Tanpa Opsi Pembatalan, Sistem Pengiriman Cashless JNE Merugikan Jika Ada Perubahan Ongkir Saat Berat Dihitung Ulang Tim Sortir

Dear JNE, kami ingin menanyakan bagaimana SOP pengiriman metode cashless, jika mengalami perubahan ongkir saat berat paket dihitung ulang oleh tim sortir JNE? Apakah benar JNE tidak memiliki kebijakan untuk memberi opsi kepada pihak pengirim untuk setuju tetap melanjutkan atau membatalkan pengiriman jika terjadi selisih ongkir?

Dari pengalaman yang kami alami, paket kami mengalami perubahan ongkir dengan selisih 3 Kg (dikarenakan kena volumetrik), tanpa memberi opsi kami setuju tetap melanjutkan pengiriman atau tidak. Sehingga pengiriman mau tidak mau tetap dilanjutkan, dan kami dibebankan tagihan selisih ongkir. Kami baru diinfokan terkait perubahan ongkir setelah paket kami di-pickup dan masuk ke pusat sortir JNE.

Jika di pengiriman NON cashless, pihak pengirim bisa segera mengetahui jika ada selisih ongkir karena menyaksikan langsung saat paket ditimbang pihak agen JNE dan kemudian bisa memutuskan untuk melanjutkan atau tidak.

Setahu kami, sistem pembayaran cashless bertujuan untuk memudahkan customer agar tidak repot membayar tunai dan mengantre di agen. Namun dari apa yang kami alami ini, terkesan sistem cashless JNE hanya akal-akalan saja, agar JNE tetap meraup keuntungan dan menghilangkan potensi customer kabur akibat perubahan ongkir.

Karena tidak adanya kebijakan JNE untuk meminta persetujuan pengirim saat terjadi selisih ongkir agar tetap melanjutkan pengiriman atau tidak, seperti halnya di pengiriman NON cashless. JNE seakan tidak mau tahu apakah customer akan keberatan dengan perubahan ongkir yang baru diketahui setelah paket masuk ke pusat sortir JNE.

Demikian, kami tunggu tanggapan dari JNE Express yang terhormat.

Tambahan:

  • Kami menggunakan jasa JNE untuk transaksi COD melalui aplikasi KiriminAja. Dan kami sudah mengonfirmasi ke pihak aplikator KiriminAja apakah JNE tidak memberi opsi untuk membatalkan / melanjutkan pengiriman jika terjadi selisih ongkir, dan pihak aplikator membenarkan hal tersebut.
  • Ini bukan pertama kalinya kami melakukan pengiriman barang yang sama. Kami sudah sering melakukan pengiriman barang yang serupa dengan beberapa jasa ekspedisi selain JNE dan tidak mengalami perubahan berat paket. Baru kali ini kami menggunakan jasa JNE untuk mengirimkan barang ini.

Nurul Alvianti
Kota Makassar, Sulawesi Selatan


Update (20 Februari 2022): Terkait surat pembaca di atas, penulis memberikan apresiasi atas tindak lanjut oleh pihak JNE sebagai berikut:

 

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan JNE untuk Keluhan Ibu Nurul Alvianti

Sehubungan dengan surat pembaca yang telah dimuat di Mediakonsumen.com pada tanggal 14 Februari 2022 berjudul “Tanpa Opsi Pembatalan, Sistem Pengiriman...
Baca Selengkapnya

12 komentar untuk “Tanpa Opsi Pembatalan, Sistem Pengiriman Cashless JNE Merugikan Jika Ada Perubahan Ongkir Saat Berat Dihitung Ulang Tim Sortir

  • 14 Februari 2022 - (19:28 WIB)
    Permalink

    Makanya sekarang belajar dulu menghitung berat, menghitung volume dan input berat dgn benar di marketplace. Sekarang jasa kirim hampir semua cashless, yg belum paling cuma pos, tiki, wahana, tp kedepannya pasti juga akan cashless menyesuaikan perkembangan teknologi.

    1
    1
    • 15 Februari 2022 - (12:16 WIB)
      Permalink

      saya dulu pernah jualan box plastik,
      barangnya juga ringan, krg lebh 250gram tp ukuran nya agak sedikit besar,
      jadi pas customer pesan 1 atau 2 pcs itu msh blm kena volume, tp pas customer pesan 3 pcs langsung jd 3 KG, … sepengalaman sih hrs nya bisa di cancel dulu,

    • 15 Februari 2022 - (17:58 WIB)
      Permalink

      Penjual memang mesti tahu rumus volume klo barangnya ringan tp besar, trus klo berat barangnya sering berubah ubah, penjual jg mesti antisipasi jgn terlalu mepet nentuin angka berat barang, terakhir klo ragu2 sebelum kirim ya di timbang dulu, dan pastikan dulu sm petugas JNE sblm kirim, apalagi pengiriman luar pulau beda 1kg sj bisa nombok 20rb – 60rb kan rugi.

  • 14 Februari 2022 - (21:42 WIB)
    Permalink

    kemungkinan prosedur oleh agen JNE sana yang gak benar.
    Saya pernah dua kali kena volumetrik, jadi nambah 1kg. Itu diukur ditimbang dulu di agen, baru lanjut pickup ke hub.
    Tidak ada cerita sampai pusat sortir / hub baru dicek berat/volumenya.

    1
    1
  • 14 Februari 2022 - (21:59 WIB)
    Permalink

    “Setahu kami, sistem pembayaran cashless bertujuan untuk memudahkan customer agar tidak repot membayar tunai dan mengantre di agen. Namun dari apa yang kami alami ini, terkesan sistem cashless JNE hanya akal-akalan saja, agar JNE tetap meraup keuntungan dan menghilangkan potensi customer kabur akibat perubahan ongkir.”

    wkwkwkwkwkwk coba sehari kirim puluhan/ratusan paket, ongkir itu diitung yang bener sesuai dengan berat dan volumenya agar tidak terjadi seperti ini, coba bayangin olshop2 yang ngirim ratusan paket sehari, teler lu jadi mereka bingungin ongkir satu per satu

  • 14 Februari 2022 - (23:50 WIB)
    Permalink

    Jne paling ribet memang skarang, mereka ketat berat harus sesuai terutama volumetrik, makanya saya berpikir untuk mematikan jasa kirim jne jika terlalu ribet mending sicepat saja

    2
    1
  • 14 Februari 2022 - (23:59 WIB)
    Permalink

    makanya selain berat aktual, hitung juga volumetrik nya. jika sudah proses tidak bisa diubah, karena dengan diproses tsb sudah menyetujui syarat dan ketentuan pengiriman.

  • 17 Februari 2022 - (16:16 WIB)
    Permalink

    Saya orang yg pernah bekerja di ekspedisi, memang dasarnya penjual pura2 membuat berat diturunkan dari aslinya atau penjual pura2 tidak mengerti sistem volume, sudah berkali kali kami edukasi setiap seller jika mau aktifkan pengiriman JNE pahami dulu sistem ongkir baik itu berat atau volume di JNE, jika mau aktifkan pengiriman J&T pahami dulu sistem ongkir baik itu berat atau volume di J&T, begitu pula pengiriman pengiriman lain.

    Jika diminta apa tidak diberitahu dulu, ya tidak bisa, karena itu bukan sistem yg cek, cuma kebetulan pas proses sortir di gudang ada salah satu karyawan yg lihat berat/volume tidak sesuai di resi, saat itulah dia laporkan ke SPVnya untuk perbaikan biaya, biasanya kalau di J&T selisih ini dibebankan ke pihak DP yg mempick up sebagai hukuman karena tidak dilakukan pengecekan, entah kalau di ekspedisi lain dibebankan ke siapa.

    Jadi biar sama sama enak, karena rata2 sekarang menggunakan resi otomatis, pahami sistem ongkir masing2 ekspedisi.

  • 22 Februari 2022 - (22:12 WIB)
    Permalink

    pake ninja tidak pernah ada masalah, volumetrik diabaikan jika tidak terlalu besar begitu juga dgn JNT volumetrik urutan kedua dan jika ada selisih pengirim akan dikonfirmasi dahulu utk packing ulang atau gimana,

    pengalaman pake sicepat selisih berat 10g jadi nambah bayar ongkir 1kg tanpa ada konfirmasi sama sekali seperti yg terjadi pada penulis.

    padahal saat packing kita selalu timbang ulang dan berat hanya 1270g, tapi saat sudah nyampe ke sicepat ditimbang mereka berat jadi 1310gr. langsung nonaktifkan sicepat, ya daripada ribet, untung 5rb nombok ongkir 48rb lagian sy juga kadang ga sempat cek hasil penjualan secara detail satu persatu, jadi pilih yg aman aman saja. biar ga pusing, ntar kita timbang 1kg di counter jadi 2kg :)) paket langsung jalan, pengirim pun tau saat cair hasil penjualan minus

    sebaiknya sebelum menggunakan expedisi tertentu konfirmasi kepada pihak expedisi terkait, bagaimana sop mereka jika ada selisih perhitungan berat akhir, jika ada konfirmasi sebelumnya kepada pengirim maka pilihlah expedisi tsb

 Apa Komentar Anda mengenai JNE Cashless?

Ada 12 komentar sampai saat ini..

Tanpa Opsi Pembatalan, Sistem Pengiriman Cashless JNE Merugikan Jika A…

oleh Irviana dibaca dalam: 1 menit
12