Hati-Hati Headline Keluhan Permohonan Surat Pembaca BCA Tidak Punya Empati kepada Korban Penipuan Mengatasnamakan HaloBCA 1 Maret 202215 Maret 2022 ngl 76 Komentar Bank BCA, BCA, Cicilan Kartu Kredit, Cicilan pelunasan kartu kredit, Customer complaint handling, Customer Service, Fraud, Fraud Kartu Kredit, HaloBCA, JD.ID, Kartu Kredit Bank BCA, Kartu Kredit BCA, Modus Penipuan, Penipuan, Phishing, sanggahan transaksi, Sanggahan Transaksi Kartu Kredit, Social Engineering Ikuti kami di Google Berita Pada tanggal 28 Desember 2021, saya mengalami penipuan mengatasnamakan HaloBCA melalui nomor telepon +021500888. Modusnya, penipu menginfokan ke saya bahwa ada pemakaian kartu BCA saya 4 kali di Bukalapak yang dilakukan hacker dan harus segera dibatalkan. Intinya saya diminta untuk menyanggah transaksi dan harus mengisi form di link dari email yang akan dikirim mengingat petugas tidak boleh meminta CVV. Adapun masking pengirim email yang masuk ke email saya adalah Halo BCA dan bentuk email serta link microsite didesain mirip sekali dengan m-Banking BCA. Di body email ada link blokir kartu. Lalu saya isi data yang diminta. Penelepon meyakinkan saya untuk mengisi semua data untuk segera diproses untuk pembatalan transaksi yang sudah dilakukan hacker. Singkatnya, saya tertipu. 15 menit setelah mengisi link tersebut, saya langsung menghubungi Halo BCA dan menanyakan hal tersebut, ternyata ini penipuan. Saya minta cancel transaksinya karena baru terjadi. Petugas membantu untuk meng-cancel. Saya juga diminta menutup kartu kredit saya dan membuat surat sanggahan transaksi di JD.ID (sebanyak 3 kali Rp3 juta, total Rp9 juta), melalui surat sanggahan bermeterai beserta foto KTP, kartu kredit dan bukti termasuk screenshot email, link dan lainnya. Tanggal 3 Januari 2022, saya terima email BCA perihal email saya, yaitu jawaban surat sanggahan. Bahwa transaksi saya 3 kali di JD.ID sebesar @Rp3 juta total Rp9 juta, menjadi tanggung jawab saya pribadi. Terus terang di sini saya merasa useless membuat pengaduan panjang lebar by call ke HaloBCA dan membuat email surat sanggahan bermeterai. Tanggal 4 Januari 2022, saya menerima informasi bahwa kartu saya tidak berhasil dikirim dari BCA. Saya langsung menghubungi HaloBCA di 1500888 untuk konfirmasi, kenapa tidak bisa dikirim kartu pengganti saya. Jawaban yang saya terima, saya tidak di kantor. Oleh karena itu saya meminta untuk mengirim kembali kartu BCA saya ke apartemen saya. Tanggal 22 Januari 2022, saya menerima e-statement BCA. Saya kecewa karena BCA sepertinya tidak memahami pelanggan loyalnya yang baru sebulan mengalami penipuan dan harus membayar transaksi yang tidak dilakukan oleh pelanggannya secara full. Yang lebih memberatkan adalah, semua transaksi saya yang sebelumnya adalah cicilan, ditagihkan secara full paling lambat tanggal 8 Februari 2022, yaitu sebesar Rp50.100.395. Lalu saya menelepon kembali HaloBCA perihal e-statement untuk pembayaran full ini. Saya tanyakan bahwa saya pernah mendapat informasi perihal tagihan cicilan saya di kartu kredit BCA sebelumnya akan dipindahkan ke tagihan kartu kredit BCA saya yang baru. Jawabannya, ditagihkan full karena saya belum mengaktifkan kartu BCA. Padahal saya belum menerima kartu BCA pengganti. Saya minta kartu pengganti segera dikirim. Beberapa hari kemudian kartu kredit BCA saya yang baru saya terima dan saya aktifkan. Lalu saya menghubungi Halo BCA kembali untuk permohonan mengubah ke cicilan dari tagihan full dan diminta menunggu. Saya menghubungi kembali Halo BCA tanggal 31 Januari 2022, untuk memastikan tagihan saya. Karena saya belum menerima tagihan penyesuaian by email. Akhirnya setelah penjelasan ulang panjang lebar ke CS, saya diminta membayar sekitar Rp19 jutaan, dan ini termasuk tagihan full di JD.ID sebesar 3x Rp3 juta, total Rp9 Juta. Lalu saya mengajukan peninjauan kembali untuk transaksi di JD.ID (transaksi penipuan) untuk diringankan dan diinvestigasi sesuai surat keterangan saya, ditambah pengaduan saya ke Cyber Polda dan kembali saya diminta menunggu. Saya juga menghubungi social media Twitter @HaloBCA, dan terus diminta untuk mengulang kembali cerita yang saya alami (kurang lebih 20 kali interaksi) dan intinya saya diminta menunggu. Tanggal 7 Februari 2022, saya ke kantor BCA Cabang Matraman Jakarta, berharap untuk bisa berkonsultasi. Di sana saya disarankan ke BCA di Chase Building Sudirman. Besoknya saya ke Chase Building, tapi ternyata layanan BCA Card sudah pindah ke Serpong, sehingga disarankan ke KCU Reguler di Chase Building lantai Ground. Saya pun menghubungi CS di BCA Chase Sudirman dan menceritakan kembali kronologi penipuan yang saya alami. CS kemudian menghubungkan dengan HaloBCA. Menurut keterangan HaloBCA, bahwa pengaduan saya akan di-review mengenai transaksi JD.ID total Rp9 juta itu boleh ditunda pembayarannya, sehingga saya confidence untuk membayar tagihan saya Rp12 juta dari Rp19 juta. Namun besoknya saya menerima email, bahwa saya hanya punya 2 opsi. Saya diberikan opsi cicilan bunga 0,75 % atau ikut program covid dan seluruh cicilan diubah menjadi opsi 3, 6, 9, 12, 18, 24 bulan dengan bunga 0,5%, akan tetapi kartu saya di blokir apabila mengikuti opsi 2 ini. Saya membalas email ke Halo BCA, bahwa saya akan membayar tagihan saya sebelumnya sesuai dengan jadwal yang ada. Yang saya keberatan adalah penagihan Rp9 juta, dimana saya meminta keringanan terkait tagihan ini karena saya juga merupakan korban penipuan ini. Per tanggal 24 Februari 2022 ini saya menerima billing BCA dikenakan denda Rp1.021.092 dari (Rp727.945 + Rp293.147) dari tagihan saya Rp35 jutaan (Rp35.315.045). Perlu diketahui bahwa saya juga sudah melaporkan link yang digunakan oleh penipu. Dimana saya juga sudah menginformasikan di kronologi awal di email yang saya kirimkan ke HaloBCA tanggal 28 Desember 2021 beserta buktinya, yaitu di link berikut: blokirkartu.id. Terkait link penipuan yang saya laporkan untuk diinvestigasi/ditindaklanjuti, ternyata masih bisa akses link tersebut sampai tanggal 5 Januari 2022 . Tanggal 5 Januari 2022, saya melaporkan link penipuan yang mengatasnamakan HaloBCA tersebut ke Direktorat Pengendalian Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, dengan tujuan untuk menutup link tersebut agar tidak bertambah korban lainnya. Dimana menurut saya seharusnya hal ini bisa cepat tanggap dilakukan oleh Tim Cyber BCA berkoordinasi dengan pihak terkait. Sebagai catatan, proses penutupan yang saya cukup cepat karena kurang dari 1×24 jam, link sudah ditutup sehingga tidak bisa diakses oleh siapa pun. Sebagai informasi tambahan, saya juga menelepon dan menghubungi pihak JD.ID. Dimana saya dapat informasi dari agen HaloBCA transaksi saya dilakukan di sana. Akan tetapi JD.ID juga tidak bisa berbuat apa-apa, karena transaksi sudah completed. Proses penipuan mengatasnamakan BCA ini terus terang merugikan saya sebagai nasabah BCA yang memiliki tabungan dan kredit di Bank BCA. Saya sebenarnya sudah menyanggah transaksi akses ilegal tersebut kurang dari 15 menit. Begitu saya tertipu dengan menelepon langsung ke 1500888, menginformasikan sanggahan panjang lebar ke HaloBCA dan mengirimkan surat sanggahan yang saya tandatangani di atas materai. Saya sudah koordinasi via email ke HaloBCA, menelepon berkali-kali, mencoba mendatangi kantor BCA dan juga ke social media HaloBCA. Sangat disayangkan, tidak ada inisiatif Bank BCA untuk peduli ke saya secara personal perihal penipuan ini. Saya mohon pertimbangan pihak BCA untuk kasus saya ini.. Terima kasih. Regards. Rinaldi Nainggolan Jakarta Pusat Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Sejati 152 Maret 2022 - (13:20 WIB)Permalink Total transaksi 35 jtan, boleh jg ini limitnya, biasanya pelit limit ini bank satu, wkwkwk.. 5 1 Login untuk Membalas
Candida8 Maret 2022 - (22:54 WIB)Permalink Betul..saya bebas bunga .dg tenor panjang Login untuk Membalas
Catherine2 Maret 2022 - (17:59 WIB)Permalink Bulan kemarin saya juga di telpon org yg ngakunya dr bca. Katanya ada transaksi pembelian pulsa sebesar 1jt. Tp semua transaksi saya pasti masuk email dan di cek mutasi juga gak ada. Dalih orangnya katanya krn msh ditangguhkan. Dia suruh saya untuk blokir cc dengan dibantu dia. Tp saya lgsg aja bilang saya blokir aja sendiri, soalnya saya inget, bisa blokir lewat bca mobile. Tp orgnya ngotot terus bilang hrs segera di blokir. Saya ttp ngotot blokir sendiri, eh die lgsg tutup tlpnya. Abis itu saya lgsg laporin ke BCA aslinya ??? 3 Login untuk Membalas
Setiawan2 Maret 2022 - (19:44 WIB)Permalink Turut prihatin, semoga ada jalan keluar. Untung saya udah gak nyimpen duit di BCA. Ternyata tidak ada bank yang sempurna di negeri kita tercinta, mau bank BUMN atau swasta sama wae. 5 7 Login untuk Membalas
Candida8 Maret 2022 - (22:56 WIB)Permalink Mending di taruh di koperasi..akhirnya saya tarik semua dana saya ke koperasi.. Gak perlu teknologi yg canggih..to cari koperasi yg amanah .di atm hny 500 RB.. 2 Login untuk Membalas
Bagus Sri3 Maret 2022 - (09:47 WIB)Permalink Kalau penipuan ya tanggung jawab pengguna dong pak,, harus dibayar 9jt kalau transaksi sdh sukses.. Lagipula websitenya gk jelas gitu harusnya curiga.. Isi2 form gitu bisa dipastikan penipuan 2 Login untuk Membalas
ieza3 Maret 2022 - (15:34 WIB)Permalink Waduh kasihan sih tapi logikanya bank gak mau rugi 50 jt yg kesalahannya bukan dari pihak mereka 1 Login untuk Membalas
aze3 Maret 2022 - (17:08 WIB)Permalink Pertanyaan saya, si penipu mengaku dari BCA kan? Dan dia tau yg lg ditipu juga punya CC Bca. Pertanyaan nya drmana dia tau kalo yg lg ditelfon itu nasabah bca & punya CC bca? 2 2 Login untuk Membalas
dhan3 Maret 2022 - (20:07 WIB)Permalink Kemungkinan besar TS menyimpan data kartu kredit di markerplace. Nah dari situ lah si pencoleng beraksi. Lha ini komentar sdh banyak lalu TS nya kemana? ??? 3 Login untuk Membalas
Rakryan3 Maret 2022 - (21:29 WIB)Permalink TS terkena social engineering dengan memanfaatkan dua kelemahan manusia, keserakahan dan rasa takut, kebetulan yg dialami oleh TS adalah rasa takutnya terhadap terkena 4x transaksi palsu yg dieksploitasi oleh penipu tersebut, sehingga tanpa sadar mau memberikan data yg sebenarnya harus dirahasiakan. Pelajaran buat kita semua, agar extra waspada ketika ada penawaran tdk masuk akal yg sangat mengggiurkan atau ditakut-takuti agar melakukan sesuatu. 8 Login untuk Membalas
M.8 Maret 2022 - (16:19 WIB)Permalink Menurut saya, yg pertama si penulis, dia tidak tahu atau tidak bisa membedakan mana web yg asli dan yang palsu, padahal kita bisa lihat dari teks “CVV” nya, mana ada bank se-formal itu menggunakan emoji, Ya paling cuman di beberapa Bank aja, tapi web BCA yang saya temui tidak memakai emoji seperti ini, menggunakan icon buatan mereka sendiri 1 Login untuk Membalas