Apakah PLN Butuh Kompetitor?

Perusahaan Listrik Negara merupakan salah satu BUMN yang menjadi satu-satunya perusahaan penyuplai listrik di Indonesia. Perusahaan PLN dinilai tidak memiliki saingan sehingga diharapkan menjadi satu-satunya harapan bagi masyarakat Indonesia dalam hal kelistrikan.

Semakin meningkatnya penggunaan listrik yang dihasilkan oleh PLN, tentunya berbanding lurus dengan keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan ini.

Kami selaku masyarakat Indonesia meyakini bahwa PLN akan selalu memberikan yang terbaik bagi konsumennya. Salah satunya dengan berusaha menjadi lebih dekat dengan konsumen melalui aplikasi yang selalu dibanggakan yaitu PLN Mobile.

Aplikasi PLN Mobile ini memiliki berbagai fitur unggulan yang salah satunya ialah dapat menerima pelaporan terkait kendala yang terjadi sehingga dapat cepat tersampaikan kepada petugas PLN untuk ditindaklanjuti.

Salah satu pengaduan teratas yaitu pemadaman listrik. Fitur ini diharapkan mampu dengan cepat menyelesaikan masalah pemadaman yang terjadi. Setidaknya dapat menginformasikan kepada masyarakat terkait kendala apa yang terjadi.

Seiring perkembangan waktu ternyata aplikasi ini disepelekan oleh petugas PLN itu sendiri. Banyak laporan yang sudah diselesaikan sepihak oleh petugas dilapangan tanpa menginformasikan kendala yang sebenarnya terjadi. Bahkan banyak kendala yang informasinya sudah selesai ditangani namun kenyataannya listrik PLN tersebut masih terkendala. Berikut saya lampirkan contoh informasi pada aplikasi yang dialami oleh mertua saya.

Ketidakpuasan kami sebagai konsumen, berinisiatif untuk melaporkan kembali melalui live chat agar mendapatkan respon perbaikan. Namun, ternyata sama saja, pihak PLN menyatakan hal tersebut merupakan hal yang lumrah. Lantas apakah kita selaku masyarakat membutuhkan PLS (Perusahaan Listrik Swasta)? Saya kira hal tersebut diperlukan agar terjadi peningkatan kualitas penyediaan listrik yang sesungguhnya di Indonesia.

Maestro Cipta
Bekasi

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pelaku usaha yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Kirimkan Tanggapan

12 komentar untuk “Apakah PLN Butuh Kompetitor?

  • 18 Januari 2024 - (18:04 WIB)
    Permalink

    Hoax, tkp jawa timur, ts tinggal di bekasi 😀 kendala paling umum pln di desa, tertimpa pohon, kabel putus, trafo meledak, tdk jauh dr itu. Lama penanganan biasanya sesuai dgn kendalanya. Kl pemadaman krn non teknis bagi saya pribadi bisa di toleransi.

    • 18 Januari 2024 - (19:31 WIB)
      Permalink

      “Berikut saya lampirkan contoh informasi pada aplikasi yang dialami oleh mertua saya…”
      “mertua saya…”
      “m e r t u a s a y a…”

    • 19 Januari 2024 - (13:43 WIB)
      Permalink

      uchhhh pak hery malu nya sampai jauuuuhh , dikira pintar perkataannya ternyata modal sangka-sangkaan dan berbohong

  • 18 Januari 2024 - (20:42 WIB)
    Permalink

    Sama, saya kalau lapor melalui PLN Mobile selalu cepat ditutup laporannya padahal listrik belum nyala. Kelihatannya mereka takut lewat SOP 3 jam, jadi pura2 sudah selesai.

  • 18 Januari 2024 - (20:48 WIB)
    Permalink

    PLN sebetulnya sudah melakukan upaya menekan frekuensi pemadaman dengan mengalihkan jalur listrik secara bertahap dari tiang ke kabel bawah tanah untuk penyaluran antar wilayah/trafo. Pemadaman umumnya disebabkan force major, tapi juga disebabkan oleh pencurian listrik yang tetap masif menyebabkan gardu induk kelebihan beban dan mati total. Tidak mudah menghidupkan kembali gardu induk sementara beban masih sama, terkadang dibutuhkan unit trafo tambahan cuma untuk memancing agar gardu mampu hidup kembali. Jika TS ingin pemadaman dapat ditekan serendah mungkin, bantu PLN dengan melaporkan pihak yang terbukti mencuri listrik.

    Judul SP ini juga menggelitik. Infrastruktur sumber energi (termasuk listrik) termasuk aset paling vital bagi sebuah negara. Sudah dogma perang untuk melumpuhkan suatu negara adalah salah-satunya dengan melumpuhkan infrastruktur energi seperti listrik dan pasokan bahan bakar. Tidak ada negara di dunia yang sudi membuka kebebasan persaingan pasar pasokan listrik. Perusahaan listrik swasta tetap boleh berdiri tetapi wajib menjual ke negara, tidak langsung ke konsumen.

  • 18 Januari 2024 - (21:05 WIB)
    Permalink

    Apakah PLN Butuh Kompetitor? Bagi saya TIDAK sebab saya engga sanggup bayar listrik non-subsidi.

    Tahukah TS bahwa 2024, pemerintah menetapkan subsidi listrik sebesar Rp 75,8 triliun untuk membantu rumah tangga miskin dan rentan serta mendukung transisi energi. Subsidi ini khusus bagi pelanggan dengan daya 450 VA dan 900 VA yang terdaftar dalam DTKS, sementara pelanggan lain tidak mendapatkan subsidi.
    Ini referensinya: https://tirto.id/pemerintah-dan-dpr-sepakati-subsidi-listrik-2024-rp7324-triliun-gPCN

    Pemerintah mengontrol tarif listrik untuk menjaganya agar tetap terjangkau bagi masyarakat. Ini berarti tarif sering disubsidi dan diatur, yang mungkin tidak menarik bagi perusahaan swasta karena keterbatasan dalam menetapkan harga jual yang lebih tinggi untuk memaksimalkan keuntungan.

    Terlepas dari itu, memang layanan PLN memprihatinkan.

    • 19 Januari 2024 - (08:48 WIB)
      Permalink

      Ya mungkin penulis ini ingin merasakan harga listrik yang naik drastis seperti yang terjadi di Eropa ketika awal perang Ukraina terjadi, dimana harga listrik naik gila-gilaan sampai 400%.

      Memang benar bahwa PLN di negara ini belum sebagus di negara maju, tapi ya disana sendiri ketika ada force majeure pasti ada pemadaman kok.

      Kalau memang penulis merasa tidak puas dgn PLN dan kalau memang penulis ada dana, mungkin bisa mempertimbangkan pemasangan panel surya.

      2
      1
    • 19 Januari 2024 - (21:53 WIB)
      Permalink

      PLN itu over suply dari pembangkit listrik swasta dan harus bayar biarpun gak dipakai..maka nya di dorong semua serba listrik…yg untung yg suplai listrik ke PLN..ga dipakai PLN hrs bayar..Punya siapa swasta coba cek….edannn.. .🤣🤣🤣🤣

  • 19 Januari 2024 - (21:47 WIB)
    Permalink

    PLN di bawah dilapangan vendor semua..jadi suka2 mereka..bukan dari PLN langsung mulai perbaikan/instalasi/p2TL rekanan semua..
    Pengalaman MCB meteran rusak hrs diganti diperbaiki dgn sambung langsung..ternyata petugas pemasangan MCB beda vendor lagi..hampir 1 bulan baru dikerjakan dgn komplain di PLN mobile hampir 20 kali blm di IG/Twitter/FB…PLN Depok Jabar..parah.

    • 26 Januari 2024 - (05:49 WIB)
      Permalink

      Beberapa bulan yg lalu MCB rumahku gosong. Nyari info di gugel gimana caranya manggil petugas pln, akhirnya bisa lewat aplikasi donlot di playstore. Dan itu kayanya vendor. Trus mesen teknisi lewat aplikasi, trus lanjut wa.
      Ternyata lokasi teknisinya di kampung sebelah, 10 menit langsung nyampe.
      Bayarnya sesuai di aplikasi, kalo ga salah 120rb an ganti mcb

 Apa Komentar Anda mengenai PLN?

Ada 12 komentar sampai saat ini..

Apakah PLN Butuh Kompetitor?

oleh Maestro dibaca dalam: 1 menit
12