Terima Kasih BNI Life, Pelayanannya Keren!! Tapi untuk Bank BNI, Customer Service-nya Masih Perlu Inovasi

Ikuti kami di Google Berita

Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Sebelumnya, saya sampaikan terimakasih untuk media konsumen yang sudah menjadi jalan dan atau wadah bagi Saya dan keluarga untuk urusan terkait, dan Alhamdulillah urusan keluarga Saya sudah selesai, yaitu urusan sebagiannya tergambar di LINK ini. Melalui tulisan yang entah mau dikategorikan surat pembaca, opini, atau apapun di media ini, Saya ingin menyampaikan terima kasih, sekaligus permohonan maaf yang tulus  khusus untuk BNI Life, terutama untuk pegawainya di kantor (wilayah) provinsi Saya. NTB dengan Kantor di Mataram, NTB.

Terima kasih semua layanan sudah selesai. Tapi untuk BNI masih belum. Rekening Almarhum masih belum bisa ditutup, tabungannya belum bisa diambil. Entah kapan. Itu karena ada permintaan persyaratan lagi, ada yang salah, salah huruf, yang sebenarnya syaratnya sudah saya penuhi, kata CS sebelumnya lengkap dan diterima. Saya secara pribadi sangat menyayangkan mengapa layanan di BNI tidak sama dengan pelayanan BNI Life. Pelayanan di BNI Life lebih profesional, kekeluargaan, penuh pengertian dan memuaskan.

Sekali lagi untuk BNI Life, saya sampaikan terimakasih dan mohon maaf jika ada kekeliruan selama interaksi. Dan untuk BNI, mohon maaf, semoga apa yang Saya sampaikan di bawah ini bisa menjadi solusi & perbaikan untuk pelayanan sesuai motto, visi dan misi demi negeri ini dan rakyatnya. Bukannya sok pinter, tapi yah, ini demi kebaikan bersama.

Sebenarnya rata-rata Customer Service (CS) nya di BNI baik-baik. Pelayanannya juga memuaskan. Cuma yang menjadi kendalanya, pengalaman selama ini, BNI perlu inovasi khusus untuk membantu pegawainya sendiri terutama CS dan Nasabah yang antri. Saya sudah 3 kali mengajukan berkas yang sama ke BNI, lengkap dan terima, yaitu sejak sesuai yang saya jelaskan di surat sebelumnya.

Namun karena CS yang saya temukan berbeda-beda, maka CS baru yang ditemui, yang melayani sesuai dengan nomor antrean /panggilan saat mengantre, dan atau yang melayani, maka tentu saja beliau tidak tahu apa permasalahan sebelumnya, kasihan saya melihatnya. Harus mondar-mandir bertanya ke enggak tahu ke siapa, dan tentu itu membuat antrean makin lama bagi nasabah yang lain. Psikologisnya, saya pun jadi ragu untuk melengkapi berkas lagi, nanti selalu  ada yang salah, padahal berkasnya sama dan buktinya diterima juga di pelayanan lain, di tempat yang pelayanannya bagus dan tidak bikin capek. Jadi mohon mengertilah, terlebih bulan-bulan ini saat sedang ada musibah Pandemi Covid 19.

Maka, atas dasar kepedulian Saya terhadap keluarga saya dan nasabah yang lain, serta BUMN di negeri yang saya cintai ini, mohon kalau ada nasabah yang sifatnya harus melengkapi berkas dengan urusan yang panjang dan penting, BNI tambah karyawan saja yang melayani, yang fokus melayani nasabah dengan berkas-berkas penting, biar berkas tidak hilang, atau tidak diulang lagi ngurusnya, mintanya, dan atau tidak ulang lagi masuk kantor desa, kantor camat, cari tanda tangan sana sini, stempel, dll, setelah itu semoga enggak nunggu lagi 14 hari kerja, dst.  Bayangkan waktunya kan cukup lama dan lumayan melelahkan.

Di posisi yang sama, masalah seperti ini bukan saya dan keluarga saya saja yang mengalami. Jika tak percaya, browsing saja jejak digitalnya. Itu kasus yang terdigitalisasi, belum lagi yang tidak paham bagaimana berkeluh kesah terhadap proses-proses seperti ini. Sisi lainnya biar CSnya fokus ke nasabah dengan masalah ringan dan sesuai tugas serta tidak membuat antrian lama, dsb. Agar pula tidak ada kesan miskomunikasi antara pegawai yang satu dengan yang lain, pegawai di Kantor BNI Lombok Timur dan Pegawai di Kantor BNI cabang Mataram.

Saya mohon maaf yang sebesar-besar, bukannya sok pintar, tapi pengalaman dan solusi ini penting untuk disampaikan, agar BUMN di negeri ini tetap sehat. Amin.

Muhammad Hamzanwadi
Selong, Lombok Timur
Nusa Tenggara Barat