DC Bank Mega Menagih Bukan Kepada Debitur Langsung

Selamat siang Media Konsumen,

Saya mau menyampaikan keluhan yang saya alami dari sebelum Covid sampai dengan saya menulis surat ini, terkait kelakuan DC Bank Mega yang:

  1. Datang ke rumah satu mobil ramai-ramai sambil marah-marah, listrik dimatikan saat anak lagi belajar online.
  2. Telepon ke kantor dari pagi, siang sampai sore marah-marah, meneror, WhatsApp ke teman-teman dan direktur tempat saya bekerja. Katanya saya ada urusan sama Bank Mega yang belum selesai, padahal saya tidak punya urusan dengan Bank Mega.
  3. Datang ke kantor, sudah pernah saya temui dan jelaskan bahwa saya tidak ada urusan apapun sama Bank Mega. Yang punya kartu kredit Bank Mega adalah suami saya sejak sebelum kami menikah, kenapa saya yang diteror dan dicari-cari?
  4. Malam datang ke rumah, gedor-gedor dan marah-marah.
  5. Hari ini, tanggal 11 Juni 2024, datang seorang ibu dan temannya mencari saya, teman di kantor dimarahi. Saya tidak mau menemui karena saya merasa tidak punya urusan sama Bank Mega.

Saya merasa terganggu, tidak nyaman dalam bekerja dan nama baik saya pun tercemar. DC Bank Mega sudah keterlaluan dan sudah keluar dari jalur etika penagihan DC.

Pertanyaan saya untuk Bank Mega: Apakah DC Bank Mega diperbolehkan menagih dengan cara terus menerus meneror dan datang dengan marah-marah ke orang yang bukan pemilik kartu kredit Bank Mega? Kalau tidak ditangani segera, kami akan melaporkan ke pihak yang berwenang dan OJK.

Terima kasih Media Konsumen.

Cynthia Linardi
Jakarta Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pelaku usaha yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Kirimkan Tanggapan

21 komentar untuk “DC Bank Mega Menagih Bukan Kepada Debitur Langsung

  • 21 Juni 2024 - (11:45 WIB)
    Permalink

    Sebentar sebentar…

    Di mana suaminya?
    Meninggal dunia? Cerai? Minggat/menghilang/kabur?

    Kok tidak bisa dikomunikasikan untuk diselesaikan atau diarahkan pelunasan kewajiban ke yang bersangkutan saja?

    1
    1
    • 22 Juni 2024 - (12:53 WIB)
      Permalink

      Pergi ga plg2 ud dibicarakan kondisi usahanya Lg macet yg utang juga ga byr.

    • 24 Juni 2024 - (07:42 WIB)
      Permalink

      Tdk perlu kau ajari, org kalau punya duit juga pst uda di byr. Macam uang kau aja yg dipinjamin

  • 21 Juni 2024 - (12:15 WIB)
    Permalink

    TS benar karena tidak ada sangkut-pautnya dengan kekisruhan ini. Utang bukan bagian dari gono-gini. Tapi TS punya kewajiban moral untuk mengingatkan suami bahwa dia punya utang dan kewajiban melindungi keluarganya, menjaga martabat dan harga diri istrinya. Sekalipun dia berutang demi anak istrinya.

    • 22 Juni 2024 - (13:01 WIB)
      Permalink

      Betul ibu terima kasih, ud sy bantu hbs2an karna kondisi keuangannya macet bukan ga mau byr sebelumnya juga lancar.orgnya juga pergi ga plg2 sy yg diteror n d cari sy pun ga terima. Dia kira kt ga tau UU KK n etika Penagihan ini ud pelanggaran.

  • 21 Juni 2024 - (12:16 WIB)
    Permalink

    istri kan orang terdekat suami, tiap malam ketemu di kamar. tinggal sampaikan saja to ke paksu.

    2
    1
    • 22 Juni 2024 - (13:05 WIB)
      Permalink

      Ud d sampaikan dijelaskan n d bantu hbs2an orgnya pergi ga plg2, bukan ga byr dulu2 lancar krna usahanya lg macet yg hutang ga byr kondisinya bener2 macet!

  • 21 Juni 2024 - (12:56 WIB)
    Permalink

    Emang di perumahan dan kantor Ibu gak ada satpam atau security ya? Kok ada yang bikin rusuh didiemin aja? Sebenarnya kalo mereka datang kayak malam2 gitu dan bikin onar bisa dilaporin ke RT atau teriakin aja biar tetangga pada bantuin.

    Btw semoga semuanya ceat selesai ya, Bu.

    2
    1
      • 21 Juni 2024 - (19:02 WIB)
        Permalink

        CC atas nama suami dan milik suami kalau digunakan untuk keperluan,kebutuhan,jalan jalan keluarga giliran di tagih DC bilangnya bukan pemilik kartu. Wew. Amazing sekali

        3
        1
    • 22 Juni 2024 - (13:08 WIB)
      Permalink

      Namanya doang Satpam Bu tdk bs diandalkan malah dliat doank gedor2 marah2

  • 21 Juni 2024 - (17:35 WIB)
    Permalink

    duc kok jadi serem gitu ya .
    harusnya yang ke bersakutan saja cukup
    kok melebar kemana mana

    3
    2
    • 22 Juni 2024 - (13:11 WIB)
      Permalink

      Y ud keluar dr jalur UU KK dan etika penagihan makanya sy berterima kasih kpd media konsumen untuk menyampaikan keluhan sy.

  • 21 Juni 2024 - (22:39 WIB)
    Permalink

    Lha. knapa yg koment salahkan ibu. Dia kan sdh benar bahwa KK itu dibuat suaminya sebelum mereka menikah. Jadi bukan merupakan utang bersama.

    4
    1
    • 22 Juni 2024 - (13:18 WIB)
      Permalink

      Y ibu bener terima kasih, karna yg komen belum mengalami seperti yg sy alami dan tdk atau belum tau UU KK dan etika penagihan!

  • 23 Juni 2024 - (23:27 WIB)
    Permalink

    D Bank emang gak pernah ada benar nya untuk masalah penagihan
    Datang lbh dri 1 orang udah diluar SOP penagihan
    1 poin ini aja udah ngelanggar
    Blm lagi perbuatan tidak menyenangkan dengan matikan listrik
    Teror WA ke temen kerja, jelas ga ada sangkut paut nya lah sama yang bersangkutan, tujuan nya apa? Mengerahkan tenaga secara gratis biar target penagihan tercapai?
    Terus ada DC ke kantor marah2in temen yg g ada sangkut paut nya juga. Suer deh konyol

    Jadi inget jaman dlu waktu blom Di tertibkan OJK, telpon kesana kemari kayak DC pinjol ilegal
    Bukan belain yg ngutang ya
    Tapi dlu aku pernah jadi korban Bank sialan ini
    Yg punya utang bukan aku tapi temen aku, beda kantor, ya cuma temen biasa aja
    Ngejar ke aku , telpon sehari ratusan kali pakai nomer yg tdk pernah sama, entah darimana dpt no hp aku pdhl aku tdk pernah didaftarkan sebagai kontak darurat
    Sudah aku sampai kan untuk lgsg kontak ybs, dan masih ngeyel aja terorin aku sampai akhirnya aku blokir nomer2 tak di kenal
    Otomatis mreka tidak bisa telpon aku dong
    Ngerti yg terjadi? Sekali lagi ini utang temen aku, dan aku tidak bisa di telp krn aku blokir, mreka telpon istri ku!!! teror istri ku cari si temen ku itu juga dengan maki2, setelah istri blokir tuh nomer nomer ga dikenal,tembus nya kemana?
    Ternyata Tembus ke nomer mertua ku, yg punya utang temen aku, yg di ubek2 keluarga aku . Stlh ketemu sm temen ku yg punya utang ke bank dan aku ceritakan semua nya, dia sampaikan ternyata bukan cuma aku aja yg di teror, tp temen2 lain nya juga kena teror. Sinting cara nagih nya.
    Kalau kyk gitu cara main nya lama lama nyungsep itu beserta agent2 pemulung billing nya. Salam dari korban salah teror

  • 24 Juni 2024 - (07:40 WIB)
    Permalink

    Yg sabar ya bu. Kalau kondisi lg terpuruk utamakan kebutuhan dan kelanjutan hidup keluarga dulu, dukung terus dan kasi semangat ke suaminya. Ujian terberat dari teror dc adlh rasa malu, kalau ibu bisa mengatasi rasa malu, maka teror dc sudah tdk punya pengaruh apa2. Kalau masi punya sisa2 tenaga, buatlah gugatan ke pengadilan. Tdk perlu biaya byk asal ibu jalani sendiri. Sidang nya pun secara online. Dgn adanya gugatan, teror akan berhenti.

  • 24 Juni 2024 - (08:14 WIB)
    Permalink

    Laporin aja bu…. DC Mega ga ada etika itu….
    POJK nomor 22 Tahun 2023

    Pasal 62
    (1) PUJK wajib memastikan penagihan kredit atau
    pembiayaan kepada Konsumen dilaksanakan sesuai
    dengan norma yang berlaku di masyarakat dan ketentuan
    peraturan perundang-undangan.

    (2) Dalam memastikan tindakan penagihan sebagaimana
    dimaksud pada ayat (1), PUJK wajib memastikan
    penagihan dilakukan:

    a. tidak menggunakan cara ancaman, kekerasan
    dan/atau tindakan yang bersifat mempermalukan
    Konsumen;
    b. tidak menggunakan tekanan secara fisik maupun
    verbal;
    c. tidak kepada pihak selain Konsumen;
    d. tidak secara terus menerus yang bersifat
    mengganggu;
    e. di tempat alamat penagihan atau domisili Konsumen;
    f. hanya pada hari Senin sampai dengan Sabtu di luar
    hari libur nasional dari pukul 08.00 – 20.00 waktu
    setempat; dan
    g. sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
    (3) Penagihan di luar tempat dan/atau waktu sebagaimana
    dimaksud pada ayat (2) huruf e dan huruf f hanya dapat
    dilakukan atas dasar persetujuan dan/atau perjanjian
    dengan Konsumen terlebih dahulu.

 Apa Komentar Anda?

Ada 21 komentar sampai saat ini..

DC Bank Mega Menagih Bukan Kepada Debitur Langsung

oleh Cynthia Linardi dibaca dalam: 1 menit
21