Pelayanan Laporan Skimming Kartu ATM di Bank Syariah Indonesia Menjengkelkan

Tanggal 4 November 2021, saya sedang perjalanan solo touring dari Pasuruan menuju Bandung. Saya tiba di Jogja pukul 18.00, menginap 2 hari 2 malam, dan melakukan penarikan tunai di KC Bank Mandiri. Itu adalah transaksi terakhir saya menggunakan kartu ATM.

Pada tanggal 6 November 2021, pukul 00.14 terjadi transaksi tarik tunai yang tidak saya kenal, saat saya cek pada aplikasi BSI Mobile. Penarikan tunai dilakukan melalui ATM PRIMA, pukul 2.30. Total nominal transaksi Rp10.000.000, 4 kali transaksi penarikan, masing-masing dengan nominal Rp2.500.000.

Saya pun melaporkan hal tersebut ke Call Center 14040. Proses itu saja sudah cukup menjengkelkan, pulsa Rp30.000 habis sekejap, karena terlalu lama menunggu.

Saya isi ulang pulsa kembali Rp50.000 dan mengulang proses dari awal lagi, ditanya nomor rekening, alamat, ibu kandung, dll. Sudah rugi Rp70.000 cuma buat telepon call center, dan tindakannya cuma melakukan pemblokiran.

Setelah pengecekan, penarikan tunai di deteksi terjadi di ATM PRIMA di Sidoarjo. Sedangkan posisi saya di Yogyakarta, kartu ATM dan Buku tabungan ada pada saya. Saya tidak pernah memberikan data saya kepada siapa pun, karena baru saja migrasi dari BNI Syariah ke BSI bulan Agustus lalu.

Pada tanggal 8, saya melakukan pelaporan di BSI KC Dago Bandung. Sampai situ dibuat ribet lagi, diberikan berkas-berkas (yang seharusnya dilakukan CS) malah diberikan ke saya dan saya yang harus buat laporan kepolisian juga. Terlihat mbaknya seperti kurang pengalaman, bolak balik ke belakang.

Lucunya, saat saya ke polisi untuk buat laporan, malah ditertawakan. Karena posisi ATM dan buku tabungan tidak ada yang hilang, dan tidak ada dokumen pendukung dari bank. Saya disarankan melapor ke OJK untuk pelaporannya. Saya sudah mulai emosi juga dilempar sana sini.

Tanggal 10 November 2021, akhirnya saya memutuskan pindah ke kantor cabang bank yang lain, yaitu KCP Juanda Bandung. Saya dilayani oleh salah satu CS yang menurut saya cukup bagus, tidak banyak bolak balik ke belakang. Di situ saya menyerahkan data dan kronologi, dan menyerahkan kartu ATM saya kepada pihak bank, serta pemberian bukti bahwasanya saat kejadian saya tidak ada di lokasi yang terindikasi skimming (Sidoarjo). Posisi saya di Jogja dan menginap di OYO. Transaksi OYO menurut saya bisa jadi bukti saya tidak ada di Sidoarjo. Setelah mengurus kartu domisili, karena KTP dan rekening pembukaan saya di Jakarta, pada tanggal 20 November 2021, saya kembali melengkapi berkas terakhir yang dibutuhkan.

Sampai detik ini, saya tetap menghubungi mulai dari CS, Call Center, dan Twitter BSI. Rata-rata sama jawabannya dan gak ada yg bisa memberikan kejelasan waktu, dengan alasan sedang investigasi. Saya tanya CS di Bandung, belum ada tanggapan dari kantor pusat. Hmmm jadi yang lambat ini dari kantor pusatnya ya?

Di sini saya mulai kecewa dan jengkel. Jujur saya kurang suka migrasi ke BSI. Saya nyaman dengan BNI Syariah sebelumnya, pelayanannya gak bertele-tele. Tetangga juga ada yang terkena skimming, dalam 20 hari kerja bisa kembali uangnya. Itu saat BNI Syariah, bukan bank yang saya ceritakan sekarang.

Saya terpaksa cerita di sini, jujur karena sudah jengkel, gak tahu harus ke mana lagi. Saya tidak suka menjelekkan instansi, karena saya juga orang yang pernah bekerja di pelayanan, mengerti bagaimana sebuah proses SOP kerja. Cuma ini sudah kelewatan dan merugikan saya. Jika didiamkan akan banyak korban.

Saran saya, untuk nasabah bank apa pun, lakukan pergantian PIN setelah transaksi menggunakan ATM. Atau lebih baik menggunakan Cardless.

Ilham Novianto
Jakarta Timur


Update (22 Desember 2021): Terkait surat pembaca di atas, penulis memberikan apresiasi atas tindak lanjut oleh pihak Bank BSI sbb:

 

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pelaku usaha yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Kirimkan Tanggapan

20 komentar untuk “Pelayanan Laporan Skimming Kartu ATM di Bank Syariah Indonesia Menjengkelkan

  • 21 Desember 2021 - (09:26 WIB)
    Permalink

    Itu polisi harus diviralin dulu, baru mau gerak. ? Orang melaporkan kejahatan kok malah diketawain. ? #PercumaLaporPolisi

    • 21 Desember 2021 - (16:00 WIB)
      Permalink

      Bukan salah polisi juga mas, soalnya saya kesana diminta pihak Bank, sedangkan tidak ada Bukti dari bank jika terjadi tindak kriminal. Memang jika tidak ada bukti polisi jga bingung apa yg mau di usut.

    • 22 Desember 2021 - (03:56 WIB)
      Permalink

      saya pakai BNI . setiap mau ambil uang di atm BSI slalu ke blokir kartu atmnya . coba pakai kartu lain . sy pakai BRI . ke blokir juga . uda aktifin lg . masuk lg ke atm BSI . ke blokir lg . trahir saya cari mesin atm yg bukan BSI . lancar jaya langsung bisa . Bank Susahin Indonesia(be es i)

  • 21 Desember 2021 - (12:28 WIB)
    Permalink

    Waduwh.. Meskipun udah ganti chip masih bs kena skimming, bahaya nich.. Bener2 gk aman.. Kyaknya ini sindikat pembobol ATM canggih2, security perbankan kalah canggih.. Susah kalo ambil uang kalo gk d KC yg dijaga security 24 jam

  • 21 Desember 2021 - (14:18 WIB)
    Permalink

    usahakan waktu masukkan pin ditutup secara rapat pake tangan yg kita sendiri aja ga bs lihat. diraba dulu kan bisa, posisikan telunjuk di angka 5 (tengah2) jd jari kita bs menginput pin dgn benar. soalnya skimming pun percuma kalo penjahat tidak tau pin kita. biasanya juga ada kamera yg memantau pin kita, makanya perlu ditutupin.
    Paling aman ya cardless kayak bank BCA, jd tinggal pilih tarik tunai di mbanking, nanti dikasi kode yg perlu diinput di atm, keluar deh duitnya. ayo minimalkan ruang bagi penjahat. jgn kasi kendor

    • 22 Desember 2021 - (02:59 WIB)
      Permalink

      Selama saya transaksi tidak ada kejadian mencolok seperti org yg mengawasi saya, selesai trabsaksi resi pun saya sobek2 baru saya buang, skimming yang menimoa saya sepertinya dari duplikat kartu, yg di tempel di mulut ATM, soalnya dlu pernah kejadian juga dan pelaku sudah ditangkap. Soalnya Buku tabungan dan Fisik kartu ATM ada disaya.

      • 22 Desember 2021 - (12:00 WIB)
        Permalink

        setahu saya kalau tidak salah duplikat kartu itu hanya mengcopy datanya saja tapi tetap memerlukan pin jadi pelaku tetap tidak bisa membuka sistim kalau pin nya salah.

        • 22 Desember 2021 - (12:38 WIB)
          Permalink

          Nahh itu juga yg saya ga faham. Kok bisa, penarikan tunai dgn kartu lain sedangkan pin tidak ada yang tau. Semoga kedepannya tidak ada kejadian seperti ini lagi, yg menimpa nasabah bank2 lainnya.

  • 21 Desember 2021 - (14:27 WIB)
    Permalink

    saya pernah mengalami hal yg sama pak, selama ATM dan buku tabungan betul masih bapak pegang, dan transaksi yg terjadi betul memang ada indikasi skimming , maka inshaallah uang bapak akan kembali cuman bank mmg butuh waktu untuk melalukan verifikasi ..

  • 21 Desember 2021 - (16:55 WIB)
    Permalink

    Saya juga nasabah bni syariah sebelumnya, setelah migrasi ntah kenapa ini bank gak da kemajuannya di daerah saya.
    Atm susah harus pakai mandiri gak bisa cek saldo(bakalan kena biaya selain tarik tunai di atm mandiri)
    Mesin setor tunai di kota medan hanya ada 1 (bayangkan kan aja sudah berapa lama bsi migrasi, cuma ada 1 di kota medan), dulu ketika masih pakai bni syariah mesin setor tunai ada di mana² gak ribet harus ke teller yang kerjanya kayak kura2.
    Tidak mengertilah saya sama bank satu ini, sekarang saya sudah pakai bca digital.

  • 21 Desember 2021 - (17:59 WIB)
    Permalink

    assalamu`alaikum wr wb, Tekait keluahan saya diatas, saya menyampaikan bahwasannya proses sudah dilakukan pihak bank, dan sudah di debitkan di rekening saya. Untuk Klarifikasi Update, akan saya lakukan setelah ini. Terima kasih, atas tanggapannya terutama Pihak BANK dan CS KCP Juanda Bandung yang sudah melayani saya dengan baik.

    • 21 Desember 2021 - (22:16 WIB)
      Permalink

      Wa`alaikumussalam Warahtullah Wabarakatuh,Maaf saya sarankan agar anda menulis kembali di surat pembaca Mediakonsumen bahwa permasalahan anda telah diselesaikan oleh Bank BSI. (Maaf jangan berupa balasan komentar). Demikian saran saya. Terima Kasih

  • 21 Desember 2021 - (21:30 WIB)
    Permalink

    Saya juga sedih sejak di paksa ganti dari BNIS ke BSI, tiap hari login dan salah pin mulu, padahal pin sdh saya simpan, dan bolakbalik ke kntor BSI, sehari bener, misal mau cek 2 hr kmudian pin salah dan di suruh instal ulang, dan pulsa kesedot lagi buat verifikasi, kenapa ko ngerepotin ya? Ga semudah BNIS, dan akhirnya saya tutup rekening drpd dongkol, biarin aja ga syariah2n,

    • 22 Desember 2021 - (12:40 WIB)
      Permalink

      Di BSI juga sudah tersedia Cardless, hanya saja tidak Semua ATM bisa cardless. Mungkin kedepan akan menggunakan Cardless BSI.

 Apa Komentar Anda mengenai Bank Syariah Indonesia?

Ada 20 komentar sampai saat ini..

Pelayanan Laporan Skimming Kartu ATM di Bank Syariah Indonesia Menjeng…

oleh ariansyah dibaca dalam: 2 menit
20