Penanaman Tiang ODP Baru di Desa Saya

Dari tanggal 25 sampai tanggal 31 belum ada tindakan untuk penanam tiang ODP baru di Dusun Kejabur, Kelurahan Sidamulya, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas. Pendaftaran tanggal 24, dan pada tanggal 25 diinformasikan bahwa verifikasi data sudah terverifikasi.

Soal penambahan ODP baru katanya disetujui dan berharap saya menunggu 6×24 jam, akan tetapi saya memohon untuk dipercepat. Aku kira dipercepat, nyatanya tidak.

Pada tanggal 26 saya ke Witel Purwokerto dan bertemu sama manajemen yang intinya kalau satu orang pemasang baru tidak bisa, harus 10 orang, sedangkan port-nya ada 8. Padahal saya memikirkan yang lain kalau ada yang daftar kan sudah ter-cover, yang untung ya seller dan Indihome sendiri.

Ini gambar lokasi penanaman tiang. Di ujung sana ada ODP penuh tapi saya minta penambahan ODP baru agak masuk desa persis di samping saya atau langsung pas tiang listrik depan saya persis. Juga sekitar ada 3 tiang kalau dari ujung jalan sana. Jadi Telkom hanya menambahkan beberapa tiang.

Kurang apa saya membantu pihak Telkom 😭 dan menghemat biaya 🤣 Saya juga enggak dapat komisi apapun dari Telkom atau minta komisi. Kalau ada yang daftar juga komisinya enggak masuk saya.

Saya juga menanyakan, apakah Indihome masih bagian BUMN atau tidak? Manajemennya bilang kalau Indihome bukan lagi bagian dari BUMN lagi. Pada malam harinya saya juga menanyakan ke bagian Indihome Care tentang pertanyaan dan meminta tindakan mereka serta tentang PSB BARU-nya, katanya tergantung Witel setempat. Padahal wilayah Witel enggak ada kejelasan sama sekali.

Sampai sekarang pertanyaan dan sering menghubungi admin Indihome Care. Tapi jawaban itu itu aja dan berubah-ubah jawabannya. Kadang A, kadang B, terus balik lagi A. Pokoknya bikin bingung saya. Belum jadi pelanggan saja dibuat pusing.

Ini ID tracking-nya MYID-1012310242026. Ibarat disuruh nunggu-nunggu terus, kasihan pelanggan tanpa ada kejelasan dan update-nya. Yang katanya layanan Indihome sampai pelosok, tapi hanya omongan saja, masih banyak yang belum ter-cover.

Minanul Huda
Banyumas, Jawa Tengah

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pelaku usaha yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Kirimkan Tanggapan

120 komentar untuk “Penanaman Tiang ODP Baru di Desa Saya

      • 1 November 2023 - (20:27 WIB)
        Permalink

        Daftar lewat sales aja pasti cepat. Dari pada anda lewat aplikasi lama, toh kalau ga ada tiang bisa tarik kabel atau di usahakan pasang tiang, kalau anda ngajak tetangga atau teman, saudara yang masih 1 rt, rw anda dapet komisi per orang setiap pasang lewat sales. Jangan mau jadi sales gratisan plat merah 🤣 kalau lewat sales anda tinggal tunggu kabar aja bro, nanti mereka yang daftarin, cek jaringan, aktifasi. Kalau ga ada tiang mereka cari rekanan teknisi “pegangan” Urus ijin pasang tiang, kalau ijin kabel lewat rumah atau tanah tetangga mereka yang ijin, kita bantu ngomong kalau tetangga konflik atau biar cepet. Kalau sales biasanya cek jaringan dulu

        • 1 November 2023 - (21:27 WIB)
          Permalink

          Sales aja dari 30 banding 1 bos yang berpikir sama kaya lu. Yang lain angkat tangan. Yang bisa, cuma bisa nya ngasih saran numpang rumah tetangga, terus di tarik. Tapi kalau odp penuh gimana? Tetep aja ada masalah gangguan juga kan.Makanya saya minta penambahan. Saya juga mikir kalau ada trouble tidak ada perbaikan juga. Intinya cari aman
          Soal sales, saya juga di suruh sama management tu pas ketemu disuruh untuk ngumpulin orang2 di rumah saya. Nanti orang sales dateng ke rumah saya. Saya berpikir, lah untung saya dimana dan berani beraninya suruh kaya seperti itu. selama bertahun tahun saya ngurusin apa apa atau soal marketing, tidak ada yang nyuruh saya kaya gitu. Mereka yang usaha sendiri. Dan nyari pelanggan sendiri, atau konsumen sendiri. Saya aja berpikir saat itu juga. sekelas BUMN kaya gini to. Terus saya tanya, apakah telkom masih bagian BUMN. Katanya bukan lagi. Karna telkom sekarang yang megang telkomsel bukan lagi BUMN. Ya pas saat itu hanya bisa senyum senyum sendiri dan nahan tawa. Sore tadi management WA saya. Dan 147 telfon saya soal postingan saya. Soal management, buat apa dibales. Udah kesel aja jauh jauh ke pwt dan ngga bisa bantu. Dan duduk di bagian admin nya, terus di tanyakan admin soal tujuan dan meminta id nya, langsung tediam admin nya habis itu izin ninggalin saya. Dan saya nunggu lama banget pas itu, kencing aja saya tahan. Dan hanya bisa menawar kan orbit. Sedangkan tujuan dan minat kami itu apa, niatnya mau ngajuin apa malah ngga dibantu dan si usahakan. Sakit tapi tak berdarah🤣. Yang saya heran nya lagi, dari kemarin pada kemana aja, saya hubungi 147 mau di percepat katanya dan di prioritas kan dan menyuruh saya menunggu prosesnya. Lah ibarat menunggu mantan yang belum tentu mau balik sama kita😭🤣🤣kalian selama ini ngapain. Yang katanya sedang koordinasi dan sudah di koorsinasikan dan di proses sama rekan dan pihak kami. Selama ini kerja mereka pada ngapain?

          2
          3
          • 2 November 2023 - (00:09 WIB)
            Permalink

            bangun tiang odp itu mahal bos, belum lagi narik kabelnya, berapa meter jaraknya ke rumah u,kalo cuma untuk 1 pelanggan ya pihak indiehome rugi bos, untuk menutupi biaya pembangunan tiang odp lama, makanya ada ketentuannya sebelum menjadi pelanggan cek dulu lokasinya, lokasi anda udah terkover belum atau seandainya dibangun tiang odpnya kedepannya ada keuntungan ga misalnya penduduk warga bagaimana, penduduk menengah ke atas atau ke bawah, kalo ada pelanggan baru tggl konek itu kan versi, versi mereka belum tentu sama bos, iya kalo ada pelanggan baru kalo tidak ada bagaimana,itu yg jadi persoalan sebenarnya..

          • 2 November 2023 - (00:16 WIB)
            Permalink

            logikanya seperti ini bos ya, sebagai pengusaha usaha tidak mungkin anda misalnya buka usaha warung makan ditengah hutan, biaya sewa atau membangun tempatnya berapa modalnya berapa, terus pembelinya ga ada, kan rugi bos ya,. minimal buka usaha warung makan dekat dengan pabrik dengan perkantoran atau banyak penduduknya..

          • 2 November 2023 - (00:25 WIB)
            Permalink

            @oxbord
            Ya silahkan bos tanggapan anda begitu. Bagus dan masuk akal.itu yang namanya usaha. Coba baca ss.an saya bos.. saya hanya ngikutin visi dan misi telkom. Soal resiko kerugian yang tahu perusahaan. Terus tidak usah janji in saya untuk menunggu 6 hari, dan suruh menunggu dengan iming2 bahwa indihome akan selalu mengupayakan semua jaringan ke pelosok seluruh indonesia yang belum tercover.

          • 2 November 2023 - (00:32 WIB)
            Permalink

            Sampai bilang permintaan penambahan odp baru di setujui lagi

          • 2 November 2023 - (01:12 WIB)
            Permalink

            Bos didaerah tempat temen saya, jgn kan jaringan internet, listrik sampai sekarang aja belum tercover oleh PLN, kenapa karena jaraknya jauh dari perkotaan pedesaan, dan hanya beberapa warga saja, ga lebih dari 30 rumah itu pun jaraknya jauh dari rumah ke rumah lain.. makanya ditempat teman saya , listriknya dari generator pembangkit listrik tenaga air dirawat dibiayai oleh warga setempat..

          • 2 November 2023 - (04:16 WIB)
            Permalink

            @oxbord. Maaf beribu maaf, sini main makanya biar tahu. Dan paham.

            1
            2
          • 3 November 2023 - (05:35 WIB)
            Permalink

            Terlalu kampung daerahnya,

            1
            1
      • 2 November 2023 - (20:16 WIB)
        Permalink

        @gfx
        pernyataan dari anda : Kurang apa saya membantu pihak Telkom 😭 dan menghemat biaya 🤣 Saya juga enggak dapat komisi apapun dari Telkom atau minta komisi. Kalau ada yang daftar juga komisinya enggak masuk saya.nah ini ya bos, indiehome dan Telkom itu berbeda manajemen nya juga berbeda,.

        dan juga pernyataan ini : Saya juga menanyakan, apakah Indihome masih bagian BUMN atau tidak? Manajemennya bilang kalau Indihome bukan lagi bagian dari BUMN lagi.
        secara manajemen jelas berbeda, tapi masih 1 naungan atau pengawasan oleh BUMN, sama seperti maskapai pesawat Garuda kereta api juga milik BUMN, tapi manajemen sudah berbeda, misalkan mau mengadu perkeretaapian tentunya ke KAI bukan ke PLN ataupun ke BUMN..

        • 2 November 2023 - (20:54 WIB)
          Permalink

          @oxbord
          gini bos kan masalah nya masih dibawah naungan, kita udah mengadu ke pihak KRL tapi tanggepan nya ngga jelas dan tidak ada tindakan, apa salahnya mengadu ke BUMN. Oke lah kalau salah

          Yang saya tanyakan juga bukan soal manajemen nya. Kalau masalah manajemen, ngga bakalan saya tanyakan. Kalau masih dibawah naungan dan pengawasan berarti masih bagian dari BUMN kan. Kan pertanyaan saya jelas, dan dia jawab kaya gitu🙏

          Yang saya maksud soal manajemen itu, mksdnya pas ktmu manajemen kantor telkom ya kak.

        • 3 November 2023 - (14:02 WIB)
          Permalink

          @oxbord
          Pengkereta apian memang milik KAI kita mengadu ke KAI kalau tidak ada penanganan maka ke bagian BUMN karena masih dalam pengawasan. Jika dalam BUMN tidak ada tindakan malah berhak untuk mengadu ke presiden kalau dari presiden tidak ada arahan ya sudah pasrah..namanya usaha tidak salah. Kita rakyat, mereka di buat untuk melayani rakyat. Mereka berhak menerima keluhan rakyat. Anda tidak bisa begitu. Itu salah namanya, hak kita untuk mengadu dan di terima dengan baik. Bukan malah seperti itu. Itu salah

    • 2 November 2023 - (15:19 WIB)
      Permalink

      hubunganya BUMN sama ngga itu udah di luar urusan kan masih calon pelanggan sampai segitunya ya.pdhal fedeer itu mahal tiang itu mahal kebanyakan user di tarif mahal komplain toh kalao indihome dkk yg katanya Bumn hanya terpaku ke uud negara kalau mereka merugi juga di salahin wkwkwk sadarin aja deh klo ngga bisa ya jangan maksa cari isp lain ya ngga sih

      • 2 November 2023 - (15:29 WIB)
        Permalink

        Terima kasih saran nya. Dan ada benarnya. Terakhir update. Saya juga sudah di hubungi pihak management witel setempat. Kalau pun tidak bisa ya sudah tidak apa apa. Saya juga tidak maksa, kalau saya memberikan opini. Mungkin terlihat maksa ya. Mungkin karna pas komunikasi sama custumer service yang muter muter dan kadang ngasih informasi bukan solusi.

      • 3 November 2023 - (14:12 WIB)
        Permalink

        disini sudah jelas kalau niat nya adalah permintaan permohonan izin penambahan ODP baru.. artinya permintaan permohonan, permintaan permohonan itu ada 2. Di kabulkan atau tidak itu hak intitusi penyelenggara. Masalah rugi untung nya ya udah biasa dalam usaha. Kalau ngga mau rugi ya jangan buka usaha. Sesimple itu kok. Masalah BUMN beda urusan nya, silahkan hubungi pihak terkait, suruh buang label BUMN. Pasti tidak akan ngadu ke BUMN. Dan namanya penyelenggara itu kwajiban untuk membangun agar di nikmati semua orang. Disini juga masih status permintaan, disini juga dia hanya ingin meningkatkan pelayanan indihome. Bukan nyari masalah sama indihome. Seharusnya indihome beruntung dan perlu orang seperti ini agar ada laporan wilayah wilayah yang belum tercover. Jadi semua orang bisa menikmati

  • 1 November 2023 - (19:07 WIB)
    Permalink

    Tidak semua proyek bisa dipercepat, kecuali kontraktornya dipegang Sangkuriang atau Bandung Bondowoso.😁 Ya, sesuai etos instansi pemerintah dan BUMN, segala hal harus diproyekkan, termasuk pengadaan tisu dan tusuk gigi. Dari foto hanya ada tiang listrik yang melintas, itupun masih disangga bambu. Sesuai aturan, tiang komunikasi tidak boleh jadi satu dengan tiang listrik. Belum lagi pemancangan jaringan komunikasi harus ada perijinan dari Pemda. Perluasan jaringan lewat permintaan kolektif memang umum terjadi untuk menghemat anggaran.

    Jika anda merasa sudah membantu Telkom dan menghemat biaya, upaya anda belum ada apa-apanya. Jika sanggup, buatkan instalasi tiang baru siap pasang, lengkap dengan perijinannya. Barulah anda boleh mengklaim sebagai pahlawannya untuk dibuatkan nama jalan di desa anda. 😁

    4
    1
    • 1 November 2023 - (20:18 WIB)
      Permalink

      Baru kali ini ada yang komen kaya gini.. tapi salut, saya hargai bos. Dari sisi kata kata dan penyampaian masuk akal dan masuk. Bahkan custumer service aja kalah sama penjelasan anda. Anda lebih cocok jadi custumer service.. apa perlu masuk media konsumen dulu, baru ada tanggepan. Dari kemarin ngga ada tanggepan sama sekali, bahkan custumer service tidak bisa menginformasikan kebijakan wilayah kaya gimana, padahal pertanyaan dari awal sudah jelas sampai akhir jelas menurut saya tapi kenapa selalu ngga ada jawaban dari semua pertanyaan saya.

      Soal dari tanggepan anda, segala sesuatu emang butuh waktu dan perizinan. Sedangkan custumer service bilang suruh bersedia menunggu 6×24 jam. Nyata nya pertanggal 25 oktober sampai sekarang bahkan setiap hari laporan, yang katanya mau di percepat dan di prioritaskan soal laporan dan hanya bisa mengfollow up tanpa kejelasan yang pasti. Soal perizinan pemda, saya juga udah lapor di lapor gub dan SP4N lapor. Di SP4AN lapor saya sudah membuat laporan 4x di lapor gub 6x laporan yang diverifikasi 1 dan hanya di lempar sama pemerintah daerah di opd setempat. Sisa nya bukan wewenangnya. Saya tahu bahwa telkom tidak boleh menumpang ke tiang listrik dan ada tiang sendiri. Yang saya maksud itu nantinya kalau ada tiang baru, kalau nambah hanya 3 karena di ujung jalan situ ada 3 tiang yang masuk jadi kalau mau ke dalem ya nambah 3. Soal izin dan perancangan makanya kirim orang atau teknisi kesini, kita bicarakan gimana struktur. Soal izin dari pemerintah desa, kami bantu asal kasih waktu 2×24 jam. Itu saya katakan ditanggal 25 dan 27 saya masih ingat betul. Karena saya juga pernah ngurus perizinan BTS di wilayah lain. Tapi ngga sesulit ini. Kalau soal ODP di wilayah lain ya mudah 3 hari udah ada proses nya. Sedangkan ini selama 7 hari di buat pusing dan aneh apa lagi binggung. Dan saya selidiki salah satu temen saya, di tahun 2021 kalau ngga salah pernah ada yang daftar, cuma belum ada jaringan nya. Itu katanya di upayakan. Nyatanya ya belum ada tindakan. Mungkin ya karna pelosok dan didesa mas. Jadi jya diabaikan, apa lagi pemimpin nya ya gitulah😁. Jadi di abaikan.
      Soal kalau saya menyediakan tiang dan sebagainya. Apakah telkom akan menjamin semua langsung di kerjakan?saya berpikir dua kali. seperti yang anda katakan, terkecuali kalau kontraktor/proyeknya dipegang sangkuriang. Sedangkan kan saya hanya rakyat yang minim pendidikan dan mudah bodohi bahkan ekonomi lemah. Rakyat jelata yang tidak memiliki kekuasaan.

      1
      2
    • 1 November 2023 - (21:43 WIB)
      Permalink

      Hihihi … Belum jdi pelanggan aja bawel, klo udah jdi pelanggan trus tau tarif,biaya PPN, kecepatan yg kadang super lemot, naiknya harga setelah promo abis,komplain yg slow respon dll pasti ni TS ngamuk² bakar tiang🤣🤣

      8
      1
      • 1 November 2023 - (22:05 WIB)
        Permalink

        Bawel? Katamu saya bawel.. makasih banyak bos. Saya malah jadi belajar, untuk intropeksi diri sendiri. Inget aturan media konsumsi. Saya menjawab sesuai opini bukan bawelnya🤣😭🤣🤣.mau ketawa takut dosa. Tujuan saya seperti media konsumen agar pelaku usaha lebih baik. Hahaha. Berpikir jangan setengah setengah. Apakah saya mngujar kebencian dan huru hara bahkan menyuruh kalian untuk tidak berlangganan? Tidak kan.
        Soal lemot itu tanggung jawab teknisi. Soal naiknya harga setelah kesepakatan di awal itu ya jelas salah. Masalah PPN kan udah jelas belum termasuk PPN sekian persen. Gimana sih..kalau ada kenaikan gitu aja ya komplen
        Kalau komplenya slow respon, minta kompensasi dan harus teknisi dan pelayanan service selalu di tingkatkan agar konsumen sang pengguna jasa dan pelaku usaha atau penyedia jasa saling nyaman. Pengguna merasa aman dan nyaman serta kepuasan. Pelaku usaha bekerja sesuai aturan nya dan prosedurnya.

        1
        4
        • 2 November 2023 - (00:45 WIB)
          Permalink

          @gfx
          menunggu 6 hari itu kan memang proses pengecekan bos, namanya juga mengupayakan itu si masih batas wajar,nah kecuali anda sudah membayar tapi pelayanannya belum diberikan itu beda lagi,.kalo sebatas mengupayakan berarti kan tidak ada pihak yg dirugikan bos,.

          • 2 November 2023 - (03:49 WIB)
            Permalink

            @oxbord
            Terima kasih saran anda dan masukan anda… Mohon maaf saya juga ngga bilang merasa di rugikan, mohon maaf juga 6 hari itu bilang nya bukan mengupayakan tapi untuk menunggu ketersediaan jaringan dan penambahan ODP baru. Apakah pernyataan saya ada yang beda? Takutnya malah dikira saya merusak indihome. Oh ya kak mereka yang mengalami seperti saya ngga di tanggepin tuh smaa kaka. Ya maaf aja ya kak. Soal nya saya tahu mana yang komen pegawai atau petugas dan bagian indihome.nya. ya saya ucapkan beribu ribu maaf kalau saya dikira merusak citra indihome✌️🙏

      • 3 November 2023 - (15:48 WIB)
        Permalink

        Rempong demi kebaikan salah ya, lihat dari sisi baiknya. Kami ibu ibu rempong, tapi belum tentu jelek semua. Coba lu pikirin kalau semua yang bilang bawel dan rempong, terus dianggap salah dimatamu. Dari si penulis minanul huda juga, dibercerita dan hampir sama sama yang lain.. coba deh yang lapor kaya gini dibilang rempong atau bawel.. gimana indonesia maju. Ini yang bikin bangsa hancur

    • 3 November 2023 - (14:19 WIB)
      Permalink

      Menurut saya anda hanya menilai dari sbagian. Dan tidak merasakan jauh dari kota kayaknya. Dan mungkin anda termasuk bagian dari petugas indihome makanya komen nya kaya gitu.. Saya rasa pelayanan indihome pernah yang seperti ini. Di bagian kantor dulu pas suami saya mengajukan ODP baru

  • 1 November 2023 - (20:18 WIB)
    Permalink

    Ngapain konsumen sediakan instalasi tiang dan perijinan? Lo kerja di bayar konsumen bos, beda hal kalau narik kabe dari terminal lewatin rumah warga, teknisi malas ngomong atau izin tetangga baru konsumen bisa bantu. Lu konsumen ko jadi sales? Gua masang langsung dari sales ngajak orang dapet komisi 🤣 instalasi tiang, perijinan pasang tiang itu kewajiban provider

    • 1 November 2023 - (21:04 WIB)
      Permalink

      Ya kan misalkan bos kalau saya yang menyediakan, saya ngikutin komen bos madman. Tapi saya ya tanyakan kembali dan bepikir 2 kli. apakah bisa menjamin langsung di pasang kabel? tidak menjamin juga kan. Pasti ada alasan lain juga.ada ini dan itu. Aku mah ikut alur pembahasan bos.

    • 2 November 2023 - (00:50 WIB)
      Permalink

      @Jeus
      nah itu yg bikin saya bingung, konsumen kok menyediakan tiang, apa nggak boncos nanti.lagian tuh digambar tiang listrik aja dari bambu ya.saya nyakin itu si bukan dari PLN tapi dari warga ke warga lain (warga nyambung ke listrik rumah warga) atau mungkin itu listrik curian ya .wkwkw

      • 2 November 2023 - (04:00 WIB)
        Permalink

        @oxbord.
        Maaf yah ini udah di kuar topik sih
        Sini bos dateng biar paham. Itu ada pring karena kabel nya terlalu panjang. Asal aman, Bukan seperti yg anda pikirkan. Kata kata mu dari warga ke warga coba sini makanya, biar tahu. Silahkan kalau mau ngomong di luar jalur hubungi saya aja. Kalau yakin nya kamu bukan dari PLN makanya dateng sini biar tahu bos. Biar tahu, dan bisa menilai dari pln atau tidak dan seperti ucapan mu pake ngomong listrik apa tadi🤣

      • 3 November 2023 - (14:22 WIB)
        Permalink

        @oxbord
        Ini fitnah sih. Sudah jelas bambu itu bukan tiang tapi alat penyangga kabel yang terlalu kebawah. Gunakan mata dengan baik. Tapi kenapa anda hanya mencari kesalahan nya tanpa menilai semuanya bahwa ada sisi baiknya. Komenan anda yang bisa merusak otak bangsa sih

          • 3 November 2023 - (17:43 WIB)
            Permalink

            Kan jelas tuh kabel terlalu kebawah makanya nya di kasih penyangga biar ngga terganggu jalan nya petani yang lewat

  • 1 November 2023 - (20:59 WIB)
    Permalink

    Satu lagi bos ku. Bahkan saya juga meminta tolong ke pihak kementrian komunikasi dan informatika di tanggal 27 oktober kalau ngga salah, dan pihak kementrian komunikasi dan informatika hanya mengarahkan ke pihak terkait atas penyelenggara dan proses pembuatan odp baru adalah wajib penyelenggara membuat hal tersebut.
    Saya sering membuat laporan pertanggal 26, 27 28 sampai 31 dan terakhir hari ini bahkan follow up lewat sobat indihome temen saya. Saya juga sering menghubungi custumer service. Terakhir saya menanyakan di tanggal 31 oktober kemarin. Untuk informasi pelaporan saya apa saja dan kapan saja, mereka hanya menginformasikan, kalau saya membuat laporan di tanggal 27 oktober. Saya kaget lah, di tanggal 28 29 30 31 Dimana? Padahal sehari pernah membuat laporan lebih dari 1 kali. Dan saya sering membuat follow up progress pasang baru tapi selalu dijawab gitu gitu aja dan langsung mengclose up tiket saya. Padahal seharusnya jangan mengclose up terlebih dahulu, dan di tanggani sampai selesai. Mereka hanya ngasih jawaban terus langsung di close up. Udah banyak saya buat tiket keluhan. Belum lagi isi chat saya dengan custumer service🤣🤣belum lagi temen saya dengan custumer service😁3 orang masih aja kurang. Namanya juga ngga punya kekuasaan bos. Saya salut sama 1500 tentang verifikasi data mereka kerja juga mesti punya prosedur, merka juga berpedoman sesuai tujuan telkom, mereka juga ngga asal ngomong. Tinggal gimana bagian tim yang lain.

  • 1 November 2023 - (22:13 WIB)
    Permalink

    Awal” pandemi karena harus WFH saya mau padang indiehome selalu alesannya odp penuh.. tetangga bayar pelicin tambahan g tau ditarikin kabel dari mana.. saya malah akhirnya ditawarin wifi.id.. wifi.id bisnis lagi bukan resedensial.. tapi anehnya langsung dapet padahal sama” ambil dari odpnya telkom.. btw bukannya indiehome sekarang dibawah telkomsel ya bukan telkom lagi?

    • 1 November 2023 - (22:26 WIB)
      Permalink

      Setau saya bos, kalau saya salah ya minta maaf. Telkomsel sama indihome bergabung. Telkomsel befokus sama B2C milik telkom dan sedangkan telkom itu befokus sama insfratruktur. Setahu saya sih gitu. Coba tanyakan ke google tapi dengan halaman resmi ya

  • 1 November 2023 - (22:19 WIB)
    Permalink

    Hihihi…. Terbukti B@wel 🤣🤣 saya pernah kerja teknisi Telkom, saya jga pelanggan Telkom lebih dari 10 tahun, ODP itu hak nya Telkom mau bangun dimana, TPI ada kebijakan klo pelanggan mau mengajukan sendiri harus KOLEKTIF 10 orang baru bisa di bangun di daerah itu max 2 Minggu hari kerja, Jdi entah ente ngadu ke presiden kek,ke DPR kek,klo ga bisa melakukan sesuai kebijakan itu percuma…
    APalagi anda bukan konsumen yg dirugikan jdi tujuan up ke MK apaan cari sensasi ato apa??kenapa sok tau yah…

    1
    1
    • 1 November 2023 - (22:52 WIB)
      Permalink

      Dan saya di bilang untuk ketersediakan jaringan 6×24 jam. Dan saya harus menunggu. Maaf ya puh sepuh

      • 2 November 2023 - (21:11 WIB)
        Permalink

        @gfx
        mengadu ke BUMN ke Erick Thohir sebagai menterinya tidak apa” ke presiden juga ga apa, tapi untuk pelayanannya dikembalikan ke pihak” terkait misalnya tiang odp wewenangnya indiehome, listrik wewenangnya pln dan semua udh punya nya aturan dan kebijakan masing” kalo BUMN mengcover semua bagaimana nanti, apa seorang Erick Thohir akan mampu, jelas tidak akan mampu bos,. seperti diperusahan ada cleaning service security accounting HRD marketing teknisi dll lain staf lain tugas, jadi tidak bisa Telkom mencampuri urusan indiehome kalo ada aduan tentunya akan dikembalikan ke pihak terkait,.

        • 2 November 2023 - (21:29 WIB)
          Permalink

          memang betul yang anda sampai kan, semua ada wewenangnya. Indihome ini kan penyelenggara, pembangunan ODP dan lain lain sebagainya adalah kewajiban kan. Soal permohonan saya mau di tolak atau tidak itu hak indihome. Saya juga ngga maksa harus di pasang dan di setujui di luar prosedur. Saya mengajukan permohonan itu emang salah ya?, saya terkesan memaksa ya. Kan ada tuh di bagian komen saya, kalau kamu baca lagi.
          Saya cuma bilang, belajar lah dari pelayanan PLN.

    • 3 November 2023 - (14:26 WIB)
      Permalink

      Oh ya jelas bagian dari telkom toh. Makanya komen nya kaya gitu. Seharusnya anda sebgai petugas bukan seperti itu, tapi dukung dan dengar keluhan nya agar perusahaaan yang memperkejakan anda mampu menjadi lebih baik. Dia memang bukan konsumen tapi hak nya wajib di dengar apa lagi sebagai perusahaan besar. Ngga habis pikir pantesan yang komen miring bagian indihome semua

  • 1 November 2023 - (22:50 WIB)
    Permalink

    Mkasih bos udah bilang saya bawel sekali lagi..makanya saya bilang, saya jadi bisa intropeksi diri.. mau anda kerja di teknisi dan lain sebagainya, ya silahkan. Soal saya konsumen di rugikan atau bukan. Memang bukan. Coba deh lu tegur mereka yang komplain disini. Terima kasih. Apakah hanya saya. Tujuan saya jelas ya di atas. Terus tujuan up ke MK siapa, kan saya minta tolong ke bagian MK, ehh salah. Mksdnya kementrian komunikasi dan informatika. Kejelasan nya gimana, mereka hanya menghimbau saja. Setelah mereka menghimbau ya sudah. Ga ada apa apa lagi saya chat bagian MK yang kamu maksd atau kementrian komunikasi dan informatika. Saya juga nanya kejelasan saja sih. Saya juga ga nyari sensasi sama sekali, ya maaf kalau kalian mengira saya begitu. Sekali lagi maaf.
    Soal kebijakan 10 orang. Pusat juga memberitahu kalau itu kebijakan witel setempat. Terus main logika aja kita mau pasang misalkan, kalau belum tercover gimana. Orang mah nyari nya yg praktis. Sekali tercover odp penuh. Makanya apa saya salah, meminta odp tambahan tapi agak di pindahin agar semua terjangkau. Jadi orang mau pasang kan udah tercover gitu loh. Coba deh mungkin itu kebijakan, maaf ya kalau salah. Sekarang saya tanya, maaf aja ya odp itu untuk jangka panjang atau jangka pendek? Lubang odp ada berapa port, apakah ada 1 port doang?
    Kalau usaha saya percuma. Ya ga papa to. Terkadang niat baik dan tujuan baik apa harus pamer dan lain lain, Lagian saya kaya gini juga ikhlas kaya gini. ada juga, saya ga dapet apa apa malah saya yg bayar. Ada yang pasang atau yang lain menikmati juga apa mereka terima kasih sama saya atau saya berharap terima kasih ke saya. Soal saya sok tau, maaf mas saya manusia bodoh mas. Soal max 2minggu prosesnya, saya 3 hari jadi mas. Ya mungkin ketentuan gitu mas. Kan beda beda. Maaf ya mas

  • 2 November 2023 - (00:01 WIB)
    Permalink

    mas, itu di banyumas ada beberapa isp. sudah coba kontak ke mereka? kalaupun tidak ada FTTH, ya minta solusi wireless.
    biasanya untuk pertama kali pelanggan menyediakan piranti wirelessnya (tergantung jarak). Ada yang 500m, 5km, 10km.
    ya kalau sekarang produknya sudah banyak dan terjangkau harganya, kalau tahun 2010 kebawah harganya aduhai.
    Nih saya copas khusus untuk banyumas:
    PT Sarva Solution Indonesia
    MENTARISATRIA.NET
    GAFSOLUSINDOMEDIA.ID
    GLOBUSMELIA.NET.ID
    SATRIANET.ID

    Jangankan si mas, udah banyak yg komplen tengah kota aja penuh ODP, akhirnya beralih ke swasta.

    • 2 November 2023 - (00:13 WIB)
      Permalink

      Makasih mas sarannya, tapi jadi tau. Di desa saya banyak yang swasta mas. Namanya RT RW Cuma mereka banyak janjiin kecepatan 10 mbps nyatanya cuma 2mbps. Sya korban dari mereka, kebanyakan yang berlanganan sering ngeluh lelet. Kalau ngasih alasan itu selalu kemana mana, Tapi ngeles nya juga pinter yang kalau orang gak paham pasti mending diem. Apa lagi di desa mas, orang ngga tau apa apa. Misal ada pelanggan yang ngeluh lelet, mereka ya pinter kalau mau lebih cepet ya nambah. Terus kedua dengan alasan kalau wifinya di bobol makanya lelet. Terus mereka juga bisa akses router kita dari jarak jauh. Intinya mereka ngasih informasi itu ngga sesuai apa yg di ucapin sebelum kesepakatan

      • 2 November 2023 - (01:40 WIB)
        Permalink

        @GFX
        ooo itu berarti RT/RW-Net ya? iya lah itu di titik awalnya kemungkinan 30mbps’an. kemudian dibagi-bagi lagi ke yang lain. lha ya terang aja itu pasti jadi lelet poool.

        Mending sendiri aja, pakai yang P2P ISP wireless. Itu susah dicuri, saya lihat tarifnya barusan di mentarisatria cukup terjangkau untuk layanan wirelessnya. coba diskusikan dengan konsultannya disana jarak dari NOC-nya mentari ke rumah si mas brp KM.

        kemudian tanyakan CIR/MIR nya dpt berapa agar nanti pas test service nya bisa ketauan

        • 2 November 2023 - (04:08 WIB)
          Permalink

          Terima kasih atas saran dan bantuan anda. Saya sangat berterima kasih banyak. Semoga allah membalas kebaikan mas. Maaf sebelumnya untuk mas kalau ada salah kata kata mas🙏

  • 2 November 2023 - (14:48 WIB)
    Permalink

    Lah ada orang kayak lu ya, maksa gitu.
    Lah terserah telkomnya mau masang tiang atau enggak, lah itu duit dia wkwkk

    Belom jadi pelanggan aja udah kayak emak emak pms.
    Gw aja di jakarta daerah Cipinang minta myrepublik dari tahun 2017 aja belom masuk masuk sampe sekarang, jadi pake indhihome aja sampe sekarang.

    Lah ini minta dipercepat harus di bawah 6 hari.

    Bang jago bin pinter kayak gini nih orang gk tau diri.🤣

    1
    1
    • 3 November 2023 - (14:35 WIB)
      Permalink

      Kan statusnya masih pemohon. Dia maksa, maksanya dimana. 6×24 sesuai yang di janjikan katanya, kalau pun tidak di pasang 6x24jam harus ada tindakan nya.

      Ya pantes anda sudah menikmati, tapi lihat orang lain dong yang belum menikmati. Yang jago dan pikiran dangkal adalah otak seperti lu yang ngga mikir orang orang di luaran sana yang jauh lebih susah dari lu. Apa lagi orang yang jauh dari kota. Yang pinter lagi lu bang, dan yang gak tau diri lu bang. Hanya bisa mikir diri sendiri. Apa lagi keluhan nya ga di denger baik baik. Mungkin keluhan dia belum seberapa dengan orang orang yang belum bisa menikmati nya

  • 2 November 2023 - (15:11 WIB)
    Permalink

    Banyak bos yang kaya gue. Bahkan lebih kalau lu bisa berbaur sama semua orang. Enggak masang pun juga nggak papa mas, saya hanya beertujuan agar telkom lebih baik salah ya om. My republik milik swasta om. Mau bilang saya apa aja juga silahkan bos. Terima kasih
    belajar lah dari pelayanan PLN. Dan cobalah bagian darinya di lapangan termasuk ke masyarakat langsung.. saya memang belum jadi pelanggan dan alhamdulillah jangan jadi pelanggan. Kan kata om, bahaya bisa bisa merusak citra indihome itu sendiri.

    • 2 November 2023 - (17:57 WIB)
      Permalink

      @gfx
      indiehome itu anak perusahaan Telkom, indiehome penyedia layanan internet berbasis kabel , kalo Telkomsel berbasis di jaringan seluler seperti kartu as dan simpati, kalo untuk tiang odpnya jelas itu wewenangnya indiehome, kalo tower BTS itu wewenangnya Telkomsel, Telkom itu tidak sepenuhnya milik BUMN ada banyak saham seperti penyedia perangkatnya juga bukan milik Telkom atau BUMN

      • 2 November 2023 - (18:27 WIB)
        Permalink

        Badan usaha yang menerima penyertaan modal langsung dari negara akan berstatus BUMN ini kata undang” nah ada 2 status BUMN yaitu penyertaan Minoritas (dibawah 50 %) dan penyertaan mayoritas (diatas 50%) untuk yang penyertaan mayoritas maka m aksi korporasinya harus dapet restu pemerintah yaitu kementerian BUMN.. Telkom termasuk BUMN dengan penyertaan mayoritas (52%).. sementara Telkomsel bukan BUMN kok bisa.. kan telkomsel dibawah telkom? hal ini karena penyertaan modal tidak langsung dilakukan oleh negara melainkan oleh Telkom.. paham ya jadi Telkom itu BUMN telkomsel bukan.. Garuda itu BUMN citilink bukan.. Mandiri, BRI, BNI itu BUMN, BSI bukan..ada juga BUMN dengan penyertaan minoritas contohnya Bukopin, Indosat, dan beberapa lainnya aksi korporasinya g perlu restu pemerintah karena saham negara minoritas… tapi melalu RUPS, makanya biasanya mereka g pake embel” BUMN meskipun secara undang” mereka berstatus BUMN…

        • 2 November 2023 - (19:09 WIB)
          Permalink

          Saya paham bang, jadi kebijakan telkom bukan hanya bisnis saja tapi sebagai bagian dari masyarakat. Seperti tujuan pemerintahan adalah dari rakyat untuk rakyat. Mengutamakan kepentingan semua rakyat. Dan menyediakan akses untuk rakyat. Seperti halnya PLN sekarang.
          Kalau swasta dan yang lain itu hanya untuk kepentingan bisnis saja ya bang

          • 2 November 2023 - (19:22 WIB)
            Permalink

            saya rasa ini juga salah.. kebanyakan BUMN” didirikan untuk memotori sebuah industri.. misal Telkom awalnya memotori industri Telekomunikasi.. tapi sekarang industri telekomunikasi sudah sangat berkembang banyak perusahaan swasta dan asing yang masuk maka peran Telkom sebagai lead dan pionir dah g dibutuhkan, apalagi telekomunikasi masih ditempatkan pada kebutuhan tersier.. beda dengan energi dimana PLN dan Pertamina tiap tahun ngelola dana subsidi.. dan telkom sekarang fokusnya kepada profit dan bisnis sih.. embel” tagline “memajukan negeri” kayanya sekelas djarum juga pake iklan yang sama.. 😬

        • 3 November 2023 - (00:14 WIB)
          Permalink

          @Chairul
          Telkomsel itu sama anak perusahaan dari PT Telkom, jadi indiehome Telkomsel adalah anak perusahaan PT Telkom, dan PT Telkom sebagai induk perusahaan,. Telkom Indonesia sekitar 30% sahamnya dimiliki Singapura,.

          • 3 November 2023 - (00:27 WIB)
            Permalink

            @chairul
            sama dengan shopee seabank( bank digital )anak perusahaan dari perusahaan sea limited, dan sea limited sebagai perusahaan induknya, sahamnya dimiliki oleh negara Singapura , tentunya Indonesia mendapat kan loyalti , kalo market place lokal seperti tokped dan BL

          • 3 November 2023 - (14:37 WIB)
            Permalink

            Terus untungnya anda ngomong kaya gitu apa, sedangkan ngomong kaya gitu kaya bagian dari telkom sendiri.

            Kalau usaha ngga mau rugi jangan usaha bang. Intinya gitu

    • 3 November 2023 - (15:38 WIB)
      Permalink

      Saya curiga sama @oxbord dari sekian yang komen. Yang menonjol banget cuma dia. kaya ada masalah sama @gfx, kaya seperti orang yang lagi di bicarakan.

      Dari kalimat yang di utarakan diatas, pas saya selidiki dia tertuju sama bagian bagian institusinya seperti telkom, indihome dan BUMN. Itu kan termasuk bagian bagian nya bukan perorangan. Kalau yang perorangan itu ada satu, hnya menyebutkan “manajemen/manager kantor plaza telkom purwokerto”. Kan dia bertemu sama manager kantor tersebut. Dan yang dibacarakan perorangan ya cuma itu. Bukan menuduh sih.curiga aja. Tapi dari ungkapan @gfx diatas yang hanya perorangan hanya manager di kantor tersebut. Terus @oxbord juga yang menonjol banget. Apa lagi sampai bilang kaya gitu

      Yang saya heran masih kuat aja di omong kaya gitu @gfx sama orang orang yang pikiran dangkal. Apa lagi sampai bilang makasih dan maaf berulang kali. Kalau saya yang di posisinya mending gak usah di bales dan diemin aja

      • 3 November 2023 - (16:25 WIB)
        Permalink

        @dewi
        makanya ga mau rugi mendirikan odp baru minimal 8 calon pelanggan, itu sudah menjadi aturan dan kebijakan perusahaan, usaha akan tetep berjalan dengan karena sudah ada pelanggan lain,.
        coba pikir deh, dari narik kabel optik sampai mendirikan odp, butuh berapa teknisi, belum lagi tiang odpnya dan kabel optic nya, cek harga kabel optik / meternya, kalo cuma 1 calon pelanggan misalnya dengan paket 300rb aja itu untuk bayar para teknisi aja belum cukup,.
        coba misalkan didesa 1 pelanggan dibuat odp jarak 200 meter cuma 1 pelanggan dibuat odp, lama” bandar rugi bos,.

        1
        1
        • 3 November 2023 - (17:53 WIB)
          Permalink

          dan usaha tidak akan berjalan jika hanya mikir untung nya saja dan ngga mau modal. Gimana ada pelanggan kalau anda tidak menyediakan. Dan memikirkan untung. Contoh bts di bangun dengan anggaran triliunan, apa pengusaha atau provider langsung balik modal dan untung. Tidak semudah itu kan. 300 x 12bulan. sedangkan belum orang yang lain daftar. Belum dari pelanggan lain. Investasi ga mau, rugi ga mau, untung mau nya.. usaha makanya biar paham rasanya

      • 3 November 2023 - (16:32 WIB)
        Permalink

        @dewi
        tapi untuk odp baru akan dievaluasi lagi misalnya desa tersebut akan banyak calon pelanggan baru dengan beberapa faktor misalnya banyak pembangunan, banyak usaha warung kafe dll termasuk jumlah penduduk dan lainnya,.
        kalo faktor tersebut sudah memenuhi, saya nyakin bakal ada galeri penyedia provider internet, banyak sales” disitu..

        • 3 November 2023 - (18:00 WIB)
          Permalink

          @oxbord
          Gimana orang mau berlangganan nek ngga tercover loh, ibarat di sini sinyal yg tersedia provider A dan kalau ingin ada sinyal provider B, 20 orang harus ada yang mau pake provider B, baru disediakan… orang otomatis pilih A.
          Gini mas, orang maunya simple dan praktis. Tanpa ribet dan ini itu. Ketentuan tersebut sudah jelas memberatkan orang. Klau ga mau rugi dan modal, jangan usaha mas
          Kalau perlu telkom punya bak sama mak kau.

          • 3 November 2023 - (21:01 WIB)
            Permalink

            @hallo Dewi
            bagaimana mau berlangganan nek ngga tercover,.
            untuk desa bahkan kota besar untuk mendirikan odp baru akan dikaji, kalo daerah tersebut berpotensi, banyak calon pelanggan, bakal dibuat kok odp baru tanpa ada pengajuan, karena sudah ada internet nirkabel seperti provider XL Indosat Telkomsel itu yg jadi bahan pertimbangan bagi layanan internet berbasis kabel optik indiehome first media dll

          • 3 November 2023 - (21:14 WIB)
            Permalink

            Tanpa ada pengajuan ya,apa fungsi pengajuan sendiri. Dan pengajuan juga agar terealisasi segera kan om. Masa pengajuan tidak di terima dengan baik, dan didengar. dan ngasih informasi yang salah lagi. Kamu yang dari tadi bahas untung buntung kan… Dia hanya mengutarakan kekecewaan soal pelayanan indihome dan custumer service. Ngadu sana sini biar ada kejelasan.

  • 2 November 2023 - (18:23 WIB)
    Permalink

    @oxbord
    Thanks udah selalu komen bos. Makasih banyak.
    Kewajiban mereka itu apa sebagai penyelengara indihome dan telkomsel itu apa? Lihat kasus yang baru baru ini.
    Apakah meminta permohonan penambahan ODP/BTS salah? ini yang harus kalian pahami, saya ngga memaksa pengajuan saya harus di ACC dan di setujui.
    Apakah saya sebagai masyarakat tidak boleh menikmati pelayanan mereka yang merupakan bagian dari pemerintahan?
    Saya juga paham soal itu, ngga semua milik BUMN. kalau mau bandingin, contoh PLN dia juga sama bagian dari BUMN tapi pasti ada investornya/saham. Setiap 5 tahun ganti.
    PLN sebagai penyelenggara penyedia listrik, dia mau 1 pelanggan di hutan pun di salurkan, bahkan ke seluruh dan hampir menyeluruh. pelayanan juga lebih cepat dan mudah. Kalau anda berpacu sama mereka yang belum dapat stok listrik di perdesaan temen anda. Terus kalau Anda mengajukan ke pihak PLN setempat, apa langsung di tolak atau di terima. Otomatis di terima dulu, dan biasanya nanya yang mau pasang satu atau lebih dari satu. Dan di desa tersebut ada berapa rumah. Yang mau pasang berapa, Kalau satu ya PLN juga tetep mengupayakan karna PLN berpikir jangka panjang, coba deh ke pegunungan nanti juga tahu. Soal pelayanan gangguan, mau di kota mau di pelosok sama aja🙏

      • 3 November 2023 - (14:41 WIB)
        Permalink

        Bener juga dari segi layanan dan tindakan nya perlu di contoh apa lagi bagian pengawasan nya sama.

        Jangan salah bang, internet juga termasuk bagian dari kebutuhan pokok juga. Juga bisa di buktikan dengan adanya kreator di dunia digital bisa menciptakan penghasilan tambahan atau penghasilan utama. Karna banyak yang merasakan manfaatnya. Bukan hanya dari segi penghasilan, dari segi sosial dan akomodasi, dll.

    • 7 November 2023 - (15:29 WIB)
      Permalink

      @dewi
      tanpa pengajuan, apa fungsinya pengajuan sendiri, dipahami dulu komennya baru kau jawab
      kan perusahaan mengembangkan usaha, perusahaan akan masuk ke daerah desa atau kota yg berpotensi banyak calon penggunanya, jgn salah mereka juga punya tim marketingnya,.

  • 2 November 2023 - (22:00 WIB)
    Permalink

    Note “alhasil saya sudah mengcancel di tanggal 31 dan sekarang, artinya saya urusan nya sudah selesai. Dan saya sangat kecewa dengan pelayanan indihome dan merasakan apa yang orang lain rasakan”. Terima kasih🙏

    • 3 November 2023 - (00:39 WIB)
      Permalink

      @gfx
      Daftar provider penyedia WiFi
      1, indiehome
      2, first media
      3, oxygen
      4,CBN
      5, Transvision
      6, my republik
      7, Biznet
      8,xlhome
      9,groovy
      10, megavision
      11, MNC play

      jadi bosku jgn hanya berharap dengan indiehome saja banyak provider lain penyedia jaringan internet

  • 3 November 2023 - (02:57 WIB)
    Permalink

    @oxbord
    Harus berapa kali saya ngomong sih. Siapa juga yang berharap cuma indihome aja. Ada ya syukur, engga ya walhamdulillah wasyukurillah. Makanya main sini, biar lihat sendiri lokasinya atau lihat dimap. Dan anda tanyakan ke isp yang anda sebut. Cek coverage di wilayah kami. Terima kasih

  • 3 November 2023 - (09:40 WIB)
    Permalink

    Dari segi mas huda, memang tidak salah misal kan untuk meningkat kan pelayanan dan memperluas jaringan indihome sampai pelosok karena itu visi dan misi telkom yang dapat diakses ke semua masyarakat indonesia. Dari media konsumen aja memberikan opini dan sebagainya untuk pelaku usaha agar lebih baik. Seharusnya telkom juga lebih bijak sih, mas huda juga memang kaya ngotot karna kurang ada kejelasan dari pelayanan indihome. Semua yang pernah ngalamin biasanya di daerah daerah yang bagian desanya kurang di perhatikan. Ini sesuatu nilai yang dapat di ambil dari telkom untuk meningkat pelayanan dan kualitas jaringan lebih baik. Walau mas huda ini bukan pelanggan, dia juga punya hak untuk mengutarakan kekecewaan soal pelayanan jaringan indihome itu sendiri. Ini sih menurut ku penting agar indihome bisa diakses oleh semua masyarakat. Seperti pancasila sila ke 5.

    Untuk yang komen nya agak melenceng dan menyalahkan mashuda, saya tidak tahu soal kalian yang pegawai dari telkom sendiri atau bukan. Mungkin kalian tidak pernah ngerasain posisi nya mas huda, mungkin mas huda 1 bagian dari semua warga indonesia yang belum tercover, pengutarakan itu mungkin bisa saja mewakili semua masyarakat yang belum tercover. Semoga komentar saya dapat dibaca oleh pihak indihome itu sendiri dan pegawainya agar menjadi lebih baik lagi. Dari ini kita bisa menilai dan dari sekian banyak keluh kesah ini juga pihak indihome harus bangga. Bahwa ini menandakan indihome adalah pilihan masyarakat. Ayo kembangkan lagi dan patut dihargai mas huda
    Mas nya mungkin telihat rempong, tapi dari sini lah masyarakat harus pintar terutama indihome itu sendiri untuk belajar lebih baik. Perlu belajar dan mengambil dari sisi baik nya.

  • 3 November 2023 - (12:48 WIB)
    Permalink

    Kalau pihak ISP swasta lihat ini, ini suatu peluang lho masuk desa. Apalagi desa berkomoditas pertaniannya tinggi. Wah lahan basah FTTH/Wireless 😁

    • 3 November 2023 - (16:12 WIB)
      Permalink

      pertanian itu ga butuh internet bro, pedesaan dan perkotaan jelas suatu yang berbeda jauh, perkotaan itu banyak perkantoran pabrik mall hotel apartemen internet sudah menjadi kebutuhan pokok..
      kalo pedesaan paling 1 atau 2 , paling” memilih internet seluler yg lebih murah

      • 3 November 2023 - (16:23 WIB)
        Permalink

        @oxbord
        Otak lu dangkal banget ini orang
        Masa pilih kasih gitu.. kalau ga mau rugi jangan usaha. jangan salah tanpa adanya pertanian lu makan pake batu nisan hah…. Petani juga berhak berbagi ilmu ke semua orang lewat internet. Tanpa adanya petani itu mall sama apartemen ngga bakal di bangun karna semua butuh nasi, dll. Masih ada ya orang kaya lu. Ini ngga adil namanya.

        Gue mau nanya sama mas @gfx di wilayah mas ada ODP ngga? Yang masih satu wilayah ya. Terus kalau ada, di ODP ada tulisan wilayah, dan wilayahnya mana?

        1
        1
        • 3 November 2023 - (16:40 WIB)
          Permalink

          @dewi
          otak dangkal katanya wkwwk
          usaha itu pake otak bukan pake dengkul..
          bedakan mana pilih kasih dan kebijakan, aturan..

        • 3 November 2023 - (16:41 WIB)
          Permalink

          @dewi
          Ada mba, ODP indihome itu ngikut wilayah kroya, cilacap. Tapi yang ODP ICONnet itu Purwokerto. Itu yang sbnernya saya tanyakan dan binggungkan selama ini.

          • 3 November 2023 - (16:45 WIB)
            Permalink

            @oxbord
            Kalau ga mau rugi jangan usaha lah. Namanya usaha pasti ada untung ruginya. Dasar otak dengkul. Maunya untung doang

          • 3 November 2023 - (16:46 WIB)
            Permalink

            @gfx
            Itu emang wilayah anda di perbatasan atau gimana?

          • 3 November 2023 - (16:49 WIB)
            Permalink

            @dewi
            Iya mba, perbatasan sama kroya, cilacap. Tapi yang saya heran ICONnet yang di wilayah kroya, cilacap ya tulisan nya Cilacap.

          • 3 November 2023 - (16:54 WIB)
            Permalink

            @gfx
            Itu emang salah witel setempat, kan udah tanggung jawab witel setempat. Untuk apa ada witel setempat.

        • 3 November 2023 - (16:46 WIB)
          Permalink

          @hallo Dewi
          indiehome itu berbayar ya bukan gratis, internet itu ga harus pake indiehome, pake handphone juga bisa, saya nyakin provider seluler seperti XL Indosat Telkomsel Smartfren udh masuk ke pelosok” desa

          • 3 November 2023 - (17:38 WIB)
            Permalink

            Ya karna dia penyedia. Wajib dong ada pembangunan. Wajar dong ada rugi untungnya…
            Dia juga ngga gratis tapi prabayar juga. Tapi berani masuk desa, hayo. Namanya investasi bos. Jangka panjang juga. Lu mati, apa kabel dan tiang nya ikut di kubur di samping lu.

      • 3 November 2023 - (19:35 WIB)
        Permalink

        Jujur dari sekian tahun di media konsumen saya ngga pernah komen apapun. Baru kali ini saya beranikan diri.
        Saya kok agak tersinggung soal petani dan perdesaan. Kenapa harus membeda beda kan, padahal dinegara ini tidak ada yang membeda bedakan dan semua sama.
        Saya pengusaha dibagian konstruksi selama 8 tahun lebih. banyak modal dan investasi yang saya keluarkan, saya tidak memikirkan untung dan ruginya sama sekali. Untung bagi saya adalah rezeki, selagi kita ngasih pelayanan yang baik dan hasil yang maksimal. rezeki akan ngalir terus. Walau untungnya sedikit asal bisa nutup gaji karyawan dan buat kebutuhan keluarga saya sama berbagi. Selama ini apa modal saya balik dan untung? Bagi saya memberikan kepuasan ke orang lain adalah modal dan kebanggaan terbesar saya.

        Ini yang paling penting. saya di besarkan oleh petani, orang tua saya petani. Orang tua saya di pelosok desa. Kata anda, petani ga butuh internet. Dan perkotaan dan perdesaan jauh berbeda. Sini bos aku hantam mulut anda pake beton. Sekalian kuburan anda pake beton. Orang yang punya nama besar sekarang kebanyakan di lahirkan dari petani. Petani lu beda bedakan. Masih ada orang indihome melihara manusia sebiadab itu. Gue sumpahin miskin mampus kalian.

        1
        1
        • 3 November 2023 - (20:42 WIB)
          Permalink

          @mamadidiot
          kau sebagai bos petani atau buruh petani, kata petani itu luas, petani itu butuhnya makan bukan internet,
          Lo kan sebagai bos kontruksi, sekarang gue tanya, para kuli lo pake indiehome first media ga idiot, gue kasih tau juga IDI*T, internet itu ga harus pake indiehome first media dll paham ga kau IDI*T

        • 3 November 2023 - (20:48 WIB)
          Permalink

          @mamadidiot
          itu bukan membeda”kan IDIOT,itu cara pandang sebagai pengusaha IDIOT
          gue tanya u sebagai pengusaha kontruksi, apa membangun proyek ditengah hutan IDIOT..
          atau u berinvestasi membangun kios atau kontrakan ditengah penduduk yg sepi,.

          • 3 November 2023 - (22:35 WIB)
            Permalink

            Ada, itu kios saya di tengah hutan dan bangun proyek di desa saya. Bahkan tetangga desa juga banyak yang aku bangun. Penduduk sepi padahal. Di pegunungan. Terus masalah karyawan dan perusahaan saya. Saya memang mnggunakan indihome semua karyawan juga menggunakan indihome di perumahan saya juga. Masalah kontrakan ada satu di jawa barat yang memang dekat dengan keluarga dan lokasi nya di pegunungan tapi masih ada juga yang make. Jelas lu membeda beda kan. Dengan ngming kaya gitu ga sadar tlol.

          • 3 November 2023 - (22:39 WIB)
            Permalink

            Orang tua saya mau bos mau buruh apa bedanya. Cara memandang lu terlalu rendah

          • 3 November 2023 - (23:07 WIB)
            Permalink

            Satu lagi.. ada proyek saya dihutan salah satu tempat dimaana sepi penduuduk lalu sekarang jadi tempat wisata. Karna segala sesuatu pake otak yang mau berusaha terlebih dahulu tanpa melihat hasil terlebih dahulu. Info kapan lu mati soal nya mau pake beton mau gue jadiin kaya firaun

  • 3 November 2023 - (13:07 WIB)
    Permalink

    jadi inget saya, pengalaman pribadi di desa saya.
    Tahun 2021 silam, saya kan bukan usaha warung di kampung halaman saya. Terus saya ingin pasang akses internet untuk warung saya biar banyak yang nongkrong. Terus saya cari provider terbaik pada saat itu. Memang indihome jaringan terbaik dan terluas. Tapi ketika saya baca baca ada juga tuh komentar yang negatif soal gangguan telkom. Tapi saya coba daftar, awal daftar saya lewat sales. Terus sales bilang katanya wilayah saya belum tercover. Kalau ingin tercover harus ada yang daftar 8 dan 10 orang. Saya pikir berat kayanya. Akhirnya ber inisiiatif, setiap orang beli di warung saya. Saya coba tawarkan. Tapi nggak ada sedikitpun yang mau. Terus saya tanyakan sales gimana kelanjutan nya, soalnya belum ada yang mau. Kata sales tetep ngga bisa harus ada 8 atau 10 orang kalau hanya 1 dan 2 tidak bisa. Karna jarak ODP aktif kisaran 10 km. Akhirnya saya berpikir ya sudah lah bukan rezeki saya. 3 hari setelah itu saya ajukan lagi lewat website indihome, dan melengkapi semua daftar nya. Sampai akhirnya saya di telfon untuk verifikasi data dan lain lain. Terus saya juga di konfirmasi juga kalau akan di usahakan perluasan jaringan di kampung halaman saya. Selang beberapa lama. ada teknisi yang menginformasikan kalau tidak bisa paling harus nunggu perluasan jaringan dan izin atasan. Kalau pun mau menunggu, itupun harus ada 8 orang pendaftar baru indihome mau memperluas ke wilayah tersebut. Akhirnya saya berinisiatif telfon pusat, dan di pusat akan di usahakan dan izin kan, setelah itu saya telfon lagi untuk kelanjutan nya. Sehabis itu, pusat menginformasikan. Tergantung telkom setempat. Saya dateng ke telkom setempat. Lalu jawaban nya sama dan harus 8 orang. Saya tanyakan ke custumer service juga jawaban nya tidak ada kepuasaan serta membuat laporan beberapa kali nyatanya tidak ada tindakan. Akhirnya saya ajukan ke kelurahan, kecamatan dan kabupaten namun tidak ada hasil, saya ajukan lagi ke telkom pusat tidak ada jawaban sama sekali. Saya ajukan lagi ke bagian pengadaan jaringan, alhamdulillah ada jawaban dan di upayakan. Akhirnya selang beberpaa hari ODP itu dipasang tepat di dekat rumah saya yang berjarak kisaran 50m. Waktu itu tujuan saya hanya satu sebenrnya biar kampung halaman saya juga tercover dan bisa merasakan menggunakan indihome. Alhasil selang beberapa lama, ada juga yang mau masang sampai full sekarang dan dibuat kan ODP baru lagi kayaknya. Rasanya seneng banget, usaha saya selama ini bisa di nikmati. Walau perlakuan pas pengajuan dan lain lain diabaikan. Bahkan sales sampe tidak mau membantu. Tapi sekarang mereka yang nawarin sana sini dan apa mereka mau berterima kasih sama saya. Jadi ingat, sales mereka hanya pinter nawarin tanpa membantu yang belum tercover. Kalau udah tercover juga mereka yang menikmatinya.. walau semua keputusan kebijakan wilayah tapi kan harus ngasih pengajuan juga.

    • 3 November 2023 - (13:48 WIB)
      Permalink

      Terima kasih buat bos @andian dan @real Niat saya juga gitu bos. Tapi lihat komen nya ada ada aja. Mereka tidak tahu niat baik saya. Yang mereka tau hanya satu kalimat yang mnurut dia salah lalu dikomen

      • 4 November 2023 - (21:07 WIB)
        Permalink

        @mamadIDIOT
        ngomong” pegunungan
        Dieng Banjar kota juga udh rame puncak Bogor juga rame, duhh ngga ngotak banget ya,.
        dipahami kalo berpotensi ya, paham ga kau berpotensi,.

        misalkan didesa A 1 tahun 2 tahun kedepan akan rame dari adanya pembangunan proyek, maka membangun kontrakan itu ide yg bagus, karena banyaknya karyawan pekerja atau banyaknya warga perantau dari desa lain ke desa A,.

        coba kau kemari bos, kalo Lo nyata sebagai pengusaha kontruksi,.disini ada pembangunan kawasan gudang seluas 120 hektar, penilaian saya ditempat sini , membangun kontrakan adalah bisnis yang menjanjikan, saya nyakin 20 pintu tidak akan pernah ada kekosongan kontrakan, harga sewa 1 pintu kontrakan 600rb / bulan, tgglkan kontak wa kalo anda bersedia berbisnis kontrakan disini..

        • 4 November 2023 - (22:28 WIB)
          Permalink

          @oxbordkeluargaFIR’AUN
          Yang ngga ngotak lu. Bisa baca ngga coba lu baca lagi, PAKE MATA KAU. Aku bangun di bogor masih di perdesaan bahkan penduduknya masih sangat sepi. Bukan puncak bogor atau pun banjar, kan ada tuh kata kata saya. 1 tempat wisata yang tadinya di hutan dan 1 di tempat kampung yg sepi. aku bangun waktu itu atas dasar lahan kosong saya tidak berpikir soal bandar rugi bos. Investasi dan modal terus di keluarkan. Belum semen, belum pasir dan tukang. Ketika jadi, Apa langsung balik modal. Tidak lah, Bahkan saya berani ngeluarin uang berapapun. Namanya usaha asal sabar pasti berhasil. Seperti hal nya kita bangun BTS berapa itu anggaran nya bahkan uang banyak di korupsi kan. Apa mereka yang ngeluarin uang segitu banyak nya langsung balik modal. Belum gaji karyawan dan lain lain. Dan pemeliharaan.. karna yang di pikiran mereka bukan untungnya, tapi tujuan dan niat mereka adalah agar semua masyarakat bisa menikmati. Ketika mereka menikmati apa modal yang di keluarkan langsung balik, tidak bahkan biasanya untuk investasi lagi.makanya bos usaha, modal dari 0 biar tahu rasanya. Maaf bukan nya sombong, proyek pondok pesantren dan masjid dengan dana ratusan juta bahkan milyaran. Apa balik modal bos, bahkan rugi besar besaran kalau mau hitung hitungan. Coba pikir dari sini, untung nya dari mana? Hak milik bukan, dapet saham ngga dan uang juga ngga. Hayo untung nya dimana, malah bandar rugi kan. Percuma pendidikan tinggi tapi otak kalah sama yang tamatan SD. Satu lagi kalau indihome bagian pemerintahan silahkan semua msyarakat bisa mengakses baik di desa atau pun kota dan buat subsidi bagi seluruh masyarakat, kalau bukan dari pemerintahan silahkan tulisan BUMN nya di hapus.. jauh lebih peduli yang tidak ada tulisan BUMN nya.

          Buat apa ngasih kontak ke lu dan nerima saran lu. Mending lu info.in kapan lu mati gue siapin beton khusus buat keluarga firaun versi sekarang.

  • 3 November 2023 - (18:29 WIB)
    Permalink

    Lihat case nya, FEEDER nya nya sudah habis pak bro, Jika feeder habis, susah bangun jalur distribusi baru.
    Kalo di daerah rata” feeder nya 1 atau 2 dengan maksimal 12 core per feeder.

    Saran saya, koordinasi ke petugas POJ setempat, minta di geser jalur distribusi yang tidak aktif, ke wilayah anda dengan metode penimbulan core branching di ODP terakhir.

    • 3 November 2023 - (20:30 WIB)
      Permalink

      @dewi
      penyedia..wajib ada pembangunan bagaimana si maksudnya, tau aturan kebijakan ga ?? wajib ada pembangunan itu versi anda atau versi perusahaan, pengguna prabayar dengan pasca bayar itu jauh beda ?? dan semua warga Indonesia belum tentu mampu dengan layanan indiehome dan lainnya,.

      • 3 November 2023 - (20:54 WIB)
        Permalink

        @Oxbord
        Ternyata mulut anda songgong juga ya. Dibayar berapa perbulan, mentang2 kerja di kantoran. Dengan penghasilan bulanan. Seberapa kaya anda. Mau mampu atau ngga apa urusan anda kan itu pilihan. Mau prabayar atau pasca bayar itu pilihan konsumen. Bukan di beda bedakan. Mentang2 gaji kantoran meremehkan petani. Songgong amat hidup lu.

        Yo tanyakan pihak pemerintah. Pemerintah yang bilang, Kebnyakan penyelenggara ya wajib membangun jaringan tersebut.

        • 4 November 2023 - (20:45 WIB)
          Permalink

          @Dewi
          susah ya debat sama otak bebal,.
          dipahami konteks nya, kewajiban penyelenggara ?? memang kewajiban penyelenggara tapi tapi setiap permintaan pengajuan odp baru penyelenggara tidak wajib memenuhi pengajuan dari pihak pemohon karena ada aturan dan kebijakan, dan aturan kebijakan ga bisa diganggu gugat, u mau kaya kek miskin kek dipedesaan diperkotaan kek ,.

          • 5 November 2023 - (11:36 WIB)
            Permalink

            @oxbord
            Jika punya atura dan kebijakan, apa harus bilang seperti itu. Terus anda juga yang membeda bedakan soal perkotaan dan desa. Hidup di kota atau pun di perdesaan jauh lebih nyaman dan damai di perdesaan. Yang bilang dan minta pengajuan permohonan wajib di laksanakan siapa. Saya hanya bilang, di terima dengan baik. Pahami ya, antara menerima laporan dan wajib dilaksanakan.

    • 4 November 2023 - (20:51 WIB)
      Permalink

      @mamadidiot
      dipahami komen saya, desa pegunungan perkotaan akan di evaluasi dan dikaji oleh pihak terkait kalo daerah tersebut berpotensi memajukan usaha maka segala permohonan akan di terima dan tentunya dibangun, nih internet berbasis kabel optik bukan usaha jual kacang goreng..
      susah ya debat sama sekumpulan ***** wkwkw

      • 5 November 2023 - (11:25 WIB)
        Permalink

        Yang tidak memahami siapa? Anda bilang ini itu, semua sudah saya alami. Apakah di desa tersebut tidak memiliki potensi untuk menggembangkan atau memajukan usahanya, contoh seperti pertanian, perdagangan dll. Atau mencari cuan lewat sosmed. Kamu juga tidak tahu usaha apa saja di desa tersebut dan kamu ngga tau tujuan pelapor itu apa, mungkin pelapor atau nantinya punya usaha yang ingin di kembangkan dan dimajukan. Lebih susah lagi debat sama lu, yang hanya lulusan pendidikan tinggi akan tetapi pengalaman dan kepeduliaan lu miskin. Ingat kata kata gue “LU PUNYA ANAK NANTINYA DAN LU PUNYA KELUARGA BAHKAN LU SEKARANG HIDUP DENGAN PENUH KEKUASAAN. INGATT,, LU AKAN MERASAKAN BAGAIMANA HIDUP SUSAH DAN ANAK LU AKAN MERASAKAN BAGAIMANA ORANG ORANG YANG KAU HINA DAN NGERASAIN SEMUANYA. CEPAT ATAU LAMBAT

        • 7 November 2023 - (15:40 WIB)
          Permalink

          saya jelas tidak tau lah , aneh banget kau, yg tau itu pihak indiehome pihak pemohon, saya disini hanya berasumsi, sebuah perusahaan punya aturan dan kebijakan masing,

          • 7 November 2023 - (16:49 WIB)
            Permalink

            Saya juga berasumsi karna saya berasumsi seperti pengusaha dan perusahaan. Sesuai pengalaman hidup saya.

            Setelah saya cek dan saya tanyakan ternyata memang tidak harus 8 pelanggan. Asal areanya terjangkau dan bisa atau belum terjangkau untuk pelaksanaan maka telkom akan melakukan dan mengupayakan. Tidak ada yang membedabedakan. Saran saya buat mas gfx, mending up terus dan kirim surat. Lagian telkom aja belum menanggapi apa apa.

  • 3 November 2023 - (18:38 WIB)
    Permalink

    @Lukita
    Mau 1 atau 2 3 4 5 6 7 8 atau apa lah, kalau POJ setempat tidak ada tanggung jawabnya gimana. Yang seharus nya tanggung jawab wilayahnya malah ngga mau ngurus dan ke urus. mau dianya untung, modal ngga mau rugi ngga mau.

  • 3 November 2023 - (21:00 WIB)
    Permalink

    Saya udah diem ga coment lgi TPI masih aja Debat ga penting…. Ini cara matiin notif e-mail gmn? Udah stop mending urus aja itu keluarga dan kehidupan masing²

    KONSUMEN YG DIRUGIKAN AJA BUKAN,,,Orang cari panggung aja diladenin, klo udah lapor Telkom bahkan katanya lapor mentri segala aja di cuekin kenapa pada sewot ga jelas, PADA GA ADA KERJAAN LAIN APA?

    • 3 November 2023 - (21:07 WIB)
      Permalink

      Lah berarti yang komen kaya gitu di bilang nyari panggung. Yang lapor ke menteri juga siapa, sbnernya bukan lapor kan dia minta permohonan. Dia juga wajib di dengar. Mau di tolak juga ngga itu keputusan indihome. Kan jadi tahu oh ya ng komen kek gini dan pelayanan witel setempat masih bagian intitusi. Makanya kalau ngga bisa komen dengan bijak setidaknya otak di bersihin dulu

  • 6 November 2023 - (14:22 WIB)
    Permalink

    Kalau masih ada yang komen, saya pos lagi dan ngga mau banyak omong. Akan saya post terus, dan bodo amat. Ternyata dari dulu udah sering ngalamin yang kek gini silahkan cek laporan dan komenan nya https://www.google.com/amp/s/mediakonsumen.com/v/s/mediakonsumen.com/2020/08/03/surat-pembaca/odp-penuh-pihak-indihome-meminta-mengajak-12-orang-agar-bisa-pasang-wifi/amp%3famp_js_v=0.1&usqp=mq331AQIUAKwASCAAgM%253D#ampf=

  • 6 November 2023 - (19:36 WIB)
    Permalink

    Saran saya ngga usah balas chat orang komen. Biarkan aja. Yang komen miring biasanya pegawai telkom. Mending nunggu balesan dari telkom

  • 7 November 2023 - (15:02 WIB)
    Permalink

    Klo daftarnya lewat web atau aplikasi ya juga harus sesuai prosedur dan prosedurnya memang jaringan harus ada dan jarak sesuai prosedur antara rumah dengan odp. kalau g ada ya pengajuan, untuk pengajuan prosedurnya juga lama itu kalau disetujui kalau g disetujui ya g bisa.

    Coba cari nomor sales-nya kasih uang lumayan pasti diusahakan meski melanggar prosedur.

    Daftarnya sesuai prosedur tapi minta dilayanin melanggar prosedur ya g bisa.

    • 7 November 2023 - (15:44 WIB)
      Permalink

      Sbenernya kalau tidak sesuai prosedur mending gak usah. Karna witel juga tegantung pusat, pusat juga tergantung witel. Kalau mau ribet ribet ya ayuh gue layanin. Tapi kalau suatu saat pikiran saya berubah. Ya jangan salah saya. Saya dari kemarin yang bikin ribet cuma witel bagian wilayah kami. Kalau yang bukan malah jelas dan masuk akal cuma ya ngga ribet juga mas dan lama. Kalau kemarin witel setempat kami nah ribet.
      Karna mau bagaimana pun kita ikut witel setempat, karna witel itu penanggung jawab wilayah bukan wilayah orang lain walau witel itu yang paling deket, tetep aja. penanggung jawabnya witel setempat.

  • 10 Januari 2024 - (18:20 WIB)
    Permalink

    Terbaru permohonan saya di tolak dengan alasan investasi. Terus banyak banget kejanggalan, aku bisa menerima penolakan itu sendiri. Asal dengan surat yang di tanda tangani oleh pimpinan telkom, telkomsel, dan witel setempat. Dan setiap laporan saya tidak di post oleh pihak media konsumen. Bukan nya apa ya, dari petugas datang mereka pun tidak membawa ID CARD itu aja udah kesalahan ditambah tidak ada surat tugas. Saya dari dulu minta rekaman dengan 1500 di tanggal 24 oktober 2023 sama pihak witel tidak di kasih kasih.

  • 10 Januari 2024 - (18:24 WIB)
    Permalink

    Masa mereka meminta perjanjian hitam diatas kertas putih. Dengan memberikan syarat 60 orang dalam 3 bulan. Kalau dalam 3 bulan tidak ada 60 orang, saya harus memberikan ganti rugi.
    Kalau pun mereka dengan mengatakan misalkan, kalau misalkan tidak harus mengatakan 2 kali. Dan mereka pun menyatakan 2 kali.. makanya selama yang datang ke rumah saya nyatakan. Bukan petugas karena tidak membawa ID CARD. MAKANYA SAYA MEMINTA SURAT PENOLAKAN DAN REKAMAN TELFON SAYA DENGAN 1500 DI TANGGAL 24 OKTOBER 2023

 Apa Komentar Anda mengenai Telkomsel Indihome?

Ada 120 komentar sampai saat ini..

Penanaman Tiang ODP Baru di Desa Saya

oleh GFX dibaca dalam: 1 menit
120