Ilustrasi Keluhan Surat Pembaca Susahnya Mendapatkan Kejelasan dari JD.ID Soal Pembatalan Pesanan Transaksi Fraud 21 Oktober 202028 Oktober 2020 Mona Mattalia 9 Komentar Call Center, Customer complaint handling, Customer Service, e-Commerce, Fraud Kartu Kredit, JD.ID, Layanan Pelanggan, Marketplace, Pembatalan pesanan, Sanggahan Transaksi Kartu Kredit Ikuti kami di Google Berita Pada tanggal 14 Oktober 2020 saya mendapatkan telepon yang memberitahukan bahwa terjadi transaksi sebanyak 2x di JD.ID. Karena saya tidak merasa melakukannya, karena sebenarnya CC saya baru saja jadi dan saya tidak punya akun di JD.ID, maka saya menghubungi bank penerbit CC saya guna memblokir. Pada saat itu dikatakan oleh call center bahwa transaksi tsb masih menggantung dan disarankan menghubungi call center JD.ID untuk melakukan pembatalan transaksi. Saat itu juga saya langsung menghubungi dan yang menerima bernama Bp. Yason. Di situ beliau minta 6 digit nomor CC dan 2 digit akhir nomor CC serta KTP dan alamat email saya guna membekukan akun si penipu (di sini saya juga menyertakan laporan dari Polrestabes). Namun herannya beberapa jam setelah pelaporan, saya dikirim email yang menyatakan status pemesanan sudah terselesaikan. Kemudian saya menanyakan kembali apakah transaksi sudah dibatalkan/belum. Namun belum ada jawaban. Tanggal 17 Oktober 2020 saya mendapat email kembali dari bagian JD.ID SURVEY yang hanya memberikan laporan sudah terselesaikan (nomor laporan: 01850773, 01860679, 01864055). Karena masih belum paham juga dari arti kata TERSELESAIKAN tsb maka saya hubungi call center karena saya penasaran siapa yang memesan, barang apa dan dikirim ke mana? Sampai saya menulis di Media Konsumen ini dari pihak JD.ID tidak MEMBERIKAN PENJELASAN yang JELAS. Yang saya dapat info dari call center (Bp Kiki) transaksi tsb berupa barang handphone. Otomatis kalau dilihat disini HARUSnya pihak JD.ID bisa otomatis membatalkannya, mengingat saat kejadian saya sudah langsung menghubungi JD.ID. Saya hanya ingin hal ini diproses cepat dan tidak bertele-tele, karena jika ditunda akan sangat merugikan saya. Demikian yang dapat saya sampaikan, kiranya kendala ini dapat segera ditanggapi oleh phk JD.ID dengan itikad baik agar nama baik JD.ID masih diakui oleh khalayak konsumen di tanah air. Mona M. Palembang Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
tony_wiyantono21 Oktober 2020 - (15:09 WIB)Permalink Kok tidak disebutkan darimana bank penerbit kartu kredit tsb, soalnya banyak keluhan terkait bbrp bank penerbit kartu kredit yang data nasabah-nya sudah bocor duluan padahal kartu masih dalam amplop dan sebagainya… Sepanjang yang aku tahu, transaksi di JD.ID dengan metode kartu kredit selalu meminta kode OTP, apaka kode tersebut diterima di nomor anda yang didaftarkan? 1 Login untuk Membalas
Mona MattaliaPenulis artikel21 Oktober 2020 - (15:30 WIB)Permalink Saat ini dr penerbit CC sy msh dilakukan investigasi. Saat dihubungi oleh pihak yg mengaku dr bank meminta saya untuk menonaktifkan hape sy minimal 30 menit,baru setelah bbrp jam kmd sy buka hape sy sdh ada notifikasi transaksi tsb Login untuk Membalas
linche23 Oktober 2020 - (12:57 WIB)Permalink Sama juga yg saya alami.. cc saya masih dalam amplop tapi data2 saya sudah bocor duluan.. menelp dan mengaku2 dari pihak bank cc nya untuk pengaktifan nya… dikarena kan hal tersebut saya terkena tagihan 17jt. Padahal cc blom digunakan. Login untuk Membalas
Mona MattaliaPenulis artikel23 Oktober 2020 - (14:16 WIB)Permalink Sekarang sy msh proses investigasi..berharap msh ada jalan keluar yg tdk membebani nasabah. Karena dr awal sy dpt CC jg gak ada info dr pihak marketing apa yg boleh/tdk boleh dilakukan krn sy sendiri baru ini punya CC Login untuk Membalas
Ruri18 Mei 2023 - (12:24 WIB)Permalink Selamat siang mba mona.. saya juga mengalami hal serupa dengan mba mona… bagaimanakah kelanjutan kasusnya mba ? Login untuk Membalas
Mona MattaliaPenulis artikel17 November 2020 - (21:47 WIB)Permalink Skrg proses nya bgm kasus bu linche. Ada alamat email/no wa bu? Login untuk Membalas
She11 April 2021 - (18:06 WIB)Permalink Seharus mulai peraturan baru setiap kartu kredit tidak bisa di gunakan pembelanja online mana pun yg menggunakan OTP kecuali menggunakan kartu langsung di ikut no PIN nya… OJK mana OJK ini data2 nasabah Uda pd bocor ulah siapa ini ???? Jng di pikiriin duit msk kantong tp keamanan nasabah di biar kan… Gw berdoa semoga kuburan nya di laknat smpe mengeluarkan air yg tanpa henti2 nya buat pelaku kejatahatan perbankan Login untuk Membalas