Kesalahan Pada Saat Top Up Saldo OVO

Sebelumnya mohon maaf untuk para pembaca, karena untuk kesekian kalinya Anda akan membaca tentang kendala kesalahan top up OVO. Saya telah melakukan kesalahan top up saldo OVO Cash, dan nomor yang saya salah kirim tersebut, setelah saya cek melalui provider, nomor tersebut sudah hangus/habis masa aktif.

Saya sudah menghubungi CS OVO untuk menyampaikan keluhan tersebut dengan melampirkan apa yang dibutuhkan untuk pembuktian transaksi tersebut. Beberapa kali saya telepon, jawaban yang diberikan kepada saya tetap sama, dan tidak ada kejelasan bagaimana selanjutnya.

Sekali lagi saya mohon meminta bantuan dari pihak OVO untuk membantu saya perihal kasus ini agar saya percaya OVO bisa membantu atau memberi solusi yang terbaik bagi para pengguna OVO.

Ayu Putri Anjarsari
Surabaya, Jawa Timur

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan OVO atas Surat Pembaca Ibu Ayu Putri Anjarsari

Dengan hormat, Terima kasih atas kepercayaan Ibu Ayu Putri Anjarsari untuk terus menggunakan OVO sebagai platform untuk pembayaran digital dan...
Baca Selengkapnya

7 komentar untuk “Kesalahan Pada Saat Top Up Saldo OVO

  • 23 Februari 2021 - (12:06 WIB)
    Permalink

    Nomor provider boleh tidak aktif/hangus. Tp mungkin akun OVO nya masih aktif.

    Agak bingung juga, ini sama seperti salah transfer rekening bank.. Dana memang sukses masuk (dan itu dianggap sah oleh bank karena sudah sesuai mekanisme dan kesadaran si pen-transfer dana memencet tombol transfer).
    Untuk mengembalikan dana, ya dibutuhkan kesadaran pemilik rekening yg ditransfer untuk mengembalikan dana yang salah. Dan tentunya agak susah mendapatkan data pemilik rekening salah transfer. Apa mungkin pihak bank mau begitu saja memberikan data pemilik rekening.
    Ini hanya bayangan sepengetahuan saya, mungkin ada SOP yang lain yg tidak saya ketahui.
    yang jelas, memang agak susah dana Bapak kembali lagi.

    Semoga ada jalan keluarnya, atau ada pengalaman teman2 disini mengenai kasus yang sama.

    • 23 Februari 2021 - (13:04 WIB)
      Permalink

      Pengalamanku membaca kasus yang sama.

      @Yang bangga menggunakan OVO

      Top Up OVO adalah cara terhina untuk berhemat. Cara hina Memindahkan duit dari dompet ke dompet. Duit dari tabungan dibank dipindahkan ke OVO, dari saku celana dipindahkan ke OVO. Gesit gesitan agar uang sedikit bisa dibelanjakan banyak. Karena ada point ada Cashback. Itu adalah Prilaku orang tak mampu yang banyak gaya.

      OVO adalah aplikasi Haram. Riba’ yang teramat nikmat. Pasti kalian pernah sesekali merasa malu belanja pakai OVO. Ya pasti pernah malu kan?

      Pernah kan MaLu?

      Ngaku aja deh……

      Ya itu karena jiwa normalmu masih ada.

      Namun hanya karena anda merasa teman anda banyak, pengguna OVO banyak, yang belanja pakai OVO bukan anda sendiri, menjadikan urat malu anda putus. Ngapain malu, toh saya belanja pakai alat pembayaran canggih yang bisa super hemat. Semua orang juga pakai ngapain Malu.

      Itu adalah hasutan setan. Bisikan setan.

      Riba’ yang keji seperti Fintech kalian tangisi, tapi Riba’ yang nikmat seperti Cashback dan point OVO kalian santap dengan lahapnya.

      @Buat yang belum pernah pakai OVO

      Yakinlah bahwa OVO Haram. Jangan ikut ikutan jangan jadi ekor dari teman teman anda yang senang memakai OVO. Mereka biarlah mereka, anda jangan ikut ikutan. Bukan Munafik. Setidaknya anda sudah berusaha memperkuat iman dan taqwa dari godaan semacam itu.

      Generasi muda, jangan tutup mata, anda harus banyak memahami apa yang Haram apa yang Halal. Ingat…. ini demi keselamatan dirimu sendiri.

      Jangan sampai kasus itu sudah terjadi pada dirimu sendiri baru kalian sadar dan antusias memahaminya. Itu sudah terlambat karena bagaimanapun juga mencegah lebih baik daripada mengobati.

      Kalian adalah masa depan negeri. Jangan sampai waktu muda kalian tersibukkan oleh hal hal yang receh yang bikin pusing seperti kasus ini.

      Ingat….. Orang orang tua yang anda lihat saat ini tidak terlalu peduli untuk memberikan nasehat pada kalian. Mereka beranggapan kalian generasi muda lebih tahu dari mereka. Lebih intelek dari mereka.

      Di dunia ini makin sedikit orang yang bisa menjadi panutan. Anda tersanjung dengan prilaku panutan anda. Terpesona hari ini besoknya anda kecewa. Ujung ujungnya kalian hilang panutan. Tidak tahu harus berkiblat pada siapa. Jangan sampai seperti itu. Kuatkan Agamamu sehingga akan terbentuk prinsip hidup yang kuat dalam dirimu. Ya…. Berprinsiplah dalam hidup, jangan menjadi ekor.

      Pendek kata. Semua yang sifatnya Haram, cepat atau lambat akan membawa penyakit.

      Seperti hewan buas yang hanya lucu saat kecil kecilnya.

      Seperti api, yang hanya bermanfaat saat kecil.

      4
      13
  • 23 Februari 2021 - (13:35 WIB)
    Permalink

    Jangan menjadi Ekor.

    Yang belum memakai OVO jangan sekali kali tertarik menggunakan OVO. Jangan ikut ikutan dengan prilaku banyak orang. Apa yang di kerjakan banyak orang tidak semuanya baik.

    OVO jelas Haram, banyak ulama yang secara jelas menerangkan ke Haraman OVO. Namun tipu daya setan memang selalu sedikit lebih maju, memakai tameng para ulama lain menjadikan ulama lainnya membela OVO.

    Anda yang memiliki akal pikiran. Coba renungkan. Tidak mungkin ulama memberikan informasi jika OVO Haram kalau tidak ada dasarnya. Tidak mungkin OVO dipertentangkan kalau tidak ada dasarnya. Pasti OVO tidak beres. Tidak baik. Pahami dasarnya pahami prinsipnya, pahami bagaimana OVO bekerja, maka kalian akan yakin bahwa OVO benar benar Haram.

    Jangan mau rugi dan tersesat berjamaah.

    Contoh seperti Paylater di Shopee.

    Ikut ikutan daftar Paylater, ikut ikutan menjadi pengguna Paylater, akhirnya kalian tertipu berjamaah. Rugi berjamaah.

    Kalau kalian terus terusan hidup menjadi ekor, bisa di pastikan jika salah satu dari kalian masuk Neraka, kalian juga akan bernasib sama.

    Bukan masalah menghindari Paylater akan masuk Surga, tapi setidaknya kalian tahu, Neraka itu ada. Dan yakin Neraka itu ada.

    Neraka itu berisi setan. Kalian yang terus terusan mengikuti nafsu setan, pasti akan mendampinginya di Neraka.

    2
    12
  • 23 Februari 2021 - (16:02 WIB)
    Permalink

    Murni karena kesalahan anda melakukan salah transfer. OVO hanya sekedar membantu, tapi tidak perlu bertanggungjawab. Anggap aja sedekah. Toh anda sedekah buka ke OVO

  • 23 Februari 2021 - (17:28 WIB)
    Permalink

    Menurut sistem, transaksi sah.
    Kalo di bank, bank tidak akan bisa serta merta mentransfer balik dana.
    Yang paling bisa dibantu, pihak ovo akan menengahi saja, kesadaran mengembalikan yang bisa membantu anda.
    Kalo yang menerima tidak mau mengembalikan, ya harus ikhlas

  • 23 Februari 2021 - (19:28 WIB)
    Permalink

    Terimakasih media konsumen yang sudah menghubungkan kami dengan para pelaku usaha. Dan terimakasih utk para pembaca atas tanggapan yg diberikan. Benar disini murni kesalahan saya. Tetapi saya hanya berupaya bagaimana agar bisa mendapat bantuan secepatnya dari pihak OVO. Dan alhamdulillah dana sudah dikembalikan ke rekening ovo saya. Kejadian ini akan menjadi pelajaran utk saya dan mungkin utk para pembaca lainnya dalam bertransaksi. Dan tanggapan dari para pembaca akan menjadi masukan utk saya selanjutnya. Terimakasih Media Konsumen dan OVO

    10

 Apa Komentar Anda mengenai permohonan ini?

Ada 7 komentar sampai saat ini..

Kesalahan Pada Saat Top Up Saldo OVO

oleh ayu dibaca dalam: <1 menit
7