Keluhan Surat Pembaca Biaya Cicilan Virtual Number Traveloka Paylater Tetap Berjalan Meski Pembatalan Dilakukan oleh Penjual 3 Februari 2022 Febiola 13 Komentar Belanja Online, Biaya Administrasi, biaya ekstra, Bunga Pinjaman, Fintech, Kredit online, PayLater, Pembatalan pesanan, Pembatalan Sepihak, Shopee, Syarat dan Ketentuan, Traveloka PayLater Ikuti kami di Google Berita Sebelumnya, saya adalah pengguna setia Traveloka dan sering menggunakan Paylater karena berbagai promo menarik yang ditawarkan dan memudahkan dalam bertransaksi, sehingga limit saya saat ini ada di Rp19.600.000,-. karena saya sering menggunakan metode tersebut dan melunasi tepat waktu. Namun sejauh itu saya hanya gunakan untuk pembelian hotel. Pada tanggal 31 Januari 2022, saya melakukan pembelian gadget di Shopee dengan menggunakan cicilan Virtual Number Paylater BNI x Traveloka untuk pertama kalinya total sebesar 8.200.000,-. No. Pengajuan: 2202020ETQTTA8R (No. Kontrak 23079436). Sebelum checkout, saya telah konfirmasi dahulu ke seller apakah barang tersedia. Seller menginfokan bahwa barang tersedia dan dapat diproses hari itu juga. Lalu saya checkout dengan pengiriman kurir instan. Namun karena saat itu sudah pukul 17.52, seller mengatakan bahwa barang baru bisa dikirim di hari selanjutnya. Besoknya tanggal 1 Februari 2022, saya tanyakan jam berapa barang akan dikirim. Namun dijawab bahwa ternyata hari itu toko tutup. Saya maklumi karena memang tanggal merah. Penjual minta saya membantu batalkan order. Saya tidak berkenan karena saya tidak mau proses refund yang akan berbelit dan memakan waktu lebih lama lagi. Saya tolak permintaan seller dan meminta agar besok barangnya dikirimkan. Seller menyetujui. Tanggal 2 Februari pagi hari saya pastikan ke seller kembali kapan barang akan dikirim, karena statusnya tidak kunjung berubah dari masih dikemas. Seller infokan akan dikirim pukul 11.00. Namun hingga pukul 14.02, barang belum juga dikirim dan tiba-tiba seller mengatakan bahwa barang kosong & sedang diusahakan minta ke pusat (?). Artinya, dari awal saya sudah ditipu bahwa barang tersedia namun ternyata kosong. Akhirnya saya putuskan untuk memberi kesempatan terakhir barang mesti dikirim hari itu juga, karena batas waktu pengiriman yang tertera di sistem pun hanya sampai 2 Februari 2022. Tiba-tiba seller membatalkan pesanan malam itu. Saya pun gigit jari setelah di-PHP beberapa kali. Limit belum kembali hingga saat ini karena memang perlu waktu maksimal 14 hari. Namun karena sebelumnya saya pernah membatalkan pembelian hotel atas kehendak sendiri dan paham mengenai adanya kewajiban untuk membayar biaya interest karena resiko atas keputusan saya (dan tentunya saya sangat tidak keberatan untuk melunasinya), maka sekarang pun saya konfirmasi kembali ke CS Traveloka mengenai apa yang saya alami saat ini dan memastikan soal kebijakan biaya interest jika terjadi penipuan seperti yang saya alami. Ternyata, jawaban dari CS Traveloka tersebut adalah sama, bahwa saya harus membayar biaya interest atas penipuan yang terjadi pada saya. Entah untuk pembiayaan apa, karena yang tertera di kontrak perjanjian adalah ‘pembiayaan pembelian’, yang mana berarti harus ada barang yang sampai ke saya untuk dibayar angsuran beserta biaya interestnya sesuai jangka waktu yang ditentukan. 2.123.016,- harus saya bayar untuk pembiayaan gaib. Konfirmasi ke CS perihal apa yang saya alami Saya sangat keberatan untuk membayar biaya interest (atau apalah itu sebutannya) bahkan jika hanya membayar 1 rupiah sebab barang tidak saya dapatkan karena ditipu seller, dan tidak ada kebijakan dari Traveloka terkait PENIPUAN. Saya jadi merasa ditipu berkali-kali oleh dua belah pihak. You know who. Saya mohon kebijaksanaan Traveloka dalam menanggapi kasus yang sangat merugikan konsumen ini; untuk menghindari asumsi kedepannya bahwa pihak pembiayaan bekerjasama dengan seller nakal demi meraup keuntungan. Terima kasih dan mohon perhatiannya. Salam, Febiola Adinda Rachmawati Lamongi Depok Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tangguh4 Februari 2022 - (13:10 WIB)Permalink kasus ini sering terjadi sudah.. juga terjadi sama saya dan beberapa orang lainnya.. ada cacat dalam ketentuan yang disampaikan ke pelanggan.. ini link beberapa yang mengalami serupa: https://mediakonsumen.com/2021/11/03/surat-pembaca/pesanan-dibatalkan-tagihan-traveloka-paylater-tetap-harus-dibayar-biaya-cicilan-per-bulannya https://mediakonsumen.com/2021/12/18/surat-pembaca/hati-hati-traveloka-paylater-virtual-sangat-menjebak-dan-merugikan-order-batal-tetap-harus-bayar-bunga https://mediakonsumen.com/2022/02/03/surat-pembaca/biaya-cicilan-virtual-number-traveloka-paylater-tetap-berjalan-meski-pembatalan-dilakukan-oleh-penjual Log masuk untuk Membalas
FebiolaPenulis artikel5 Februari 2022 - (00:42 WIB)Permalink Betul sering terjadi, jadi seperti ‘nice try’ untuk Traveloka; konsumen diam & manut jawaban CS syukur, konsumen speak up & eskalasi baru ditangani oleh spesialisnya. Jadi dihapuskan/tidak bunganya tergantung pada seberapa besar konsumen mem-push Traveloka. Traveloka mesti benahi sistemnya. Saya yakin sekali jika tertera di perjanjian klausul “Pembeli tetap wajib membayar interest rate walaupun pesanan dibatalkan pembeli/penjual”, konsumen pun pasti akan berpikir 1000x untuk menggunakan Virtual Number Traveloka Paylater. Jadi tidak akan ada yang terjebak. 1 Log masuk untuk Membalas
Gunawan5 Februari 2022 - (18:08 WIB)Permalink Betul kak, saya juga mengalami kejadian serupa dengan Traveloka Paylater dan harus effort follow up di media konsumen dan di medsos Traveloka, sampai saya ultimatum akan up di OJK dan YLK. Akhirnya bisa kelar juga. Semoga menjadi pembelajaran utk perbaikan sistem Traveloka dan edikasi bagi kewaspadaan konsumen https://mediakonsumen.com/2022/01/08/surat-pembaca/pembatalan-transaksi-1-kali-di-lazada-belum-di-refund-malah-tertagih-2-kali-di-traveloka-paylater#comment-126787 Log masuk untuk Membalas
Traveloka Indonesia4 Februari 2022 - (13:22 WIB)Permalink Kepada Yth., Ibu Febiola Adinda, Terima kasih telah menjadi pengguna setia Traveloka. Menanggapi surat terbuka yang Ibu Febiola Adinda tujukan kepada Traveloka di MediaKonsumen.com pada 3 Februari 2022, dapat kami sampaikan bahwa Traveloka telah menghubungi Ibu Febiola Adinda melalui sambungan telepon dan email guna berkoordinasi lebih lanjut serta memberikan solusi terbaik terkait situasi yang Ibu Febiola Adinda alami. Adapun solusi tersebut telah diterima dengan baik oleh Ibu Febiola Adinda. Demikian pernyataan resmi ini kami sampaikan. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih. Hormat kami, Tim Traveloka PayLater 1 1 Log masuk untuk Membalas
James4 Februari 2022 - (21:47 WIB)Permalink Apakah masalah ini bisa terselesaikan dgn baik krn sudah masuk media konsumen? Sorry saya tanyakan hal ini, krn ddilampiran penulis artikel terbaca jelas balasan dari Traveloka: Anda akan tetap melakukan pembayaran. Andai balasan dari Traveloka pada saat itu menyelesaikan masalah dgn baik, saya jamin 100% pembaca media konsumen tdk akan membaca surat ini. Log masuk untuk Membalas
FebiolaPenulis artikel5 Februari 2022 - (00:54 WIB)Permalink Betul, saya merasa ada tanggapan setelah keluhan ini naik di Media Konsumen dan saya colek akun Traveloka via Twitter & Instagram untuk merespon surat ini. Saya sudah warning ke CS yang menghandle komplain saya, bahwa jika tidak ada penyelesaian yang fair maka akan saya eskalasi dan up ke media. Namun jawaban CS standar: ‘Mengikuti S&K berlaku’ dan terkesan bodo amat & menganggap saya hanya gertak sambal. Akan jadi boomerang untuk Traveloka jika ternyata konsumen punya energi lebih untuk membawa hal tersebut ke ranah perdata. Log masuk untuk Membalas
FebiolaPenulis artikel5 Februari 2022 - (00:48 WIB)Permalink Terima kasih atas respon dari Traveloka. Saat ini tagihan bunga di akun saya sudah dihapuskan, namun belum saya declare ‘case closed’ hingga limit kembali full (tinggal menunggu pengembalian harga gadgetnya yang diinfokan maksimal kembali dalam 14 hari kerja). Saya apresiasi tanggapan dari Traveloka. Semoga masalah serupa yang belum terselesaikan dapat segera ditangani dengan fair; karena setelah saya up di media sosial & direpost oleh suami dengan jumlah follower 211k, banyak berdatangan DM masuk yang cerita bahwa mempunyai masalah serupa dan belum terselesaikan dengan baik karena hanya dijawab oleh CS dengan jawaban standar. Semoga sebelum mereka up juga ke media, Traveloka dapat merespon keluhan-keluhannya segera (ada yang sampai 2 bulan lebih keluhan belum selesai). Salam. Log masuk untuk Membalas
Iktiar4 Februari 2022 - (18:39 WIB)Permalink Meskipun kasus ini sudah selesai pihak traveloka harus memperbaiki ketentuan yang sangat merugikan konsumen itu dong. Masa oder belum juga ada pengiriman sdh kena kewajiban membayar, trus sophee nya juga aneh, barang belum diterima kok sdh diproses ke traveloka Log masuk untuk Membalas
FebiolaPenulis artikel5 Februari 2022 - (01:00 WIB)Permalink Saya hanya kasihan dengan konsumen yang tidak memiliki energi lebih untuk up masalah serupa atau merasa nominalnya terlalu receh dan tidak worth it untuk dipermasalahkan. Mereka akhirnya pasrah membayar tagihan yang ‘hanya’ 100-200rb karena merasa ada di posisi ‘pengutang’ yang tidak boleh galak Sekitar 10 DM masuk ke Instagram saya menanyakan apakah Traveloka merespon setelah saya up ke media, sebab akhirnya mereka mesti pasrah membayar karena masalah mereka diabaikan oleh CS Traveloka dengan diberikan jawaban template. Log masuk untuk Membalas
Rey4 Februari 2022 - (20:24 WIB)Permalink Namanya paylater ,Lo gajian duit Lo habis ke paylater,jadi Lo pada udah dikunci namanya Paylater atau budak Paylater,sudah tidak ada kebebasan seperti dulu sebelum ada toko online dan paylater, kasihan penjual offline yg pasti kalau beli barang ga akan mau mengatakan ada , padahal tidak ada dan 95% jujur bukan barang gak jelas Log masuk untuk Membalas
FebiolaPenulis artikel5 Februari 2022 - (01:09 WIB)Permalink Kalau saya pribadi (dan pasti banyak juga yang beranggapan demikian), menganggap Paylater adalah fasilitas yang memudahkan. Konsumen tidak perlu susah ke bank bawa dokumen ini itu, tidak perlu bayar annual fee seperti CC umumnya, dan berbagai kelebihan lainnya. Income pun tidak habis oleh Paylater karena sudah diperhitungkan dengan matang, bahkan hanya kurang dari 10% income bulanan yang digunakan untuk pembayaran Paylater. Namun bukan berarti pihak Paylaternya bisa semena-mena. Perihal mau beli online atau offline, itu pilihan pribadi masing-masing. Dan untuk saya pribadi, saya akan memilih yang simple dan memudahkan. 3 Log masuk untuk Membalas
Vino5 Februari 2022 - (14:13 WIB)Permalink Saya merencanakan ingin membeli produk di e-commerce melalui pembayaran paylater platform tsb setelah membaca reviews seperti di atas me jadi pertimbamgan saya kedepannya. Terimakasih. Log masuk untuk Membalas