg buat bayar gak ada trus gimana..?
        Minta ganti cicilan ke mandiri..??? Mimpiiii!!!
        Saya punya pengalaman minta diganti cicilan gak pernah bisaa!! Disuruh lunas langsung lunas langsung tanpa potongan!!
        Padahal sudah ada NIAT BAYAR lho!!!
        Kalau ditanya yg nagih ini dari mana, semua pegawai Mandiri bilangnya Agency Agency pihak ketiga gak tau darimana.
        Pengen banget ketemu DC Mandiri yg telpon2 ini, kalau nelpon gak punya etika..masih dendam saya..anak juga dibawa2 disuruh bawa omplong buat ngamen utk lunasi hutang orang tuanya. Bener2 gak ada etika penagihan, telpon jg secara terus menerus ke orang lain ke kantor dan bukan ke pemegang CC. Padahal itu sudah melanggar aturan penagihan BI!

        2
        2
  • 27 November 2021 - (23:01 WIB)
    Permalink

    Nasabah yang benar2 mau serius apply, sistem pengajuan mandiri selalu error. Giliran yg nunggak rasain loeee… Jangan hanya lihat domisili jabodetabek aja para bank2 kasih kelonggaran pengajuan kartu kredit. Sekarang sudah terbalik sudah. Masyarakat yg dianggap pedalaman seperti kalimantan Barat. Masyarakat nya lebih mapan dalam ekonomi dibandingkan area metropolitan

  • 27 November 2021 - (23:06 WIB)
    Permalink

    saatnya nurunin gengsi mbak, kalo masih bisa jual aset, jual dulu aja. reset lagi, ntar juga bisa ngumpulin lagi, mbak. demi kesehatan mental juga.

    • 29 November 2021 - (07:10 WIB)
      Permalink

      Ngomong aja gampang mbak jual aset jual aset!
      Di jaman kayak skrg gak gampang jual aset, hutang pasti dibayar, tapi Bank Mandiri ini emang parah, kalaupun ada niat utk bayar, solusi juga tidak akan diberikan!!!
      Hanya disuruh bayar lunas bayar lunas, bahkan tanpa potongan! Emang niatnya meres nasabah.
      Sengaja limit ditambah trus biar bunga trus bertambah juga. Ojk ini mestinya sudah sering menerima laporan & keluhan ttg penagihan bank Mandiri, tp kok tidak ada respon.

  • 28 November 2021 - (02:31 WIB)
    Permalink

    Menurut saya ya, kalau utang itu kan pribadi, debt kolektor nya terlalu kelewatan sih sampai beribut di tempat kerja atau ganggu rekan kerjanya yang tidak sama sekali ada hubungan
    dengan utangnya si ts, kalau mau ribut mending sama si ts yg berutang aja secara pribadi.

    Pesan juga utk mbak ts yg diganggu sama debt kolektor utk ttp rajin bayar utang, berani berutang harus bisa bertanggung jawab utk membayar utang, jgn menyusahkan debt kolektor nya soalnya jdi debt kolektor ga gampang jg karna kalo utang nya ga dibayar² mereka mungkin di marah² juga sama atasannya

    5
    1
    • 29 November 2021 - (06:59 WIB)
      Permalink

      Memang DC dr Mandiri gak punya otak dan etika, kalau nagih kayak orang² gak berpendidikan dan gak sekolah!!!
      Saya sudah pernah laporkan Dc Mandiri ini ke Polisi, kalau mereka telpon pastikan namanya siapa..krn mereka biasanya gak pernah berani sebutkan nama.

  • 28 November 2021 - (04:09 WIB)
    Permalink

    Perlindungan konsumen di Indonesia masih lemah sehingga pengancaman seperti ini masih bisa terjadi di Indonesia. Di luar negeri, bank dan pihak penagihnya bisa dituntut dan yang diancam malah bisa mendapatkan uang karena telah dirugikan oleh pihak bank.

    2
    1
    • 28 November 2021 - (09:43 WIB)
      Permalink

      Luar negri mana ya? Belum tentu sperti opini anda. Bisa juga dikirim mafia tiba2 terjadi sesuatu pada yg ngutang

      • 29 November 2021 - (07:04 WIB)
        Permalink

        Memang di luar negeri aturannya begitu!
        Bank tidak bisa menagih dan melakukan harrasment ke nasabah, ada call centre utk pengaduannya.
        Di Florida contohnya, baca IG halllawusa
        Banyak² referensi sebelum comment

        • 29 November 2021 - (23:22 WIB)
          Permalink

          Iya memang di sana sperti itu tapi kalau anda gak bayar utang KK anda akan dihadapkan ke pengadilan dan menjalani hukuman penjara. Gak sperti disini gak bayar gak bakal dihukum hanya di blacklist dan teror DC

    • 29 November 2021 - (08:41 WIB)
      Permalink

      Kenapa bahas perlindungan konsumen? Disini siapa yang ditipu? Siapa yang tidak memenuhi janji setelah apply? Siapa yang menolak pembayaran? Pihak bank atau peminjam?

      • 29 November 2021 - (09:15 WIB)
        Permalink

        Mengancam dan mengganggu orang yang bukan kreditur adalah tindakan kriminal. OJK sebagai lembaga yang mengaturnya sudah melarang hal tersebut. Jika ada tindakan yang melampau batas, maka konsumen berhak untuk dilindungi.

        “Penagihan dilarang dilakukan dengan menggunakan ancaman, kekerasan atau tindakan yang bersifat mempermalukan, serta menghindari tekenan-tekanan bersifat fisik atau verbal,” tutur Riswinandi – OJK.

        1
        1
        • 29 November 2021 - (09:22 WIB)
          Permalink

          Apakah Riswandi dari OJK itu menjelaskan perihal utang harus dibayar? Kalau kamu hanya memiliki satu informasi jangan kekeh dengan informasi itu, kamu harus ambil sumber informasi lain, utang itu harus dibayar atau tidak?

          • 29 November 2021 - (10:08 WIB)
            Permalink

            Orang punya hutang bukan berarti bank dan debt collector bebas berbuat semau mereka. Sistem penagihan hutang sudah diatur oleh OJK caranya, tidak boleh dengan ancaman seperti itu. Silahkan tanyakan ke semua bank di Indonesia, adakah bank yang memperbolehkan ancaman seperti itu kepada nasabah? Jika ada bank yang bilang boleh pasti langsung kena sanksi oleh OJK karena itu adalah perbuatan kriminal.

            Sayangnya perlindungan konsumen di Indonesia masih lemah dan masih banyak masyarakat yang belum melek hukum. Padahal korban bisa menggugat banknya dan dapat banyak uang. Lihat saja contoh kasus ibu Victoria Silvia Beltinya dengan bank Standar Chartered. Karena diancam oleh debt collector karena hutang 41 juta, pengadilan memutuskan bank Standard Chartered malah harus membayar ganti rugi sebesar 1 Milyar kepada ibu Victoria.
            Sumber: https://news.detik.com/berita/d-2662264/debt-collector-teror-nasabah-standard-chartered-dihukum-rp-1-miliar

          • 29 November 2021 - (11:03 WIB)
            Permalink

            Debt collector menagih juga ada aturannya mas, kalau konsumen diperlakukan spt ini wajar menuntut perlindungan konsumen, jika penagihan sdh dilakukan berlebihan.

            *Profesi sebagai debt collector pun diatur dalam peraturan Bank Indonesia Nomor 11 tahun 2009.*
            “Debt collector harus orang yang telah memperoleh pelatihan tentang penagihan dan etika,”
            Merujuk aturan itu, selain tak menggunakan kekerasan ada aturan lainnya yang mesti dilakukan saat menagih ke debitur. Salah satunya, tidak mengganggu debitur.
            “Jika (menagih) menggunakan komunikasi tidak boleh mengganggu. Waktunya jam 08.00 sampai dengan 20.00 WIB,” kata dia.

            Berikut pokok-pokok etika debt collector saat melakukan penagihan utang antara lain :
            *a. Penagihan dilarang dilakukan dengan menggunakan cara ancaman, kekerasan dan/atau tindakan yang bersifat mempermalukan Pemegang Kartu Kredit;*
            *b. Penagihan dilarang dilakukan dengan menggunakan tekanan secara fisik maupun verbal;*
            *c. Penagihan dilarang dilakukan kepada pihak selain Pemegang Kartu Kredit;*
            *d. Penagihan menggunakan sarana komunikasi dilarang dilakukan secara terus menerus yang bersifat mengganggu;*
            *e. Penagihan hanya dapat dilakukan di tempat alamat penagihan atau domisili Pemegang Kartu Kredit;*
            *f. Penagihan hanya dapat dilakukan pada pukul 08.00 sampai dengan pukul 20.00 wilayah waktu alamat Pemegang Kartu Kredit;*
            *g. Penagihan di luar tempat dan/atau waktu tersebut di atas, hanya dapat dilakukan atas dasar persetujuan dan/atau perjanjian dengan Pemegang Kartu Kredit terlebih dahulu.*

  • 28 November 2021 - (07:34 WIB)
    Permalink

    Wkwkwk, ah nakut2in aja itu, pasang foto nama ambon biar dikata serem, aslinya mah cupu, kalo emang bener mah udah nyamperin kali, palagi utangnya ratusan juta, kalo cuma bacot di telpon ma wa mah diemin aja, model debtcoll pinjol itu nakut2in doang aslinya mah kurus2 culun2 wkwkwk..

    1
    2
  • 28 November 2021 - (08:44 WIB)
    Permalink

    Semoga cepat lunas,,, krn yg namanya hutang akan dikejar hingga akhirat. Semoga kita selalu ingat hutang kita dan membayar nya. Banyak kok pengusaha sukses yg terlilit hutang hingga milyaran rupiah dan selesai dgn menjual harta yg dimilikinya,,,

  • 28 November 2021 - (09:04 WIB)
    Permalink

    Pihak bank atau leasing akan menyerahkan daftar debitur penunggak pembayaran (Status Kolektibilitas 4/5 – Macet) ke team collection yang telah dilatih untuk TIDAK PERCAYA apapun alasan si nasabah dan dilatih untuk MENEROR psikologi nasabah+kerabat+kenalan baik secara verbal maupun ancaman fisik supaya segera membayar tunggakan, tidak ada konsep moral dan etis dalam tugas team collection. Pihak bank tutup mata terhadap aksi BRUTAL team collection – bagi yang belum terjerat hutang atau kredit bank di Indonesia, jauhi keinginan menikmati atau memiliki sesuatu/rencana bisnis diluar kemampuan diri dengan meminjam uang dari bank. Senyum manis awal pihak bank akan berubah jadi nyeringai monster saat terjadi wanprestasi – tidak peduli karna pandemi, musibah, atau karna kenaikan bunga kredit secara serakah oleh pihak bank sendiri.

  • 28 November 2021 - (09:45 WIB)
    Permalink

    Sabar ya mba . limit 74 juta jadi hampir 130 juta . Berarti 56 juta sendiri itu bunga . Mungkin bisa dibiarakan dengan pihak bank mba biar bisa bayar pokoknya walau kenyataannya susah . Tapi paling ga kalau ada uang walau cuma 100rb disimpan buat bayar hutang . Saya doakan dapat usaha sampingan seperti dulu lagi , kerjaan lancar , rezeki dimudahkan , hutangnya dibereskan . Aamiin Ya Rabb

  • 28 November 2021 - (09:46 WIB)
    Permalink

    Kalau ngutang ya kira2. Dulu kalau punya usaha sampingan ya jika terjadi sesuatu ya harus dilunasi dulu. Jangan malah ghosting akhirnya DC buat rusuh di kantor. Bisa2 dipecat nanti. Gaji gak sebrapa malah minta limit selangit

  • 28 November 2021 - (16:19 WIB)
    Permalink

    Ya cuma bsa blg jgn berharap banyak dgn ojk mereka hanya bsa berbuat aturan saja selebihnya ya tau sendiri la,kalau merasa punya kewajiban yg bayar aja dgn cara cicil blg bank tidak mau menerima ya sdh mau gimana lagi.

    • 28 November 2021 - (20:44 WIB)
      Permalink

      OJK juga gak mungkin bantu lunasin utangnya nasabah.. ujungnya ya tetap disuruh bayar dan nego ke pihak bank karena kartu kredit itu legal beda dengan pinjol fiktif yang ditangkap.

      dan benar saran diatas harusnya saat sudah tidak bisa bayar dan nunggak segera nego ke bank untuk dijadikan cicilan sekaligus distop bunga berjalannya, jangan menghilang dan didiamkan saja sampe 2 tahunan. semoga ada jalan keluar terbaik

  • 28 November 2021 - (17:33 WIB)
    Permalink

    Pergunakan kartu kredit dengan bijak, agar tidak menyesal seperti sekarang. Kalau mau utang kira2..

  • 28 November 2021 - (21:01 WIB)
    Permalink

    tenangnya hidup tanpa utang.
    mau tidur nggk kepikiran utang.
    di kantor nggk di kejar collector.
    mau makan nggk di telpon-telpon,

  • 29 November 2021 - (02:38 WIB)
    Permalink

    Hati-hati sekarang ada orang yang mengatas namakan bank padahal orang itu hecker … Saya pernah kena kartu ATM saya di bobol dapat laporan dari SMS banking uang saya di kuras 6 juta buat bayar ke tokopedia padahal saya tidak membeli…

  • 29 November 2021 - (06:55 WIB)
    Permalink

    Penagihan Bank Mandiri utk Kartu Kredit ini tidak punya etika dan sama sekali tidak
    sesuai aturan penagihan. Saya juga punya pengalaman, utang CC 15jt eh yang diteror bukan saya, malah nelpon ke guru2 anak saya, ke kantor pusat tempat saya bekerja.
    Debt collectornya tidak sopan, gak isa diajak bicara..saya ada itikad bayar tp tidak ada potobngan..saya lunasi 19.5jt dan saya gak akan pernah lagi urusan apapaun sama Mandiri!!!

    3
    1

 Apa Komentar Anda mengenai Bank Mandiri?

Ada 73 komentar sampai saat ini..

Debt Collector Bank Mandiri Terus Menerus Menelepon ke Kantor, Menggan…

oleh Yuliana dibaca dalam: 1 menit
73