Keluhan Surat Pembaca Perum Gemilang Residence Bojong Gede & Bank BSI: Menunggu Itikad Baik 27 Januari 2025 ini 23 Komentar aftersales service, Bank BSI, Customer Service, Layanan Purna Jual, Pemasangan Sambungan Baru, Perum Gemilang Residence Bojong Gede, sambungan listrik Ikuti kami di Google Berita Terima kasih, Media Konsumen. Anak kami membeli sebuah unit rumah baru dari PT Berkah Gemilang dengan proyeknya Perum Gemilang Residence, Bojong Gede, melalui mekanisme pembiayaan KPR dengan tenor 15 tahun dari PT Bank BSI. Akad kredit terlaksana pada 5 Desember 2023, dan serah terima unit rumah baru dilakukan akhir Juni 2024. Pada 15 Januari 2025, selaku orang tua konsumen dan/atau nasabah, kami menanyakan kepada pihak pengembang perumahan mengapa jaringan sambungan listrik ke rumah anak kami terpasang secara paralel bersama beberapa rumah di sekitarnya (9 unit rumah, area Blok B). Namun, hingga 21 Januari 2025, tidak ada jawaban dari pihak pengembang. Pada 22 Januari 2025, kami menyampaikan perihal kondisi tersebut kepada pihak bank. Di sisi lain, kami melihat sendiri di blok lainnya (Blok C), yang sudah lebih dulu sold out dan terhuni, seluruh unit sambungan jaringan listriknya langsung terhubung ke tiang listrik PLN. Pada 22 Januari 2025, salah satu staf lapangan pihak pengembang Perum Gemilang Residence memberikan jawaban (salinan dari chat WhatsApp): “…developer nge-push tiap hari ke vendor PLN pun sudah di-share ke perwakilan warga. Di situ tertera juga bahwa developer sudah bayar full. Berarti kan tinggal urusan PLN-nya 😅.” Poin pertanyaan kami adalah terkait satu unit rumah di perumahan tersebut yang sudah dibeli oleh anak kami, soal sambungan jaringan listriknya. Bukan menanyakan biaya yang sudah dibayar full, bukan mewakili warga (warga mana?). Tinggal urusan PLN? Pembeli rumah di perumahan harus follow up sendiri ke PLN, begitu? Diakhiri dengan emotikon tertawa? Jawaban pihak staf pemasaran PT Bank BSI (salinan dari chat WhatsApp) pada 22 Januari 2025: “…peran bank dalam pembiayaan KPR adalah untuk perantara pembayaran dan pengamanan legalitasnya, misal seperti SHM dan IMB-nya yang sudah dipastikan asli dan bukan tanah sengketa, serta memonitoring pembangunan sehingga tidak ada ruang untuk developer membawa kabur uang pembeli sebelum rumahnya selesai.” Memang alur kerjanya berbasis prosedur, tetapi adakah fungsi kontrol langsung bank sebelumnya yang tidak hanya berdasarkan pelaporan secarik kertas (berita acara serah terima rumah)? Baru kali ini saya temukan, membeli sebuah rumah di sebuah perumahan dengan mekanisme KPR, pemasangan sambungan listrik per satu unit rumahnya beragam. Ada yang tersambung langsung ke tiang PLN dan ada yang tidak (tersambung paralel dengan beberapa rumah). Poin yang kami tanyakan adalah: Kenapa rumah anak kami sambungan listriknya dipasang paralel? Apakah regulasinya demikian? Kenapa di blok lain yang sudah terhuni, terpasang secara mandiri/langsung ke tiang PLN? Jika ini faktor kesengajaan dari pengembang yang mungkin hanya untuk mengejar tenggat waktu serah terima rumah ke konsumen, patut diduga ada unsur memanfaatkan ketidakmengertian konsumen/pembeli dalam hal kelistrikan. Karena tidak ada informasi dari pengembang di awal saat sepanjang proses bangun rumah dan/atau sebelum rumah diserahterimakan. Kami tunggu bukti itikad baik Anda sebagai pelaku usaha, bukan hanya respons normatif. Slamet Budiman Bogor Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Heru27 Januari 2025 - (22:02 WIB)Permalink Ya elah masalah listrik, kirain masalah legalitas, koq hubungan nya sm Bank y.. Btw, banyak koq developer nakal d Indo, sy jg pernah jadi korban hilang duit puluhan jt, rumah gk dpt, tanah bermasalah.. 1 Login untuk Membalas
hendri28 Januari 2025 - (09:05 WIB)Permalink Yaelah minta jaringan lsng dari tiang, emang ada tiang yg dekat rumah anda 20 meter,kl ngakda mau beli sendiri, mau disambung pararel 25 rumah asal tegangan masih 220 ngak masalah, goblok itu jgn kebangetan tau 1 Login untuk Membalas
Susanti28 Januari 2025 - (12:30 WIB)Permalink Kurang beramal kali tuh orang makanya di persulit 1 Login untuk Membalas
Hery Mulyanto27 Januari 2025 - (23:38 WIB)Permalink Oalahhhh 😀 😀 😀 Ya sudah minta sama pln sambungkan sendiri langsung dari tiang listrik. Kl togornya tdk ada, anda beli sendiri. Kl perlu pak minta sambungan langsung dari sutet, biar lain dr yg lain. Agak laen ini orang. 😀 1 31 Login untuk Membalas
Don KongKing28 Januari 2025 - (05:32 WIB)Permalink Yaelah lu konsumen rewel, namanya instalasi listrik terbagi dua, setelah meteran itu hak pelanggan, tapi sebelum meteran itu punya PLN, mau disambung dari paralel, langsung dari tiang, atau bahkan dapet saluran sutet dari mars itu urusan PLN, penting listrik rumahlu nyala dan instalasi kabel tidak membahayakan titik. Mau dipasang langsung ketiang, silahkan ajukan permintaan pindah jaringan kabel, jangan lupa siapin duit buat beli kabel SR, mayan lho harga kabel SR, apalagi dikali puluhan meter. Login untuk Membalas
Jejea28 Januari 2025 - (12:29 WIB)Permalink Soal listrik nanya ke bank penyedia KPR? Kok ngakak bgtt wkwkwk gak nyambungg sih buk. Fokus klo komplain ke developer aja. Bank urusannya hanya soal penyedia pembayaran mana ngurusin masalah2 soal fasilitas rumah wkwkwk 1 Login untuk Membalas
Helmy28 Januari 2025 - (13:56 WIB)Permalink Jawaban dari pihak pemasaran bank BSI nya udah benar itu dan seharusnya sudah bisa dimengerti, Urusan Legalitas ( SHM, IMB dan Tidak Sengketa) agar konsumen aman, nyaman dan tenteram.owalahh ini urusan listrik gak nyambung leee…. yg penting tegangan listrik aman gak naek – turun begitu juga instalasi gak membahayakan. 1 Login untuk Membalas
Mr.28 Januari 2025 - (20:32 WIB)Permalink Jawab ah : 1. Krena meternya blom ada dan penghuni ud ngebet tinggal dsana. 2. Regulasinya jelas, krena penghuni sudah ada, jd PLN hrus tersedia. Jd d paralel smentara. 3. Krena blok lain ad diantrian awal jd sudah dpasang meternya. 4. Sengaja pasti krena penghuninya udah ada, justru masalah klo listriknya gak ad sama skali. Pernah dnger masalah bgni. PLN ad kendala pasang baru, jd listrik dparalel smentara. Sabar aj, listriknya gratis malah itu. Login untuk Membalas
iniPenulis artikel29 Januari 2025 - (11:17 WIB)Permalink Terimakasih “Mr” Tanggapan: Konsumen tetap membeli token listrik sejak rumah diterima, jadi tidak ada istilah gratis/menikmati aliran listrik secara cuma-cuma Login untuk Membalas
Sego28 Januari 2025 - (21:03 WIB)Permalink Kalo perumahan baru suka begitu,dulu waktu rumah saya juga begitu karena dari pihak PLN belum siap sepenuhnya,jadi listrik itu di sambung pararel rame rame yang penting menyala dulu.setelah PLN siap ya sambungan kabel dan meter masing masing Login untuk Membalas
iniPenulis artikel29 Januari 2025 - (11:36 WIB)Permalink Terimakasih “Sego” Tanggapan: Semua unit rumah yg sdh selesai terbangun walaupun tidak dalam waktu yang bersamaan telah terpasang sambungan listriknya langsung ke tiang listrik. Terkecuali hanya di blok B (pararel) sedangkan dlm perencanaannya dikatakan akan dipasang mandiri/langsung ke tiang listrik. Untuk diketahui bahwa kondisi riil yg terjadi rumah yang terpasang secara pararel arus listrik yang di dapat di bawah 200va sedangkan yg terpasang tdk secara pararel mendapat arus di atas 200va Login untuk Membalas
Aries29 Januari 2025 - (10:13 WIB)Permalink Kenapa gak pilih rumah yg depannya langsung tiang listrik? Itu udah pasti direct langsung ke tiangnya, dan ditiangnya juga udah pasti dipasang paralel juga, kalau mau langsung cari rumahnya yg sebelahan gardu PLN nya.. pasti ada ko setiap perumahaan besar punya gardu sendiri Login untuk Membalas
iniPenulis artikel29 Januari 2025 - (11:23 WIB)Permalink Terimakasih “Aries” Tanggapan: Untuk pemilihan kavling rumah banyak pertimbangan dari setiap konsumen dan kebetulan yang terjadi di lapangan kavling rumah yg terpilih jaraknya cukup dekat dengan posisi tiang listrik yg sdh terpasang di belakangnya. Sedangkan di depan kavling rumah yg terpilih belum terpancang tiang listrik. Login untuk Membalas
Aries29 Januari 2025 - (11:34 WIB)Permalink Perumahan itu tiap blok pasti dempet, seandainya belum ada tiang blok depan rumah, minta dipasang depan rumah aja ke pengembangnya, pasti dikasih ko.. jadi tiang untuk blok yg bapak/ibu beli tiangnya depan rumah bapak.. gak mungkin lah pasang kabel listrik ke blok belakang, nanti kalau rumah belakang mau ditingkatkan Lantainya ya bakal jadi masalah Login untuk Membalas
iniPenulis artikel29 Januari 2025 - (11:39 WIB)Permalink Terimakasih “Aries” Tanggapan: Harusnya memang demikian namun faktanya tiang PLN baru terpancang di depan rumah sekitar akhir November 2024 sedangkan rumah diserahterimakan Juni 2024 Login untuk Membalas
Aries29 Januari 2025 - (11:50 WIB)Permalink Terus sekarang masalahnya dimana? Belum dipindah ke tiang baru? Itu tiangnya depan rumah atau masih jauh?
iniPenulis artikel29 Januari 2025 - (11:15 WIB)Permalink Terimakasih, Tanggapan: *) alat meter kWh sdh terpasang sebelum serah terima rumah. Sepanjang proses pembangunan rumah, konsumen/pembeli tidak pernah sama sekali mendesak ke pengembang agar sesegera mungkin menyelesaikan proses bangun rumah agar proses serah terima rumah segera terjadi dengan alasan “ngebet”. *) tidak ada istilah “antrian awal” karena proses pemasangan sambungan listrik tsb sdh masuk dlm perencanaan awal sebelum pembangunan rumah. Hal ini sudah terkonfirmasi dgn pihak2 yg terkait. Login untuk Membalas
iniPenulis artikel29 Januari 2025 - (12:01 WIB)Permalink “Terus sekarang masalahnya dimana? Belum dipindah ke tiang baru? Itu tiangnya depan rumah atau masih jauh”? Terimakasih “Aries” Tanggapan: *)Masalahnya adalah arus listrik di dapat dibawah 200va. *)Tidak sesuai perencanaan pengembang yg akan memasang secara mandiri, tidak pararel. *)Tidak informasi dari pengembang soal perubahan pasang dari mandiri/langsung menjadi pararel *)Sampai skrg pun kondisi masih tetap sama (pararel) padahal tiang PLN sdh terpancang tepat di depan rumah Login untuk Membalas
Abo Cah29 Januari 2025 - (13:40 WIB)Permalink kalau sudah ada meteran listrik artinya utk biaya pemasangan listrik itu sudah lunas ke pihak PLN, kalau masih paralel itu artinya dr pihak PLN yg tidak benar, coba TS langsung meminta pertanggungjawaban ke PLN drpd bolak2 balik ke developer istilahnya developer jg tidak bisa apa2 kalau PLNnya diam saja pemasangan paralel itu sangat merugikan konsumen karena mendapat voltage rendah apalagi kalau semua rumah (yg dipasang paralel) menggunakan peralatan elektronik secara bersamaan Login untuk Membalas
iniPenulis artikel29 Januari 2025 - (13:48 WIB)Permalink Terimakasih “abo cah” Tanggapan: Benar sekali, akan merugikan konsumen Krn sistem sambungan pararel dgn arus listrik di dapat di bawah 200va Login untuk Membalas
Kawulo29 Januari 2025 - (16:30 WIB)Permalink Padahal bapak/ibu ini hanya menuntut hak nya lho, kok komen di atas banyak yg membully. Kalo listrik dipasang pararel voltage nya drop, alat listrik jadi mudah rusak.belum lagi kalo gangguan di pada kabel input, semua rumah yg di pararel bakal mati semua. Masalah dia nanya ke bank mungkin kurang tepat, tapi mungkin juga saking jengkel nya udah nanya developer ga ada solusi… Login untuk Membalas