BCA Tidak Punya Empati kepada Korban Penipuan Mengatasnamakan HaloBCA

Pada tanggal 28 Desember 2021, saya mengalami penipuan mengatasnamakan HaloBCA melalui nomor telepon +021500888. Modusnya, penipu menginfokan ke saya bahwa ada pemakaian kartu BCA saya 4 kali di Bukalapak yang dilakukan hacker dan harus segera dibatalkan.

Intinya saya diminta untuk menyanggah transaksi dan harus mengisi form di link dari email yang akan dikirim mengingat petugas tidak boleh meminta CVV. Adapun masking pengirim email yang masuk ke email saya adalah Halo BCA dan bentuk email serta link microsite didesain mirip sekali dengan m-Banking BCA.

Di body email ada link blokir kartu. Lalu saya isi data yang diminta. Penelepon meyakinkan saya untuk mengisi semua data untuk segera diproses untuk pembatalan transaksi yang sudah dilakukan hacker. Singkatnya, saya tertipu.

15 menit setelah mengisi link tersebut, saya langsung menghubungi Halo BCA dan menanyakan hal tersebut, ternyata ini penipuan. Saya minta cancel transaksinya karena baru terjadi. Petugas membantu untuk meng-cancel. Saya juga diminta menutup kartu kredit saya dan membuat surat sanggahan transaksi di JD.ID (sebanyak 3 kali Rp3 juta, total Rp9 juta), melalui surat sanggahan bermeterai beserta foto KTP, kartu kredit dan bukti termasuk screenshot email, link dan lainnya.

Tanggal 3 Januari 2022, saya terima email BCA perihal email saya, yaitu jawaban surat sanggahan. Bahwa transaksi saya 3 kali di JD.ID sebesar @Rp3 juta total Rp9 juta, menjadi tanggung jawab saya pribadi. Terus terang di sini saya merasa useless membuat pengaduan panjang lebar by call ke HaloBCA dan membuat email surat sanggahan bermeterai.

Tanggal 4 Januari 2022, saya menerima informasi bahwa kartu saya tidak berhasil dikirim dari BCA. Saya langsung menghubungi HaloBCA di 1500888 untuk konfirmasi, kenapa tidak bisa dikirim kartu pengganti saya. Jawaban yang saya terima, saya tidak di kantor. Oleh karena itu saya meminta untuk mengirim kembali kartu BCA saya ke apartemen saya.

Tanggal 22 Januari 2022, saya menerima e-statement BCA. Saya kecewa karena BCA sepertinya tidak memahami pelanggan loyalnya yang baru sebulan mengalami penipuan dan harus membayar transaksi yang tidak dilakukan oleh pelanggannya secara full. Yang lebih memberatkan adalah, semua transaksi saya yang sebelumnya adalah cicilan, ditagihkan secara full paling lambat tanggal 8 Februari 2022, yaitu sebesar Rp50.100.395.

Lalu saya menelepon kembali HaloBCA perihal e-statement untuk pembayaran full ini. Saya tanyakan bahwa saya pernah mendapat informasi perihal tagihan cicilan saya di kartu kredit BCA sebelumnya akan dipindahkan ke tagihan kartu kredit BCA saya yang baru. Jawabannya, ditagihkan full karena saya belum mengaktifkan kartu BCA. Padahal saya belum menerima kartu BCA pengganti.

Saya minta kartu pengganti segera dikirim. Beberapa hari kemudian kartu kredit BCA saya yang baru saya terima dan saya aktifkan. Lalu saya menghubungi Halo BCA kembali untuk permohonan mengubah ke cicilan dari tagihan full dan diminta menunggu.

Saya menghubungi kembali Halo BCA tanggal 31 Januari 2022, untuk memastikan tagihan saya. Karena saya belum menerima tagihan penyesuaian by email. Akhirnya setelah penjelasan ulang panjang lebar ke CS, saya diminta membayar sekitar Rp19 jutaan, dan ini termasuk tagihan full di JD.ID sebesar 3x Rp3 juta, total Rp9 Juta.

Lalu saya mengajukan peninjauan kembali untuk transaksi di JD.ID (transaksi penipuan) untuk diringankan dan diinvestigasi sesuai surat keterangan saya, ditambah pengaduan saya ke Cyber Polda dan kembali saya diminta menunggu. Saya juga menghubungi social media Twitter @HaloBCA, dan terus diminta untuk mengulang kembali cerita yang saya alami (kurang lebih 20 kali interaksi) dan intinya saya diminta menunggu.

Tanggal 7 Februari 2022, saya ke kantor BCA Cabang Matraman Jakarta, berharap untuk bisa berkonsultasi. Di sana saya disarankan ke BCA di Chase Building Sudirman. Besoknya saya ke Chase Building, tapi ternyata layanan BCA Card sudah pindah ke Serpong, sehingga disarankan ke KCU Reguler di Chase Building lantai Ground.

Saya pun menghubungi CS di BCA Chase Sudirman dan menceritakan kembali kronologi penipuan yang saya alami. CS kemudian menghubungkan dengan HaloBCA. Menurut keterangan HaloBCA, bahwa pengaduan saya akan di-review mengenai transaksi JD.ID total Rp9 juta itu boleh ditunda pembayarannya, sehingga saya confidence untuk membayar tagihan saya Rp12 juta dari Rp19 juta.

Namun besoknya saya menerima email, bahwa saya hanya punya 2 opsi. Saya diberikan opsi cicilan bunga 0,75 % atau ikut program covid dan seluruh cicilan diubah menjadi opsi 3, 6, 9, 12, 18, 24 bulan dengan bunga 0,5%, akan tetapi kartu saya di blokir apabila mengikuti opsi 2 ini.

Saya membalas email ke Halo BCA, bahwa saya akan membayar tagihan saya sebelumnya sesuai dengan jadwal yang ada. Yang saya keberatan adalah penagihan Rp9 juta, dimana saya meminta keringanan terkait tagihan ini karena saya juga merupakan korban penipuan ini.

Per tanggal 24 Februari 2022 ini saya menerima billing BCA dikenakan denda Rp1.021.092 dari (Rp727.945 + Rp293.147) dari tagihan saya Rp35 jutaan (Rp35.315.045).

Perlu diketahui bahwa saya juga sudah melaporkan link yang digunakan oleh penipu. Dimana saya juga sudah menginformasikan di kronologi awal di email yang saya kirimkan ke HaloBCA tanggal 28 Desember 2021 beserta buktinya, yaitu di link berikut: blokirkartu.id. Terkait link penipuan yang saya laporkan untuk diinvestigasi/ditindaklanjuti, ternyata masih bisa akses link tersebut sampai tanggal 5 Januari 2022 .

Tanggal 5 Januari 2022, saya melaporkan link penipuan yang mengatasnamakan HaloBCA tersebut ke Direktorat Pengendalian Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, dengan tujuan untuk menutup link tersebut agar tidak bertambah korban lainnya. Dimana menurut saya seharusnya hal ini bisa cepat tanggap dilakukan oleh Tim Cyber BCA berkoordinasi dengan pihak terkait. Sebagai catatan, proses penutupan yang saya cukup cepat karena kurang dari 1×24 jam, link sudah ditutup sehingga tidak bisa diakses oleh siapa pun.

Sebagai informasi tambahan, saya juga menelepon dan menghubungi pihak JD.ID. Dimana saya dapat informasi dari agen HaloBCA transaksi saya dilakukan di sana. Akan tetapi JD.ID juga tidak bisa berbuat apa-apa, karena transaksi sudah completed.

Proses penipuan mengatasnamakan BCA ini terus terang merugikan saya sebagai nasabah BCA yang memiliki tabungan dan kredit di Bank BCA. Saya sebenarnya sudah menyanggah transaksi akses ilegal tersebut kurang dari 15 menit. Begitu saya tertipu dengan menelepon langsung ke 1500888, menginformasikan sanggahan panjang lebar ke HaloBCA dan mengirimkan surat sanggahan yang saya tandatangani di atas materai.

Saya sudah koordinasi via email ke HaloBCA, menelepon berkali-kali, mencoba mendatangi kantor BCA dan juga ke social media HaloBCA. Sangat disayangkan, tidak ada inisiatif Bank BCA untuk peduli ke saya secara personal perihal penipuan ini. Saya mohon pertimbangan pihak BCA untuk kasus saya ini..

Terima kasih. Regards.

Rinaldi Nainggolan
Jakarta Pusat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan BCA atas Surat Bapak Rinaldi Nainggolan

Menanggapi keluhan Bapak Rinaldi Nainggolan di Redaksi Media Konsumen tanggal 01 Maret 2022 dengan judul “BCA Tidak Punya Empati kepada...
Baca Selengkapnya

76 komentar untuk “BCA Tidak Punya Empati kepada Korban Penipuan Mengatasnamakan HaloBCA

    • 2 Maret 2022 - (08:33 WIB)
      Permalink

      Amankan dana di tabungan, biasanya jika tabungan dan kartu terhubung akan langsung di potong om sama bank jika dana cukup

      3
      1
      • 8 Maret 2022 - (22:10 WIB)
        Permalink

        Apa yg di alami oleh pak Rinaldi pun ,saya alami dg modus yang sama. Dan sampai saat ini saya pub blom clear.
        Pihak bank atau e-commerce bertahan kr pemegang kartu telah memberikan OTP.

        Tdk ada org yg sadar utk memberikan otp. Namun jika bank anti fraud..kami nasabah mohon di lindungi data dan aset nya bukan di biarkan. Saya 60 JT .. Dan di awal saya sdh lapor .dan bank SDH verifikasi bhw saya tdk melalukan. Bank pny wewenang utk batalkan jika PNY moralitas ke nasabah…
        Dan saya lelah utk ini ..beginikah cara kerjanya ..
        Dan saya ibu RT dan tinggal di pedalaman…
        Semoga pihak bank yg tekait punya hati yg mulia ..bank bisa hidup pun kr nasabah

        • 8 Maret 2022 - (22:27 WIB)
          Permalink

          Baik pak .saya paham dan itu kelalaian.
          Namun lucu salah satu bank …kasus saya…2 CC saya ..pelaku sdh bawa OTP..namun 1 CC daya berhasil di refund..dan yg satu tidak…
          Saya tanya ke pihak CC…apa beda nya ..pelaku sdh bawa OTP utk kedua kartu ..kok 1 berhasil. Satu nya TDK…dan bank TDK bisa jawab….katanya ke saya kasih OTP…lah yg titanium jg pelaku bawa OTP..dan bank berhasil refund…bank akhirnya TDK komentar…tetaplah saya bersyukur…
          Terima kasih ya pak edukasi tttg OTP

    • 1 Maret 2022 - (16:18 WIB)
      Permalink

      Pake kayaknya, ntr abis isi form itu ada form lagi disuruh isi OTP. Pernah dengar kasus kyak gini jaman masih ikut grup pinjol. Herannya no telpon juga sama, itu no apa ya ? Kayaknya no VOIP , kurang paham juga begituan.

      • 1 Maret 2022 - (17:54 WIB)
        Permalink

        Mestinya bca mendeklarasikan bahwa pihak BCA tidak pernah hubungi nasabah lewat media apapun, termasuk telpon, terkecuali hanya nasabah yg bisa hubungi. Dgn demikian setiap ada upaya yg mengatasnamakan BCA via media apapun, nasabah langsung bisa vonis bahwa itu tipa tipu.

        • 1 Maret 2022 - (18:42 WIB)
          Permalink

          Kalau pakai klikbca (browser) setiap mau login sudah ada peringatannya ditulis cukup besar.

        • 1 Maret 2022 - (22:29 WIB)
          Permalink

          Kenapa cc bca tidak ada otpnya ya?? Memang bukan fitur pengamanan bca atau jd.id memang tidak pasang fiturnya? Bisa jadi sarana carding dong jd.id

        • 8 Maret 2022 - (22:14 WIB)
          Permalink

          Akhirnya saya pakai aplikasi get contact.
          Dan saya tdk pernah terima telp jika tdk ada di contact…
          Bank jgn telp..biar saya yg telp ..itu jg kalo saya perlu

      • 1 Maret 2022 - (18:41 WIB)
        Permalink

        Nomor CS Bank Asli bank manapun tidak ada kode apapun seperti 021 dll. Pihak Bank seringkali memperingatkan agar tidak tertipu oleh penelepon dengan nomor menyerupai Nom Cs bank tapi ada kode tertentu di depannya.

        • 8 Maret 2022 - (22:17 WIB)
          Permalink

          Ini sebuah pelajaran yg baik… akhirnya saya lelah hub dg pihak CC…saya kalah dlm urusan duniawi namun saya pny iman…Tuhan pny rencana di balik ini
          Terima kasih pak…sdh di ingatkan

  • 1 Maret 2022 - (15:20 WIB)
    Permalink

    Blokir kartu kredit bca simple tingal pakai m bca aplikasi liat transaksi kartu kredit request minta limit Dan lain2..

  • 1 Maret 2022 - (16:06 WIB)
    Permalink

    sadar atau tidak sadar, mengisi link yang dikasih penipu dengan nomer kartu, masa berlaku kartu, dan CVV. ya sudah sama aja nyerahin kartu kredit ke penipu utk digunakan.

    penulis lagi apes, tapi tetep aja harus tanggung sendiri segala resiko nya

    26
    1
  • 1 Maret 2022 - (16:18 WIB)
    Permalink

    Kalau ini murni kesalahan sendiri sih. Gak bisa nyalahin pihak bank. Link nya juga sudah mencurigakan.

    21
    1
        • 8 Maret 2022 - (22:33 WIB)
          Permalink

          Maaf tdk ada org yg mau di tipu atau kena musibah…yg hrs di maknai adalah bisa ambil hikmahnya utk lbh waspada ..
          Mgkin BPK/ibu blom merasakan..jd bisa berkomentar seperti ini.. namun Tuhan tdk tidur dlm masalah ini…
          Terimakasih..sdh memberi edikasi

          • 9 Maret 2022 - (07:07 WIB)
            Permalink

            Saya justru sudah pernah merasakan tapi saya langsung stop karena sudah curiga. Semua kartu saya blokir akhirnya agak ribet harus ke cabang dan nelpon sana sini buat aktivasi ulang. Mohon maaf yaa kalau udah seperti ini nasabahnya tidak bisa menyalahkan pihak bank. Murni kesalahan sendiri.

      • 2 Maret 2022 - (12:43 WIB)
        Permalink

        Tampilan bisa dibuat sama persis tapi kalau alamat linknya tidak sama ya berarti bukan yg sebenarnya. Sederhana saja.
        Ibarat rumah dibangun sama persis seperti tetangga, tapi selama nomor alamatnya berbeda ya berarti bukan yg aslinya.

  • 1 Maret 2022 - (16:22 WIB)
    Permalink

    Nggak ngerti saya dengan kartu kredit kredit gitu ya karena sepanjang hidup saya nggak pernah punya kartu kredit. Nggak ada utang di bank, Alhamdulillah.

    11
    25
    • 1 Maret 2022 - (20:12 WIB)
      Permalink

      Kasus seperti ini sudah lama sekali dan berulang ulang terus menerus terjadi. Yg dirugikan ya Masyarakat yang kurang mengerti. Yg perlu di pertanyakan apakah penipuan seperti ini , terus menerus terjadi. Kenapa tidak di tindak sampe ke akal akal nya. Harusny gak begitu sulit untuk melacak penipuan seperti ini di zaman modern ini. Cuman perlu sedikit perhatian dan keseriusan dari pihak berwajib untuk menindaklanjutinya.

    • 8 Maret 2022 - (22:38 WIB)
      Permalink

      Saya sependapat dg sdr. Guan Guan…jika bank menggalakkan Anti-Fraud…mereka pny sistim internal …yg di benahi moralitas…data nasabah hrs di lindungi…bukan di perjual belikan …
      Ini pekerjaan besar pihak polisi ..
      Terima kasih …

  • 1 Maret 2022 - (16:34 WIB)
    Permalink

    CVV paling anti dikasi tau, org bank sekelas customer service aja ga bakalan minta CVV.
    itu ibaratnya kunci buat buka brankas. nah kunci itu diberikan ke org lain. ya org lain dgn mudah membukanya. ini pelajaran buat kita semua utk lebih berhati2

    16
    • 7 Maret 2022 - (23:52 WIB)
      Permalink

      Betul,kalo beneran cs gak mungkin juga minta cvv.tapi aneh juga kok bisa sipenipu tau nomer korban dan bank apa yg digunakan korban,apakah ada kebocoran data??karena kadang suka ada sales asuransi bank yg nelpon,berarti dikasih dong datanya sama pihak bank langsung,mungkin saja pihak sales itu menjual data kita kepada orang lain?

      • 8 Maret 2022 - (11:42 WIB)
        Permalink

        Waktu buka rekening bank ataupun kartu kredit, kan ada tuh syarat ketentuan, kebanyakan kita main asal tanda tangan aja, padahal di situ ada pasal yg mencantumkan nasabah setuju kalo bank kasi data2 kita ke pihak ketiga. coba deh lebih teliti kalo buka rekening, jd ak sih ga heran lg lah ya hahaha

  • 1 Maret 2022 - (17:28 WIB)
    Permalink

    Sudah pernah ada kasus sebelumnya seperti ini mengatasnamakan BCA dengan nomor telfon call center yang sama.
    Jika ada ada penelfonan seperti ini dgn meminta data kita lebih baik dimatikan saja karena itu adalah penipuan. Lebih baik di up ke berbagai media saja agar bank ya segera menyelesaikan.karena kalau kasus seperti ini harusnya 1 Minggu cukup untuk investigasi.

    • 1 Maret 2022 - (18:51 WIB)
      Permalink

      Knp pihak bank tdk BS membatalkan transaksi tipuan ya, harusnya bisa dilacak kemana uang itu di kreditkan

      • 8 Maret 2022 - (22:43 WIB)
        Permalink

        Seharusnya bank pny otoritas…sistim transaksi lbh baik..
        moralitas yg baik ..
        nasabah itu jantung dr bank..bukan di bebankan ..
        Klo bank minta jgn kasih OTP atau pin..nasabah jg minta jgn bocorkan data …paling di jawab maaf atas ketidaknyamanan..akan kami perbaiki …
        Salam sukses

  • 1 Maret 2022 - (17:45 WIB)
    Permalink

    Modus yg dilancarkan penipu ini modus lama tapi masih baru. Masih banyak pengguna Kartu kredit atau nasabah bank belum tau.. Sehingga mudah terkecoh bahwa itu benar.

  • 1 Maret 2022 - (18:06 WIB)
    Permalink

    Sebaiknya Transaksi CC BCA di hubungkan ke Email jadi setiap ada Transaksi ada Notifikasi Email.Sy pernah mengalami hal yg sama di hubungi oleh Nomer +1500888 yg memberitahukan bahwa ada transaksi yg mencurigakan sebanyak 4X kl memang merasa tidak bertransaksi harus segera di batalkan dan orang itu menanyakan email sy di sini sy mulai curiga kok minta alamat email.ndak brp lama memang ada email masuk namun sy biarkan ktn sy cek di MBanking saldo kartu masih tetap.Jadi sy pikir ini penipuan

    • 1 Maret 2022 - (19:00 WIB)
      Permalink

      Turut berduka buat masalahnya, om. Buat pelajaran semua agar selalu waspada. Dari masalah diatas ada dua kesalahan fatal. Pertama bisa di cek nomor penelepon. Kedua bisa di cek alamat email nya. Jika memang dari BCA, pasti nomor dan alamat email sesuai

    • 1 Maret 2022 - (19:41 WIB)
      Permalink

      Ya jadi nasabah juga harus pintar. Kalau kena tipu atas kesadaran sendiri ya itu salah sendiri.

      Pernah ada penipuan di gunakan airbnb luar negri tim cyber BCA gercep kok blok kartu kredit. Dan membatalkan pembayaran dan langsung di info di email.

      Lagipula semua e commerce via bca itu kan ada OTP ke nomor hp bagaimana bisa menenbus OTP. Meski ada CCV tidak semua bisa langsung proses bayar.

      Kalau mau empati terus nanti semua orang bisa menyalahgunakan, perbankan tidak kenal keadaan yang ada ya mencari solusi nyata.

      Lagipula BCA sudah declare tidak akan pernah menelpon nasabah dalam nomor terentu mengatas namakan BCA.
      Nasabah yang mesti mandiri blokir kartu telpon ke HaloBCA. Semoga jadi pembelajaran saja.

      5
      1
      • 2 Maret 2022 - (14:37 WIB)
        Permalink

        Otp itu bisa iya bisa tidak tergantung sistem web yg dipakai karna saya pakai (debet/bukan kredit tapi saya rasa sama saja karna sistemnya sama² Mastercard) ada yg dimintai otp ada yg tidak.

  • 1 Maret 2022 - (18:48 WIB)
    Permalink

    Kalau sudah lapor ke cs resmi namun tidak mendapat hasil yg positif. Terima nasib aja karena cs juga manusia. Ada yg punya empati dan berkemampuan ada juga yg memang tidak punya kemampuan.

    4
    1
    • 2 Maret 2022 - (10:20 WIB)
      Permalink

      lah dilaporkan tidak, dan jangan berdalih harus BCA yang lapor polisi, KORBAN NYA adalah si nasabah, bukan BCA, BCA tidak ada dasar untuk melapor

      kalau tidak ada laporan dari korban nya, kapan mau ditangkep nya tuh bang si pelaku?

      2
      2
      • 3 Maret 2022 - (21:24 WIB)
        Permalink

        BCA bisa melaporkan, karena itu jelas menyalahgunakan nama BCA utk menipu nasabah BCA pula.
        Harusnya BCA bisa aktif terhadap masalah ini.

        1
        1
  • 1 Maret 2022 - (19:30 WIB)
    Permalink

    Anda itu sbenarnya sdh smart tapi anda lalai banyak hal. Anda mengisi link gak jelas. Itu email sender kalau di klik jg ketahuan alamat email aslinya. Dan lainnya anda hanya menyanggah transaksi di hako bca padahal sdh diinfokan transaksi di jd.id. kalau anda langsung telepon cs jd.id saat itu jg anda masih bisa membatalkan transaksi itu. Kalau nungguin bca ya lama prosesnya keburu transaksi sdh valid. Itu boleh dibilang kesalahan anda jg. Dulu sy pernah dibobol di zalora yg saya lakukan adalah memblokir kk di bank dan jg proses pembatalan transaksi di zalora. Meski jerih lelah tapi smua transaksi berhasil digagalkan.

  • 1 Maret 2022 - (23:56 WIB)
    Permalink

    Kalau incoming call ada tanda ‘+’ nya itu musti extra waspada, kalau BCA itu 1500888 bukan +1500888 atau +021500888 , udah jelas voice masking number itu mah.
    Saya juga pernah dapet dari +1500888 mengatasnamakan HaloBCA. tapi saya jawab ‘ntar saya langsung ke KCP terdekat untuk konfirmasi dan verifikasi”.. eh ditutup.. dasar penipu laknat.

    11
  • 2 Maret 2022 - (00:19 WIB)
    Permalink

    Ngeriinyaa.

    Tapi aga aneh siy BCA ini, bukti yang dilampirkan penulis cukup kuat dan lengkap, selama proses investigasi kenapa BCA tidak memberikan semacam keringanan ya? Bunga atas tagihan malah terus berjalan. Pengaduan semacam ini ke BCA sepertinya ngga hanya 1 atau 2 orang, kenapa BCA terkesan pasif dan tidak ada inisiatif melakukan investigasi lebih lanjut ya.

    1
    5
    • 2 Maret 2022 - (10:25 WIB)
      Permalink

      ? ya nda bisa dong, saya kasih contoh misal ya

      semisal pada akhirnya si Rinaldi ini, di berikan keringanan, entah potongan pada tagihan, potongan bunga, atau apa, dan tidak cuma rinaldi, tapi semua orang yang berdalih menjadi korban penipuan seperti ini diberikan keringanan

      apa yang menghentikan saya, sebagai nasabah pemegang kartu kredit, untuk “pura pura ditipu”, saya bikin link phising sendiri, bikin nomor sendiri, atau, malah cari “jasa penipu”, saya minta untuk pura2 ditipu, untuk dapat keringanan atas transaksi “tipuan” yang saya lakukan sendiri, dan bagi hasil sama “jasa penipu” nya

      saya tidak menuduh rinaldi atau siapa pun melakukan hal ini, tapi hal ini bisa terjadi apabila BCA memberikan keringanan pada orang-orang yang mengalami kasus seperti ini

      10
      • 8 Maret 2022 - (22:50 WIB)
        Permalink

        Setahu saya ..bank tdk memberikan keringanan …namun bisa memberi solusi misal 0% selama 36 bl…itu yg terjadi di saya ..
        Tp regulasi bank beda2 ya

    • 2 Maret 2022 - (16:22 WIB)
      Permalink

      Karena sudah ada peringatan gk mungkin juga bank ada kasih hadiah ada syarat kirim uang.

  • 2 Maret 2022 - (04:28 WIB)
    Permalink

    Transaksi yg tidak bisa di sanggah oleh Jd.id / e-commerce lain nya, itu biasanya transaksi top up … jadi dalam satu menit sdh berhasil

  • 2 Maret 2022 - (04:39 WIB)
    Permalink

    tp kok pihak penipunya bs tau data/ no telp nasabah2 ya, gak mgkin ngacak kan.. kl ngacak, ga mgkn tau kl pke bca, kyknya msh ada sangkut paut sm orang dalam nih, seharusnya sih kyk gini perlu ditracking

    4
    6
    • 2 Maret 2022 - (14:44 WIB)
      Permalink

      Anda perlu belajar yg namanya sosial engineering . Teknik hacker yg ilmunya bukan ilmu komputer lagi (coding cracking randoming dkk) tapi lebih ilmu sosial.
      Bahkan. Di dunia modern ini hanya berbekal foto saja kita bisa tau semua info apalagi sudah tau media sosialnya wahhh makanan empuk.

  • 2 Maret 2022 - (08:05 WIB)
    Permalink

    Ternyata cuma begitu layanan BCA yg diklaim paling hebat oleh komentator di MK…gak perduli dg korban penipuan yg bahkan linknya dibiarkan cari korban baru

    1
    9
  • 2 Maret 2022 - (12:20 WIB)
    Permalink

    waduh bagaimana ini ya cara membedakan yang asli dan yang palsu…
    no telpon sama
    tampilan website juga sama?
    ngeri….

    1
    3
    • 2 Maret 2022 - (12:32 WIB)
      Permalink

      Intinya kalau ragu telp halo BCA langsung ada aplikasi resmi nya di play store dan app store. Telp gratis gak pake pulsa. Jangan panik jangan gegabah. Penipu itu semakin senang klau calon korbannya panik dan mulai ceroboh.

    • 2 Maret 2022 - (12:53 WIB)
      Permalink

      Nomernya ada tanda + di depannya.

      Alamat link nya coba dibaca, tertulis blokirkartu.id
      BCA tidak mungkin pakai alamat seperti itu.

 Apa Komentar Anda mengenai Bank BCA?

Ada 76 komentar sampai saat ini..

BCA Tidak Punya Empati kepada Korban Penipuan Mengatasnamakan HaloBCA…

oleh ngl dibaca dalam: 4 menit
76