Penagihan Kartu Kredit Bank Permata Berkata Kasar dan Membawa Identitas Agama Lain

Selamat pagi,

Kepada Yth. Bagian Pengaduan Konsumen Bank Permata,
CC Bagian Pengaduan Konsumen OJK.

Pada tahun 2019 saya sudah pernah mengajukan reschedule tagihan kartu kredit saya sebesar Rp 5.600.000 tetapi tidak pernah ada tanggapan dari Bank Permata bagian Credit Management Retail sampai dengan saat ini tahun 2020. Dari hal tersebut saya sudah mempunyai itikad baik untuk reschedule, kenapa Bank Permata tidak menanggapi?

Pada tanggal 24 Juni 2020, ibu saya mendapatkan telepon dan WA dari orang tidak dikenal yang mengaku sebagai debt collector dari Bank Permata, perihal mengenai tagihan kartu kredit saya yang tertunggak; dengan berkata kasar dan membawa bawa identitas agama saya. Apakah seperti ini cara penagihan Bank Permata? Saya ingin Bank Permata melakukan cek di no. ini 0812-9977-9821 dan 0814-8797-1773 karena tidak ada itikad baik ketika ibu saya menanyakan nama, tiba- tiba WA dengan mengaku sebagai orang Bank Permata.

Kepada OJK. Mohon dicek dan dilakukan audit karena sepertinya BANK PERMATA menggunakan pihak ketiga tidak sesuai dengan UU yang berlaku di Indonesia. Terlampir bukti WA tersebut, ada beberapa yang sudah ibu saya hapus karena sudah keterlaluan bahasanya, seperti bahasa binatang.

Salam hormat,

Chintia Tantirini
Cilacap, Jawa Tengah

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan PermataBank atas Surat Ibu Chintia Tantirini

Berkenaan dengan Surat Pembaca yang ditulis oleh Ibu Chintia Tantirini, berjudul “Penagihan Kartu Kredit Bank Permata Berkata Kasar dan Membawa...
Baca Selengkapnya

53 komentar untuk “Penagihan Kartu Kredit Bank Permata Berkata Kasar dan Membawa Identitas Agama Lain

    • 26 Juni 2020 - (17:28 WIB)
      Permalink

      Silahkan bank permata saya menunggu konfirmasinya karena saya sudah complain by email hanya dijawab sudah diteruskan kepada pihak terkaita,apakah begini cara kerjanya?tidak manusiawi sekali.

      • 27 Juni 2020 - (04:36 WIB)
        Permalink

        Eh pak,saya juga niat bayar.makanya saya minta reschedule karena saya tau cashflow saya seperti apa.tapi bukan berarti dimaki2 dong.

        • 27 Juni 2020 - (07:35 WIB)
          Permalink

          Ditagih utang ketika sedang tak punya uang memang bikin sensi, tapi gimana lagi namanya juga ngutang, bukan dikasih donasi ya mba,Urusan yang berhubungan dengan uang biasanya agak sensitif. Apalagi kalau menyangkut masalah utang. Ketika berutang, sudah sepatutnya dibayar sesuai tanggal yang telah disepakati antara pihak peminjam dan pemberi utang.

          • 27 Juni 2020 - (07:41 WIB)
            Permalink

            Betul memang pak harus dibayar sesuai dengan kesepakatan.persoalan disini adalah macet>reschedule>tidak ada konfirmasi apapun>penagihan tidak sesuai SOP.
            Coba ditelaah dulu pak ketikan bapak dan ketikan saya.

          • 27 Juni 2020 - (07:46 WIB)
            Permalink

            macet>reschedule>tidak ada konfirmasi apapun> berarti kesepakatan pertama yg harus mba jalani ada tidak ada harus diusahakan karna itu sudah tanggung jawab mba,bukan pembenaran mba sendiri,nama nya jg pakai duit orang mba,memang jama sekarang yg ngutang banyak yang beralasan,sampai yg peminjam super bersabar

          • 27 Juni 2020 - (07:57 WIB)
            Permalink

            Kayaknya ada yang ga paham sama kasus si Ibu, jadi mau ketawa baca statement ni manusia…??

          • 14 Oktober 2020 - (20:45 WIB)
            Permalink

            Lu DC yg kerjaannya maki2 ya ???… Duit perusahaan keles bukan duit org, beda kalo lu minjem ke perorangan ???

    • 26 Juni 2020 - (23:45 WIB)
      Permalink

      Sebenarnya yang salah itu Bank Permata, DC itu dibayar supaya nasabah bayar, caranya bebas, yang penting nasabah bayar.

      Bohong kalau pihak Bank tidak tau cara nagih DC mereka, memang mereka tidak mau tau, yang penting nasabah bayar.

    • 28 Juni 2020 - (08:53 WIB)
      Permalink

      Seharusnya jika debitur kooperatif terhadap kreditur maka permasalahannya tidak sampai seperti ini. Pengalaman dulu dengan BN* debitur bisa reschedule dengan mudah, bahkan diberikan keringanan pelunasan. Semoga permasalahannya cepat selesai ya mba, saran sih langsung kunjungi cabang/divisi Bank terkait permasalahan ini.

      • 28 Juni 2020 - (09:56 WIB)
        Permalink

        Pengalaman bapak dengan bank yang disebut dengan saya sama pak,kalau bank itu sudah menghubungi dan sudah deal ketika saya mengajukan.hanya tinggal bank ini saja,ngga ada kabar kaburnya.

  • 26 Juni 2020 - (12:05 WIB)
    Permalink

    Astaghfirullah…Itu sih bukan manusia.Tapi binatang sampai bicara kasar seperti itu.Heran saya.Dipikir DC Bank Mega doank yg bahasanya kaya binatang.Ternyata hampir semua bank ya.Bisa donk bedakan yg mana nasabah yg niat bayar dgn yg mangkir bayar.Semoga hidupnya tdk pernah berkah org2 yg berhubungan dengan DC seperti itu…Aamiin…

    • 26 Juni 2020 - (17:26 WIB)
      Permalink

      Bener deh mba.saya jadi kapok dan ngga merekomendasikan bank ini deh.pake pihak ketiga tapi ngga ada attitude sama sekali.

  • 26 Juni 2020 - (18:44 WIB)
    Permalink

    Coba tanggapannya bpk ridha dm wirakusumah selaku presdir bank permata,tolong dikoordinir anak buahnya…..

    • 26 Juni 2020 - (19:56 WIB)
      Permalink

      Saya sudah kirim email pak ke permata care cc ojk juga.cuma dibilang akan disampaikan ke pihak terkait.maksimal 3 hari kerja.haha.jawaban receh pak.

  • 26 Juni 2020 - (19:51 WIB)
    Permalink

    Sy jg pernah mengalami pihak ke 3 cc permata kasar dan tak beretika telp ke tempat kerja. Sy memang salah terlambat bayar apa tp apa ya seperti itu langsung nyebut nama binatang saat telp kita angkat. Dan yg buat sy gak habis pikir koq bisa telp hp bos sy. Tp syukurlah sekarang sdh lunas. Semoga dc itu segera insyaf

    • 26 Juni 2020 - (19:58 WIB)
      Permalink

      Ini ya bu,udah desperate sekali sepertinya Dc.sampai mengabaikan aturan yang ada.padahal saya sudah ajukan reschedule dari bulan mei 2019,bahkan email telpon saya reminder.tapi ngga ditanggapi.

  • 26 Juni 2020 - (19:51 WIB)
    Permalink

    Astaga kelewatan banget ini. Itu kalau sampai ibu saya dimaki2 seperti itu pasti saya nggak bakal terima dan bakal saya bawa ke jalur hukum. Dasar manusia nggak punya akhlak.
    Saya paham DC juga punya target butuh makan, tapi kalau caranya seperti itu pantesnya makan di penjara aja.

    • 26 Juni 2020 - (19:59 WIB)
      Permalink

      Saya malah justru sedih loh bu,baca ketikan dc seperti itu.semacam tidak berakhlak sekali bank seperti ini melemparkan ke pihak ketiga tapi tidak dicek SOP nya seperti apa.

  • 26 Juni 2020 - (21:17 WIB)
    Permalink

    kalau harapin ojk saran saya lebih baik minpi aja ???,lebih baik laporkan kepolisian atas perbuatan tidak menyenangkan kalau hrp ojk hrs ada korban minimal ada kejadian sdh heboh baru masuk berita tv baru deh si ojk akan muncul demikian.

  • 26 Juni 2020 - (21:49 WIB)
    Permalink

    Jangan pernah urusan sama bank khususnya utk urusan pinjam meminjam, semua bank sama klo seprti ini.

    Sudah kena dosa riba di akhirat, dizalimi juga di dunia.

    • 27 Juni 2020 - (04:43 WIB)
      Permalink

      Saya pun ingin terlepas pak,maka dari itu saya minta reschedule, karena saya yang paling paham keadaan cashflow saya seperti apa.kalau tidak ada niat baik buat apa saya meminta reschedule.

  • 27 Juni 2020 - (00:16 WIB)
    Permalink

    Terkadang udah dimaki baru muncul. Heheh.
    Lebih baik berkaca aja mbak, jangan nyalahin dc yang memaki². Dibayar hutang selesai masalah. Apalagi sudah dari tahun 2019. Dc ga mungkin memaki kalau darisana punya itikad baik buat bayar.
    Sekarang banyak orang minjem malah kabur.
    Lebih baik makan nasi sama garam aja, daripada makan direstoran mewah tpi hasil dr pakai kartu kredit.

    • 27 Juni 2020 - (00:22 WIB)
      Permalink

      DC tugasnya nagih, caranya terserah gimana, yang penting nasabah bayar. Yakin lu mau makan nasi ma garam doang?

      Cuma ngomong doang…??

    • 27 Juni 2020 - (07:42 WIB)
      Permalink

      wahhh setuju saya mba…beberapa orang terbiasa ngutang tapi untuk hal-hal yang nggak perlu sebenarnya. Sehingga habis untuk konsumtif. Untuk hal-hal yang tidak dipertimbangkan sebelumnya. Sehingga ketika berutang habis uangnya. Padahal kebutuhan sama aja

  • 27 Juni 2020 - (00:35 WIB)
    Permalink

    Logika lo belum, mending lu diam aja.
    Kalau ngutang jangan lupa bayar, apalagi umbar² hutang dimedia sosial yg tidak terima dimaki.
    Itu resiko dari orang ngutang, bank itu bisnis yang menguntungkan. Makanya jangan main² sama bank.
    Lu datang wangi pulang² udah bau bangkai.

    • 27 Juni 2020 - (00:38 WIB)
      Permalink

      Jangan emosi, ketahuan bodohnya, makan di restoran mewah pake kartu kredit tidak masalah.

      Daripada makan nasi garam cuma ngomong tok, padahal ga mau juga anda makan nasi garam kan?

      Mana ada bisnis mau rugi? Dasar bodoh…??

      • 27 Juni 2020 - (04:45 WIB)
        Permalink

        Sabar mas,mungkin mba nya belum paham mengenai seluk beluk kartu kredit.jadi harap sedikit maklum saja.

      • 27 Juni 2020 - (09:52 WIB)
        Permalink

        Memang tidak masalah makan direstoran pakai kartu kredit. Masalahnya dia sampe menunggak.
        Ya saya punya uang tanpa pakai kartu kredit ngak perlu juga harus makan nasi dgn garam.
        Hehe.
        Sepertinya mas juga suka ngutang ya?

        • 27 Juni 2020 - (09:57 WIB)
          Permalink

          Maaf bu mila.saya posting untuk diketahui pihak terkait.jika ibu ingin berkomentar tidak sesuai tempatnya silahkan berkomentar di laman lain.bukan di laman yang saya tulis.terima kasih.

          • 27 Juni 2020 - (10:05 WIB)
            Permalink

            Hehe. Maksud ibu ngepost begitu bukan utk dilihat pihak terkait tapi untuk dilihat semua orang. Kalau mbak ga mau dikomentari lebih baik hapus postingan ibu.
            Sebenarnya ibu ngepost supaya terlihat terintimidasi disini.
            Bu namanya bank mikirin untung, kalau anda ga sanggup bayar ngapain main² dengan bank.
            Apalagi dgn alasan tidak mampu alasan bla bla bla.
            Lucu sih, banyak kasus seperti mbak kok. Benar ga sih mbak orang yg tidak mampu?? Tapi kok di acc pakai kartu kredit?

        • 27 Juni 2020 - (16:50 WIB)
          Permalink

          Nah, silakan beli pake duit, ga usah komentar orang makan pake kartu kredit, bayar atau tidak.

          Kecuali situ agensi atau pihak Bank yang merasa dirugikan oleh surat pembaca ini, lagian kenapa Ibu yang sewot??

          Bu Mila buzzer…??

          • 27 Juni 2020 - (17:31 WIB)
            Permalink

            kayanya dia agency mas, saya juga lama2 ketawa ngeliat komentarnya.
            kelihatan banget ngga punya attitude dan ngga ada wawasan sama sekali

    • 27 Juni 2020 - (04:41 WIB)
      Permalink

      Mba,dibaca coba postingan saya.saya itu meminta reschedule karena saya yang paling tau keadaan cashflow saya seperti apa.masa saya juga harus jelaskan dan melampirkan berkali2 email saya mengenai reminder reschedule kartu kredit saya.

      • 27 Juni 2020 - (08:01 WIB)
        Permalink

        Pak rizkie,saya posting di media konsumen agar ditanggapi oleh pihak yang terkait.jika bapak tidak terlalu pah dengan masalah yang saya alami.mohon tidak meninggalkan komentar negatif di laman yang saya buat.terima kasih ya.
        Mohon untuk disaring sedikit ketikan anda karena ini menyangkut komentar publik,harap anda paham mengenai UU ITE.

    • 27 Juni 2020 - (10:03 WIB)
      Permalink

      Saya ngga ngeyel mba.kalau saya ngga ada itikad baik buat apa saya minta reschedule sama pihak bank?kengeyelan saya adalah,saya sudah menghubungi pihak bank,email kesana kemari,tlpn kesana kemari tidak ditanggapi dan muncullah orang2 seperti DC itu.

      • 28 Juni 2020 - (00:45 WIB)
        Permalink

        ini nunggaknya sdh kelamaan 1thn lbh, sdh teemasuk kredit macet dan biasanya yg nagih DC, namun sebelum ditagih DC pasti ada di telp orng CC bersangkutan..dan biasanya akan dihubungi terus menerus, dan kenapa tunggakan tidak dicicil atau seridaknya dibayar minimun atau sesanggupnya..waktunya cukup panjang dlm 12 bulan sama sekali tdk membayar atau mengabaikan pembayaran tentu diserahkan ke DC, dan DC ini tugasnya meneror salah satu dgn perkataan kasar dll, jadi intinya masaalh DC yg berkata kasar tetap tidak dibenarkan, disisi lain ya kredit yg macet tetap harus diselesaikan apapun alasannya krn sdh ada perjanjian setidaknya dicicil, krn waktu pengajuan reschedule pembayaran dgn telp dr DC ada waktu 12bln, termasuk waktu yg cukup panjang paling tidak sdh bisa mencicil 50% dari tagihan

  • 27 Juni 2020 - (09:41 WIB)
    Permalink

    Kirain saya hutang nya 1M Bu,oalahhhh,pengalaman saya nagih hutang sm teman,memang terkadang emosi jiwa,setiap ditagih alasan melulu,tapi medsos nya WOW sekali,makan enak,jalan sana sini,bikin esmosi jiwa saya…haha jadi curcol

    • 27 Juni 2020 - (09:59 WIB)
      Permalink

      Kalau nagih sama teman beda lagi bu.saya saja sama saudara sendiri sudah tidak terhitung.saya juga menulis seperti ini ada dasarnya mba.kadang ada beberapa orang yang tidak paham duduk permasalahannya.tidak semua orang berhutang pakai CC untuk konsumsi,mungkin untuk bisnis.

    • 27 Juni 2021 - (08:44 WIB)
      Permalink

      Belum ada penyelesaian mba.Saya sudah ke permata tapi ngga mau dicicil.ya saya fokus pembayaran ke CC yang lain.

 Apa Komentar Anda mengenai Bank Permata?

Ada 53 komentar sampai saat ini..

Penagihan Kartu Kredit Bank Permata Berkata Kasar dan Membawa Identita…

oleh chintia_tantirini dibaca dalam: 1 menit
53