Ilustrasi Keluhan Surat Pembaca Modus Penipuan Mengatasnamakan dari Tim Shopee 23 September 202025 September 2020 Wiwik Fijianti 6 Komentar Dompet Digital, e-Commerce, Fraud, Marketplace, Modus Penipuan, One Time Password, PayLater, Penipuan, Penipuan online, Shopee, Shopee SPayLater, ShopeePay Ikuti kami di Google Berita Dear Team Shopee dan akun platform lainnya, Mohon dibantu untuk menindaklanjuti kasus atau masalah penipuan yang mengatasnamakan akun belanja online bodong, karena sebagai konsumen kami percaya jika ada SMS dari team Shopee di pengirim dan petugas yang menelepon langsung. OKNUM PENJAHAT tsb sepertinya sudah lihai, ahli dalam berbicara dengan berbagai konsumen. Hari ini tanggal 22 September 2020, saya menjadi salah satu korban penipuan tsb. Tadinya saya percaya karena operator tsb paham dengan akun yang saya miliki. Setelah saya sadar telah ditipu oleh pelaku, saya langsung menghubungi call center Shopee, tapi akun saya sudah dibajak oleh pelaku dan dia sudah melakukan transaksi dengan menggunakan Shopee Paylater saya senilai 500 ribu-an untuk barang yang pelaku transaksi hari ini. Saya minta pihak Shopee untuk melakukan penonaktifan Shopee Pay dan Shopee Paylater saya, tapi duit yang sudah terpakai tidak bisa dijamin bakal kembali. Padahal itu pakai Shopee Paylater, harusnya belum bisa terpotong jika barang belum diterima. Tapi jika sudah terjadi mau gak mau saya harus bayar tagihan tsb di bulan berikutnya, karena pelaku pakai akun saya pribadi. Dari pihak Shopee memberi batas waktu 3 hari untuk pengaduan yang sudah saya ajukan. Saya pun sudah telepon bank yang saya daftarkan di akun Shopee tsb agar dinonaktifkan akun m-Banking saya dan memblokir rekening. Mohon untuk pihak berwajib bapak-bapak Kepolisian menindaklanjuti agar tidak bermunculan lagi korban modus penipuan tsb. Saya cek di Youtube ternyata modus ini sudah lama terjadi beberapa bulan yang lalu tapi OKNUM penjahat masih berkeliaran di Indonesia tercinta. Kondisi lagi covid 19 susah dalam mencari pekerjaan dan kita semua wajib jaga kesehatan tapi malah banyak penjahat berkeliaran diluar sana yang sedang cari mangsa. Kasihan korban’yang lain apalagi rakyat biasa yang gaptek dan kurang paham info karena dari pihak Shopee sudah info mengenai kasus tsb sebelumnya kepada konsumen pengguna Shopee via email. Saya jarang cek email yang masuk jadi kurang mengetahui kasus tsb. Buat hidup saja sulit, masih harus bayar tagihan yang pelaku lakukan, yang belanja nikmati barang belanjaan pelaku, saya yang harus bayar tagihannya. ???? Bapak-bapak pejabat, bapak-bapak polisi, mohon dibantu karena modus tsb meresahkan kami para warga negara yang ingin nyaman hidup di Republik Indonesia tercinta. Terima kasih Wiwik Fijianti Jakarta Barat Update: Terkait surat pembaca di atas, pada tanggal 25 September 2020 penulis memberikan apresiasi atas respon cepat dari Shopee sbb: Terima Kasih atas Balasan Resmi dari Shopee untuk Surat Saya Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Nur maripah23 September 2020 - (11:42 WIB)Permalink modus penipuan dengan menanyakan kode dari cabang bank bukan ????? dan dimingi hadiah dari shopeepay 1.5 juta Login untuk Membalas
Agere23 September 2020 - (11:58 WIB)Permalink Lapor aja ke polisi kalau emang bener penipuan biasa nya kata polisi kalau ada yang nagih tandai orang nya laporkan langsung 1 Login untuk Membalas
Samuel Wijaya23 September 2020 - (12:17 WIB)Permalink Justru karena kondisi susah cari kerja (khususnya yang halal) makanya tuti semakin merajalela. Apalagi tuti digital/online/internet, gak perlu ke-mana2, gak perlu langgar psbb, asal sudah ada HP modal minim (pulsa/kuota doang), sasaran SELURUH PENDUDUK (bahkan bisa cari mangsa ke LN juga kalau pede, ingat scam e-mail dari negara Afrika). Di mana2 selalu alasan korporasi & buzzer2 & CS-nya: user/konsumen mesti waspada, kesalahan user berarti bukan tanggung jawab korporasi. Sekarang saya tanya: coba buktikan secara nyata kepada user/konsumen, langkah2 apa yang sudah korporasi lakukan dari sisi korporasi untuk “tidak mempermudah” tuti? Langkah2 apa yang sudah dilakukan untuk “mempermudah” user/konsumen dalam melakukan komplen? Namanya dunia online/digital, semua serba realtime, contohnya aja transfer antar bank pun bisa realtime online. Sekarang kalau user/konsumen ketika komplen mesti menunggu ber-HARI2 KERJA, kemudian setelah itu korporasi tinggal jawab begini: maaf, duit sudah “terlanjur” ditarik (padahal, misalnya, nama pemilik rekening tidak sama dengan nama pemilik akun maupun KTP pemilik akun), maka tidak salah dong kalau di mata user/konsumen korporasi itu tergolong “mempermudah & memfasilitasi tuti” sementara di pihak lain “mempersulit user/konsumen yang sudah se-cepat2nya melakukan komplen.” Contoh lain misalnya, marketplace yang di zaman modern & super canggih ini, masih saja tidak bisa konek & verifikasi otomatis nomor resi maupun tracking ekspedisi, sehingga sistem *yang seharusnya mahacanggih* tapi ternyata gak bisa ngecek barang sampe di mana, & bisa aja digoblokin pengiriman cuma 5 detik barang sudah diterima buyer. Yang begini ini apa tidak pantas untuk dikategorikan: memfasilitasi tuti? Silakan dijawab para korporasi. 1 Login untuk Membalas
Sukrates23 September 2020 - (17:36 WIB)Permalink Berita yg begini ni buat hati kesal pada pemerintah… terutama polisi dan mantan Menkominfo Rudiantara yang bikin peraturan dalam pengaktifan kartu perdana harus pakai nomor NIK dan nomor KK..lha buktinya penipu dg hp tetap subur…mau gimana coba polisinya tidur melulu kerjanya 2 Login untuk Membalas
Enou24 September 2020 - (05:28 WIB)Permalink Tapi ingat juga kesalahan ada di KORBAN juga, karena saya pun pernah dan mudah sebenarnya membedakan mana yang benar-benar dari tim terkait ( dalam hal ini shopee ) dan yang berniat menipu. GUNAKAN LOGIKA BERFIKIFMU, cuma diimingin uang lantas tidak menggunakan pikiranmu lagi. 1 Login untuk Membalas
marwan24 September 2020 - (12:52 WIB)Permalink Sejak maraknya penipuan dengan berbagai modus, saya menekankan kepada diri sendiri dan keluarga, untuk tidak pernah pedulikan SMS atau telepon tidak dikenal yang mengimingi hadiah apapun itu, yang meminta kode-kode, kalau ada telp masuk bertanya yang diluar kewajaran saya Tutup dan Bilang Salah Sambung. 1 Login untuk Membalas