Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pelaku usaha yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Kirimkan Tanggapan

20 komentar untuk “Aplikasi Pinjol “Ada Dana” yang Meresahkan

  • 9 Juni 2025 - (18:20 WIB)
    Permalink

    Gila pihak BCA sampai bantuin hal itu? Harusnya itu di luar tanggung jawab mereka… Tapi profesional banget BCA, jadi pengen punya rekening BCA

    1
    1
    • 9 Juni 2025 - (19:29 WIB)
      Permalink

      Asli yang **** ya lu ini …kenapa sampe kasih data data Uda tau banyak kasus pinjol mangkanya jangan ****

  • 9 Juni 2025 - (21:10 WIB)
    Permalink

    Inilah kenapa saya bilang orang indonesia itu rata2 kayak tikus. Ada lobang sedikit maen masuk aja. Coba deh pager dibuka dikit, ga berapa lama ada aja orang masuk duduk2 ngopi di halaman rumah, kayak terhipnotis kalo liat lobang, kayak tikus.

    Pas diusir marah pula.

  • 9 Juni 2025 - (22:09 WIB)
    Permalink

    Pinjol ilegal, anggap aja menang giveaway. Ga akan ada resiko ditagih ke rumah atau kantor, apalagi bi checking jelek. Anda bayar atopun tidak data anda udah terlanjur di ambil mereka, bahkan disebar kemana mana..gimana nih para pejabat di gedung tinggi berpenampilan necis ngurusi pinjol dan situs2 judol, seolah tetap aja seliweran di berbagai platform. Ga sanggup, apa ga mau ?

  • 10 Juni 2025 - (02:59 WIB)
    Permalink

    Kejahatan cyber lewat platform digital semakin marak, rakyat harus hati-hati, kenapa bagian cybercrime pihak terkait adem-adem aja

    Sampai data bisa disebar seenaknya kesana-kesini oleh pihak yang tidak bertanggung jawab

    Pihak regulator dalam hal ini OJK yang karena desakan dari oligarki dan pemodal.mau aja disuruh buka ijin platfom digital yang ternyata di OJK jadi gagap terhadap dampaknya

  • 10 Juni 2025 - (04:20 WIB)
    Permalink

    Sedari awal memang niat mengklik iklannya ya? Apes emang nggak ada di kalender, tapi bisa berawal dari niat pelakunya. Apalagi kalau kurang minum.

  • 10 Juni 2025 - (11:34 WIB)
    Permalink

    Sy cukup sekali berurusan dg kredit rupiah cara pengihannya persis begini udh ky ****** ga dksh makan brpuluh2 hari najis

  • 10 Juni 2025 - (12:02 WIB)
    Permalink

    TS butuh air mineral Aqua Aqua… Gak fokus dan gaptek serta dr jaman Majapahit paling dia gak tau apa itu PINJOL, sangking pintarnya pasti TS, dan skg bagaikan dewa memberikan peringatan bahwa Pinjol itu tidak menyenangkan….

    Sebelum pinjol nyebarin data pribadi ente…. Negara sudah dibobol beberapa x data warga gak usah sok panik data disebarkan, wong data PLN, bank BUMN plat merah byk data bertebaran….
    Saran sesekali main ke deepweb pakai tor browser biar melek kejahatan cyber apa lagi soal data

  • 10 Juni 2025 - (16:52 WIB)
    Permalink

    Install truecaller aja, otomatis ngeblok nomor nomor yang terdata melakukan spam/teror. Bisa juga diatur buat otomatis menolak nomor telepon yg tidak terdaftar di kontak anda. Jangankan pinjol abal2 kayagini, yg resmi aja pake teror yg sama. Tapi gak ngaku. Dulu pernah telat 10 hari pake pinjol tokoijo gara2 memang libur lebaran jadi uang saya telat masuk dari transaksi internasional. Sudah berkali2 saya jawab akan saya bayr dendanya masih ngancem ngirim DC, ngancem nyebarin data, ngancem bakal dipake pinjol lagi. Template nya gitu. Barusampe ada yg ngomong kasar saya emosi, saya katakan tidak akan bayar sampai orang yg DC yg ngomong kasar itu datang sendiri ambil uang kerumah saya, mau saya cuci dulu mulutnya. Eh ternyata mereka ngomong bahwa tidak punya petugas DC lapangan. 😅 Yaah tapi akhirnya saya bayat daripada skor kredit saya rusak.

  • 10 Juni 2025 - (18:44 WIB)
    Permalink

    Oh ternyata klo pinjol itu begitu ya, kita masukin data berikut no rek, soalnya saya biasa pake paylater ga pake rek, pantes banyak korban kaya gini, saya ga tau sistem pinjol ternyata begitu.
    Makasih buat infonya.

    • 16 Juni 2025 - (08:39 WIB)
      Permalink

      Itu karena ilegal atau curang yg begitu
      Kalo yg bener tuh kita bakal dikasih rincian tenor,biaya perbulan dan dana yg diterima setelah di potong admin lalu meminta konfirmasi.

  • 11 Juni 2025 - (06:45 WIB)
    Permalink

    Itu saran anda untuk masyarakat.
    Nah, saran untuk pemerintah apa kira2 ?
    Apakah beredarnya aplikasi tidak disaring dulu oleh pihak yang berwenang ?
    Kalau tidak disaring sekiranya di kasih saran agar dibuat aturan itu.
    Kalau di saring, dimana pertanggungjawabannya atas apk2 nguawur seperti itu.

  • 11 Juni 2025 - (11:10 WIB)
    Permalink

    OJK, Bintang Iklan Pinjol?

    Cerpen
    WA Wicaksono
    Bangunan angkuh gedung pencakar langit yang kokoh itu adalah sebuah studio content creator yang megah, lampu-lampu yang menyilaukan sorotannya ke arah panggung untuk membuat video konten terlihat komplit dan canggih. Seorang aktor berjas rapi dengan senyum selebar matahari berdiri di depan kamera. Mereka sedang memproduksi sebuah iklan video social media untuk semua platform yang ada. Nampak di belakangnya, sebuah tulisan besar: “Pinjol Aman dan Nyaman! Sudah Diawasi OJK!”

    “Action!” seru sutradara.

    “Pinjaman tanpa ribet? Gak perlu cek rekening dan slip gaji, cukup KTP dan nomor HP aja? Langsung cair!” ucap si aktor dengan nada antusias. “Dijamin aman.Kami sudah diawasi oleh OJK, lho! Ayo segera pinjam sekarang, lunasi nanti! Dalam hitugan menit, pinjaman Anda segera masuk di rekening dan bisa langsung digunakan!”

    Di saat yang sama, di sebuah warung kopi kampung, Pak Samsul, seorang petani, sedang menonton iklan tersebut di TV kecil sambil menggerutu. “Lihat tuh, Bu. Anak muda sekarang bukannya nabung, malah digiring buat ngutang. Katanya diawasi OJK. Diawasi apa diiklankan?”

    Bu Selpi, istrinya, hanya mengangguk sambil merapikan dagangan. “Iya, Pak. Tapi aneh juga ya. Pemerintah sibuk banget bilang judi online itu haram. Tapi pinjol begini kok dibiarkan tho?”

    Tiba-tiba, datanglah Ramulyo, tetangga sebelah yang terlihat lusuh dan muram.

    “Kenapa, Yo? Kok kayak gak tidur seminggu?” tanya Pak Samsul sambil menyeduh kopi untuk Ramulyo.

    “Saya habis diuber-uber debt collector, Pak,” jawab Ramulyo lesu. “Awalnya cuma pinjam dua juta buat bayar sekolah anak. Tapi bunganya gila-gilaan. Katanya sih cuma 0,03% aja. Tapi perhari. Jadinya nambah tiap hari. Sekarang jadi lima belas juta, Pak! Padahal, saya cuma petani kecil.”

    Pak Samsul terdiam. Wajahnya semakin masam. “Pinjol itu ibarat gula, Yo. Manis di depan, tapi bikin diabetes di belakang. Bunganya rendah, katanya, tapi dihitung per hari. Kalau kamu nggak punya uang dari awal, gimana mau bayar itu semua?”

    ………….

    Sementara itu, di sebuah gedung megah di ibu kota,kantor pusat Otoritas Jasa Ketawa (OJK), Direktur OJK, Pak Anton, tengah rapat dengan para pemimpin perusahaan pinjol. Di meja, ada suguhan kopi mahal dan camilan yang tak pernah ada di warung Bu Selpi.

    “Pak Anton, terima kasih atas izin dan pengawasan OJK. Dengan stempel dari lembaga bapak, bisnis kami semakin dipercaya oleh masyarakat,” kata salah satu CEO pinjol sambil menyodorkan kontrak iklan baru.

    Pak Anton tersenyum tipis. “Ah… Kami kan hanya memastikan semuanya dijalankan sesuai regulasi Pak. Asal Anda bayar pajak, kami senang membantu tentunya.”

    “Eh, tapi, Pak, Ngomong-ngomong sistem bunga harian itu aman kan? Kan sesuai aturan yang ada dari OJK juga kan?”

    Pak Anton hanya mengangguk. “Asal nggak sampai bikin negara bangkrut, ya nggak apa-apa. Lagian, rakyat sekarang juga belajar dari pemerintah kok.”

    Semua di ruangan tertawa. Pak Anton pun menambahkan, “Lihat aja, negara juga banyak utang, kan? Jadi, rakyatnya ya kita biarkan belajar multitasking: hidup sambil bayar utang, iya kan hahaha…”

    Semua orang mengangguk-angguk tanda setuju.

    ………………..

    Tahun berlalu. Pak Anton meninggal dunia dan diadili di Pengadilan Surga. Hakim Agung bertanya dengan nada tajam, “Pak Anton, Anda sadar bahwa Anda membiarkan rakyat kecil terjebak utang yang menghancurkan hidup mereka?”

    Pak Anton menjawab gugup, “Tapi, Yang Mulia, saya hanya menjalankan regulasi.”

    Hakim tersenyum sinis. “Regulasi? Anda tahu apa yang lebih berbahaya dari judi online? Pinjol! Anda membiarkan jerat ekonomi ini berkembang, dan rakyat tak punya pilihan karena negara pun terus menggalakkan utang. Anda tidak hanya mengawasi, tapi jadi bintang iklan. Anda berdosa pada mereka!”

    Pak Anton berusaha membela diri, tapi Hakim Agung mengangkat palu. “Kami vonis Anda untuk mendengarkan keluhan rakyat yang terjebak pinjol, setiap hari, seumur hidup, eh seumur mati, eh selamanya!”

    Tok!Tok!Tok! Sah, keputusan Hakim Agung sudah ditetapkan,

    ……………….

    Sementara itu, di dunia, iklan-iklan pinjol masih terus merajalela, hanya saja sekarang ada perubahan kecil. Seperti halnya pada kemasan-kemasan rokok, di akhir iklan, ada tambahan narasi peringatan ironis:

    “PERINGATAN: Pinjaman Anda adalah risiko Anda. Jangan mudah tergiur. Hidup tanpa utang lebih tenang.”

    Sementara itu, Pak Anton di pengadilan surga hanya bisa menghela napas, menyesali semua. “Ternyata, dosa itu bisa dicicil… tentu saja eperti pinjol dengan bunga harian yang tak pernah lunas.

  • 2 Juli 2025 - (02:07 WIB)
    Permalink

    Plis siapapun ini yang buat postingan tolong saya , saya baru saja daftar tiba² pengajuan belum apa apa mana lagi 4 juta , plis tolong kak gimana caranya😭😭😭

 Apa Komentar Anda?

Ada 20 komentar sampai saat ini..

Aplikasi Pinjol “Ada Dana” yang Meresahkan

oleh antares saptapesona dibaca dalam: 2 menit
20